Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap kinerja Karyawan pada PT.Astra International (AUTO2000) Cabang Sisingamaharaja Medan

(1)

1

TBK – TOYOTA KANTOR CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN

Oleh

SITI SYAHRIANI 112103009

PROGRAM DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

2

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : SITI SYAHRIANI

NIM : 112103009

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGARUH LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.ASTRA INTERNATIONAL (AUTO 2000) CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN

Tanggal : Juli 2014 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring,SE,MM) NIP: 19741012 200003 2 003

Tanggal : Juli 2014 DEKAN

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak,CA NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : SITI SYAHRIANI

NIM : 112103009

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.ASTRA INTERNATIONAL (AUTO 2000) CABANG

SISINGAMANGARAJA MEDAN

Medan, Juli 2014 Menyetujui Pembimbing

(Dr.Yeni Absah ,SE,MSi NIP. 19741123 200012 2 001


(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap kinerja Karyawan pada PT.Astra International (AUTO2000) Cabang Sisingamaharaja Medan.

Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Diploma di Ekonomi. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda tersayang Syahbuddin Ibunda tercinta Hartiniyang telah melimpahkan kasih sayang, doa, serta dukungan kepada penulis. penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Dr.dr Syahril Pasaribu DTM & H Msc (CTM) Spa(k), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Magdalena LL Sibarani, SE, Msi selaku Sekretaris Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(5)

ii

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan.

7. Saudara-Saudara tersayang yaitu Adik penulis Muhammad Ikhsan Ramadhan parinduri dan M.Faisal Parinduri dan sekaligus yang tersayang Muhammad Dhio Darus yang telah memberikan dukungan, doa, semangat serta motivasinya sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

8. Sahabat sahabat penulis yang selalu mendampingi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yaitu Lita, Wenni, Wahyuni, Aisyah, Zhafarina, Nita, Suli, Dian, Linda, Qonitha, serta teman-teman DIII Kesekretariatan Angkatan 2011 lainnya yang tidak di sebutkan satu persatu.

9. Terima kasih kepada yang telah membantu memberikan arahan , kritik dan saran demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna , namun penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak .

Medan, Juni 2014 Penulis


(6)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Jadwal Kegiatan ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Ruang Lingkup Perusahaan ... 7

2.1.1 Sejarah PT. Astra International, Tbk ... 7

2.1.2 Sejarah AUTO 2000 ... 10

2.2 Visi, Misi, dan Makna Logo Perusahaan ... 11

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 12

2.4 Deskripsi Jabatan ... 15

2.5 Jaringan Kegiatan Perusahaan ... 25

2.6 Kinerja Kegiatan Terkini ... 26

2.7 Rencana Kegiatan Perusahaan ... 26

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

3.2 Lingkungan Kerja ... 27

3.2.1 Pengertian Lingkungan Kerja ... 27


(7)

iv

3.3.2. Indikator Kinerja ... 33 3.3.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan . 34 3.3.4. Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan ... 35 3.3.5. Penilaian Kinerja ... 36 3.3.6. Tujuan Penilaian Evaluasi Kinerja ... 37 3.4 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan .... 38 3.5 Hasil wawancara yang dilakukan tentang Lingkungan Kerja

dan Kinerja Karyawan ... 39 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 49 B. Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA ... 51


(8)

v

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman


(9)

vi

Gambar 2.1 Logo Toyota ... 12 Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Astra International, Tbk Auto 2000


(10)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan era globalisasi telah mendorong terjadinya banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Perubahan menciptakan tuntutan yang lebih tinggi terhadap setiap individu untuk meningkatkan kinerjanya baik didalam lingkungan kerja maupun dimasyarakat luas. Suatu perusahaan terdiri dari sekelompok individu yang saling bekerja sama dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan. Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya dapat dilihat dari bagaimana perusahaan tersebut menggunakan dan mengelola sumber daya yang mereka miliki. Tingkat keberhasilan ini dapat diukur dengan membandingkan apa yang dihasilkan oleh perusahaan dengan sumber daya yang digunakan. Semakin efisien sebuah perusahaan mengelola sumber daya, semakin besar pula kemungkinan perusahaan memperoleh laba. Oleh karena itu, tenaga kerja harus selalu dijaga dan dikembangkan sehingga mampu memberikan output yang optimal bagi perusahaan. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi tenaga kerja dalam melaksanakan kegiatannya salah satunya adalah lingkungan kerja.

Lingkungan kerja adalah serangkaian sifat kondisi kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi bersama dari pada anggota organisasi yang hidup dan bekerja sama dalam suatu organisasi. Kondisi lingkungan kerja yang baik ditandai oleh sirkulasi udara yang cukup, penerangan lampu yang terang dan jauh dari kebisingan suara yang mengganggu konsentrasi kerja, tata ruang yang baik dan


(11)

warna yang indah, serta kebersihan yang terjaga membuat karyawan betah bekerja, Nawawi (2003:292).

Lingkungan kerja didalam perusahaan sangat penting, meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yang baik akan memuaskan para karyawannya, karena dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai dapat menurunkan kinerja karyawan. Lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan perusahaan dalam usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang akhirnya berpengaruh terhadap produktivitas kinerja karyawan,(Sinungan, 2003). Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan berkaitan dengan adanya akibat yang dikehendaki. Hal ini mengandung maksud bahwa pekerjaan yang dilakukan harus dapat menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki yaitu hasil optimal yang dapat dicapai, Mangkunegara (2009).

PT Astra International (Auto 2000). Tbk-Toyota Cabang SM,Raja medan adalah perusahaan yang kegiatan utamanya bergerak dibidang penjualan Mobil merek Toyota. PT Astra International, Tbk-Toyota cabang SM. Raja Medan memproses penjualan Mobil secara tunai, kredit, dan GSO (Government Sales Operation) atau pemerintahan. Disini penulis ingin meneliti lingkungan kerja yang ada pada salah satu ruangan yaitu ruang Administrasi STNK dan BPKB


(12)

3

(Register police). Karyawan yang ada di ruangan ini mempunyai tugas cukup banyak dan benar-benar sangat butuh kenyamanan saat berada di ruang kerja. Didalam ruangan ini penulis ingin mewawancarai dan menanyakan pendapat secara langsung pada karyawan yang bekerja diruang tersebut tentang Apakah lingkungan kerja sangat besar pengaruhnya bagi kinerja karyawan, dan apa saja yang membuat ketidaknyamanan pada ruangan ini yang dapat mengganggu kelancaran aktivitas kinerja karyawan.

Lingkungan kerja yang ada diruangan ini, haruslah benar-benar nyaman dan tertata dengan baik karena begitu banyaknya pekerjaan dan segala penyimpanan dokumen-dokumen penting didalamnya karena langsung berhadapan dengan customer serta melayani setiap sales yang akan melakukan pengajuan untuk pengambilan mobil di showroom (Delivery). Jika tidak kondusif dapat mempengaruhi segala aktifitas dan ketepatan waktu para karyawan dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, pentingnya perusahaan memperhatikan lingkungan kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan. Melihat kondisi ini, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Astra International ,Tbk-Toyota Cabang SM Raja Medan’’.

1.2Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Berpengaruh secara positif dan signifikan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Astra International, Tbk-Toyota Cabang SM Raja Medan”?.


(13)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Astra International, Tbk-Toyota Cabang SM Raja Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Manfaat penelitian bagi penulis adalah untuk menambah pengetahuan dan sarana aplikasi terhadap ilmu yang di peroleh di bangku perkuliahan dalam bidang sumber daya manusia, khususnya yang berkaitan dengan lingkungan kerja dan kinerja karyawan.

2. Bagi PT Astra International, Tbk-Toyota Cabang SM Raja Medan

Manfaaat penelitian bagi PT Astra International, Tbk-Toyota Cabang SM Raja Medan sebagai bahan masukan kepada pihak perusahaan, khususnya mengenai Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan demi perbaikan dan perkembangan perusahaan yang diteliti.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Manfaat penelitian bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai bahan acuan dan bahan pembelajaran referensi, dan memberikan informasi serta menambah wawasan khususnya mengenai pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.


(14)

5

1.5 Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan dan penulisan laporan sebagaimana terlihat dalam tabel jadwal kegiatan dan penulisan laporan adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

NO Kegiatan

April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

2 Pengumpulan data

3 Penulisan Laporan Sumber : Penulis (2014) 1.6 Sistematika Penulisan

Adapun Sistematika penulisan dari Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB 1. PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal kegiatan dan sistematika penulisan.

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN

Pada bab ini diuraikan sejarah singkat berdirinyaPT AstraInternational, Tbk – Toyota Cabang SM.Raja Medan, visi dan misi, jenis usaha, stuktur organisasi, dan job description.


