Good Corporate Governance 2015
2278
Materi Pengembangan Kompetensi Pelatihan
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Jenis Pelatihan dan Penyelenggara
Peserta
Directorship IICD
K. Rangkap Jabatan Dan Benturan Kepentingan Direksi
Ketentuan rangkap jabatan bagi Direksi diatur dalam Kebijakan GCG. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank,
Perusahaan danatau lembaga lain. Seluruh anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Dewan Komisaris, Direksi atau
Pejabat Eksekutif pada Bank, lembaga keuangan non Bank atau perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. Hal ini dinyatakan dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap
tahunnya. Dalam hal terjadi benturan kepentingan, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank dilarang mengambil
tindakan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank. Direksi dan Pejabat Eksekutif wajib mengungkapkan benturan kepentingan dalam setiap keputusannya. Benturan
kepentingan yang dimaksud antara lain adalah:
Perbedaan antara kepentingan ekonomi Bank dengan kepentingan ekonomi pribadi pemilik, anggota Komisaris, anggota Direksi maupun Pejabat Eksekutif bank dan atau pihak terkait
dengan Bank; Pemberian perlakuan istimewa kepada pihak
– pihak tertentu diluar prosedur dan ketentuan yang berlaku serta pemberian suku bunga tidak sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang
berlaku. Apabila keputusan tetap harus diambil, maka harus mengutamakan kepentingan ekonomi Bank dan
menghindarkan kerugian atau berkurangnya keuntungan Bank. Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan yang disebabkan adanya rangkap jabatan,
setiap anggota Direksi diwajibkan untuk menandatangani Pakta Integritas yang berisikan keterangan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi tidak akan melakukan hal-hal yang dapat
menimbulkan konflik kepentingan. Pakta Integritas tersebut disimpan dan diadministrasikan oleh Sekretaris Perusahaan.
Selama periode tahun 2015, tidak terdapat transaksi yang memiliki benturan kepentingan baik kepada Pengurus, Pejabat Eksekutif dan Pejabat Operasional Bank.
L.
Pelaksanaan Tugas Direksi
Selama 2015, Direksi telah melaksanakan tugas pengurusan Bank Victoria sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar, antara lain:
1. Penyusunan perencanaan perusahaan, antara lain revisi RBB.
2. Pemenuhan target kinerja perusahaan;
3. Pengelolaan aset dan keuangan, termasuk penyertaan saham pada perusahaan yang tidak
tercatat di bursa; 4.
Penyelenggaraan rapat Direksi, menghadiri rapat Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham;
5. Pengawasan dan perbaikan proses bisnis internal; serta
6. Pelaksanaan tugas lainnya terkait kepengurusan perusahaan.
Good Corporate Governance 2015
2378
III KOMITE - KOMITE A.
KOMITE – KOMITE DI BAWAH KOMISARIS
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-komite di bawah Dewan Komisaris yang telah dibentuk sesuai dengan kebutuhan Bank dan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku.
1. KOMITE AUDIT
Komite Audit Bank dibentuk oleh Dewan Komisaris dan menjalankan tugasnya sesuai peraturan, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor KEP-643BL2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. 2.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 1515DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
3. Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006.
4. PT Bursa Efek Jakarta BEI Dewan Keputusan Direksi No KEP-305BEJ07-2004 tanggal 19
Juli 2004 tentang Peraturan IA pada Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.
Piagam Komite Audit
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan pengendalian intern, Komite Audit Bank telah dilengkapi pedoman kerja yang ditetapkan dalam Piagam Komite Audit.
Piagam Komite Audit berisi antara lain mengenai tugas dan tanggung jawab komite, struktur, urauan mengenai aktivitas serta kewenangan dari Komite Audit.Piagam Komite Audit tersebut
disusun berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan senantiasa ditinjau ulang secara berkaladan telah disahkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor
001SK-KOM0413 tentang Penetapan Piagam Komite Audit dan Keanggotaan Komite Audit PT Bank Victoria International Tbk. pada tanggal 1 April 2013.Piagam Komite Audit berisi:
1.
Dasar penyusunan Piagam; 2.
Definisi; 3.
Tujuan; 4.
Tugas dan tanggung Jawab; 5.
Keanggotaan; 6.
Aktivitas; 7.
Kewenangan; 8.
Tugas dan Tanggung Jawab Lain. Ketentuan mengenai pemutakhiran Piagam Komite Audit Bank Victoria tidak disusun secara
khusus spesifik, akan tetapi, pemutakhiran akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan Bank dan jika terdapat perubahan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran
Dasar Perseroan. Di 2016, Komite tengah melakukan pemutakhiran atas Piagam Komite Audit yang sudah ada saat ini. Pemutakhiran dianggap perlu dan dilakukan sebagai bentuk
penyesuaian atas perkembangan peraturan terkait corporate governance oleh regulator dan juga kebutuhan Bank.
