27 danketentraman masyarakat. Kondisi aman ini perlu ditunjang demi
terpeliharanya stabilitas daerah.
Sehat dalam arti bahwa tertibnya lingkungan hidup yang akan dapat menjamin
kesehatan jasmani dan rohani bagi masyarakatmanusia yang menghuninya.
Asri dalam arti bahwa upaya pengaturan tata ruang di desa dan di kota dapat
serasi, selaras, dan seimbang dengan kegiatan-kegiatan manusia yang menghuninya sehingga akan menumbuhkan perasaan kerasan, asri tidak
mewah tetapi lebih cenderung memanfaatkan potensi lingkungan yang bersandar pada kreativitas manusiawi.
Sejahtera dalam arti bahwa kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Bantul
telah terpenuhi secara lahir dan batin. Kebutuhan dasar tersebut berupa kecukupan dan mutu pangan,sandang,papan,kesehatan,pendidikan,lapangan
pekerjaan dan kebutuhan dasar lainnya seperti lingkungan yang bersih, aman dan nyaman, juga terpenuhinya hak asasi dan partisipasi serta terwujudnya
masyarakat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Demokratis dalam arti bahwa adanya kebebasan berpendapat, berbeda
pendapat, dan menerima pendapat orang lain. Akan tetapi apabila sudah menjadi keputusan harus dilaksanakan bersama-sama dengan penuh rasa
tanggung jawab.
Agamis dalam arti bahwa kehidupan masyarakat Bantul senantiasa diwarnai
oleh nilai-nilai religiusitas dan budi pekerti yang luhur.Pentingnya aspek agama tidak diartikan sebagai bentuk primordialisme untuk suatu agama tertentu, tetapi
harus diartikan secara umum bahwa nilai-nilai luhur yang dianut oleh semua agama semestinya dapat diterapkan dalam interaksi sosial sehari-hari.
2. MISI
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi dalam RPJMD Kabupaten Bantul
Tahun 2011-2015 adalah: MISI 1 :
Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah menuju tata kelola pemerintahan yang empatik
MISI 2 : Meningkatkan kualitas hidup rakyat menuju masyarakat Bantul yang sehat,
cerdas, berakhlak mulia,dan berkepribadian Indonesia dengan memperhatikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
28 MISI 3 :
Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitapertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan berbasispengembangan ekonomi lokal, dan
pemberdayaan masyarakatyang responsif gender MISI 4 :
Meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko bencana dengan memperhatikan penataan ruang dan pelestarian lingkungan
3. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1-5 tahun mengacu visi dan misi serta didasarkan isu dan analisis
strategis. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran,kebijakan,program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Sasaran merupakan hasil yang ingin
dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik,terukur,dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator
sasaran.
3.1. Tujuan MISI 3 : Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Meningkatkan motivasi dan etos masyarakat berwirausaha, penciptaan peluang kerja, pelatihan keterampilan, serta perlindungan dan pengawasan
tenaga kerja Dengan sasaran :
a. Meningkatnya lapangan pekerjaan; b. Meningkatnya keterampilan pencari kerja;
c. Meningkatnya perlindungan pekerja; e. Terciptanya penempatan transmigran.
4. Strategi, Arah Kebijakan, Program dan Indikator Misi Ketiga : Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
4.1 . Strategi :
a. Peningkatan SDM b. Memperluas lapangan pekerjaan
c. Melaksanakan hubungan industrial dan pengawasan yang semakin meningkatkan kesejahteraan pekerja
29 d. Melaksanakan mobilitas penduduk yang terarah dan pemerataan
kesejahteraan rakyat.
4.2. Kebijakan :
a. Perbaikan kualitas dan produktivitas tenaga kerja b. Menciptakan wirausaha baru
c. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam menciptakan lapangan kerja
d. Perlindungan dan peningkatan kesejahteraan pekerja e. Mengoptimalkan pelayanan perpindahan transmigran
4.3. Program :
a. Peningkatan Kesempatan kerja b. Perluasan Kerja
c. Penempatan Tenaga Kerja d. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
e. Perlindungan pengembangan lembaga ketenagakerjaan f. Peningkatan norma kerja dan norma keselamatan dan kesehatan kerja.
g. Transmigrasi Umum.