(15)

BAB III. PEMBAHASAN

Pada ini berisi uraian teoritis yang berhubungandengan judul tugas akhir yangdibuat. Adapun pembahasan yang diuraikan mengenai“Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Astra International, Tbk-Toyota Cabang SM Raja Medan’’.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Menjelaskan kesimpulan menyeluruh sesuai dengan topik penelitian dan kemudian menguraikan saran yang relevan dengan kesimpulan.


(16)

7 BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1Ruang Lingkup Perusahaan

2.1.1. Sejarah PT. Astra International, Tbk

PT. Astra International Incorporation (All) pertama kali didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 Drs. Tjia Kian Tie (Alm), William Soerjadja (Tjia Kiang Liong), dan E. Hariaman (Liem Peng Hong), yang bergerak dalam bidang usaha ekspor-impor hasil bumi, inventaris alat-alat kereta api untuk PKA (sekarang PJKA), serta bahan-bahan untuk proyek pengembangan PLTA Jatiluhur.

Pada tahun 1965 PT. Astra International mendirikan bangunan baru di Jakarta dan kantor yang berada di Bandung dijadikan sebagai kantor cabang. Pada masa itu PT. Astra International bergerak dalam bidang impor alat-alat berat dan kendaraan bermotor. Berkat usaha patungan antara pemerintah Indonesia dengan yang bergerak dalam bidang perakitan kendaraan beroda empat, maka pada tanggal 25 Februari 1969 berdirilah PT. Gaya Motor. Pada tanggal 1 Juli 1969 PT. Astra International Incorporation (AII) mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah Republik Indonesia sebagai agen tunggal kendaraan bermotor merek “Toyota” untuk seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai kelanjutan dari pengakuan tersebut pada pertengahan tahun 1970 PT. Astra International Incorporation (AII) membentuk divisi baru dalam perusahaan yang khusus menangani distribusi dan pemasaran kendaraan bermerk Toyota dengan nama “Toyota Division”. Melihat perkembangan pemasaran


(17)

kendaraan merk Toyota maju pesat di Indonesia, maka Toyota Motor Sales Co. Ltd Jepang berminat menangani distribusi dan pemasaran kendaraan bermerk Toyota guna meningkatkan pelayanan kepada para peminat kendaraan merk Toyota dengan jalan pembinaan industri Toyota. Maka pada akhir tahun 1971 didirikan perusahaan baru dengan nama PT. Toyota Astra Motor (TAM) yang merupakan patungan antara Toyota Motor Sales Co. Ltd Jepang dengan PT. Astra International Incorporated dan PT. Gaya Motor dari pihak Indonesia. Saat itu PT. Gaya Motor adalah perusahaan yang bergerak dibidang perakitan (assembling) kendaraan bermotor dari berbagai jenis dan merk. Setelah PT. Toyota Astra Motor berdiri maka status agen tunggal kendaraan merk Toyota untuk seluruh wilayah Indonesia dialihkan dari PT. Astra International Incorporated kepada PT. Toyota Astra Motor.

Dengan semakin berkembangnya pemasarannya mobil merk Toyota, dan agar pengelola pemasaran mobil Toyota di Indonesia dapat lebih efisien dan efektif, maka pada tanggal 1 Januari 1976 didirikan PT. Astra Motor Sales (AMS) berdasarkan Akta Notaris Kartini Mulyadi, SH. No. 195 tanggal 30 Juli 1975 dan No. 52 tanggal 10 Oktober 1975. Sebelumnya untuk penjualan mobil Toyota dilakukan oleh satu divisi dari PT. Astra International yaitu Motor Vehicle Division. Pada tahun 1989, PT. Astra Motor Sales bergabung dan menjadi divisi penjualan dari PT. Astra International. Kegiatan utama PT. Astra International adalah menjual mobil merek Toyota, menjual sahamnya pada masyarakat (go public) dengan nilai nominal yang tidak terlalu tinggi.


(18)

9

Pada saat go public, nama PT. Astra International diubah menjadi PT. Astra International Toyota Division. Pada tanggal 8 Agustus 1995 menurut Akte Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, SH No.2, PT. Astra International Toyota Division berubah menjadi PT. Astra International, Tbk. Toyota Sales Operation yang bertempat di Jl. Dr. Djunjunan 192 Bandung. Maka pada tanggal 4 Maret 1996 diresmikan PT. Astra International, Tbk. Toyota Sales Operation cabang Pasteur Bandung oleh Chief Executive AUTO 2000 Yap Tjay Soen.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan pelanggan akan kendaraan bermotor merek Toyota, PT. Astra International, Tbk. Toyota Sales Operation juga melakukan bantuan pengelolaan atas PT. Serasi Autoraya (Toyota Rent AUTO 2000 Car/Trac) yang menangani jasa penyewaan mobil merk Toyota dan PT. Arya Kharisma (Mobil 88) yang melayani penjualan mobil bekas merek Toyota. Kedua perusahaan ini termasuk dalam AUTO 2000 Group.

Sebagai dealer utama wilayah perusahaan PT. Astra International, Tbk. Toyota Sales Operation mencakup Sumatera (kecuali Jambi, Riau, dan Bengkulu), Jawa (kecuali Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta), Bali, NTB, dan NTT. Kantor cabang Pasteur merupakan cabang ketiga untuk wilayah Bandung dan sekitarnya. Masing-masing cabang berdiri sendiri dan dalam kegiatan operasionalnya bertanggung jawab langsung ke kantor pusat PT. Astra International, Tbk. Toyota Sales Operation yang beralamat di Jl. Gaya Motor III No. 3 Sunter II Jakarta Utara.


(19)

2.1.2. Sejarah AUTO 2000

Saat ini AUTO 2000 adalah main dealer Toyota terbesar di Indonesia, yang menguasai antara 70-80% dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya, AUTO 2000 berhubungan dengan PT. Toyota Astra Motor yang menjadi agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota. AUTO 2000 adalah dealer resmi Toyota bersama 4 dealer resmi Toyota lain.

AUTO 2000 berkembang pesat karena memberikan berbagai layanan yang sangat memudahkan bagi calon pembeli maupun pengguna Toyota. Dengan slogan “Urusan Toyota jadi mudah!”AUTO 2000 selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam pelayanan. Produk-produk AUTO 2000 yang inovatif seperti THS (Toyota Home Service), Express Maintenance (service berkala hanya dalam satu jam) dan Express Body Paint (perbaikan body 3 panel dalam 8 jam saja) Booking Servicemencerminkan perhatian AUTO 2000 yang tinggi kepada pelanggannya.

AUTO 2000 memiliki cabang yang terbesar di seluruh Indonesia (kecuali Sulawesi, Maluku, Irian, Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa Tengah dan D.I.Y). Selain cabang-cabang AUTO 2000 yang berjumlah 91 outlet cabang, AUTO 2000 juga memiliki dealer yang terbesar di seluruh Indonesia (disebut indirect), yang totalnya berjumlah 87 outlet dealer. Dengan demikian, terdapat 178 cabang yang mewakili penjualan AUTO 2000 di seluruh Indonesia. 77 bengkel milik AUTO 2000 merupakan yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. Di samping itu AUTO 2000 juga memilki 596 Partshop yang menjamin keaslian suku cadang produk Toyota.AUTO 2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan baru pada tahun 1989 berubah menjadiAUTO 2000.


(20)

11

2.2Visi, Misi, dan Makna Logo Perusahaan Visi

“ Menjadi Dealer Toyota terbaik dan paling handal di Indonesia melalui proses kerja berkelas dunia”

Misi

Toyota Sales Operation adalah menjadi mitra usaha yang terpercaya bagi seluruh stakeholder (Pelanggan Toyota, Karyawan, Supplier, Pemegang saham, Pemerintah, dan Masyarakat). Toyota Sales Operation akan mampu menjadi mitra terpercaya dengan adanya kemampuan untuk:

1. Memberikan pengalaman terbaik dalam membeli dan memilki kendaraan Toyota kepada pelanggan.

2. Mencapai dan mempertahankan posisi Market Share no.1 di seluruh segmen dan wilayah.

3. Menciptakan lingkungan kerja terbaik.

4. Menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan. Makna Logo

Setiap perusahaan tentunya memiliki suatu identitas ataupun ciri khas tertentu. Logo merupakan suatu lambang yang mencerminkan suatu identitas bagi suatu perusahaan sehingga membedakan dengan perusahaan lainnya.

