Hubungan antara asupan zat gizi dengan PMS

7. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat memperberat gejala PMS. 8. Kegiatan fisik kurang berolahraga dan aktivitas fisik menyebab kan semakin beratnya PMS. ACOG Practice Committee, 2000. d. Gejala PMS Rayburn 2001, mengklasifikasikan gejala-gejala PMS berdasarkan gangguan pada fungsi fisik dan emosional. Klasifikasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2. Gejala-gejala PMS Gejala fisik Gejala emosional 1. Perut kembung 2. Nyeri payudara 3. Sakit kepala 4. Kejang atau bengkak pada kaki 5. Nyeri panggul 6. Hilang koordinasi 7. Nafsu makan bertambah 8. Hidung tersumbat 9. Perubahan defekasi 10. Tumbuh jerawat 11. Sakit pinggul 12. Suka makan manis atau asin 13. Palpitasi 14. Peka suara atau cahaya 15. Rasa gatal pada kulit 16. Kepanasan 1. Depresi 2. Cemas 3. Suka menangis 4. Sifat agresif atau pemberontakan 5. Pelupa 6. Tidak bisa tidur 7. Merasa tegang 8. Irritabilitas 9. Rasa bermusuhan 10. Suka marah 11. Paranoid 12. Perubahan dorongan seksual 13. Konsentrasi berkurang 14. Merasa tidak aman 15. Pikiran bunuh diri 16. Keinginan menyendiri 17. Perasaan bersalah 18. Kelemahan Sumber : Rayburn, 2001.

3. Hubungan antara asupan zat gizi dengan PMS

Salah satu gejala PMS adalah suasana hati yang berubah-ubah Hacker et. al., 2001. Suasana hati dikendalikan oleh sistem kerja otak. Kemampuan kerja otak dipengaruhi oleh masukan zat gizi yang diperlukan. Aneka zat gizi itu harus dipasok secara seimbang dari makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Salah satu zat gizi yang berperan memperbaiki suasana hati adalah triptofan suatu asam amino esensial Madison, 2004. Vitamin B 6 berperan sebagai koenzim dan metabolisme protein termasuk di dalamnya adalah asam amino triptofan yang berkaitan dengan serotonin, karena serotonin disintesis dari asam amino triptofan dengan bantuan vitamin B 6 Hankinson, 2005 . Meningkatnya kadar estrogen dalam darah menyebabkan munculnya gejala-gejala depresi. Meningkatnya kadar estrogen akan mengganggu proses kimia tubuh termasuk vitamin B 6 . Vitamin ini dikenal sebagai vitamin antidepresan karena berfungsi mengontrol produksi serotonin yang penting dalam mengendalikan perasaan seseorang. Menurunnya kadar serotonin akibat terjadinya fluktuasi estrogen dapat dikatakan sebagai penyebab timbulnya gejala PMS yang dikenal sebagai carbohydrate cravings atau peningkatan untuk mengkonsumsi karbohidrat Karyadi, 2008. Carbohydrate cravings disebabkan karena kadar serotonin yang rendah. Teorinya adalah saat kadar serotonin rendah, otak mengirim sinyal ke tubuh untuk makan karbohidrat untuk merangsang produksi serotonin Madison, 2004. Peran vitamin B 6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari. Serotonin dalam otak kadarnya dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi seseorang khususnya karbohidrat dan protein Hankinson, 2005 . Karbohidrat berkaitan dengan PMS terutama dalam mengatasi masalah perubahan mood, hal ini karena karbohidrat secara konsisten mempertahankan kadar serotonin suatu zat kimia otak sehingga dengan memakan makanan yang mengandung karbohidrat akan lebih dapat mengendalikan perubahan mood Christensen, 1993. Vitamin E juga dapat berguna dalam mengurangi ketegangan pada payudara yang merupakan salah satu gejala PMS Jacobs, 2000. Mineral seperti seng dan magnesium sangat penting dalam produksi serotonin. Hormon tersebut dapat membantu meringankan gejala PMS seperti sakit kepala, sakit pinggul, dan ketegangan jasons, 2008. Sementara, kalsium terbukti dapat membantu tubuh melepaskan hormon endorphin hormon yang membantu memberikan perasaan nyaman selama masa menstruasi Hankinson, 2005. Makanan yang mengandung banyak garam dapat menyebabkan retensi cairan dan memperburuk gejala PMS Karyadi, 2008. Sedangkan wanita yang mengkonsumsi kafeine berlebih mempunyai sifat lekas marah dibandingkan dengan wanita yang membatasi asupan cafeine Bonnlander, 2001. Diet mempengaruhi siklus menstruasi, hal ini berhubungan dengan penurunan kadar hormon steroid yang merupakan faktor kunci dalam proses pengaturan siklus tersebut. Dengan mengkonsumsi rendah lemak, dan tinggi karbohidrat akan mengurangi pembengkakan payudara. Sedangkan konsumsi tinggi karbohidrat dan tinggi protein dapat memperbaiki gangguan perasaan yang tidak nyaman, hal ini berhubungan dengan pembentukan serotonin di dalam otak Paath, 2006.

B. Kerangka Konsep