C. Telaahan Renstra Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY
1. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Visi dan Misi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Tahun
2010 – 2014 sebagai berikut :
Visi : Untuk mencapai tujuan pembangunan di bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian, maka Visi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi lima tahun ke depan adalah : “TERWUJUDNYA TENAGA KERJA DAN
MASYARAKAT TRANSMIGRASI YANG PRODUKTIF, BERDAYA SAING, MANDIRI, DAN SEJAHTERA”
Misi : Upaya pencapaian visi tersebut akan diimplementasikan melalui misi
sebagai berikut :
30 a. Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja dan
masyarakat transmigrasi; b. Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan
penempatan dan perlindungan tenaga kerja di dalam dan di luar negeri;
c. Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
d. Meningkatkan perlindungan ketenagakerjaan; e. Membangun
kawasan serta
memfasilitasi perpindahan
dan penempatan transmigrasi;
f. Mengembangkan kapasitas masyarakat transmigrasi dan kawasan transmigrasi;
g. Menerapkan organisasi yang efisien, tatalaksana yang efektif dan terpadu dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik good
governance, meningkatkan efektivitas pengawasan kinerja, dan melaksanakan penelitian, pengembangan serta pengelolaan data dan
informasi yang efektif.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian adalah :
a. Menyediakan tenaga kerja yang kompeten, produktif dan berdaya saing yang sesuai dengan perkembangan pasar kerja serta
menciptakan wirausaha baru; b. Meningkatkan penempatan tenaga kerja yang efektif, dan perluasan
penciptaan lapangan kerja; c. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan meningkatnya
peran kelembagaan hubungan industrial; d. Menciptakan
pengawasan ketenagakerjaan
secara mandiri
independent,tidak memihak fair treatment, profesional dan seragam di seluruh Indonesia;
e. Mengembangkan kawasan transmigrasi menjadi tempat tinggal dan usaha yang layak;
f. Mengembangkan masyarakat transmigrasi yang mandiri dan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru;
g. Mewujudkan good governance di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi,
efektivitas pengawasan
kinerja, memanfaatkan
hasil penelitian dan
pengembangan, serta
31 menyediakan data dan informasi untuk kebijakanmanajemen dan
informasi publik.
Sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Tahun 2010
– 2014 adalah sebagai berikut :
a. Terlaksananya pelatihan
berbasis kompetensi
dan berbasis
masyarakat sebanyak 700.000 orang; b. Terciptanya pelayanan penempatan tenaga kerja bursa kerja di 551
KabKota, dan fasilitasi penempatan tenaga kerja sebanyak 8.000.000 orang;
c. Terbentuknya Lembaga Kerjasama LKS Bipartit di 20.000 perusahaan serta LKS Tripartit di 33 provinsi dan 400 kabkota;
d. Terselenggaranya pembinaan dan pengawasan dalam rangka peningkatan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja SMK3 di 300.000 perusahaan; e. Terbangunnya 10 Wilayah Pengembangan Transmigrasi WPT dan
25 Lokasi Permukiman Transmigrasi LPT baru serta terfasilitasinya perpindahan dan penempatan 44.233 keluarga transmigran;
f. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan meningkatnya kapasitas sumberdaya manusia dan kelembagaan masyarakat transmigrasi
untuk 86.200 keluarga 344.800 jiwa di 478 permukiman transmigrasi serta berkembangnya 18 kawasan transmigrasi sebagai embrio pusat
pertumbuhan baru; g. Terciptanya tata kelola organisasi yang efektif, transparan, akuntabel
dan bersih dari KKN serta meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian sebagai acuan perumusan kebijakan, serta meningkatnya
ketersediaan data dan informasi untuk kebijakan dan pelayanan informasi.
2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY Visi dan Misi Dinas
Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 2012 –
2017 adalah sebagai berikut :
32 VISI :
“Terwujudnya Tenaga Kerja yang berdaya saing tinggi, berkarakter, berbudaya, mandiri, sejahtera, terlindungi dan produktif, serta mobilitas
penduduk yang sesuai kebutuhan potensi daerah”
MISI : a. Mewujudkan tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing.
b. Menurunkan jumlah pengangguran. c. Meningkatkan perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan.
d. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan transmigrasi.
D. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Dalam ruang wilayah Kabupaten Bantul, perkembangan dan pertumbuhan Kabupaten Bantul dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
1. Keadaan fisik tanah yang meliputi topografi, sungai, geologi, kemampuan tanah dan sebagainya;
2. Jumlah dan perkembangan penduduk; 3. Kegiatan masyarakat, baik itu volume maupun manusia;
4. Kelengkapan fasilitas, utilitas, dan sarana infrastruktur.
E. Penentuan Isu-isu Strategis Analisis SWOT
Upaya penanggulangan kemiskinan merupakan amanat konstitusi dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional yang tercantum di
dalam UUD 1945. Upaya Pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan melalui sejumlah program dan strategi yang diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hidup dan taraf kesejahteraannya. Program-program penanganan
kemiskinan dan
pengangguran dalam
strategi yang
dimaksudkan tentu saja memerlukan kerja sama, dukungan dan sinergi semua pihak baik melalui program sektoral Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, masyarakat maupun dunia usaha.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, salah satu cara untuk membantu
percepatan pengentasan
kemiskinan dan
pengurangan pengangguran adalah dengan mencermati Instansi yang ada, dan