Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan Penilaian Kinerja

Motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang karyawan dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan kerja. Menurut Timple 1992: 31 , Faktor-faktor kinerja juga terdiri dari faktor internal dan eksternal: a. Faktor internal disposisional yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang. Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan karena mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seseorang mempunyai kinerja jelek disebabkan orang tersebut mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki upaya- upaya untuk memperbaiki kemampuannya. b. Faktor Eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan. Seperti prilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja , bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja dan iklim organisasi.

3.3.4. Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Hasibuan 2002:56, kinerja karyawan dapat dikatakan baik atau dapat dilihat dari beberapa hal yaitu : 1. Kesetiaan Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan tanggung jawab dalam organisasi 2. Prestasi Kerja Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas dalam menjadi tolak ukur kinerja. 3. Kedisiplinan Kedisiplinan karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dalam melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dalam mencari tolak ukur untuk kinerja. 4. Kreativitas Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih daya guna dan berhasil guna. 5. Kerjasama Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lainnya sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik. 6. Kecakapan Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kinerja. 7. Tanggung Jawab Kinerja Karyawan juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya.

3.3.5. Penilaian Kinerja

Menurut Hasibuan 2008:87 penilaian kinerja adalah evaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan dan ditujukan untuk pengembangan. Apabila penilaian tersebut dilaksanakan baik,tertib dan benar, dapat membantu meningkatkan motivasi kerja dan sekaligus meningkatkan loyalitas organisasi organisasional dari para karyawan anggota organisasi. Hal ini tentunya akan menguntungkan organisasi yang bersangkutan sendiri. Para karyawan akan mengetahui sampai dimana dan bagaimana prestasi kerjanya dinilai oleh atasan. Adapun tujuan dan kegunaan penilaian kinerja karyawan sebagai berikut: 1. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan dapat sukses dalam pekerjaannya. 2. Sebagai dasar untuk mengevaluasi keefektifan seluruh kegiatan didalam perusahaan. 3. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan yang berada didalam organisasi. 4. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang baik. 5. Sebagai untuk mendorong atasan supervisor atau manajer untuk mengobservasi perilaku bawahan supaya diketahui minat dan kebutuhan bawahannya. 6. Sebagai alat untuk melihat kekurangan atau kelemahan dimasa lampau dan meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya. 7. Sebagai alat untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian pekerjaan job description .

3.3.6. Tujuan Penilaian Evaluasi Kinerja