Diagnosis Penyakit Periodontal Berdasarkan Klasifikasi

Gambar 2: Gambaran perbedaan gingivitis, periodontitis dan periodontitis kronik. 22

2.2.1 Diagnosis Penyakit Periodontal Berdasarkan Klasifikasi

Berdasarkan klasifikasi penyakit periodontal, tipe 1 merupakan penyakit gingivitis. Seseorang yang mempunyai penyakit gingivitis akan mengalami pendarahan semasa probing. Gingiva juga tampak merah dan mengalami inflamasi. Namun, tidak terdapat kehilangan perlekatan connective tissue maupun kehilangan tulang alveolar. Gingivitis boleh diobati dengan mengikut terapi yang benar dan penjagaan oral hygiene yang baik. 3 Tipe 2, merupakan periodontitis ringan. Ia melibatkan pendarahan semasa probing dan mempunyai probing depth dan kehilangan perlekatan sebanyak 3-4mm. Selain itu, mungkin juga ada ressesi gingival dan mild furcation. Berdasarkan radiografi panoramik boleh diidentifikasi kehilangan tulang secara horizontal dan tingkat tulang alveolar berada kira-kira 3-4mm dari cemento-enamel junction. 3 Tipe 3, diklasifikasikan sebagai moderate periodontitis. Gigi yang terpengaruh mempunyai kedalaman probing sebanyak 4-6mm, terdapat pendarahan semasa melakukan probing, furikasi dan mobility gigi. Pembacaan radiografi sering termasuk kehilangan tulang alveolar diantara 4-6mm dari CEJ keliling akar gigi. 3 Kehilangan tulang yang moderat hingga parah biasanya hadir menghasilkan ratio mahkota dan akar sebanyak 1:1, dengan panjang akar yang sama dengan jumlah struktur gigi yang terdapat di dalam ringga mulut. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah gigi yang boleh dilihat adalah sama seperti besar akar gigi yang mempertahankan gigi. Oleh karena itu, terdapat kehilangan kekuatan dan kestabilan gigi. 3 Tipe 4, merupakan periodontitis lanjutan. Kedalaman probing lebih dari 6mm dan mempuntai furikasi yang berluasan dari satu sisi gigi ke sisi yang lainfurkasi klas 3. Selain itu, terdapat mobility gigi yang parah serta terdapat kehilangan tulang secara vertikal maupun horizontal. 3 Kehilangan tulang pada tipe ini biasanya lebih dari 6mm dan ratio mahkota dengan akar adalah 2:1 yang bermaksud struktur gigi yang masih ada di rongga mulut adalah 2 kali lebih besar berbanding struktur akar dibawahnya. Bila advanced periodontitis terjadi, ini bermaksud stabilitas dan prognosis gigi berada dalam keadaaan yang sangat parah. 3

2.3 Etiologi Penyakit Periodontal

Dokumen yang terkait

Kehilangan tulang alveolar maksila regio kanan secara radiografi panoramik dihubungkan dengan penyakit periodontal pada masyarakat Kecamatan Medan Selayang

1 49 164

Kehilangan Tulang Alveolar Maksila Regio Kiri Secara Radiografi Panoramik Dihubungkan Dengan Penyakit Periodontal Pada Masyarakat Kecamatan Medan Selayang

2 85 86

Kehilangan Tulang Alveolar Mandibula Regio Kanan Secara Radiografi Panoramik Dihubungkan Dengan Penyakit Periodontal Pada Masyarakat Kecamatan Medan Selayang

0 0 12

Kehilangan Tulang Alveolar Mandibula Regio Kanan Secara Radiografi Panoramik Dihubungkan Dengan Penyakit Periodontal Pada Masyarakat Kecamatan Medan Selayang

0 0 1

Kehilangan Tulang Alveolar Mandibula Regio Kanan Secara Radiografi Panoramik Dihubungkan Dengan Penyakit Periodontal Pada Masyarakat Kecamatan Medan Selayang

0 0 6

Kehilangan Tulang Alveolar Mandibula Regio Kanan Secara Radiografi Panoramik Dihubungkan Dengan Penyakit Periodontal Pada Masyarakat Kecamatan Medan Selayang

1 2 16

Kehilangan Tulang Alveolar Mandibula Regio Kanan Secara Radiografi Panoramik Dihubungkan Dengan Penyakit Periodontal Pada Masyarakat Kecamatan Medan Selayang Chapter III VI

1 1 22

Kehilangan Tulang Alveolar Mandibula Regio Kanan Secara Radiografi Panoramik Dihubungkan Dengan Penyakit Periodontal Pada Masyarakat Kecamatan Medan Selayang

0 2 5

Kehilangan Tulang Alveolar Mandibula Regio Kanan Secara Radiografi Panoramik Dihubungkan Dengan Penyakit Periodontal Pada Masyarakat Kecamatan Medan Selayang

0 0 25

Kehilangan tulang alveolar maksila regio kanan secara radiografi panoramik dihubungkan dengan penyakit periodontal pada masyarakat Kecamatan Medan Selayang

0 0 82