Hasil PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG.

Analisis hasil dokumentasi pada tahap one-to-one dan small group digunakan untuk menganalisis kepraktisan lembar kegiatan siswa tersebut.peneliti melakukan analisis pada setiap pertemuan dengan cara melihat jawaban-jawaban siswa dari soal- soal yang diberikan, setiap jawaban dikoreksi dan dilihat dimana letak kesulitan siswa. Analisis dokumen ini digunakan untuk merevisi bahan ajar lembar kegiatan siswa dan melihat letak kesulitan siswa dalam menjawab soal-soal yang terdapat pada bahan ajar lembar kegiatan siswa. 2. Analisis Hasil Walkthrough Berdasarkan hasil walktrough yang dilakukan pada tahap Expert review oleh pakar untuk memberikan masukan terhadap lembar kegiatan siswa yang digunakan, maka peneliti melakukan analisis berdasarkan catatan dan saran dari pakar secara deskriptif. Hal ini akan menjadi dasar untuk memvalidasi produk yang dibuat. 3. Analisis Hasil Test Analisis hasil tes pada tahap field test digunakan untuk melihat efek potensial dari Lembar kegiatan siswa dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning Lembar Kegiatan Siswa.

3. Hasil

Bahan ajar yang dikembangkan berupa Lembar Kegiatan Siswa dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Materi Persegi dan Persegi Panjang untuk Sekolah Menengah Pertama kelas VII. Dimana pada proses pengembangan peneliti melalui dua tahapan yaitu tahap preliminary dan tahap self evalution. 1. Preliminary: a. Analisis Pada langkah analisis ini yang dilakukan peneliti adalah analisis terhadap siswa, kurikulum, buku-buku paket dan LKS yang digunakan. Materi luas persegi dan persegi panjang diberikan pada jenjang SMP di kelas VII mengacu pada kurikulum KTSP yang digunakan oleh SMP Negeri 41 Palembang sebagai subjek Penelitian dengan standar kompetensi menemukan luas bangun persegi dan persegi panjang. Dari hasil analisis diperoleh juga bahwa SMP negeri 41 Palembang belum pernah menggunakan LKS dalam proses pembelajaran matematika. b. Pendesainan Pada langkah awal, peneliti menyusun lembar kegiatan siswa sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang ada pada kurikulum KTSP. Materi yang dibahas pada lembar kegiatan siswa yaitu luas persegi dan persegi panjang kemudian lembar 4 FKIP Universitas Sriwijaya, 21 Oktober 2016 kegiatan siswa disusun berdasarkan karakteristik dari pendekatan contextual teaching and learning. 2. Formative Evaluation Tahap Formative Evaluation meliputi : a. Self Evaluation Pada tahap ini desain lembar kegiatan siswa yang telah dibuat dinilai oleh peneliti sendiri. Penilaian dilakukan untuk melihat apakah lembar kegiatan siswa sudah sesuai berdasarkan konten isi materi sesuai kompetensi dasar dan indikator, konstruk sesuai dengan karakteristik pendekatan contextual teaching and learning, dan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku dan EYD. Dari penilaian peneliti desain lembar kegiatan siswa yang dikembangkan sudah baik. Hasilnya disebut Prototype 1. b. Expert Review Pada tahap ini kevalidan prototype 1 divalidasi oleh pakar dengan tujuan untuk mendapatkan desain produk yang valid. Validasi merupakan proses penilaian kesesuaian lembar kegiatan siswa terhadap kompetensi dasar dan indikator, kesesuaian terhadap karakteristik pendekatan Contextual Teaching and Learning, dan kesesuaian bahasa yang digunakan dengan EYD. Validasi terhadap prototype 1 dikonsultasikan kepada tiga orang validator yaitu Reino Septa Nery. S. Pd., M. Pd, Amrina Rizta, S. Si., M. Pd dan Supriantini. S. Pd., M. Pd. Hasil Saran-saran yang diberikan para validator antara lain: memperbaiki ukuran gambar, memperjelas perintah soal, memperbaiki soal dan memperbaiki kalimat disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta membuat kalimat efektif. c. One to one Pada tahap ini prototype 1 diujicobakan terhadap satu orang siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. Ujicoba ini dilakukan untuk melihat kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi selama proses pembelajaran sehingga lembar kegiatan siswa tersebut perlu direvisi atau tidak. Pada saat pembelajaran peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa : Siswa mampu mengikuti petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalam lembar kegiatan siswa, mampu menyimpulkan dan mampu menyelesaikan soal latihan. a Revisi Bedasarkan saran-saran pada tahap expert review dan hasil ujicoba pada tahap one-to-one, kemudian lembar kegiatan siswa dikonsultasikan lagi kepada validator untuk dikoreksi dengan tujuan menghasilkan lembar kegiatan siswa yang valid. 