Good Corporate Governance 2015
2478
1.1. Komposisi Komite Audit Keahliannya
Pada pertengahan 2015, susunan keanggotaan Komite Audit Bank Victoria mengalami perubahan, hal tersebut dikarenakan adanya perubahan susunan Dewan Komisaris dan
Direksi. Dengan demikian, Anggota Komite Audit Bank terdiri dari seorang Ketua Komite yang merupakan Komisaris Independen dengan latar belakang perbankan, seorang
anggota yang juga merupakan Komisaris Independen dengan latar belakang perbankan dan audit serta dua orang anggota dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang
manajemen risiko,perbankan dan audit.Keanggotaan Komite Audit Bank Victoria telah memenuhi ketentuan Bapepam-LK No.Kep-29PM2004 dan PBI No.84PBI2006 serta
telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.004SK-DIR0715 tentang Perubahan Anggota Komite Audit PT Bank Victoria International Tbk. tertanggal 08 Juli
2015.
Tabel Komposisi Komite Audit per 31 Desember 2015
Nama Jabatan
Periode Jabatan Keahlian
Gunawan Tenggarahadja Ketua
Juli 2015 – saat ini
Perbankan Oliver Simorangkir
Anggota Juli 2015
– saat ini Perbankan, Audit
Tonny Setiadi Anggota
2013 – Desember 2015
Manajemen Risiko, Perbankan
Retno Dwijanti Widaningsih Anggota
2013 – Desember 2015
Perbankan, Audit
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Audit
Ketua Gunawan Tenggarahadja
Warga Negara Indonesia, 60 tahun, lahir di Malang pada tahun 1955, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1981. Memulai karir di Schlumberger OSA sebagai International Field Engineer 1 pada tahun 1982-1984. Pada tahun 1985-1988,
beliau menjabat sebagai Assistant Manager di PT Bank Bali. Selanjutnya, beliau menjabat sebagai General Manager PT Sampoerna Transport Nusantara tahun
1989-1992 dan menjabat sebagai Direktur Eksekutif pada PT Duta Pertiwi Tbk. tahun 1992-1996. Pada tahun 1996-1998, beliau menjabat sebagai Direktur di PT
Bhuwanatala Indah Permai Tbk. Menjabat sebagai Komisaris utama PT Sigma Karya Sempurna Bali Camp pada tahun 1998-2004 dan sebagai Komisaris Independen
PT Jakarta Setiabudi International Tbk. sejak tahun 2004 sampai sekarang. Pada tahun 2003, beliau diangkat sebagai Komisaris Bank Victoria sampai tahun 2007.
Pada tahun 2007, beliau diangkat kembali sebagai Komisaris merangkap Komisaris Independen Bank Victoria berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa Nomor
48 tanggal 19 Desember 2007, Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 82 tanggal 25 Juni 2010 yang dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan Kembali
RUPS Tahunan Nomor 24 tanggal 21 Oktober 2010, serta berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 41 tanggal 17 Oktober 2013.
Anggota Oliver Simorangkir
Warga Negara Indonesia, 65 tahun, lahir di Tarutung pada tahun 1950, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari
Universitas Indonesia pada tahun 1980. Memulai karir di PT Bank Niaga Tbk. Sebagai Officer Development Program ODP 1980-1981, Sub Manager Staff
Internal Auditor 1981-1983, Assistant Manager - Department Head of Credit Administration Cabang Utama Jakarta 1983-1985, Kepala Divisi Operasional
Cabang Utama Jakarta 1983-1987, Senior Manager - Wakil Pimpinan Cabang Thamrin 1987-1988, Assistant Vice President - Manager in Charge Sentralisasi
Operasional Wilayah Jakarta 1988-1989, Vice President Operational
– Manager in Charge Wilayah Jakarta 1990-1994, Group Head Operation System Procedure
Head Office 1994-1998, Group Head Corporate Planning Accounting Control Head Office 1998-2000, serta Senior Vice President
– General Manager Internal Audit PT Bank Permata Tbk. 2003-2005. Pernah menjabat sebagai Direktur
Good Corporate Governance 2015
2578
Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Victoria 2005-2009 dan sebagai Direktur Operasi dan Sistem Bank Victoria 2009-2015. Diangkat sebagai Komisaris Utama
sejak 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan No. 23 tanggal 20 Oktober 2015.
Tonny Setiadi Warga Negara Indonesia. Usia 58 tahun, lahir pada tahun 1957. Memiliki
pengalaman spesifik Penguji Sertifikasi Profesi Perbankan pada LSPP Bidang Manajemen Risiko tingkat 4 dan 5 untuk pejabat eksekutif, serta tingkat 1 dan 2
untuk Komisaris. Beliau memiliki puncak karir di perbankan sebagai Direktur Kepatuhan PT Bank Yudha Bhakti tahun 2007-2012. Menjabat sebagai Anggota
Komite Audit dan Anggota Komite Pemantau Risiko Perusahaan, Beliau bertugas untuk mendukung ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas Komite.
