Pendekatan Penelitian Subyek Penelitian

45 benar mengetahui dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan sesuai keadaan sesungguhnya. Teknik penentuan subyek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Menurut Nurul Zuriah 2005:141 teknik purposive berorientasi pada pemilihan subyek dimana populasi dan tujuan yang spesifik dari penelitian telah di ketahui oleh peneliti sejak awal. Pemilihan subyek dilakukan dengan sengaja dan jumlahnya tidak dipermasalahkan, dimana dalam pengambilan subyek peneliti lebih selektif dalam memilih informan. Pemilihan subyek pada penelitian ini berdasrkan pada lanjut usia yang mampu berkomunikasi dengan baik karena terdapat beberapa lanjut usia yang tidak dapat berbicara dengan jelas dan kurang mampu memahami, serta lanjut usia yang sudah mengikuti kegiatan day care service selama lima sampai sepuluh tahun. Adapun informan lanjut usia pada pembinaan lanjut usia melalui day care service di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur sebagai berikut. Tabel 2. Daftar Informan Lanjut Usia No Nama LP Lama Mengikuti Kegiatan 1 Mbah MK P 8 Tahun 2 Mbah SP P 5 Tahun 3 Mbah SR P 10 Tahun 4 Mbah AG L 10 Tahun 5 Mbah HR L 10 Tahun 6 Mbah SL P 10 Tahun 46 Obyek penelitian pada penelitian kualitatif, memandang obyek sebagai suatu yang dinamis, hasil rekonstruksi pemikiran, dan holistik atau secara utuh karena setiap aspek dari obyek tersebut memiliki kesatuan yang tidak dapat dipisahkan Sugiyono, 2015:5. Dari pengertian tersebut maka obyek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembinaan lanjut usia melalui day care service di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta unit Budi Luhur.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur yang beralamatkan di Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Penelitian ini tentang pembinaan lanjut usia melalui day care service. Pemilihan lokasi tersebut karena Balai Pelayanan Sosial Tresna WerdhaYogyakarta Unit Budi Luhur memiliki kepedulian terhadap lanjut usia di sekitar balai pelayanan sosial, dan memiliki program day care service untuk lanjut usia, serta keterbukaan dari pihak Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur sehingga memudahkan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Penelitian ini berlangsung selama 2 dua bulan pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2016.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses penelitian, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting untuk mendapatkan informasi atau data-data yang terkait. Pada penelitian kualitatif pengumpulan informasi lebih 47 banyak menggunakan teknik observasi, wawancara secara mendalam dan dokumentasi. Beberapa cara yang digunakan untuk menghimpun informasi, diantaranya adalah:

1. Observasi

S. Margono dalam Nurul Zuriah 2007:173 menjelaskan bahwa observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Sedangkan menurut Marshall 1995 dalam Sugiyono 2012:64 menjelaskan bahwa melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi nonpartisipan, dimana peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen Sugiyono, 2012:204. Pada proses observasi dilaksanakan sesuai dengan pedoman observasi yang telah dibuat, observasi dilakukan pada dua aspek yaitu aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik meliputi keberadaan gedung, fasilitas yang digunakan. Sedangkan pada aspek non fisik meliputi kegiatan pembinaan lanjut usia melalui day care service.

2. Wawancara

Esterberg dalam Sugiyono 2012:72 mengemukakan bahwa wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Secara singkat dapat dikatakan bahwa wawancara merupakan suatu proses pengumpulan informasi dengan cara tanya jawab 48 antara pewawancara dengan pihak terwawancara. Pada penelitian ini wawancara berlangsung secara mendalam untuk menggali informasi sebanyak mungkin. Wawancara dilakukan dengan: a. Lanjut usia Lanjut usia sebagai penerima manfaat, dalam penelitian ini dilakukan wawancara untuk mengetahui proses pelaksanaan, kebermanfaatan kegiatan dan perubahan yang dirasakan dalam mengikuti kegiatan pembinaan day care service. b. Pekerja sosial Wawancara dilaksanakan dengan para pekerja sosial di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur sebagai pelaksana program day care service untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan, serta hambatan. c. Instruktur day care service Pelaksanaan day care service melibatkan pihak ketiga yang disebut tutor sebagai pendukung dalam keberlangsungan program. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi atau data terkait kegiatan. Instruktur tersebut diantaranya adalah: 1 Instruktur bimbingan rohani 2 Instruktur bimbingan psikologi 3 Instruktur kesenian 4 Instruktur dendang ria

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN SOSIAL BAGI LANSIA MELALUI HOME CARE SERVICE DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) YOGYAKARTA UNIT BUDHI LUHUR.

0 26 151

PERAN PEKERJA SOSIAL DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA(PSTW) YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR DALAMMENINGKATKAN KESEJAHTERAAN LANJUT USIA.

0 2 147

KORELASI ANTARA FREKUENSI SENAM LANSIA DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR BANTUL YOGYAKARTA

0 0 19

EFEKTIVITAS SENAM KEGEL TERHADAP INKONTINENSIA URINE PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - EFEKTIVITAS SENAM KEGEL TERHADAP INKONTINENSIA URINE PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI

0 0 17

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 0 21

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYA

0 1 13

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Insomnia pada Usia Lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha

0 0 18

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WE

0 2 13

HUBUNGAN FREKUENSI SENAM LANSIA DENGAN TINGKAT RISIKO JATUH PADA USIA LANJUT DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN FREKUENSI SENAM LANSIA DENGAN TINGKAT RISIKO JATUH PADA USIA LANJUT DI BALAI

0 0 11

DETERMINAN BIOPSIKOSOSIAL KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA - UNS Institutional Repository

0 0 14