Logo yang digunakan oleh AUTO 2000 adalah :

Meski akrab dengan logo Toyota, namun tidak banyak yang tahu makna serta filosofi logo Toyota ynag didominasi bentuk elips atau lingkaran lonjong. Ternyata logo Toyota ini memiilki makna dan filosofi yang sederhana. Jika


(21)

diamati lebih jauh, logo Toyota merupakan kombinasi dari tiga buah lingkaran lonjong. Tiga lingkaran lonjong tersebut ternyata dapat mempresentasikan setiap huruf T,O,Y,O,T, dan A.

Gambar 2.1 Logo Toyota

Sementara itu tiga buah elips atau lingkaran lonjong dalam logo Toyota masing-masing memiliki makna tersendiri. Dilansir dari situs resmi Toyota, lingkaran pertama mewakili pelanggan Toyota. Kemudian, lingkaran kedua melambangkan komitmen Toyota untuk memberi yang terbaik dan memuaskan pelanggannya. Sedangkan lingkaran ketiga menggambarkan kemungkinan yang terbentang tanpa batas bagi tekhnologi dan inovasi.

2.3Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap organisasi perusahaan mempunyai cita - cita dan berorientasi pada tujuannya. Hal ini tertuang kedalam struktur organisasi dimana dengan adanya struktur organisasi tercipta pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan tegas antara suatu bagian dengan bagian lainnya sehingga setiap anggota mengetahui kedudukan. tugas dan tanggung jawabnya serta batas- batas


(22)

13

wewenang masing-masing didalma pelaksanaan tugas sistem organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi.

PT. Astra International - TSO cabang Sisingamangaraja Medan menggunakan struktur organisasi garis yang sesuai dengan kondisi pemsahaan tersebul yaitu:

1. Pembagian tugas dapat dibedakan secara tegas dan jelas.

2. Wewenang dari puncak pimpinan dilimpahkan pada bawahannya dalam bidang pekerjaan yang sudah ditentukan berdasarkan spesialisasi tugas dimana spesialisasi tidak membuat personil hanya memikirkan tugasnya saja namun saling bekerjasama untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan. 3. Jenjang manajemen mempunyai wewenang mengemukakan pendapat dan


(23)

Sumber : AUTO 2000 SM Raja Medan (2014) Gambar 2.2

Struktur Organisasi AUTO 2000 Cabang SM Raja Medan Kepala Cabang Customer Relation Sales Supervisor Wiraniaga Kepala Administrasi Penata Adm. Unit Supervisor Indirect Penata Adm. Service Penata Adm. Umum Kepala Bengkel Service Supervisor Adm. Indirect Adm . Unit

Adm. STNK & BPKB Adm. Gudang Unit

Billing Service Adm. Service

Adm. Gudang Bahan

PGA Kasir Satpam Service Advisor Koordinator THS Partman Foreman

Washing & S. Plus Valet Service

Lubbing

Collector Cleaning Service

Mekanik


(24)

15

2.4Deskripsi Jabatan

Berikut ini akan penulis uraikan tugas dan tanggung jawab, serta wewenang bagian-bagian penting dalam struktur organisasi PT. Astra International, Tbk – Toyota cabang Medan SM Raja.

a. Kepala Cabang (Branch Head) Tugas dan Tanggung jawab :

1. Menentukan kebijaksanaan cabang sesuai dengan pedoman yang telah digariskan perusahaan.

2. Mengkoordinasi mengawasi dan bertanggung jawab atas pembinaan, pengembangan serta kegiatan yang dilakukan cabang.

3. Bertanggung jawab bersama dengan Kepala Departemen Administrasi (Administration Department Head) terhadap penghapusan piutang untuk diajukan ke kantor pusat.

4. Membuat kontrak atau perjanjian dengan perusahaan lain, 5. Mengadakan rapat kerja antar seluruh kepala departemen. 6. Merangkap sebagai Kepala Bagian Penjualan.

7. Bertanggung jawab atas pencapaian target penjualan kendaraan, market share dan profit cabang.

b. Customer Relation

Tugas dari Customer Relation adalah sebagai pusat informasi perusahaan dan menangani hubungan perusahaan dengan pelanggan dimana customer relation ini berdiri sendiri dan mempunyai tanggung jawab ini kepadaKepala Cabang.


(25)

c. Departemen Penjualan

Departemen ini dipimpin oleh Sales Department Head atau sering disebut dengan Sales Manager (Manager Penjualan). Pada saat ini Kepala Bagian Penjualan PT AI - TSO cabang Sisingamangaraja dirangkap oleh Kepala Cabang dengan membawahi Sales Supervisor, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Cabang. Sales Department ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

1. Kepala Bagian Penjualan (Sales Department Head) Tugas dari Sales Department Head adalah sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab terhadap penjualan kendaraan, bagaimana mengusahakan tercapainya target yang telah ditetapkan.

b. Menganalisa pasar dan membuat ramalan penjualan. c. Meningkatkan pemasaran di daerah penjualan. 2. Sales Supervisor

Tugas daripada Sales Supervisor adalah :

a. Meningkatkan jumlah unit kendaraan yang dijual. b. Menganalisa segmen pasar / kemungkinan pangsa pasar. c. Memberikan arahan dan memotivasi para wiraniaga.

d. Membina hubungan baik dengan perusahaan pengangkutan (ekspedisi).


(26)

17

3. Wiraniaga

Wiraniaga (salesman) adalah tenaga penjual yang melayani pelanggan diluar perusahaan untuk mendapatkan pelanggan, Adapun tugas dari seorang wiraniaga adalah :

a. Menjual kendaraan kepada pelanggan diluar lingkup counter PT. AI TSO (AUTO 2000) cabang Sisingamangaraja Medan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Kepala Cabang.

b. Membina hubungan baik dengan pelanggan. c. Mempromosikan kendaraan kepada pelanggan. d. Menjaga nama baik perusahaan kepada pelanggan.

4. Wiraniaga (Sales Counter)Wiraniaga (Counter Sales) merupakan tenaga penjual yang bertanggung jawab untuk melayani pelanggan yang datang ke AUTO 2000. Tugas daripada Counter Sales adalah :

a. Menjual kendaraan kepada pelanggan di lingkungan PT, AJ - ISO ("AUTO 2000) cabang Sisingamangaraja Medan sesuai dengan target yang tdah ditetapkan oleh Kepala Cabang.

b. Membina hubungan baik dengan pelanggan.

Departemen Administrasi ini dipimpin oleh seorang Administration

Head yang juga disebut Financial and Administration Manager (Manager

Administrasi dan Keuangan). Didalam Departemen Administrasi terdiri atas beberapa unsur antara lain :


(27)

1. Kepala Administrasi (Administration Head)

Memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan yang menyangkut hal-hal administrasi perusahaan, khususnya dibidang jasa seperti keuangan, investasi kantor dan personalia yang bertugas dan bertanggung jawab atas aparat dan kelancaran pelaksanaan kegiatan personalia yang rneliputi:

a. Bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan cabang, pemasukan dan pengeluaran, inventory dan administrasi cabang.

b. Mengawasi administrasi bengkel. c. Mengawasi administrasi spare part. d. Mengawasi stock kendaraan.

e. Membina bawahannya khususnya karyawan administrasi. f. Mengelola personalia cabang (kepegawaian).

2. Koordinator Administrasi

Tugas dari koordinator administrasi adalah :

a. Memantau dan mengkoordinir segala kegiatan yang ada di administrasi dan merupakan tenaga operasional untuk seluruh bidang dalam administrasi.

b. Membantu setiap masalah yang terjadi di tiap bagian administrasi. Didalam tubuh Koordinator Administrasi terdapat 4 bagian antara lain: a. Penata Administrasi Unit


(28)

19

1. Administrasi Unit / Penjualan

Tugas dari Administrasi Unit / Penjualan adalah :

a. Membuat laporan penjualan, laporan stock, laporan penerimaan barang.

b. Membuat faktur penjualan dan faktur pajak. c. Mengevaluasi persyaratan kredit.

d. Bertanggung jawab terhadap kelancaran administrasi kredit dan piutang.

e. Memantau piutang perusahaan.

f. Memberikan laporan ke pusat dan antar cabang menyangkut penjualan dan pembatalan stock dari pelanggan.

2. Register Police

Tugas dari Register Police adalah bertanggung jawab atas pembuatan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), BPKB kendaraan baru yang telah terjual dari AUTO 2000.

3. Administrasi Gudang Unit

Tugas dari Administrasi Gudang Unit adalah :

a. Bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran dan pemakaian barang / unit.