Retno Dwijanti Widaningsih Warga Negara Indonesia. Usia 56 tahun, lahir pada tahun 1959, seorang praktisi
perbankan yang memiliki latar belakang pendidikan Program Pengembangan Professional Indonesia Perbankan II dan memiliki pengalaman kerja dalam bidang
audit. Puncak karirnya sebagai Vice President, Head of Group Audit Deutsche Bank AG, Jakarta Branch. Bergabung sebagai Anggota Komite Audit sejak Februari 2013,
Beliau juga bertugas untuk mendukung ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas Komite.
1.2. Independensi Komite Audit
Komite Audit menjalankan peran secara profesional dan independen, serta tidak menerimamelakukan intervensi darikepada pihak lainnya. Anggota Komite Audit tidak
terkait dengan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, maupun Direksi. Komite Audit yang berasal dari luar Bank tidak memiliki kepentinganketerkaitan pribadi yang dapat
menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan conflict of interest dengan Bank.
Aspek Independensi Komite Audit dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
Aspek Independensi Gunawan
Tenggarahadja Oliver
Simorangkir Tonny
Setiadi Retno
Dwijanti Widaningsih
Tidak memiliki
hubungan keuangan
dengan Dewan
Komisaris dan Direksi √
√ √
√ Tidak
memiliki hubungan
kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, maupun
perusahaan afiliasi √
√ √
√ Tidak
memiliki hubungan
kepemilikan saham
di perusahaan
√ √
√ √
Tidak memiliki
hubungan keluarga
dengan Dewan
Komisaris, Direksi, danatau sesama anggota Komite Audit
√ √
√ √
Tidak menjabat
sebagai pengurus
partai politik,
pejabat dan pemerintah √
√ √
√
1.3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan-laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris,
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi:
Good Corporate Governance 2015
2678 1.
Memantau dan melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Internal;
2. Melakukan analisis atas pos-pos laporan keuangan yang signifikan sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku di Indonesia; 3.
Melakukan kajian atas informasi yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan yang diterbitkan Bank, termasuk kajian tentang aspek bisnis dan laporan tata kelola
Bank yang berkaitan dengan audit dan manajemen risiko; 4.
Melakukan kajian atas kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik eksternal dengan prinsip dan standar audit yang berlaku di Indonesia;
5. Melakukan kajian atas pelaksanaan tindak lanjut hasil temuan Satuan Kerja Audit
Internal, Audit Eksternal akuntan publik maupun hasil pemeriksaan dan pengawasan Bank Indonesia;
6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang penunjukkan Akuntan
Publik dan kantor Akuntan Publik yang akan melakukan pengujian dan pemeriksanaan Laporan Keuangan Bank, kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan guna
memperoleh persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham; 7.
Penerapan pelaksanaan pengendalian Internal Bank; 8.
Melakukan kosultasi dengan pemeriksa dari Pengawas Bank; 9.
Menilai hubungan antara auditor internal maupun eksternal dengan manajemen Bank;
10. Melaporkan kepada Dewan Komisaris, ketua Komite Komisaris Independen
melaporkan hasil rapat Komite kepada Dewan Komisaris pada pertemuanrapat rutin Dewan Komisaris tentang segala hal yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab
Komite.
1.4.
Wewenang Komite Audit
1. Komite berwenang untuk menguji atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta
memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses laporan keuangan Bank;
2. Komite berwenang menerima laporan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh
Satuan Kerja Audit Internal pada setiap kegiatan operasional dan fungsional Bank; 3.
Komite berwenang memantau dan menganalisis pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Internal, dengan meminta kertas kerja serta memberikan saran dan perbaikan proses
audit yang dilakukan; 4.
Komite berwenang melakukan penelitian atas syarat dan keabsahan Kantor Akuntan Publik sebelum ditunjuk menjadi Auditor Eksternal Bank;
5. Komite berwenang untuk meminta kertas kerja Auditor Eksternal untuk memastikan
bahwa pemeriksaan telah dilakukan sesuai dengan prinsip pemeriksaan yang berlaku; 6.
Komite berwenang meminta dokumen yang membuktikan bahwa tindak lanjut hasil audit telah dilaksanakan dengan baik dan benar serta tepat waktu;
7. Komite berwenang untuk membuat rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
tindakan yang diperlukan atas kajian yang dilakukan.
