Simpulan SIMPULAN DAN SARAN

109 Setiap pertemuan sebelum kegiatan dimulai bersalaman, ramah. Sebelum acara dimulai kadang bercerita bersama dengan petugas. c. Pelaksanaan Pembinaan melalui day care service di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur dilaksanakan pada hari Selasa dan Sabtu pada pukul 09.00-12.00 WIB dengan tujuan untuk memberikan pelayanan bagi lanjut usia yang bertempat tinggal di luar panti guna meningkatkan kesejahteraan sosial. Pembinaan dilakukan dengan memberikan materi-materi pada setiap kegiatan, pemberian materi disesuaikan dengan kegiatan yang berlangsung. Kegiatan yang diberikan pada pembinaan meliputi 1 Pembinaan fisik, 2 Pemeriksaan kesehatan, 3 Bimbingan rohani, 4 Kesenian, 5 Bimbingan psikologi, 6 Dendang ria, 7 Pemberian makan, dan 8 Rekreasi. Pemenuhan seluruh kegiatan dengan menggunakan dana dari APBD DIY. Lanjut usia sebagai sasaran dalam pembinaan serta penerima manfaat mengungkapkan bahwa “Melu day care nang kene kui nambahi konco, wong ketemu seko ngendi-ngendi. Pendak Seloso diperikso dadi ora usah kawatir, pendak Setu ono dendang ria sing pengen nyanyi yo nyanyi. Mengikuti day care service di sini menambah teman, karena bertemu dari mana-mana. Setiap hari selasa diperiksa jadi tidak usah khawatir, lalu setiap hari Sabtu ada dendang ria dimana yang senang menyanyi bisa menyanyi di kegiatan dendang ria. 110 d. Evaluasi Evaluasi yang dilaksanakan pada program day care service menggunakan model evaluasi formatif, model evaluasi tersebut dilaksanakan pada saat kegiatan masih berjalan. Program pembinaan melalui day care service evaluasi dilaksanakan dengan tanya jawab dengan lanjut usia serta dengan disertai refleksi pada kegiatan tersebut. Tanya jawab beserta refleksi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana materi yang diterima oleh lanjut usia. Terkait dengan evaluasi, lanjut usia menyampaikan bahwa “Evaluasi ki nopo kula mboten dong, nek sakretiku sakdurunge bubar acara contone bimbingan rohani niko diken takon nopo mawon sing wau pun dikandani kaliyan Ibu-Ibu nopo Bapak-Bapak e” Evaluasi itu apa saya tidak paham, sepaham saya sebelum berakhirnya kegiatan, contohnya pada kegiatan bimbingan rohani disuruh bertanya tentang apa saja materi yang telah disampaikan oleh Ibu-Ibu atau Bapak-Bapaknya. 2. Faktor Pendukung dan Penghambat Program Pembinaan Lanjut Usia Melalui Day Care Service a. Faktor Pendukung Faktor pendukung pada pembinaan lanjut usia melalui day care service di balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur, adalah: 1 Adanya sumber daya manusia SDM yang memiliki kemampuan dalam tiap bidangnya. 111 Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengelola, pekerja sosial, serta instruktur. Dengan adanya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan pada bidangnya diharapkan pembinaan lanjut usia akan lebih optimal dengan berbagai pelayanan yang diberikan. Lanjut usia menuturkan bahwa “Kula seneng e wonten mriki niku nggeh golek ilmu, amargi bapak ibu e nak njelaske niku dumugi jelas, wonten pitakenan mengkeh nggeh dipunjawab” Saya senangnya di sini itu mencari ilmu, karena bapak ibu dalam menjelaskan itu sangan jelas dan apabila ada pertanyaan nanti dijawab. 2 Antusias lanjut usia yang cukup tinggi dalam mengikuti program day care service Antusias tersebut terlihat pada 6 lanjut usia dari 121 klien yang terdaftar pada pembinaan lanjut usia melalui day care service. Antusias yang cukup tinggi menggambarkan bahwa lanjut usia tertarik untuk mengikuti program pembinaan dengan berbagai rangkaian kegiatan. “Kulo remen wonten mriki niku wonten cek kesehatan nipun, kaliyan pengajian” Saya senang di sini karena ada pemeriksaan kesehatan serta ada pengajiannya. 3 Adanya anggaran dana dari pemerintah melalui APBD Daerah Istimewa Yogyakarta. Anggaran dana tersebut digunakan untuk menyelenggarakan dan memfasilitasi seluruh kebutuhan lanjut usia dalam mengikuti program pembinaan. Dengan kata lain program pembinaan lanjut usia melalui 112 day care service terlaksana secara gratis. “Wonten panti niku mboten diken mbayar ket sepisan kulo mriko dumugi sakniki” Di panti tidak disuruh membayar sejak saya pertama kali hingga sekarang. b. Faktor Penghambat Faktor penghambat dalam pembinaan lanjut usia melalui day care service di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur, adalah: 1 Kemunduran secara alamiah yang dialami oleh lanjut usia. Kemunduran alami yang dialami oleh lanjut usia dapat menjadikan hambatan dikarenakan kondisi yang sudah berbeda. Kemunduran yang dialami lanjut usia seperti yang diungkapkan oleh instruktur kesenian, dendang ria, dan pekerja sosial adalah berkurangnya pendengaran, tremor pada kedua tangan, berkurangnya daya ingat. Hal tersebut yang menyebabkan adanya hambatan pada proses pembinaan. 2 Kehadiran lanjut usia Antusias lanjut usia dalam mengikuti pembinaan day care service terbilang cukup tinggi, namun kehadiran lanjut usia masih belum tertib dalam mengikuti kegiatan. Ketidak hadiran lanjut usia secara tertib karena adanya beberapa hal yaitu sakit dan adanya keperluan di rumah yang tidak bisa ditinggalkan. “Pas day care nang panti, nek lagi musim panen koyo saiki yo ra mangkat opo lagi ono tanggungan nang ngomah” Saat day care service di panti apabila sedang musim 113 panen padi saya tidak berangkat, apalagi kalau ada keperluan di rumah.

