Ciri-Ciri Lanjut Usia Kajian Tentang Lanjut Usia
26 4
Pendapat klise tentang lanjut usia seperti pria dan wanita yang memiliki keadaan fisik dan mental yang loyo, pelupa, jalannya
membungkuk, serta kesulitan dalam hidup. e.
Sikap sosial terhadap lanjut usia Sikap sosial yang berkembang pada masyarakat tidak bisa disamakan,
bagitu pula pada lanjut usia. Seorang lanjut usia hendaknya menerima sikap sosial yang baik dari masyarakat luas seperti berbicara dengan baik,
menunjukkan rasa empati, dan sabar. Sikap sosial dapat mempengaruhi emosional seseorang, terlebih pada lanjut usia.
f. Orang usia lanjut mempunyai status kelompok-Minoritas
Lanjut usia kerap dianggap sebelah mata keberadaannya, sehingga secara tidak langsung mereka merasa terasingkan. Adanya kelompok minoritas
bagi lanjut usia tidak terlepas dari adanya sterotipe yang telah melekat pada diri mereka, serta akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan
terhadap usia lanjut dan diperkuat dengan adanya klise yang telah banyak beredar.
g. Menua membutuhkan perubahan peran
Proses yang dijalani hingga menjadi lanjut usia, seseorang harus menjalani peran sesuai lakon yang dia mainkan. Lanjut usia diharapkan mengurangi
peran aktivitas dalam urusan masyarakat dan sosial. Perubahan peran yang dialami lanjut usia hendaknya dilakukan atas dasar kehendak sendiri,
bukan atas dasar tekanan dari orang lain atau kelompok sosial. Secara
27 tidak langsung lanjut usia akan menarik diri dari lingkungan masyarakat
dimana ia tinggal. h.
Penyesuaian yang buruk merupakan ciri-ciri usia lanjut Lanjut usia cenderung sebagai seseorang yang buruk dalam
menyesuaiakan diri dibandingkan dengan orang yang lebih muda. Dengan perubahan dan kemunduran yang dimiliki, lanjut usia akan mengalami
kesusahan dalam menyesuaikan diri baik terhadap orang lain ataupun masyarakat.
i. Keinginan menjadi muda kembali sangat kuat pada usia lanjut
Adanya status kelompok minoritas yang dilabelkan pada lanjut usia secara alami telah membangkitkan keinginan untuk tetap muda selama mungkin
dan ingin dipermuda apabila tanda-tanda manua tampak. Hal ini alamiah terjadi dan pasti akan dirasakan oleh lanjut usia, dimana mereka
mengalami kerinduan akan masa muda mereka dan ingin kembali pada masa itu.
Departemen Kesehatan RI E Sutikno, 2011 mengungkapkan bahwa menjadi tua ditandai dengan beberapa kemunduran kognitif, yaitu:
1 Mudah lupa
Semakin bertambahnya umur seseorang dan menuju pada usia senja, seseorang akan mengalami kemunduran salah satunya adalah kepikunan
atau mudah lupa. 2
Ingatan bertumpu pada memori jangka panjang
28 Selain mengalami masalah kepikunan, ingatan atau memori yang
tersimpan dengan baik adalah memori jangka panjang. Dimana lanjut usia cederung akan mengingat kejadian atau peristiwa pada saat dahulu
dibandingkan dengan kejadian yang baru saja terjadi. 3
Presepsi terhadap ruang dan waktu mengalami kemunduran Penurunan kondisi fisik pada lanjut usia dapat mengakibatkan berbagai
kemunduran, sepertihalnya penurunan fungsi penglihatan dan pendengaran yang akan mengakibatkan kemunduran presepsi terhadap ruang dan waktu.
4 Banyak pengalaman, namun skor dalam tes inteligensi rendah
Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia serta diikuti dengan pertambahan pengalaman dalam kehidupannya, lanjut usia memiliki
banyak pengalaman yang telah diperoleh dalam hidupnya. Pengalaman yang diperoleh oleh lanjut usia berorientasi pada kehidupan sehari-hari.
Namun apabila dikaitkan dengan tes inteligensi lanjut usia mengalami kesulitan karena adanya penurunan dalam daya pikir.
5 Tidak mudah menerima ide atau hal-hal baru
Dalam kehidupannya, lanjut usia berorientasi pada pengalaman yang telah dimiliki. Sehingga untuk menanamkan ide atau sesuatu yang baru kepada
lanjut usia merupakan suatu hal yang sulit. Ciri-ciri lanjut usia berdasarkan dari pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa lanjut usia memiliki ciri kemunduran baik fisik maupun psikis, yang mengakibatkan menurunnya kesehatan serta memiliki
orientasi pemikiran berdasarkan pengalaman di masa lalunya.
29