1.5. Rapat Komite Audit
Sesuai dengan Piagam Komite Audit, Komite Audit menyelenggarakan rapat sesuai dengan kebutuhan sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 3 tiga bulan, yang dipimpin oleh ketua
Komite Audit. Keputusan Rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Selama tahun 2015, Komite Audit telah menyelenggarakan 10 sepuluh kali rapat dengan
tingkat kehadiran sebagai berikut:
Good Corporate Governance 2015
2778
Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Audit
Masa jabatan sebagai Ketua Komite Audit berakhir sejak penutupan RUPS pada 26 Juni 2015
Menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak 13 Juli 2015 Menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak 13 Juli 2015
Sepanjang 2015, selain mengadakan rapat internal, Komite Audit juga melaksanakan rapat pembahasan bersama dengan Satuan Kerja Audit Intern SKAI sebanyak 6 enam kali
rapat dengan agenda pembahasan terkait Refreshment Risk Based Audit, Tindak lanjut temuan OJK atas pemeriksaan kredit cabang dan Tindak lanjut temuan OJK atas
pemeriksaan operasional Bank. Rapat dengan Akuntan Publik terkait pembahasan laporan perkembangan observasi dan pengujian pengendalian internal.
1.5. Program Kerja dan Realisasinya
Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah melakukan pekerjaan sebagai berikut: 1.
Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terkait aktivitas operasional Bank melalui memo intern;
2. Menyampaikan laporan tahunan atas hasil kerja Komite Audit periode 2014 kepada
Dewan Komisaris; 3.
Membahas rencana kerja Komite Audit untuk tahun buku 2016; 4.
Melakukan tinjauan atas Laporan Hasil Pemeriksaan LHP SKAI Terintegrasi dan Anti Fraud;
5. Memberikan rekomendasi telaahan atas LHP SKAITerintegrasi dan Anti Fraud;
6. Melakukan telaah atas Laporan Keuangan Bank;
7. Melakukan telaah atas laporan Kepatuhan;
8. Melakukan telaah atas pencapaian dibandingkan Rencana Bisnis Bank RBB;
9. Memastikan penerapan fungsi pengendalian intern pada seluruh aktivitas operasional
Bank; 10.
Menyampaikan pendapat atas potensi risiko yang dapat dialami Bank, baik pada aktivitas operasional Bank maupun perkreditan;
11. Melakukan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta memantau tindak
lanjut hasil audit;
12.
Memberikan rekomendasi terkait penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan general audit atas Laporan keuangan PT Bank Victoria International Tbk.
dan anak perusahaan.
1.6. Pengembangan Kompetensi Komite Audit
Sepanjang 2015, anggota Komite Audit tidak mengikuti atau berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan maupun seminar. Namun demikian, kegiatan pengembangan kompetensi bagi
anggota Komite Audit dilaksanakan melalui forum diskusi atau sharing session dengan Dewan Komisaris ataupun dengan asosiasi yang terkait dengan Bank.
Nama Jabatan
Rapat Internal Komite Audit Total Jumlah
Rapat Jumlah Kehadiran
dalam Rapat Persentase
Tingkat Kehadiran
Daniel Budirahayu Ketua
6 6
100 Gunawan
Tenggarahadja Ketua
10 10
100 Oliver Simorangkir
Anggota 4
4 100
Tonny Setiadi Anggota
10 10
100 Retno Dwijanti
Widaningsih
Anggota 10
10 100
Good Corporate Governance 2015
2878
2. KOMITE PEMANTAU RISIKO
Komite Pemantau Risiko Bank Victoria dibentuk berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance Bagi Bank Umum, telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006. Serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 1515DPNP
tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan pengendalian intern, Komite
Pemantau Risiko Bank Victoria telah dilengkapi dengan pedoman kerja yang ditetapkan dalam Piagam Komite Pemantau Risiko. Piagam Komite Pemantau Risiko tersebut disusun
berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan senantiasa ditinjau ulang secara berkaladan telah disahkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor 002SK-
KOM0413 tentang Penetapan Piagam Komite Pemantau Risiko dan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko PT Bank Victoria International Tbk pada tanggal 1 April 2013.
Adapun isi dari Piagam Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut: 1.
Dasar penyusunan Piagam; 2.
Definisi; 3.
Tujuan; 4.
Tugas dan tanggung Jawab; 5.
Keanggotaan; 6.
Aktivitas; 7.
Kewenangan; 8.
Tugas dan Tanggung Jawab Lain; 9.
Kaji Ulang. Ketentuan mengenai pemutakhiran Piagam Komite Pemantau Risiko Bank Victoria tidak
disusun secara khususspesifik, akan tetapi, pemutakhiran akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan Bank dan jika terdapat perubahan pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta Anggaran Dasar Pereseroan. Pada 2016, Komite tengah melakukan pemutakhiran atas Piagam Komite Pemantau Risiko yang sudah ada saat ini. Pemutakhiran
dianggap perlu dan dilakukan sebagai bentuk penyesuaian atas perkembangan peraturan terkait GCG oleh regulator dan juga kebutuhan Bank.