5 Prototype 1 direvisi guna memperoleh lembar kegiatan siswa yang lebih baik lagi. Hasil dari revisi ini disebut sebagai prototype 2. Prototype 2 diujicobakan pada small group. b Small Group Pada tahap ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kepraktisan lembar kegiatan siswa yang diujicobakan dan melihat kesulitan-kesulitan yang dialami siswa pada saat pembelajaran menggunakan lembar kegiatan siswa yang dikembangkan. Pada tahap ini diujicobakan kepada 5 orang siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. Kelima siswa diminta untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan lembar kegiatan siswa dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning materi persegi dan persegi panjang. Pada pelaksanaannya peneliti berperan sebagai pembimbing pada saat siswa mengalami kesulitan dan siswa diminta untuk bertanya kepada peneliti apabila kurang memahami lembar kegiatan siswa. Dari pengamatan yang dilakukan terlihat siswa mampu mengikuti langkah- langkah yang ada, selain itu ada siswa yang mengalami kesulitan saat mengerjakan soal latihan halaman 12 nomor 4 dikarenakan siswa kurang memahami maksud soal yang ada. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan hasil komentar dari small group bahwa lembar kegiatan siswa dengan pendekatan contextual teaching and learning materi persegi dan persegi panjang dikategorikan praktis. Hasil komentar dan saran siswa kemudian dijadikan bahan merevisi lembar kegiatan siswa untuk mendapatkan prototype 3 dan selanjutnya dapat diujikan ke subjek penelitian untuk melihat efek potensial dari lembar kegiatan siswa yang dikembangkan. c Field Test Setelah diperoleh prototype 3 yang valid dan praktis, maka dilakukan ujicoba field test pada subjek penelitian yaitu siswa kelas VII.5 SMP Negeri 41 palembang yang berjumlah 35 orang siswa. Uji coba dilakukan untuk melihat efek potensial dari lembar kegiatan siswa yang dikembangkan. Pada pertemuan pertama siswa mengerjakan lembar kegiatan siswa materi persegi dan persegi panjang. Sebelum melakukan pembelajaran peneliti menjelaskan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang akan dicapai, cara menggunakan lembar kegiatan siswa sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Pada akhir pembelajaran menggunakan lembar kegiatan siswa dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning dilakukan tes akhir untuk melihat efek potensial lembar kegiatan siswa dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning 6 FKIP Universitas Sriwijaya, 21 Oktober 2016 terhadap hasil belajar siswa. Data yang diperolah kemudian di analisis untuk melihat persentase hasil belajar siswa. Siswa dinyatakan lulus apabila nilai akhirnya mencapai kriteria ketuntasan minimum KKM yaitu 75. Berikut hasil perhitungan terhadap hasil belajar. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Akhir Nilai siswa Frekuensi Kategori 86 – 100 75 – 85 56 – 74 40 – 55 0 – 39 12 12 4 5 2 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Jumlah 35 Nilai rata- rata 75,65 Baik

4. Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Energi dan Usaha

0 5 223

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran Matematika Materi Keliling Persegi Dan Persegi Panjang Melalui Metode Problem Based Learning (PBL) Pada Sisw

0 2 15

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning pada Pokok Bahasan Persegi dan Persegi Panjang (PTK Pada Siswa

0 1 18

PENINGKATAN AKTIVITAS BEAJAR MATEMATIKA MELALUIPENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning pada Pokok Bahasan Persegi dan Persegi Panjang (PTK Pada Siswa Kelas VI

0 0 13