1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah: a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi atau
sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan kepada instansi kesehatan maupun menjadi bahan ajar yang berguna bagi fakultas-fakultas kedokteran gigi.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit
periodontal dan dampak dari penyakit periodontal tersebut sehingga dapat menjadi dasar pertimbangan perubahan tingkah laku masyarakat.
1.5.2 Manfaat Aplikatif
Manfaat aplikatif dari penelitian ini adalah: a. Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan penyuluhan bagi
tenaga-tenaga kesehatan. b. Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi yang benar
sehingga dapat mencegah dan meminimalkan terjadinya penyakit periodontal. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terhadap
aparatur tentang kesehatan yang terkait dengan panyakit periodontal dan kehilangan
tulang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Radiografi dalam Kedokteraan Gigi
Dalam kedokteran gigi, pemeriksaan radiografi sangat penting untuk menegakkan diagnosa. Radiografi memungkinkan dokter gigi mengidentifikasi
berbagai kondisi yang tidak tampak secara klinis. Dengan penggunaan radiografi dental, dokter gigi akan mendapatkan banyak informasi mengenai kondisi gigi dan
tulang pendukung.
3
Radiografi memegang peranan penting dalam diagnosis penyakit gigi dan jaringan pendukung dengan mengidentifikasi faktor-faktor inisiasi dan status
periodonsium yaitu:
4
a. menentukan panjang akar gigi; b. menentukan morfologi akar gigi;
c. menentukan rasio mahkota-akar; d. mengevaluasi kondisi tulang alveolar;
e. mengevaluasi sejauh mana kehilangan tulang alveolar; f. mengidentifikasi furkasi;
g. menentukan bentuk kehilangan tulang; h. membantu dalam merencanakan perawatan;
i. mengevaluasi perawatan. Namun, radiologi hanya digunakan sebagai pemeriksaan penunjang dalam
menentukan diagnosis. Foto ronsen merupakan gambaran dua dimensi yang mewakili objek tiga dimensi sehingga derajat dan banyaknya kehilangan tulang sukar
untuk dinilai berdasarkan radiografi. Hal ini dikarenakan radiografi tidak dapat
memperlihatkan struktur tiga-demensional, dimana cacat tulang mungkin saja tidak terlihat karena nampak tumpang tindih dengan tulang lain yang lebih tinggi. Selain
itu, struktur gigi yang tumpang tindih menyebabkan hanya tulang interproksimal dapat dilihat dengan jelas. Radiografi juga menunjukkan tingkat kerusakan tulang