2.1. Komposisi Komite Pemantau Risiko dan Keahliannya
Bank Victoria memiliki Komite Pemantau Risiko yang dimaksudkan untuk membantu Dewan Komisaris terkait dengan manajemen risikoyang terdiri dari seorang Ketua yang
dijabat oleh Komisaris Independen yang memiliki keahlian di bidang Good Corporate Governance, seorang anggota yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen
dengan latar belakang di bidang perbankan dan audit, serta dua orang anggota dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko, perbankan dan
audit.
Keanggotaan Komite Pemantau Risiko Bank Victoria telah memenuhi ketentuan Bapepam LK No.Kep-29PM2004 dan PBI No.84PBI2006. Pada 2015, seiring
dengan adanya pergantian susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, maka susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko Bank Victoria juga turut berubah.
Susunan anggota yang baru tersebut telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.005SK-DIR0715 tentang Perubahan Anggota Komite Pemantau Risiko PT
Bank Victoria International Tbk. tertanggal 08 Juli 2015.
Good Corporate Governance 2015
2978
Tabel Komposisi Komite Pemantau Risiko
Nama Jabatan
Periode Jabatan Keahlian
Zaenal Abidin PhD Ketua
2013 – saat ini
Good Corporate Governance
Oliver Simorangkir Anggota
Juli 2015 – saat ini
Perbankan, Audit Tonny Setiadi
Anggota 2013
– saat ini Manajemen Risiko,
Perbankan Retno Dwijanti Widaningsih
Anggota 2013
– saat ini Perbankan, Audit
Menjabat sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko sejak 13 Juli 2015
Profil Komite Pemantau Risiko
Ketua Zaenal Abidin Ph.D
Warga Negara Indonesia, 52 tahun, lahir di Sukabumi pada tahun 1963, saat ini berdomisili di Depok, Jawa Barat. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi
dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada tahun 1987. Memperoleh gelar Master Manajemen dari ASIAN Institute of Management AIM, Filipina
pada tahun 1997 dan memperoleh gelar Doctor of Philosophy dari Santo Tomas University, Filipina pada tahun 2006. Memulai karir perbankan sebagai Pro
Manager Treasury dan Analisa di Bidang Dana Perbankan pada tahun 1989- 1992. Beliau juga merupakan Dosen Tetap pada Perbanas Institute sejak tahun
1993-2013, Kepala Riset dan Pengabdian pada Masyarakat di Perbanas Institute sejak tahun 2007-2011, serta Dosen STIE IBS sejak tahun 2013 sampai sekarang.
Selain itu, beliau juga aktif sebagai Koordinator Staf Khusus Bidang Riset Asosiasi Perbanas sejak tahun 2011-2012 dan sebagai peneliti senior GCG pada Indonesia
Institute Corporate Governance periode 2008 sampai sekarang. Sejak 2012, beliau bergabung di Bank Victoria sebagai Komisaris merangkap Komisaris
Independen berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 22 tanggal 8 Oktober 2012 dan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor
41 tanggal 17 Oktober 2013.
Anggota Oliver Simorangkir
Warga Negara Indonesia, 65 tahun, lahir di Tarutung pada tahun 1950, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari
Universitas Indonesia pada tahun 1980. Memulai karir di PT Bank Niaga Tbk. Sebagai Officer Development Program ODP 1980-1981, Sub Manager Staff
Internal Auditor 1981-1983, Assistant Manager - Department Head of Credit Administration Cabang Utama Jakarta 1983-1985, Kepala Divisi Operasional
Cabang Utama Jakarta 1983-1987, Senior Manager - Wakil Pimpinan Cabang Thamrin 1987-1988, Assistant Vice President - Manager in Charge Sentralisasi
Operasional Wilayah Jakarta 1988-1989, Vice President Operational
– Manager in Charge Wilayah Jakarta 1990-1994, Group Head Operation System
Procedure Head Office 1994-1998, Group Head Corporate Planning Accounting Control Head Office 1998-2000, serta Senior Vice President
– General Manager Internal Audit PT Bank Permata Tbk. 2003-2005. Pernah
menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Victoria 2005-2009 dan sebagai Direktur Operasi dan Sistem Bank Victoria 2009-2015.
Diangkat sebagai Komisaris Utama sejak 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan No. 23 tanggal 20 Oktober 2015.