B. Saran

Hasil penelitian tentang Pembinaan Lanjut Usia Melalui Day Care Service di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur, terdapat beberapa masukan. Berikut beberapa masukansaran yang dapat diajukan oleh peneliti: 1. Dalam proses perencanaan hendaknya Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur mengikut sertakan lanjut usia, dengan memperhatikan dan mendengar kebutuhan lanjut usia secara langsung. 2. Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur agar menambah kegiatan ketrampilan seperti membuat keset dan sapu agar lanjut usia memiliki nilai tambah secara ekonomis, serta hasil karya dapat dipamerkan dan memiliki nilai jual pada ruang pameran. 3. Pemerintah dalam memberikan dana APBD DIY agar disesuaikan dengan lanjut usia, mengingat cukup tingginya antusias lanjut usia yang mengikuti program day care service di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur 114 DAFTAR PUSTAKA Argyo Demartoto. 2006. Pelayanan Sosial Non Panti Bagi Lansia. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta 2014.Yogyakarta: Badan Pusat Statistik. B. Suryobroto. 2002 Pengelolaan Pendidikan Dasar dan Menengah. Universitas Negeri Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan. Ekawati Sutikno. 2011. Hubungan Antara Fungsi Keluarga dan Kualitas Hidup Lansia. Jurnal Kedokteran Indonesia. Vol.2No.1Januari2011: 74. Hurlock Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Joesoef Soelaiman. 2004. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara. Kementerian Sosial. 2012. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Kementerian Sosial. https:www.kemensos.go.idunduhGlosariumpenyelenggaraankesejahtera an-sosial.pdf Diakses pada 11 Januari 2016 jam 15.20 WIB. Keputusan Menteri Sosial Nomor 22 Tahun 1995 Tentang Panti Sosial. Kusrini, S Kadar. 2013 Ageing in Indonesia-Health Status and Challenges for the Future. Journal Ageing International. Volume 38 Issue 4 Page 261- 270. Mangunhardjana. 1996. Pembinaan: Arti dan Metodenya. Yogyakarta: Kanisius. Miftachul Huda. 2009. Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Miradj, S., Sumarno, S. 2014. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN, MELALUI PROSES PENDIDIKAN NONFORMAL, UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI KABUPATEN HALMAHERA BARAT. Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 11, 101 - 112. Retrieved from http:journal.uny.ac.idindex.phpjppmarticleview2360 Moleong Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda. Nurul Zuriah. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara 115 Rajantoko. 1997. Peran Panti Werdha terhadap Pelayanan Sosial bagi Lanjut Usia di Panti Werdha “Hanna” Yogyakarta. Skripsi. UNY. Siti Partini Suardiman. 2011. Psikologi Lanjut Usia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sofia Deken. 2011. Implementasi Kebijakan Sistem Informasi Keluarga Berencana Sistikencana pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPKB Kota Bandung. Skripsi. Bandung: Perpustakaan Unikom. Sudjana. 2004. Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Nusantara Press. _______. 2004. Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production. _______. 2004. Pendidikan Nonformal. Bandung: Falah Prouction. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suparlan. 1990. Kamus Pekerja Sosial. Yogyakarta: Yayasan Kanisius. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Suharsimi Arikunto Cepi Safruddin A. J. 2007. Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bafi Praktisi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sukardi. 2012. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sri Iswanti Mahmudi. 2000. Psikologi Orang Dewasa dan Lanjut Usia. Yogyakarta: Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Sylvianah. 2012. Pembinaan Akhlak Mulia pada Anak Sekolah Dasar Islam Terpadu Nur AL-Rahman. Jurnal Tarbawi. l3: 194. Tika Kumalasari. 2015. Pelaksanaan Program Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha Abiyoso. Skripsi. UNY. Undang Undang No 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Wiji Hidayati, dkk. 2008. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Sukses Offset.

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN SOSIAL BAGI LANSIA MELALUI HOME CARE SERVICE DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) YOGYAKARTA UNIT BUDHI LUHUR.

0 26 151

PERAN PEKERJA SOSIAL DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA(PSTW) YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR DALAMMENINGKATKAN KESEJAHTERAAN LANJUT USIA.

0 2 147

KORELASI ANTARA FREKUENSI SENAM LANSIA DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR BANTUL YOGYAKARTA

0 0 19

EFEKTIVITAS SENAM KEGEL TERHADAP INKONTINENSIA URINE PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - EFEKTIVITAS SENAM KEGEL TERHADAP INKONTINENSIA URINE PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI

0 0 17

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 0 21

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYA

0 1 13

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Insomnia pada Usia Lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha

0 0 18

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WE

0 2 13

HUBUNGAN FREKUENSI SENAM LANSIA DENGAN TINGKAT RISIKO JATUH PADA USIA LANJUT DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN FREKUENSI SENAM LANSIA DENGAN TINGKAT RISIKO JATUH PADA USIA LANJUT DI BALAI

0 0 11

DETERMINAN BIOPSIKOSOSIAL KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA - UNS Institutional Repository

0 0 14