(29)

4. Administrasi Indirect

Adapun tugas dari Administrasi Indirect adalah mengkoordinasi penjuaian unit kendaraan baru ke sub dealer untuk daerah Sumatera Utara dan Aceh. b. Penata Administrasi Service

Bagian - bagian yang ada pada Penata Administrasi Service yaitu : 1. Billing Service

Kegiatan Billing Service adalah pembuatan fakrur bengkel yang tugas - tugasnya sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab melaksanakan perhitungan biaya kerja ke pelanggan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan dalam rangka perbaikan dan pemeliharaan serta penawaran kendaraan di bengkel dan perhitungan suku cadang yang meliputi bahan (material) yang digunakan untuk perbaikan dan perawatan yang dilakukan menurut ketentuan yang berlaku.

b. Menandatangani kuitansi atau nota perhitungan atas dasar cara perhitungan yang telah ditentukan.

c. Kecermatan dalam pembuatan surat - surat tagihan atau isian pelengkap tagihan ke instansi pemerintah.

d. Melaksanakan administrasi unit pembelian bahan (material) atau administrasi utang sebagai administrasi piutang bengkel secara keseluruhan dan bertanggung jawab kepada kepala administrasi.


(30)

21

2. Administrasi Service

Administrasi Service bertanggung jawab secara penuh kepada Kepala Administrasi dimana tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan kegiatan bengkel sesuai dengan pedoman dari Service Divisi Pusat.

b. Bertanggung jawab atas kegiatan bengkel dan spare part.

c. Bertanggung jawab atas pencapaian target bengkel dan profit bengkel. 3. Collector

Adapun tugas dari collector adalah menagih kepada pelanggan yang melakukan service kendaraan dengan kredit.

4. Administrasi Gudang Bahan

Adapun tugas dari administrasi gudang bahan adalah mencatat seluruh pembukuan spare part yang ada di gudang bahan.

c. Penata Administrasi Part

Administrasi Part ini melaksanakan kegiatan administrasi untuk suku cadang yang meliputi penerimaan order dari pembeli, pencatatan suku cadang yang keluar / masuk baik dari luar maupun ke dalam gudang, dan kegiatan yang berhubungan dengan pemesanan suku cadang yang dibutuhkan oleh perusahaan, serta pengurusan persediaan bahan -bahan setiap bulannya.

d. Penata Administrasi Umum

Terdiri dari beberapa bagian yang memiliki tanggung jawab dan fungsi masing - masing.


(31)

1. Kasir

Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pemasukan dan pengeluaran serta penyimpanan uang perusahaan secara terkendali meliputi:

a. Membuat dan mengesahkan bukti kas masuk dan kas keluar.

b. Melaksanakan setoran ke bank (tunai maupun giro/cek) berikut pembuatan dokumen - dokumen yang diperlukan.

c. Membuat giro/cek untuk pembayaran/pengeluaran melalui bank. d. Membuat laporan harian kas dan laporan saldo kas bulanan.

e. Mengatur jumlah uang yang ditransfer ke pusat, dengan mengatur kebutuhan cabang.

f. Mengkoordinasi collector dan aistribusi serta kontrcl syarat tagihan. 2. Personalia

Adapun tugas personalia terdiri dari: a. Memperhatikan kesejahteraan karyawan.

b. Membuat biaya transportasi, makan dan pajak karyawan. c. Membuat laporan lembur karyawan.

3. Satpam

Tugas dari satpam adalah :

a. Mengawasi dan memeriksa kendaraan dan karyawan yang keluar/masuk perusahaan.

b. Bertugas menjaga keamanan, ketertiban dan kendaraan parkir di lingkungan perusahaan.


(32)

23

4. Cleaning Service

Cleaning Service mempunyai tugas antara lain : a. Merawat semua peralatan perusahaan.

b. Bertanggung jaawab atas kebersihan lingkungan perusahaan.

5. Service Department

Department Service ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

1. Service Department Head(Kepala Bengkel)

Kepala bengkel ini mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dalam hal menyangkut pencapaian target untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan kerja bengkel. Kepala bengkel bertanggung jawab secara penuh kepada Kepala Cabang.

1. Asisten Kepala Bengkel

Asisten Kepala Bengkel adalah pengawas lapangan dan bengkel yang bertugas untuk melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan bengkel baik yang dilakukan di workshop maupun yang dilapangan. Asisten kepala bengkel bertanggung jawab secara lini kepada Kepala Bengkel. Asisten Kepala Bengkel membawahi beberapa bagian yaitu:

a. Foreman (Pengontrol Tugas Bengkel)

Foreman melakukan pengontrolan di Workshop atas perintah

Supervisor Workshop, bertanggung jawab secara ini kepada asisten kepala bengkel.


(33)

b. Service Advisor

Bertugas menerima pelanggan yang datang ke bengkel untuk melaporkan keadaan kendaraannya dan memberikan penjelasan yang memuaskan atas pertanyaan pelanggan yang akan memperbaiki untuk meiakukan perawatan. Service Advisor bertanggung jawab kepada Supervisor Bengkel.

c. Koordinator THS (Toyota Home Service)

Koordinator TKS mempunyai tugas yaitu mengontrol mekanik dalam meiakukan perbaikan kendaraan yang dilakukan langsung ke rurnah pelanggan. Koordinator THS mempunyai bawahan yaitu mekanik THS yang bertanggung jawab atas perbaikan kendaraan pelanggan dan perbaikan itu dilakukan langsung ke rumah pelanggan. d. PDI (Pre Delivery Inspection)

Tugasnya terdiri dari :

1. Bertanggung jawab terhadap stock kendaraan.

2. Memeriksa dan menyiapkan kendaraan yang akan disiapkan kepada pelanggan.

e. Lubbing

Lubbing bertugas untuk bertanggung jawab tehadap persediaanbahan - bahan keperluan seperti : OH, BBM, dan lain - lain serta peralatan bengkel seperti: kunci, dongkrak, Angel Driver.


(34)

25

f. Washing

Adapun tugas daripada bagian ini adalah bertanggung jawab terhadap kebersihan kendaraan, baik untuk kendaraan bengkel maupun kendaraan baru.

g. Valet Service

Tugas Valet Service mengatur kendaraan yang akan di service.

h. Service Plus

Adapun tugas dan Service Plus adalah berhubungan dengan salon mobil, yang mana mobil setelah di service harus dibersihkan agar kondisi mobil tersebut nyaman.

i. Instruktur

Instruktur bertugas membimbing dan melatih mekanik.

j. Partman

Partman bertugas untuk:

1. Bertanggung jawab terhadap administrasi spare part. 2. Bertanggung jawab terhadap stock spare part.

2.5 Jaringan Kegiatan Perusahaan

Auto 2000 adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang manajemennya ditangani penuh oleh PT Astra International Tbk. Saat ini Auto2000 adalah main dealer Toyota terbesar di Indonesia, yang menguasai antara 70-80 % dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya, Auto2000 berhubungan dengan PT Toyota Astra Motor yang menjadi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota. Auto2000 adalah dealer resmi Toyota bersama 4 dealer resmi Toyota yang lain.


(35)

Auto 2000 berkembang pesat karena memberikan berbagai layanan yang sangat memudahkan bagi calon pembeli maupun pengguna Toyota. Dengan slogan “Urusan Toyota jadi mudah!” Auto2000 selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam pelayanan. Produk-produk Auto2000 yang inovatif seperti THS (Toyota Home Service), Express Maintenance (servis berkala hanya satu jam) danExpress Body Paint (perbaikan body 3 panel dalam 8 jam saja) Booking Service mencerminkan perhatian Auto2000 yang tinggi kepada pelanggannya.

2.6Kinerja Kegiatan Terkini

Kinerja penjualan di awal-awal 2014 menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan. Toyota Indonesia terus menghadirkan jajaran produk yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, memperluas jaringan penjualan secara nasional, serta memberikan pelayanan aftersales terbaik, sebagai wujud apresiasi atas kepercayaan dan kesetiaan para pelanggan selama ini.

2.7Rencana Kegiatan Perusahaan

Sebagai salah satu distributor utama dari TAM (Toyota Astra Motor), Auto 2000 juga mempersiapkan jaringan menghadapi mobil murah dan ramah lingkungan. Apalagi, segmen yang dibidik adalah middle low yang tersebar di daerah-daerah. Untuk jaringan, sampai akhir tahun bakal mencapai 160 outlet. Selama tahun ini, realisasi cabang baru Auto 2000 baru delapan dari 10 yang ditargetkan dengan capital expenditure (capex) atau belanja modal Rp. 850 miliar. Tahun depan, anak usaha Astra International itu bakal membuka 10 sampai 12 cabang baru.


(36)

27 BAB III PEMBAHASAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian dilakukan di PT. Astra International ( Auto 2000) di Jalan Sisingamaharaja tanggal 4 April sampai dengan 4 Mei 2014.

