Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Program Day Care Service
94 Hal senada juga disampaikan oleh Bapak RW, bahwa:
“Simbahnya saat ini ada 121di daftarnya, tapi sesungguhnya program ini terbatas hanya untuk 80 peserta.”
Ibu NR terkait antusiasme lanjut usia menyampaikan, bahwa: “…. Menurut anggaran hanya untuk 80 peserta, tapi ya pada
kenyataannya sekarang lebih dari itu.” Berdasarkan penjelasan di atas dapat tergambarkan bahwa antusias
para lanjut usia di sekitar Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur untuk mengikuti program day care service
sangat tinggi. Dapat dilihat dari pernyataan di atas bahwa jumlah peserta yang telah ditentukan sebanyak 80 orang berdasarkan dengan ketentuan
anggaran dana, namun hingga saat ini lanjut usia yang telah terdaftar mengikuti kegiatan sudah mencapai 121 orang .
3 Dana dari pemerintah
Ibu MS mengungkapkan, bahwa: “Program day care service ini menggunakan dana APBD dari
pemerintah.” Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu WN, bahwa:
“Kegiatan yang ada pada program day care service sepenuhnya menggunakan dana dari pemerintah, yaitu APBD. Dana tersebut
keseluruhan digunakan untuk program ini termasuk dalam pemenuhan makan simbah-simbah day care service.”
Ibu NR juga menuturkan hal yang sama, bahwa: “Kegiatan day care service ditopang seluruhnya termasuk
keperluan kegiatan yang berlangsung dengan dana APBD.” Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa day care
service didukung dengan adanya dana dari pemerintah. Dana pemerintah
95 tersebut digunakan untuk keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan
termasuk unsur-unsur pendukungnya. b.
Faktor Penghambat Adapaun faktor penghambat dalam pelaksanaan program day care
service adalah: 1
Kemunduran yang dialami oleh lanjut usia Lanjut usia pada dasarnya mengalami kemunduran baik
kemunduran fisik dan psikis. Kemunduran yang dialami oleh lanjut usia bersifat alamiah, dimana seluruh manusia yang sudah mencapai pada masa
tertentu pasti akan mengalaminya. Walaupun kemunduran yang dialami adalah hal normal, namun hal tersebut dapat menjadikan penghambat
dalam sebuah kegiatan. Bapak SU mengatakan, bahwa:
“Simbah itu ada yang ndak bisa membedakan irama musik dengan nada, kadang simbah juga kebanyakan karep maksudnya pengen
apa-apa dinyanyiin.”
Hal senada Bapak MN, bahwa: “Ya nek ngajari simbah-simbah ki angel-angel gampang Mbak,
opo meneh karawitan. Tutukan e gamelan kan kudu pas, kadang angel e ngajari nang kono. Kadang simbah iku ndredeg Mbak terus
ragu-ragu jadi salah.” Kalau mengajarkan ke simbah-simbah itu ya susah-susah gampang
Mbak, apa lagi ini karawitan. Pukulan atau ketukan gamelannya kan harus pas, kadang susah memberi tahu disitu. Kadang simbah
itu tremor tangannya jadi ragu-ragu lalu salah mukulnya.
Lebih lanjut Ibu NR menambahkan, bahwa: “Terkadang kesulitan dalam mengarahkan simbah, ya mungkin
karena simbah memang sudah waktunya mengalami penurunan dalam dirinya.”
96 Pernyataan di atas dari para responden dapat terlihat bahwa
terdapat beberapa hambatan dalam program day care service. Kemunduran yang dialami oleh para lanjut usia, mengakibatkan mereka sudah tidak
dalam kondisi seperti sewaktu mereka masih muda. Lanjut usia mengalami berbagai kemunduran seperti berkurangnya pendengaran, adanya tremor
pada kedua tangan, berkurangnya daya ingat yang menyebabkan terjadinya hambatan tersebut.
2 Kehadiran lanjut usia
Pada pelaksanaan program day care service lanjut usia sebagai audiens, sehingga sangat diharapkan atas kehadiran lanjut usia. Tanpa
adanya peserta maka suatu program tidak akan terselenggara karena maksud dan tujuan tidak akan tercapai. Begitu pula pada program day care
service dimana lanjut usia diharapkan menghadiri kegiatan tersebut secara tertib dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Seperti yang
diungkapkan oleh Ibu WN, bahwa: “…. Terkadang simbah itu tidak bisa datang secara terus menerus
dalam setiap pertemuannya mungkin sedang ada kepentingan atau sakit .”
Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu MS, bahwa:
“Simbah itu datang tidak sesuai dengan presensi, kadang tidak masuk karena adanya kegiatan di masyarakat atau sedang sakit.
Untuk melihat ketertiban lanjut usia, kami juga menggunakan presensi baik buku maupun presensi mandiri. ”
Mbak LN menambahkan terkait kehadiran lanjut usia, bahwa: “Simbah disini bervariasi, ada yang memang rajin setiap pertemuan
datang, ada yang hari ini tampak besok tidak.
97 Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat walaupun antusiasme lanjut
usia yang mengikuti program day care service cukup tinggi tetapi kehadirannya masih belum tertib. Kehadiran lanjut usia menjadi salah satu
penghambat karena dengan ketidak hadiran para klien mengakibatkan tidak tersampainya maksud dan tujuan dari kegiatan secara maksimal.