Tonny Setiadi
Profil dapat dilihat pada profil Komite Audit
Retno Dwijanti Widaningsih Profil dapat dilihat pada profil Komite Audit
2.2. Independensi Komite Pemantau Risiko
Seperti halnya Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Pemantau Risiko menjalankan peran secara profesional dan independen, serta tidak
Good Corporate Governance 2015
3078 menerimamelakukan intervensi darikepada pihak lainnya. Anggota Komite Pemantau
Risiko tidak terkait dengan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, maupun Direksi. Komite Pemantau
Risiko yang
berasal dari
luar perusahaan
tidak memiliki
kepentinganketerkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan conflict of interest dengan perusahaan.
Independensi Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko sebagai berikut:
Aspek Indepensi Zaenal
Abidin PhD Oliver
Simorangkir Tonny
Setiadi Retno Dwijanti
Widaningsih
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan
Komisaris dan Direksi √
√ √
√ Tidak memiliki hubungan
kepengurusan di perusahaan, anak
perusahaan, maupun perusahaan afiliasi
√ √
√ √
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di
perusahaan √
√ √
√ Tidak memiliki hubungan
keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi,
danatau sesama anggota Komite Audit
√ √
√ √
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik,
pejabat dan pemerintah √
√ √
√
2.3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab, meliputi: 1.
Memantau dan melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan kerja Manajemen Risiko dan hasil telaahan Komite Manajemen Risiko.
2. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kerangka kebijakan manajemen
risiko Bank dengan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko tersebut. 3.
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris hasil analisis dan pemantauan terhadap penerapan manajemen risiko Bank.
4. Mengkaji penerapan kebijakan manajemen risiko Bank, risk appetite yang
ditetapkan dan risk tolerance yang dilaksanakan. 5.
Mengkaji proses yang dilakukan secara terus menerus dalam penerapan pengendalian internal Bank dalam area pengendalian risiko yang utama.
6. Mengkaji indentifikasi risiko financial dan non financial yang terkait dengan fungsi
dan aktifitas operasional Bank 7.
Menilai hubungan antara auditor internal maupun eksternal dengan manajemen Bank.
8. Memantau laporan terhadap kepatuhan yang diwajibkan, terkait dengan kebijakan
manajemen risiko dan kerangka manajemen risiko. 9.
Melaporkan kepada Dewan Komisaris , Ketua Komite Komisaris Independen melaporkan hasil rapat Komite kepada Dewan Komisaris pada pertemuan rapat
rutin Dewan Komisaris tentang segala hal yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab Komite.
2.4. Rapat Komite Pemantau Risiko
Sesuai dengan Piagam Komite pemantau Risiko, Komite Pemantau Risiko menyelenggarakan rapat sesuai dengan kebutuhan yang dipimpin oleh ketua Komite
Pemantau Risiko.Keputusan Rapat Komite Pemantau Risiko diambil berdasarkan
Good Corporate Governance 2015
3178 musyawarah mufakat. Selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah
menyelenggarakan 7 tujuh kali rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut.
Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko
menjabat sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko sejak 13 Juli 2015
2.5.
Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Risiko
Sepanjang tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah menyusun program kerja dengan realisasi sebagai berikut:
1. Melakukan tinjauan atas prosedur dan ketentuan kerja Divisi Manajemen Risiko;
2. Melakukan tinjauan atas rekanan Bank dan merekomendasikan kepada Direksi;
3. Melakukan pengkinian penetapan Key Risk Indicator pada unit kerja Risk Taking;
4. Melakukan evaluasi terkait parameter inherent risk;
5. Melakukan telaah atas implementasi risk control;
6. Melakukan pembahasan terkait revitalisasi Divisi Manajemen RisikoTerintegrasi;
7. Melakukan telaah atas Risk Based Bank Rating;
8. Melakukan pembahasan terkait format Laporan Hasil Pemeriksaan Satuan Kerja
Audit InternalSKAITerintegrasi dan anti Fraud.
2.6. Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko
Selama 2015, anggota Komite Pemantau Risiko diberikan kesempatan untuk mengikuti dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan serta seminar sebagai berikut.
Materi Pelatihan Tanggal
Pelatihan Pelaksana
Peserta dari Anggota Komite
Training Review dan Updating Peran dan Fungsi Internal
20 Mei 2015,
Jakarta Risk Management
Guard RMG Zaenal Abidin PhD
Training Penerapan Manajemen Risiko
27 - 28 November
2015 Center for Risk
Management Studies CRMS
Zaenal Abidin PhD
3. KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
Komite Nominasi dan Remunerasi Bank Victoria dibentuk berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance Bagi Bank Umum, telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Nominasi dan RemunerasiBank Victoria telah dilengkapi pedoman kerja yang ditetapkan dalam Piagam Komite Nominasi dan
Remunerasi. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasitersebut disusun berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan senantiasa ditinjau ulang secara
berkaladan telah disahkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 001SK-KOM1214
Nama Jabatan
Rapat Internal Komite Nominasi dan Remunerasi Total Jumlah
Rapat Jumlah Kehadiran
dalam Rapat Persentase
Tingkat Kehadiran
Zaenal Abidin PhD Ketua
7 7
100 Oliver Simorangkir
Anggota 7
5 71,43
Tonny Setiadi Anggota
7 7
100 Retno Dwijanti
Widaningsih
Anggota 7
7 100
Good Corporate Governance 2015
3278 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kerja, Sistem dan Prosedur Komite Nominasi dan Remunerasi
PT Bank Victoria International Tbk pada tanggal 10 Desember 2014. Adapun isi dari Pedoman Pelaksanaan Kerja, Sistem dan Prosedur Komite Nominasi dan
Remunerasi adalah sebagai berikut.