3.2 Lingkungan Kerja

3.2.1. Pengertian Lingkungan Kerja

Nawawi (2003:292) menyatakan bahwa “lingkungan kerja adalah Serangkaian sifat kondisi kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi bersama dari para anggota organisasi yang hidup dan bekerja sama dalam suatu organisasi’’. Menurut Sedarmayanti (2007:14) Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja. metode kerjanya serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah suatu tempat dimana anggota organisasi melaksanakan pekerjaannya dan merupakan suatu kondisi kerja yang dapat diukur berdasarkan sifat dan persepsi subjektif bersama dari anggotanya yang hidup dan bekerja secara bersama yang berlangsung secara terus menerus serta menghasilkan tindakan berkesan dalam menjalankan tugas dan pekerjaaannya. Karyawan akan mampu mencapai kinerja maksimal jika memiliki motif berprestasi tinggi. Motif


(37)

berprestasi yang perlu dimiliki oleh karyawan harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri dan dari lingkungan kerja.

3.2.2. Jenis Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan termasuk salah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja.

Menurut Serdamayanti (2007:21) jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu: lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. “Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung”. Sedangkan lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja, ataupun dengan bawahan. Lingkungan kerja non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.

Lingkungan Kerja fisik dapat dibagi menjadi dua kategori yakni:

1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan dan lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia.


(38)

29

2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, warna, dan lain-lain.

3. Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap karyawan, maka langkah pertama adalah harus mempelajari manusia, baik mengenai fisik dan tingkah lakunya maupun mengenai fisiknya, kemudian digunakan sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.

3.2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja

Sedarmayanti(2007:21) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan karyawan diantaranya adalah:

1. Penerangan / Cahaya

Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna mendapat keselamatan dan kelancaran bekerja. Oleh sebab itu, perlu di perhatikan adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas akan membuat pekerjaan akan lambat, banyak mengalami kesalahan, dan pada akhirnya menyebabkan kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan. Pada dasarnya, cahaya dapat dibedakan menjadi empat yaitu cahaya langsung, cahaya setengah langsung dan cahaya setengah tidak langsung.


(39)

Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup, yaitu proses metabolism Udara di sekitar di katakan kotor apabila kadar oksigen, dalam udara tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Rasa sejuk dan segar dalam bekerja akan membantu mempercepat pemulihan tubuh akibat lelah setelah bekerja.

3. Kebisingan di Tempat Kerja

Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki, karena terutama dalam jangka panjang bunyi tersebut dapat mengganggu ketenangan bekerja ,merusak pendengaran dan menimbulkan kesalahan komunikasi, bahkan menurut penelitian, kebisingn yang serius bisa menyebabkan kematian. Oleh karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya di hindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga produktifitas kerja meningkat.

4. Keamanan Kerja

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu di perhatikan adanya keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan petugas Keamanan (SATPAM).


(40)

31

Lingkungan kerja yang menyenangkan bagi karyawan melalui pengikatan hubungan yang harmonis dengan atasan, rekan kerja, maupun bawahan serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai yang ada di tempat bekerja akan membawa dampak yang positif bagi karyawan, sehingga kinerja karyawan dapat meningkat.

6. Getaran mekanis

Artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis atau komputer sebagai yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh karyawan dan dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan. Getaran mekanis pada umumnya sangat mengganggu tubuh karena ketidakteraturannya pada saat bekerja dengan waktu yang lewat dari batasan jam kerja yang telah ditentukan.

Secara umum getaran mekanis dapat mengganggu tubuh dalam hal : a. Konsentrasi bekerja

b. Datangnya kelelahan

c. Timbulnya penyakit, diantaranya karena gangguan terhadap mata,syaraf, peredaran darah, otot, tulang, dan lain-lain.

3.3. Kinerja Karyawan

3.3.1. Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Sutrisno (2009:164) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh kemampuan karakteristik pribadinya serta persepsi terhadap perannya dalam pekerjaan itu. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi


(41)

sesungguhnya yang dicapai seseorang. Menurut Mangkunegara (2009:3), kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan tersebut.

Sopiah (2008:58) menyatakan lingkungan juga bisa mempengaruhi, kinerja seseorang. Situasi lingkungan yang kondusif, misalnya dukungan dari atasan, teman kerja, sarana dan prasarana yang memadai akan menciptakan kenyamanan tersendiri dan akan memicu kinerja yang baik. Sebaliknya, suasana kerja yang tidak nyaman karena sarana dan prasarana yang tidak memadai, tidak adanya dukungan dari atasan, dan banyak terjadi konflik akan memberi dampak negatif yang mengakibatkan kemerosotan pada kinerja seseorang.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kinerja adalah hasil kinerja yang dicapai setiap karyawan sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap perusahaan. Penilaian kinerja merupakan proses yang dilakukan perusahaan dalam mengevaluasi kinerja pekerjaan karyawan. Menurut Robbins (2008:155) hampir semua cara pengukuran kinerja mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Hasil kerja

Meliputi tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh mana pengawasan dilakukan.

2. Pengetahuan pekerjaan

3. Tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil kerja.


(42)

33

4. Tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan. tugas pekerjaan khususnya dalam hal penanganan masalah-masalah yang timbul.

5. Kecekatan Mental

Tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada.

6. Sikap

Tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan

7. Disiplin waktu dan absensi

Tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran

3.3.2. Indikator Kinerja

Sebuah organisasi didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Sementara tujuan itu sendiri tidak sepenuhnya akan dapat dicapai jika karyawan tidak memahami tujuan dari pekerjaan yang dilakukannya. Artinya, pencapaian tujuan dari setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan akan berdampak secara menyeluruh terhadap tujuan organisasi. Oleh karena itu, seorang karyawan harus memahami indikator-indikator kinerja sebagai bagian dari pemahaman terhadap hasil akhir dari pekerjaannya.

Sementara itu, dalam kaitannya dengan indikator kinerja karyawan, simamora (1995) mengemukakan bahwa kinerja karyawan dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut:


(43)

1. Kualitas kerja, yaitu meliputi jumlah kerja yang dihasilkan.

2. Kuantitas kerja, yaitu berlaku sebagai standart proses pelaksanaan kegiatan rencana oganisasi.

3. Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, yaitu pemenuhan kesesuaian waktu yang dibutuhkan atau diharapkan dalam pelaksanaan kegitan.

Indikator-indikator kinerja karyawan sebagaimana disebutkan diatas memberikan pengertian bahwa pekerjaan yang dilakukan karyawan dilandasi oleh ketentuan-ketentuan dalam organisasi.disamping itu, karyawan juga harus mampu melaksanakan pekerjaannya secara benar dan tepat waktu.

3.3.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

Menurut Malthis (2001:80) dalam pembahasan mengenai permasalahan kinerja karyawan maka tidak terlepas dari berbagai macam faktor yang menyertai diantaranya:

1. Faktor kemampuan (ability)

Secara psikologis kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge dan skill) artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata (110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka akan lebih mudah mencapai kinerja diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.


(44)

35

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang karyawan dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan kerja.

Menurut Timple (1992: 31 ), Faktor-faktor kinerja juga terdiri dari faktor internal dan eksternal:

a. Faktor internal (disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang. Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan karena mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seseorang mempunyai kinerja jelek disebabkan orang tersebut mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.

b. Faktor Eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan. Seperti prilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja , bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja dan iklim organisasi.

3.3.4. Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Hasibuan (2002:56), kinerja karyawan dapat dikatakan baik atau dapat dilihat dari beberapa hal yaitu :

1. Kesetiaan

Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan tanggung jawab dalam organisasi


(45)

2. Prestasi Kerja

Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas dalam menjadi tolak ukur kinerja.

3. Kedisiplinan

Kedisiplinan karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dalam melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dalam mencari tolak ukur untuk kinerja.

4. Kreativitas

Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih daya guna dan berhasil guna.

5. Kerjasama

Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lainnya sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik. 6. Kecakapan

Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kinerja.

7. Tanggung Jawab

Kinerja Karyawan juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya.


(46)

37

3.3.5. Penilaian Kinerja

Menurut Hasibuan (2008:87) penilaian kinerja adalah evaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan dan ditujukan untuk pengembangan. Apabila penilaian tersebut dilaksanakan baik,tertib dan benar, dapat membantu meningkatkan motivasi kerja dan sekaligus meningkatkan loyalitas organisasi organisasional dari para karyawan (anggota organisasi). Hal ini tentunya akan menguntungkan organisasi yang bersangkutan sendiri. Para karyawan akan mengetahui sampai dimana dan bagaimana prestasi kerjanya dinilai oleh atasan. Adapun tujuan dan kegunaan penilaian kinerja karyawan sebagai berikut:

1. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan dapat sukses dalam pekerjaannya.

