Kegiatan Pembelajaran NO PENUTUP

5 diperoleh dari pembelajaran yang telah dilakukan hari ini? 4. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran 5. Guru melakukan tindak lanjut yaitu mengenai remidi dan pengayaan yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Bagi siswa yang mendapat remidi, guru memberi pertanyaan: Jelaskan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara? Sedangkan bagi siswa yang mendapat pengayaan, diberi tugas untuk mencari artikel dari berbagai sumber tentang contoh penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari- hari. 6. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya yaitu mengenai materi sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan memberi tugas kepada peserta didik untuk mempelajari materi tersebut. 7. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.

H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Penilaian

1. Teknik Penilaian Penilaian pengetahuan: a. Teknik : Tes tulis b. Bentuk : Uraian Penilaian sosial sikap dan keterampilan: Instrumen penilaian : lembar observasi sikap dan ketrampilan terlampir 2. Instrumen Penilaian Kisi – Kisi Penilaian Pengetahuan NO INDIKATOR BUTIR INSTRUMEN 1 Menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara. - Jelaskan maksud dari nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara 6 2 Menjelaskan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial budaya pada masyarakat Indonesia. - Sebut dan jelaskan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial budaya pada masyarakat Indonesia - Berikan contoh dari pelaksanaan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan sosial budaya pada masyarakat Indonesia 3 Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. - Jelaskan makna yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebagai bentuk nilai-nilai yang dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari - Sebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila Kunci Jawaban: 1. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara mengandung nilai-nilai yang dijadikan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam Pancasila, terkandung nilai-nilai yang lengkap dan harmonis, baik nilai material, nilai vital, nilai kebenarankenyataan, nilai estetis, nilai etis atau moral maupun nilai religius, yang tercermin dalam sila-sila Pancasila yang bersifat sistematis-hierarkis. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi mempunyai sifat objektif, subjektif, dan kedua-duanya. Sifat objektif karena sesuai dengan objeknyakenyataannya dan bersifat umumuniversal. Adapun sifat subjektif karena sebagai hasil pemikiran seluruh bangsa Indonesia. Melihat fungsi dasar Pancasila sebagai dasar negara, segala tindak tanduk atau perbuatan semua warga negara harus mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila merupakan sumber nilai yang menuntun sikap, perilaku atau perbuatan manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara menjadikan setiap tingkah laku dan setiap pengambila keputusan para penyelenggara negara dan pelaksana pemerintahan harus selalu berpedoman pada Pancasila. 2. Di bidang sosial budaya, Pancasila merupakan sumber normatif dalam pengembanga aspek sosial budaya yang mendasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan, nilai Ketuhanan, dan nilai keberadaban. Pembangunan di bidang sosial budaya senantiasa mendasarkan pada nilai yang bersumber 7 pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Pembangunan bidang sosial budaya haruslah selalu mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri sebagai nilai dasar yaitu nilai-nilai Pancasila. Nilai yang terkandung: jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai, saling mencintai, dan saling tolong menolong diantara sesama manusia. 3. Sila Kesatu: Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup; saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing; tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain. Sila Kedua: Mengakui persamaan derajat; saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa; tidak semena-mena terhadap orang lain; menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Sila Ketiga: Rela berkorban demi bangsa dan negara; menggalang persatuan dan kesatuan bangsa; menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit; menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan. Sila Keempat: mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat diatas kepentingan pribadi; tidak memaksakan kehendak kepada orang lain; mengutamakan budaya musyawarah mufakat dalam mengambil setiap keputusan bersama; menghormati setiap pendapat yang ada, dengan prinsip bahwa perbedaan pendapat itu wajar. Sila Kelima: bersikap adil terhadap sesama; menolong sesama manusia yang membutuhkan; menghargai dan menghormati orang lain tanpa memilih- milih; seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing. 4. Makna dari setiap sila Pancasila: Sila Pertama: dalam konteks bernegara, maka dalam masyarakat yang berdasarkan Pancasila, dengan sendirnya dijamin kebebasan memeluk agama masing-masing. Dengan payung sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa itu maka bangsa Indonesia mempunyai satu asas yang dipegang teguh yaitu bebas untuk memeluk agama dan beribadah menurut agama masing-masing. 8 Sila Kedua: bahwa seluruh manusia merupakan makhluk yang beradab dan memiliki keadilan yang setara di mata Tuhan. Yang intinya seluruh manusia itu sama derajatnya baik si miskin maupun si kaya, yang berpangkat maupun tidak. Selain itu, makna dari sila kedua ini juga untuk mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini berarti bahwa yang dituju masyarakat Indonesia adalah keadian dan peradaban yang tidak pasif, yaitu perlu pelurusan dan penegakkan hukum yang kuat jika terjadi penyimpangan-penyimpangan. Keadilan diwujudkan dengan berdasarkan pada hukum, karena keadilan harus direalisasikan dalam kehidupan masyarakat. Sila Ketiga: makna persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat tidak terpecah. Jika persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka disebut nasionalisme. Nasionalisme adalah perasaan satu sebagai suatu bangsa, satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat. Sila Keempat: makna dari sila keempat ini adalah setiap warga negara Indonesia berhak dan diberi kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya baik pribadi maupun di muka umum. Perbedaan itu merupakan hal yang wajar dan tidak perlu diperdebatkan. Sila Kelima: bahwa manusia di dunia ini memiliki keadilan yang sama tanpa membedakan status sosial atau ukuran apapun, yang berarti seluruh rakyat Indonesia memiliki keadilan dan derajat yang sama baik dimata pemerintah maupun di depan hukum. 5. Sila Pertama: 1 Keyakinan terhadap adanya Tuhan yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya Yang Maha sempurna. 2 Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan cara menjalankan semua perintah-Nya, dan sekaligus menjauhi segala larangan-Nya. 3 Saling menghormati dan toleransi antara pemeluk agama yang berbeda- beda. 4 Kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Sila Kedua: 1 Pengakuan terhadap adanya harkat dan martabat manusia. 2 Pengakuan terhadap keberadaan manusia sebagai makhluk yang paling mulia diciptakan Tuhan. 3 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan harus mendapat perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.

Dokumen yang terkait

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMP NEGERI 2 GODEAN Sidomoyo, Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Laporan Ini Disusun sebagai Pertanggungjawaban Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

0 5 158

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMP NEGERI 2 GODEAN Sidomoyo, Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Laporan Ini Disusun sebagai Pertanggungjawaban Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

0 3 202

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMP NEGERI 2 GODEAN Sidomoyo, Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 214

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMP NEGERI 2 GODEAN Sidomoyo, Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Laporan Ini Disusun sebagai Pertanggungjawaban Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

1 6 218

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMP NEGERI 2 GODEAN Sidomoyo, Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Laporan Ini Disusun sebagai Pertanggungjawaban Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

0 3 216

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMP NEGERI 2 GODEAN Sidomoyo, Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta TAHUN AKADEMIK 2016/2017.

0 4 227

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMP NEGERI 2 GODEAN.

0 0 69

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMP NEGERI 2 GODEAN.

0 8 189

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMP NEGERI 2 GODEAN.

0 2 401

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMP NEGERI 2 GODEAN.

0 0 72