secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan mereka. Penerapan materi yang mengaitkan dalam kehidupan sehari- hari siswa akan merasa pentingnya belajar dan materi tersebut akan selalu diingat.
Menerapkan pendekatan CTL pada suatu bahan ajar menjadi sangat penting, mengingat bahan ajar akan sangat membantu dalam mengarahkan pendekatan CTL
secara terstruktur, jelas dan terarah sehingga mudah untuk dipahami. Dalam hal ini peneliti akan mengembangkan suatu bahan ajar LKS dengan pendekatan CTL pada
materi persegi dan persegi panjang di kelas VII. Salah
satu bahan ajar yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah lembar kegiatan siswa LKS. Lembar kegiatan siswa adalah lembaran-lembaran
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik, lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk-petunjuk atau langkah-langkah untuk meyelesaikan suatu tugas Prastowo ,
2012: 203-204. Kelebihan lain dari lembar kegiatan siswa adalah materi yang disampaikan
ringkas dan jelas, dilengkapi dengan soal soal yang beragam dan dapat mengaktifkan siswa dalam belajar. Dalam hal ini siswa menemukan sendiri konsep yang dipelajari.
Sehingga siswa lebih memahami konsep dengan baik. Banyak materi matematika yang cocok menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning diantaranya materi persegi dan persegi panjang. Persegi dan persegi panjang adalah bagian dari bangun datar segi empat yang dipelajari di SMP
kelas VII pada semester 2. Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan
pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL dalam mengembangkan bahan ajar LKS materi persegi dan persegi panjang di SMP kelas VII.
2. Metodologi
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian poengembangan development research. Penelitian pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian Pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan lembar kegiatan siswa dengan
pendekatan Contextual Teaching and Learning materi persegi dan persegi panjang untuk sekolah menengah pertama kelas VII.
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 20152016.
2
FKIP Universitas Sriwijaya, 21 Oktober 2016
Pengembangan materi persegi dan persegi panjang ini dilakukan dua tahap utama development research yaitu tahap preliminary study tahap persiapan, tahap
pengembangan desain model dan tahap formatif study tahap evaluasi dan tahap revisi.berikut ini langkah-langkah materi yang disajikan dalam bentuk diagram alur
berikut:
Gambar 1. Diagram Alur Penelitian Pengembangan Zulkardi, 2002 Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, walkthrough,
dan tes hasil belajar. 1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Data
dokumentasi ini berupa foto dalam proses pembelajaran dari Expert review, one to one dan small group.
2. Walkthrough coretan Rancangan bahan ajar yang telah dibuat, diberikan kepada para ahli kemudian
ahli memberi komentar mengenai isi, kontruks, dan bahasa dari bahan ajar yang telah dibuat. Komentar tersebut dijasikan panduan dalam revisi lembar kegiatan siswa
selanjutnya. 3. Tes Hasil belajar
Tes digunakan untuk memperoleh efek potensial dari lembar kegiatan siswa yang dibuat, dan mengukur tingkat pemahaman matenatika siswa setelah mendapatkan
pembelajaran menggunakan lembar kegiatan siswa dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Tes ini diberikan dalam bentuk soal esay atau uraian yang
mengacu pada indicator pada bahan ajar yang terdapat dalam lembar kegiatan siswa. Teknik analisis data berupa analisis dokumentasi, hasil walkthrough dan hasil
test. 1. Analisis dokumentasi
3
Analisis hasil dokumentasi pada tahap one-to-one dan small group digunakan untuk menganalisis kepraktisan lembar kegiatan siswa tersebut.peneliti melakukan
analisis pada setiap pertemuan dengan cara melihat jawaban-jawaban siswa dari soal- soal yang diberikan, setiap jawaban dikoreksi dan dilihat dimana letak kesulitan siswa.
Analisis dokumen ini digunakan untuk merevisi bahan ajar lembar kegiatan siswa dan melihat letak kesulitan siswa dalam menjawab soal-soal yang terdapat pada bahan ajar
lembar kegiatan siswa. 2. Analisis Hasil Walkthrough