2. Sebagai dasar untuk mengevaluasi keefektifan seluruh kegiatan didalam perusahaan.

3. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan yang berada didalam organisasi.

4. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang baik.

5. Sebagai untuk mendorong atasan ( supervisor atau manajer )untuk mengobservasi perilaku bawahan supaya diketahui minat dan kebutuhan bawahannya.

6. Sebagai alat untuk melihat kekurangan atau kelemahan dimasa lampau dan meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya.


(47)

7. Sebagai alat untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian pekerjaan ( job description ) .

3.3.6. Tujuan Penilaian Evaluasi Kinerja

Menurut Sunyoto dalam Mangkunegara (2005:10) tujuan dari evaluasi kinerja adalah:

a. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan dengan persyaratan kinerja. b. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga mereka

termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu.

c. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karier atau tehadap pekerjaan yang diembannya sekarang.

d. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk prestasi,pembehentian dan besarnya balas jasa.

e. Untuk mengukur sejauh mana seorang karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya.

f. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektifitas seluruh kegiatan didalam perusahaan.

g. Sebagai alat untuk dapat melihat kekurangan atau kelemahan dan meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya.


(48)

39

i. Sebagai dasar untuk memperbaiki atau mengembangkan uraian tugas (job description).

3.4. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dimana karyawan tidak akan mungkin dapat melakukan pekerjaan sebagaimana yang diharapkan tanpa ditunjang oleh lingkungan yang mendukung dan kenyamanan karyawan didalam menjalankan pekerjaan sehari-hari dan sangat tergantung pada lingkungan tempat mereka bekerja. Jika ada hal-hal yang mengganggu pada lingkungan tempat karyawan bekerja maka secara langsung akan berdampak buruk pada konsentrasi bekerja yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja.

Sopiah (2008:58) menyatakan bahwa lingkungan juga bisa mempengaruhi kinerja seseorang. Situasi lingkungan yang kondusif, misalnya dukungan dari atasan, teman kerja, sarana dan prasarana yang memadai akan menciptakan kenyamanan tersendiri dan akan memacu kinerja yang baik. Sebaliknya, suasana kerja yang tidak nyaman karena sarana dan prasarana yang tidak memadai, tidak adanya dukungan dari atasan, dan banyak terjadi konflik akan memberi dampak negatif yang mengakibatkan kemerosotan pada kinerja seseorang. Sedangkan menurut Sedarmayanti(2007:14) lingkungan kerja adalah keseluruahan alat perkakas dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Kondisi lingkungan kerja yang baik diharapkan dapat mewujudkan tujuan perusahaan.


(49)

3.5. Hasil wawancara yang dilakukan tentang Lingkungan Kerja dan Kinerja Karyawan

Adapun wawancara tersebut dilakukan dengan melibatkan dua responden atau karyawan dari perusahaan tersebut. Sehingga hasil dari wawancara tersebut merupakan akumulasi dari kedua jawaban responden yang notabenenya adalah sama. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif.

Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan memberi pertanyaan seperti berikut ini salah satunya adalah, Ruangan tempat bekerja dengan udara yang panas dapat membuat karyawan bisa lebih terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Pada saat wawancara dengan salah seorang pegawai yaitu Dara Yani Koto, responden mengatakan,“ Disini membutuhkan konsentrasi dalam bekerja, untuk itu harus ada AC didalam ruangan. Udara sejuk membuat betah dalam bekerja dan merasa nyaman didalamnya. Dalam melaksanakan tugas yang diberikan, udara panas diruangan kantor berpengaruh terhadap aktifitas kinerja karyawan. Oleh karenanya, saat bekerja membutuhkan konsentrasi dengan baik. Ruangan yang sejuk dengan adanya pendingin ruangan (AC) membuat karyawan merasa nyaman. Hal ini dikarenakan jika ruangan kerja nyaman tidak akan memperhambat proses dari kinerja karyawan. ruangan yang nyaman akan membuat karyawan fokus dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan tepat waktu.

Sedangkan menurut Sugeng Pramono, pegawai Astra yang lain, “ Properti yang ada di perusahaan tersebut bisa dijelaskan bahwa kursi yang memiliki roda pada kaki-kakinya apa membuat lebih mudah bergerak dan bertanya dengan


(50)

41

rekan kerja sehingga dapat mempermudah dan mempererat kerjasama antar karyawan. adapun jawaban yang diperoleh langsung dari karyawan tersebut bahwasanya, “Pemakaian roda pada kursi yang dipakai itu memudahkan kami untuk bergerak mengambil sesuatu yang dibutuhkan di sekitar meja kerja dan memudahkan juga dalam bergerak mendekati rekan kerja yang ada pada satu ruangan misalnya kalau kami ingin memberikan file penting sama rekan kerja tanpa perlu berjalan untuk memberikannya”.

Dari hasil wawancara yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa pengaruh dari pemakaian roda pada kursi untuk karyawan berdampak baik disaat berlangsungnya aktifitas kinerja yang dilakukan untuk memudahkan karyawan dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Sarana dan prasarana atau properti yang digunakan didalam ruang kantor memang haruslah disesuaikan dengan aktifitas kinerja yang dilakukan karyawan setiap harinya. Sehingga akan dapat membantu memudahkan karyawan bergerak atau berinteraksi kepada rekan kerja dan menciptakan kerjasama yang baik agar pekerjaan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

Kebersihan pada ruangan kerja yang ada didalam perusahaan ini dapat dijelaskan dari pertanyaan yang diberikan penulis kepada karyawan yaitu, kebersihan pada Lantai di dalam ruang kerja apa membuat karyawan merasa nyaman sehingga dapat membuat karyawan betah didalamnya saat bekerja. Adapun jawaban langsung yang diperoleh dari karyawan “Ruangan yang bersih memang membuat kami betah saat bekerja karena enak untuk dilihat dan lantai yang bersih udah pasti wangi karena saat membersihkannya memakai cairan


(51)

pembersih lantai yang membuat udara didalam ruangan wangi dan tetap segar”, seperti yang diungkapkan oleh Dara Yani Koto.

Untuk itu, terdapatlah hasil dari wawancara penulis kepada karyawan tersebut. Bahwasanya, ruangan yang bersih dan wangi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kebersihan sangatlah penting dan harus benar-benar diperhatikan demi menjaga kualitas kinerja orang-orang yang bekerja didalam perusahaan. Sehingga dengan kenyamanan yang dirasakan karyawan tersebut, aktifitas dari kinerja karyawan pastinya akan berjalan dengan baik.

Didalam perusahaan adanya wadah atau tempat penyimpanan file-file penting yang biasa disebut arsip. disini penulis memberikan pertanyaan kepada responden antara lain pertanyaan yang diberikan adalah, Tempat penyimpanan Arsip atau file-file penting perusahaan didalam ruangan Register Police ( BPKB dan STNK ) ini sudah tertata dengan rapi. di perolehlah jawaban dari pegawai yang diberi pertanyaan. Adapun pertanyaan yang diberikan oleh penulis yaitu,“ Tempat penyimpanan arsip didalam ruangan ini sudah tertata dengan rapi . Kalau arsip sudah penuh akan disimpan kedalam gudang setiap satu tahun sekali. Jadi arsip tidak menumpuk dan berserakan didalam ruang kerja. Arsip ini juga disusun rapi berdasarkan nomor filling atau sesuai dengan nomor urutnya”, seperti yang ungkapkan oleh Sugeng Pramono.

Didalam ruang tempat bekerja, pengaruh dari pentingnya mengganti tempat Arsip yang lama yang sudah penuh isinya dengan menggantikan ke tempat yang baru akan membuat kondisi ruang kerja akan tampak rapi. Jika arsip tertata dengan rapi, karyawan akan mudah dalam mengambil file-file penting yang sudah


(52)

43

diarsipkan jika ada file yang dibutuhkan untuk diambil kembali yang tujuannnya untuk memenuhi kepentingan dari kinerja yang dilakukan oleh karyawan. Dengan kecepatan dan kemudahan karyawan dalam mengambil file penting yang dibutuhkan saat bekerja yang didukung dengan kondisi ruang kerja yang rapi, akan membuat karyawan cepat dalam mengerjakan tugas yang diberikan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik .

