F. Kriteria Retriksi
1. Kriteria Inklusi : seluruh wanita usia reproduktif yang tercatat sebagai mahasiswi UNS, berusia antara 18-49 tahun, dan bersedia menjadi
responden. 2. Kriteria eksklusi : mahasiswi yang merupakan seorang atlet, sedang hamil,
memakai alat kontrasepsi pil, suntik, IUD dan implan.
G. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Independen : Asupan zat gizi Asupan zat gizi adalah banyaknya karbohidrat, vitamin B
6
, E, lemak dan mineral Mg, Ca yang berasal dari makanan yang biasa
dikonsumsi, diukur dengan menggunakan Food Records dalam jangka waktu 3 hari, dicatat dalam ukuran rumah tangga URT lalu
dikonversikan ke dalam ukuran berat gram, kemudian dicari rata-rata asupan zat gizi menggunakan program Nutrisurvey 2007 dan
dibandingkan menurut Angka Kecukupan Gizi AKG untuk perorangan atau individu. Skala pengukuran variabel ini adalah skala rasio.
2. Variabel Dependen : Kejadian PMS PMS adalah sekumpulan tanda dan gejala yang terjadi sebelum dan
selama menstruasi, diukur dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 28 pertanyaan, dengan hasil pengukuran dalam bentuk skor,
selanjutnya kategori PMS Tidak PMS ditentukan jika memenuhi salah satu dari kriteria dibawah ini:
Tabel 3. Kategori PMS Tidak PMS
Kategori Fisik
Emosional Fisik dan
Emosional PMS
≥ 8 ≥ 9
≥ 16 Tidak PMS
8 Atau
9 Atau
16 Modifikasi : Jack, 2001.
Skala pengukuran variabel ini adalah skala nominal.
H. Instrumen dan Intervensi
Instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa:
a. Formulir Food Records, untuk mencatat semua jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam jangka waktu 3 hari.
b. Kuesioner Kejadian PMS Kuesioner Kejadian PMS berisi pertanyaan-pertanyaan tertutup
tentang gejala PMS pada wanita usia reproduktif dengan dichotomous choice yang terdiri dari 28 pernyataan dimana terdapat dua kriteria
pertanyaan, yaitu gejala-gejala emosional pada nomor pertanyaan 1- 15, dan gejala-gejala fisik pada nomor pertanyaan 16-28. Dikatakan
PMS jika memiliki paling sedikit 8 kriteria dibagian gejala fisik atau paling sedikit 9 kriteria di bagian gejala emosional fisik atau 16
kriteria dibagian semua gejala. Kriteria 8 dibagian gejala fisik atau 9 dibagian gejala emosional atau 16 dibagian semua gejala diperoleh
dari perbandingan antara jumlah pertanyaan awal, batas kriteria pertanyaan awal dibandingkan dengan jumlah pertanyaan akhir.
Responden hanya memilih jawaban ”Ya” atau ”Tidak”. Jika jawaban ”Ya” skor 1, jawaban ”Tidak” skor 0.
I. Analisis Data
1. Uji validitas dan reabilitas untuk menguji kuesioner kejadian PMS. a. Uji validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Pengujian terhadap validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment Hidayat, 2007 dan diolah dengan
menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Pernyataan bisa dikatakan valid jika mempunyai nilai r
hitung
r
tabel
dengan tingkat signifikansi minimal 95, didapatkan harga
tabel
r sebesar 0,444 untuk
sejumlah 20 responden Santoso, 2004. Berdasarkan hasil uji validitas, dari total 35 pertanyaan, jumlah
pertanyaan yang tidak valid sebanyak 7 item. Instrumen yang tidak valid tidak dapat digunakan sehingga dihilangkan Hidayat, 2007,
maka jumlah pertanyaan menjadi 28. Pertanyaan kuesioner yang tidak valid bisa dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. Pertanyaan Kuesioner yang Tidak Valid
No. Gejala PMS
Butir Pertanyaan Jumlah
Awal Jumlah
Akhir 1.
Gejala Emosional 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19
19 15
2. Gejala Fisik
20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31,
32, 33, 34, 35 16
13 Jumlah total soal
35 28
Keterangan: Nomor soal dengan tanda … = soal yang tidak valid. b. Uji reliabilitas
Sedangkan suatu kuesioner dikatakan reliabel handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.
Pertanyaan dikatakan reliabel apabila nilai
11
r
tabel
r dengan
taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,444. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, harga r
11
adalah 0,838. Sehingga kuesioner tersebut dapat dikatakan reliabel.
2. Pengolahan Data a. Editing
Proses editing dilakukan untuk memeriksa data yang sudah terkumpul dan jika ada kekurangan langsung dilengkapi atau
dikeluarkan dari penelitian.
b. Coding Pada tahap ini dilakukan dengan memberi kode pada variabel
dependen yaitu kejadian PMS agar mempermudah dalam pengolahan data.
Tidak PMS : kode 0
PMS : kode 1
c. Data entry Jawaban dari kuesioner dan food records dimasukkan ke dalam
data base komputer. Jawaban food records diolah dengan program Nutrisurvey 2007 dan digabungkan dengan data lainnya untuk
menjawab tujuan penelitian. d. Tabulating
Tabulasi dilakukan untuk pengorganisasian data yang sudah terkumpul agar mudah dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan
serta dianalisis. 3. Analisis data
a. Analisis Univariat Menganalisa secara deskriptif dengan menghitung distribusi
frekuensi tiap variabel penelitian. Variabel yang dianalisa secara univariat pada penelitian ini adalah karakteristik responden dan
kejadian PMS.
b. Analisis Bivariat Analisa bivariat dilakukan terhadap variabel yang diteliti yaitu
asupan zat gizi dengan kejadian PMS. c. Analisis multivariat
Variabel independen berskala rasio dengan sebuah variabel dependen berskala kategori yang bersifat dikotom, maka analisa data
menggunakan uji Regresi Logistik Berganda Sabri, 2006. Uji analisa ini menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.
BAB IV HASIL PENELITIAN