Bahan Hukum Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

27 Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, Keppres No.43 Tahun 1978 Tentang Aksesi CITES, Peraturan Menteri Kehutanan No. P.02Menhut-II2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19Menhut-II2005 tentang Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar, Peraturan Menteri Kehutanan No. P.447Kpts-II2003 tentang Tata Usaha PengambilanPenangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar, Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora, Vienna Convention on the Law of Treaties 1969

c. Bahan Hukum

Suatu penelitian normatif itu sumber bahannya adalah bahan sekunder yaitu bahan yang diperoleh peneliti dari penelitian kepustakaan dan hukum, yang merupakan hasil penelitian dan pengolaan orang lain, yang sudah tersedia dalam bentuk buku-buku atau dokumen yang 28 biasanya disediakan di perpustakaan atau milik pribadi. 24 Maka berkaitan dengan permasalahan dalam skripsi ini akan dipergunakan sumber bahan hukum sebagai berikut: 1. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang otoritas autoritatif, yaitu merupakan hasil tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh lembaga yang berwenang untuk itu dan berisfat mengikat. 25 Bahan hukum yang digunakan diwujudkan dalam: Konvensi Perdagangan Internasional tumbuhan dan satwa langka spesies terancam punah, perundang-undangan, dan hukum internasional. 2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. 26 Bahan hukum sekunder dalam skripsi ini terdiri dari buku literatur, jurnal hukum, skripsi, dan internet, pendapat para sarjana . 3. Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus kamus bahasa Indonesia, black temporary dictionary, dan ensiklopedia. 27

d. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

24 Hilman Hadikusuma, 1995, Metode Pembaharuan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, h. 65. 25 Zainuddin Ali, 2010, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, h.47. 26 Amirrudin dan Zainal Asikin, 2012, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, h.119 27 Ibid. 29 Dalam usulan penelitian ini teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah teknik studi kepustakaan atau dokumentasi Documentary Studies. Studi dokumen adalah suatu langkah awal dari setiap penelitian hukum, baik normatif maupun sosiologis. 28 Pengumpulan bahan-bahan hukum dalam penulisan skripsi ini diperoleh melalui: 1. Pengumpulan bahan hukum primer dilakukan dengan cara mengumpulkan perundang-undangan atau konvensi-konvensi internasional yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini. 2. Pengumpulan bahan hukum sekunder dilakukan dengan cara mengumpulkan literatur, penelitian kepustakaan, membaca, melihat, mendengarkan maupun, sekarang banyak dilakukan penelusuran bahan hukum melalui media internet yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. 29

e. Teknik Analisis