Untuk melengkapi jawaban dari responden tentang Kinerja Karyawan pada pertanyaan pertama ini yang diajukan kepada responden yaitu Apakah tugas yang sulit dapat diselesaikan dengan baik dan selalu berusaha mencari penyelesaian yang tepat untuk mengurangi resiko kerja yang ada. dimana responden menjawab “Ya, saat mengerjakan tugas kami harus mengerjakannya dengan baik dan sungguh-sungguh karena udah menjadi tanggung jawab sendiri yang telah ditentukan. mengerjakan tugas kantor yang diberikan perusahaan tidak boleh ditunda-tunda supaya mengurangi resiko kerja seperti ketidaktepatan waktu penyelesaiannya, komplain dari atasan, customer, yang akan berdampak buruk bagi hasil kinerja yang kami lakukan. Bisa jadi kami dipecat kalau bekerja tidak tepat waktu”, seperti yang diungkapkan oleh Sugeng Pramono.

Hasil dari wawancara dengan responden diperoleh hasil bahwa saat bekerja masing-masing karyawan memiliki tanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. karena, didalam suatu perusahaan itu membutuhkan orang-orang yang bekerja didalamnya mempunyai kemampuan dalam bekerja dengan baik. kesungguhan, kecekatan, dan tanggungjawab sangat penting dalam bekerja. dengan karyawan tidak banyak melakukan kesalahan dalam bekerja dan selalu


(53)

bekerja dengan tepat waktu pasti akan berdampak baik terhadap posisi kerja. Sehingga, jika pekerjaan terus dilakukan dengan baik tidak akan terjadi pemecatan karyawan karena selalu melaksanakan tugas dengan baik.

Pertanyaan kedua yang diberikan kepada responden adalah apakah jika pekerjaan dilakukan dengan baik, rajin, dan tekun posisi yang lebih baik dan lebih tinggi dapat diperoleh atau dipromosikan oleh pihak atasan atau perusahaan. adapun jawaban langsung yang dikatakan responden yaitu “Ya, kinerja yang kami lakukan diperhatikan oleh atasan. Kinerja kami akan selalu dipantau. atasan dapat melihat dari sisi Tv yang ada diruangannya setiap aktifitas yang kami kerjakan. Tiap ruangan terdapat sisi Tv gunanya untuk melihat apakah dalam bekerja serius apa tidak. Jadi, tidak bisa seenaknya dalam bekerja misalnya membuka handphone main game atau mendengarkan musik. Kalau bekerja dengan baik dan tepat waktu atasan akan memberikan pertimbangan untuk peningkatan posisi kerja dan kenaikan gaji”, seperti yang di ungkapkan Dara Yani Koto.

Dari hasil wawancara kepada responden, penulis memperoleh hasil bahwa jika karyawan bisa mencapai hasil kerja yang baik dari keseriusan dalam bekerja, aka nada balas jasa yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan yang di ukur melalui prestasi kerja. karyawan akan memperoleh peningkatan posisi jabatan ketempat yang lebih baik lagi. Semua itu bisa didapatkan apabila kinerja yang dilakukan baik untuk perusahaan .

Pertanyaan ketiga untuk responden yaitu, apakah dalam bekerja karyawan diberikan kesempatan untuk dapat berkembang maju dalam segala hal. responden menjawab “Ya, tidak cukup pekerjaan yang ada diruang kantor hanya bagian dari


(54)

45

tugas kita sendiri yang perlu kita ketahui. Disisi lain, kita harus dapat berkembang dengan cara mempelajari pekerjaan yang dilakukan di bagian lain yang bukan bagian kita. Karena hal ini yang akan akan menambah skill atau kemampuan kita dan jika kita dipindahkan ke posisi yang lebih baik lagi sedikit banyaknya kita sudah banyak tahu dan dapat menguasai pekerjaan yang kita lakukan”, seperti yang diungkapkan Dara Yani Koto.

Hasil dari jawaban responden yang dapat diperoleh penulis yaitu, didalam bekerja pentingnya mempunyai kemauan yang besar untuk terus belajar dan mencari hal-hal baru atau pengetahuan baru yang belum pernah kita mengerjakannya. Sifat ingin tahu akan membawa dampak yang positif bagi kelangsungan aktifitas kinerja yang kita lakukan didalam perusahaan. sehingga, dapat diketahui bahwasanya karyawan bisa terus mengembangkan kemampuan potensi diri dalam bekerja yang akan membuat karyawan lebih terampil dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan.

Selanjutnya, pertanyaan keempat yang diberikan kepada responden agar dapat mengetahui apa pengaruh dari kinerja karyawan yaitu, apakah segala peralatan kantor sudah memenuhi standart dalam bekerja sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan baik. Jawaban langsung dari responden adalah “ Ya, segala peralatan kantor yang mendukung berlangsungnya aktifitas kinerja karyawan alat-alat yang duganakan seperti salah satunya komputer, alat untuk Scanning surat, mesin fax, dan mesin fotocopy haruslah sesuai dengan standart. Supaya pekerjaan dapat diselesaikan dengan benar dan cepat”, seperti yang di ungkapkan Dara Yani Koto.


(55)

Penulis memperoleh hasil dari wawancara kepada responden yaitu Perusahaan yang memiliki standart international seperti PT. Astra ini menyediakan fasilitas peralatan kantor yang sangat cukup memadai atau canggih. Adapun tujuan utama dari disediakannya segala peralatan kantor akan memudahkan karyawan demi kelancaran dari aktifitas kinerja karyawan Sehingga tugas yang dilakukan akan mencapai hasil kinerja yang maksimal dalam penyelesaiannya.

Pada pertanyaan kelima tentang penjelasan apakah komunikasi ketika menjalankan tugas dengan rekan kerja yang berbeda bagian dapat dilakukan dengan baik. Jawaban langsung dari responden yaitu “Ya, komunikasi kepada rekan kerja dibagian lain harus dilakukan dengan baik karena setiap pekerjaan yang dilakukan saling berhubungan. Untuk memudahkan karyawan berkomunikasi disediakannya fasilitas komunikasi seperti telepon di meja kerja masing-masing. Jadi, kami tidak perlu berjalan keluar menemui rekan kerja jika ada sesuatu hal penting dari pekerjaan yang perlu kami tanyakan”, seperti yang diungkapkan Dara Yani Koto.

Dari jawaban responden penulis mendapatkan hasil dari pengaruh komunikasi dan menjaga hubungan baik dengan rekan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan komunikasi antar bagian akan menciptakan kerjasama yang baik antar karyawan. Jika dapat melaksanakan tugas dengan baik, hasil dari kinerja yang dilakukan para karyawan akan berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan laba bagi perusahaan.


(56)

47

Dari keseluruhan pertanyaan yang diajukan kepada responden tentang lingkungan kerja ternyata responden menanggapi 3 pertanyaan dengan menjawab ya dan 1 pertanyaan dijawab tidak. ternyata, ruangan dengan udara yang panas dapat menurunkan dan mengganggu konsentarasi. Property yang digunakan oleh prusahaan salah satunya seperti kursi dan AC akan membuat karyawan lebih mudah bergerak, berkomunikasi dengan rekan kerja dan merasa nyaman didalam ruangan. tempat penyimpanan arsip file-file penting perusahaan sudah tertata rapi dan itu mempermudah karyawan dalam mengevaluasi melihat kembali saat pengambilan file penting yang dibutuhkan. Dan terakhir lingkungan kerja yang bersih dan nyaman sangat mempengaruhi kinerja karyawan sehingga menciptakan gairah saat bekerja dan betah didalamnya.

Dimana dari seluruh pertanyaan dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan PT.Astra International (Auto 2000) Cabang Sisingamngaraja Medan ini sangat baik. Dimana dari hasil jawaban mereka selalu mengupayakan yang terbaik dalam bekerja. dan karyawan diberikan kesempatan untuk berkembang serta adanya target waktu dalam bekerja membuat karyawan bekerja dengan tepat waktu. dimana ruangan dan peralatan kantor akan menambah kualitas dari hasil kinerja karyawan. dan terakhir, komunikasi dengan rekan kerja merupakan sarana yang sangat penting demi kelancaran aktifitas yang dilakukan karyawan.


(57)

48 4.1. Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh langsung antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin nyaman lingkungan kerja di tempat kerja berpengaruh terhadap hasil dari peningkatan kinerja yang dilakukan oleh karyawan.

2. Dengan adanya Evaluasi dari hasil kinerja yang dilakukan atasan terhadap karyawan akan membuat karyawan lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya.

3. Lingkungan kerja yang nyaman serta fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh perusahaan akan membuat karyawan bekerja dengan lebih baik. Sehingga, pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

4.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah diperoleh, maka saran yang dapat diajukan antara lain sebagai rikut:

1. Perusahaan PT.Astra International Tbk ( Auto 2000) cabang SM Raja Medan harus mempertahankan kenyamanan di lingkungan kerja dan lebih memperhatikan hal-hal yang dibutuhkan oleh karyawan.