Ketentuan mengenai pemutakhiran Piagam Komite Nominasi dan Remuneasi Bank Victoria tidak disusun secara khususspesifik, akan tetapi, pemutakhiran akan dilakukan sesuai dengan
kebutuhan Bank dan jika terdapat perubahan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perseroan. Pada 2016, komite tengah melakukan pemutakhiran
atas Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi yang sudah ada saat ini. Pemutakhiran dianggap perlu dan dilakukan sebagai bentuk penyesuaian atas perkembangan peraturan
terkait GCG oleh regulator dan juga kebutuhan Bank.
3.1. Komposisi dan Keahlian Komite Nominasi dan Remunerasi
Bank Victoria memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi yang dimaksudkan untuk membantu Dewan Komisaris terkait dengan nominasi dan remunerasi yang diangkat
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.040SK-DIR0212 tentang Pengangkatan Komite Nominasi dan Remunerasi PT Bank Victoria International Tbk. tertanggal 22
Februari 2012.
Tabel Komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi per 31 Desember 2015
Nama Jabatan
Periode Jabatan Keahlian
Gunawan Tenggarahardja Ketua
2012 – saat ini
Perbankan Suzanna Tanojo
Anggota 2012
– saat ini Perbankan
Syahda Candra Anggota
2012 – saat ini
Human Capital
I. Pendahuluan; II. Pengertian dan tujuan pembentukan komite nominasi dan remunerasi;
III. Fungsi komite nominasi dan remunerasi; IV. Komposisi,struktur, dan masa tugas;
V. Tugas dan tanggung jawab komite nominasi dan remunerasi; VI. Wewenang komite nominasi dan remunerasi;
VII. Rapat dan pelaporan; VIII. Kode etik komite remunerasi dan nominasi;
IX. Evaluasi bagi komite nominasi dan remunerasi; X. Sistem nominasi dan remunerasi.
Good Corporate Governance 2015
3378
Profil Komite Nominasi Dan Remunerasi
Ketua Gunawan Tenggarahardja
Warga Negara Indonesia, 60 tahun, lahir di Malang pada tahun 1955, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi
Bandung pada tahun 1981. Memulai karir di Schlumberger OSA sebagai International Field Engineer 1 pada tahun 1982-1984. Pada tahun 1985-1988, beliau menjabat
sebagai Assistant Manager di PT Bank Bali. Selanjutnya, beliau menjabat sebagai General Manager PT Sampoerna Transport Nusantara tahun 1989-1992 dan
menjabat sebagai Direktur Eksekutif pada PT Duta Pertiwi Tbk. tahun 1992-1996. Pada tahun 1996-1998, beliau menjabat sebagai Direktur di PT Bhuwanatala Indah
Permai Tbk. Menjabat sebagai Komisaris utama PT Sigma Karya Sempurna Bali Camp pada tahun 1998-2004 dan sebagai Komisaris Independen PT Jakarta Setiabudi
International Tbk. sejak tahun 2004 sampai sekarang. Pada tahun 2003, beliau diangkat sebagai Komisaris Bank Victoria sampai tahun 2007. Pada tahun 2007, beliau
diangkat kembali sebagai Komisaris merangkap Komisaris Independen Bank Victoria berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa Nomor 48 tanggal 19 Desember 2007,
Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 82 tanggal 25 Juni 2010 yang dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan Kembali RUPS Tahunan Nomor 24
tanggal 21 Oktober 2010, serta berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 41 tanggal 17 Oktober 2013.