2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik lebih baik dari pada lingkungan kerja non fisik. Maka dari itu perusahaan


(58)

49

3. perlu memberi perhatian lebih terhadap lingkungan kerja fisik agar karyawan semakin semangat dalam bekerja.

4. Bagi penelitian selanjutnya hendaknya penulis mengembangkan penelitiannya dengan menggunakan variabel yang berbeda. Dengan demikian diharapkan hasil penelitian selanjutnya tersebut akan didapatkan kesimpulan yang berbeda dan dapat melengkapi hasil penelitian ini.


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Cikamat, Nawawi dan Hadari, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan pertama, Gadjahmada University Press,Yogyakarta.

Hendry Simamora.2001.Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu SP. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara: Aksara.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Perilaku dan Budaya Organisasi. Cetakan Pertama. Refika Aditama: Bandung.

Malthis, Robert L dan Jhon H.Jackson. 2001. Manajeman Sumber Daya Manusia, Buku I. Salemba Empat, Jakarta.

Nitiseminto, Alek,2002 .Manajemen Personalia, Jakarta : Gahlia Indonesia.

Robbins, Stephen P, 2001. Prinsip-PrinsipPerilaku Organisasi, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.

Sedarmayanti. 2007. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia,Kencana Jakarta. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi offset.

Annisa Nurul Citra (2010) “ Pengaruh Lingkungan kerja Dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT PLN(pesero) Pembangkitan Sumatera Utara’’. Skripsi.


(1)

45

tugas kita sendiri yang perlu kita ketahui. Disisi lain, kita harus dapat berkembang dengan cara mempelajari pekerjaan yang dilakukan di bagian lain yang bukan bagian kita. Karena hal ini yang akan akan menambah skill atau kemampuan kita dan jika kita dipindahkan ke posisi yang lebih baik lagi sedikit banyaknya kita sudah banyak tahu dan dapat menguasai pekerjaan yang kita lakukan”, seperti yang diungkapkan Dara Yani Koto.

Hasil dari jawaban responden yang dapat diperoleh penulis yaitu, didalam bekerja pentingnya mempunyai kemauan yang besar untuk terus belajar dan mencari hal-hal baru atau pengetahuan baru yang belum pernah kita mengerjakannya. Sifat ingin tahu akan membawa dampak yang positif bagi kelangsungan aktifitas kinerja yang kita lakukan didalam perusahaan. sehingga, dapat diketahui bahwasanya karyawan bisa terus mengembangkan kemampuan potensi diri dalam bekerja yang akan membuat karyawan lebih terampil dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan.

Selanjutnya, pertanyaan keempat yang diberikan kepada responden agar dapat mengetahui apa pengaruh dari kinerja karyawan yaitu, apakah segala peralatan kantor sudah memenuhi standart dalam bekerja sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan baik. Jawaban langsung dari responden adalah “ Ya, segala peralatan kantor yang mendukung berlangsungnya aktifitas kinerja karyawan alat-alat yang duganakan seperti salah satunya komputer, alat untuk Scanning surat, mesin fax, dan mesin fotocopy haruslah sesuai dengan standart. Supaya pekerjaan dapat diselesaikan dengan benar dan cepat”, seperti yang di ungkapkan Dara Yani Koto.


(2)

Penulis memperoleh hasil dari wawancara kepada responden yaitu Perusahaan yang memiliki standart international seperti PT. Astra ini menyediakan fasilitas peralatan kantor yang sangat cukup memadai atau canggih. Adapun tujuan utama dari disediakannya segala peralatan kantor akan memudahkan karyawan demi kelancaran dari aktifitas kinerja karyawan Sehingga tugas yang dilakukan akan mencapai hasil kinerja yang maksimal dalam penyelesaiannya.

Pada pertanyaan kelima tentang penjelasan apakah komunikasi ketika menjalankan tugas dengan rekan kerja yang berbeda bagian dapat dilakukan dengan baik. Jawaban langsung dari responden yaitu “Ya, komunikasi kepada rekan kerja dibagian lain harus dilakukan dengan baik karena setiap pekerjaan yang dilakukan saling berhubungan. Untuk memudahkan karyawan berkomunikasi disediakannya fasilitas komunikasi seperti telepon di meja kerja masing-masing. Jadi, kami tidak perlu berjalan keluar menemui rekan kerja jika ada sesuatu hal penting dari pekerjaan yang perlu kami tanyakan”, seperti yang diungkapkan Dara Yani Koto.

Dari jawaban responden penulis mendapatkan hasil dari pengaruh komunikasi dan menjaga hubungan baik dengan rekan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan komunikasi antar bagian akan menciptakan kerjasama yang baik antar karyawan. Jika dapat melaksanakan tugas dengan baik, hasil dari kinerja yang dilakukan para karyawan akan berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan laba bagi perusahaan.


(3)

47

Dari keseluruhan pertanyaan yang diajukan kepada responden tentang lingkungan kerja ternyata responden menanggapi 3 pertanyaan dengan menjawab ya dan 1 pertanyaan dijawab tidak. ternyata, ruangan dengan udara yang panas dapat menurunkan dan mengganggu konsentarasi. Property yang digunakan oleh prusahaan salah satunya seperti kursi dan AC akan membuat karyawan lebih mudah bergerak, berkomunikasi dengan rekan kerja dan merasa nyaman didalam ruangan. tempat penyimpanan arsip file-file penting perusahaan sudah tertata rapi dan itu mempermudah karyawan dalam mengevaluasi melihat kembali saat pengambilan file penting yang dibutuhkan. Dan terakhir lingkungan kerja yang bersih dan nyaman sangat mempengaruhi kinerja karyawan sehingga menciptakan gairah saat bekerja dan betah didalamnya.

Dimana dari seluruh pertanyaan dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan PT.Astra International (Auto 2000) Cabang Sisingamngaraja Medan ini sangat baik. Dimana dari hasil jawaban mereka selalu mengupayakan yang terbaik dalam bekerja. dan karyawan diberikan kesempatan untuk berkembang serta adanya target waktu dalam bekerja membuat karyawan bekerja dengan tepat waktu. dimana ruangan dan peralatan kantor akan menambah kualitas dari hasil kinerja karyawan. dan terakhir, komunikasi dengan rekan kerja merupakan sarana yang sangat penting demi kelancaran aktifitas yang dilakukan karyawan.


(4)

48 4.1. Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh langsung antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin nyaman lingkungan kerja di tempat kerja berpengaruh terhadap hasil dari peningkatan kinerja yang dilakukan oleh karyawan.

2. Dengan adanya Evaluasi dari hasil kinerja yang dilakukan atasan terhadap karyawan akan membuat karyawan lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya.

3. Lingkungan kerja yang nyaman serta fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh perusahaan akan membuat karyawan bekerja dengan lebih baik. Sehingga, pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

4.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah diperoleh, maka saran yang dapat diajukan antara lain sebagai rikut:

1. Perusahaan PT.Astra International Tbk ( Auto 2000) cabang SM Raja Medan harus mempertahankan kenyamanan di lingkungan kerja dan lebih memperhatikan hal-hal yang dibutuhkan oleh karyawan.

2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik lebih baik dari pada lingkungan kerja non fisik. Maka dari itu perusahaan


(5)

49

3. perlu memberi perhatian lebih terhadap lingkungan kerja fisik agar karyawan semakin semangat dalam bekerja.

4. Bagi penelitian selanjutnya hendaknya penulis mengembangkan penelitiannya dengan menggunakan variabel yang berbeda. Dengan demikian diharapkan hasil penelitian selanjutnya tersebut akan didapatkan kesimpulan yang berbeda dan dapat melengkapi hasil penelitian ini.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Cikamat, Nawawi dan Hadari, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan pertama, Gadjahmada University Press,Yogyakarta.

Hendry Simamora.2001.Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu SP. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara: Aksara.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Perilaku dan Budaya Organisasi. Cetakan Pertama. Refika Aditama: Bandung.

Malthis, Robert L dan Jhon H.Jackson. 2001. Manajeman Sumber Daya Manusia, Buku I. Salemba Empat, Jakarta.

Nitiseminto, Alek,2002 .Manajemen Personalia, Jakarta : Gahlia Indonesia.

Robbins, Stephen P, 2001. Prinsip-PrinsipPerilaku Organisasi, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.

Sedarmayanti. 2007. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia,Kencana Jakarta. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi offset.

Annisa Nurul Citra (2010) “ Pengaruh Lingkungan kerja Dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT PLN(pesero) Pembangkitan Sumatera Utara’’. Skripsi.