Anggota Suzanna Tanojo
Warga Negara Indonesia, 57 tahun, lahir di Tulung Agung pada tahun 1958, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga,
Surabaya pada tahun 1982. Memulai karir di PT Unggul Indah Corporation Tbk. dengan jabatan terakhir sebagai Chief Financial Officer pada tahun 1986-1995. Beliau
kemudian berkiprah pada PT Apac Inti Corpora dan PT Apac Citra Centertex Corporation Tbk. dengan jabatan terakhir sebagai Chief Financial Officer pada tahun
1995-2003, serta pada PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. dengan jabatan terakhir sebagai Chief Financial Officer pada tahun 1996-2003. Pada tahun 2006-2007, beliau
menjabat sebagai Anggota Komisaris PT Victoria Sekuritas dan pada tahun 2007-2012, beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT Victoria Sekuritas. Beliau juga
merupakan pengusaha yang bergerak di bidang Industri tekstil, industri kimia, properti dan keuangan yang berada dalam kelompok grup Victoria sejak tahun 1995. Dari
tahun 2012 hingga sekarang, beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT Victoria Investama. Sejak 2006, beliau menjabat sebagai Komisaris Bank Victoria berdasarkan
Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa Nomor 06 tanggal 7 Februari 2006, Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 48 tanggal 24 Mei 2007, Akta
Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 82 tanggal 25 Juni 2010 yang dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan Kembali RUPS Tahunan Nomor 24 tanggal 21
Oktober 2010, serta berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 41 tanggal 17 Oktober 2013.
Syahda Candra Warga Negara Indonesia. Usia 42 tahun, lahir di Jakarta pada tahun 1974.
Memperoleh gelar Sarjana Psikologi Industri dari Universitas Persada Indonesia Y.A.I Jakarta pada tahun 1998. Memulai karirnya di PT Bank
Ekonomi sebagai Senior Staff Human Resource Department Recruitment and Man power sejak tahun 1997 hingga tahun 2000. Kemudian pada tahun 2001
hingga Juni 2002, Beliau menjabat sebagai Assistant Manager Human Resource Department pada PT Hawaii Confectionery Factory. Selanjutnya,
Beliau menjabat sebagai Supervisor Human Resource Department pada PT JS Multi Collection, sejak tahun 2002 hingga 2003. Bergabung dengan
Perusahaan di tahun 2003 dengan menduduki posisi sebagai Division Head of Human Resource General Affair. Dan terakhir, sejak tahun 2012 hingga saat
ini, Beliau menjabat sebagai Division Head of Human Capital Management sekaligus dipercaya untuk menduduki posisi sebagai anggota Komite
Nominasi dan Remunerasi PT Bank Victoria International Tbk.
Good Corporate Governance 2015
3478
3.2. Independensi Komite Nominasi Dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi menjalankan peran secara profesional dan independen, serta tidak menerimamelakukan intervensi darikepada pihak lainnya.
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi tidak terkait dengan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, maupun Direksi.
Independensi Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai berikut:
Aspek Indepensi Gunawan
Tenggarahardja Suzanna Tanojo
Syahda Candra
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi.
√ √
√ Tidak
memiliki hubungan
kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan,
maupun perusahaan
afiliasi. √
√ √
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan.
√ √
√ Tidak memiliki hubungan keluarga
dengan Dewan Komisaris, Direksi, danatau sesama anggota Komite
Audit. √
√ √
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah.
√ √
√
3.3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugaspp dan tanggung jawab, meliputi: 1.
Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan
Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham; dan kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk
disampaikan kepada Direksi;
2. Memperhatikan kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan, prestasi kerja individu,
kewajaran dengan peer group, serta pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank;
3. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan
atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham. 4.
Membantu Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
5. Membantu Direksi dalam penetapan Kebijakan Umum Sumber Daya
ManusiaHuman Resources.
3.4. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
Sesuai dengan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Nominasi dan Remunerasi menyelenggarakan rapat sesuai dengan kebutuhan yang dipimpin oleh
ketua Komite Nominasi dan Remunerasi. Keputusan Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi diambil berdasarkan musyawarah mufakat.
Keputusan Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Selama tahun 2015, Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyelenggarakan
12 duabelas kali rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Good Corporate Governance 2015
3578
3.5. Pelatihan Komite Nominasi dan Remunerasi
Selama 2015, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi diberikan kesempatan untuk mengikuti dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan serta seminar sebagai berikut:
Materi Pelatihan Tanggal Pelatihan
Pelaksana Peserta dari Anggota
Komite
Training Global Leadership Development
28 - 29 Mei 2015, Jakarta
Husin Intelligence Group
Syahda Candra
3.6. Pelaksanaan Tugas
Sepanjang tahun 2015, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melaksanakan tugas sebagai berikut:
1. Mengevaluasi Pedoman Penilaian Konduite dan Kinerja sebagai Dasar Remunerasi;
2. Merumuskan kebijakan Pedoman Gratifikasi bagi Pengurus dan Pegawai Bank untuk
direkomendasikan kepada Dewan Komisaris; 3.
Melakukan evaluasi atas struktur organisasi Bank Victoria; 4.
Melakukan evaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; 5.
Mengevaluasi kecukupan susunan Pengurus Bank dan Pejabat Eksekutif.
B. KOMITE