25
2. Tidak diizinkan pihak RS
Beberapa RS tidak mengizinkan kehadiran pendamping selain petuga medis bagi ibu yang menjalani proses persalinan, baik normal maupun
cesar. Beberapa alasan yang diajukan adalah kehadiran pendamping dapat mengganggu konsentrasi petugas medis yang telah membantu
proses persalinan, tempat yang tidak luas dan kesterilan ruang oprasi menjadi berkurang dengan hadirnya orang luar.
3. Pengetahuan yang kurang
Pengetahuan yang cukup sangat diperlukan oleh para suami, selain untuk mengetahui seberapa penting dukungan yang diberikan kepada
para istri saat melahirkan dan juga pemdamingan setelah persalinan, maka para suami juga akan sedikit mengetahui kalau-kalau istri
menghendaki sesuatu atau menerima saran dari petugas kesehatan tentang hal yang berkaitan dengan persalinan tersebut.
3. Dukungan Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar
masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu
unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini
menyebabkan pemerintah merasa perlu membuat peraturan secara khusus, perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
26
yang diimplementasikan dengan pembuatan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
Pada pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, disebutkan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap
orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan danatau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Pada ayat 2 dinyatakan bahwa asisten
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan danatau keterampilan
melalui pendidikan bidang kesehatan di bawah jenjang Diploma Tiga. Adapun pada Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan menyebutkan bahwa : 1
Tenaga kesehatan terdiri dari : b.
tenaga medis; c.
tenaga keperawatan; d.
tenaga kefarmasian; e.
tenaga kesehatan masyarakat; f.
tenaga gizi; g.
tenaga keterapian fisik; h.
tenaga keteknisian medis. 2
Tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi. 3
Tenaga keperawatan meliputi perawat dan bidan. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
27
4 Tenaga kefarmasian meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten
apoteker. 5
Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh
kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian. 6
Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien. 7
Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis dan terapis wicara.
8 Tenaga keteknisian medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi
gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis.
Tenaga kesehatan mempunyai peran yang besar dalam peningkatan keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini IMD. Aprillia 2008 menyatakan
bahwa berhasil atau tidaknya penyusuan dini di tempat pelayanan ibu bersalin, rumah sakit sangat tergantung pada petugas kesehatan yaitu
perawat, bidan atau dokter karena merekalah yang pertama-tama akan membantu ibu bersalin melakukan Inisiasi Menyusu Dini. Petugas
kesehatan di kamar bersalin harus memahami tatalaksana IMD yang baik dan benar, petugas kesehatan tersebut diharapkan selalu mempunyai sikap
yang positif terhadap IMD. Mereka diharapkan dapat memahami, menghayati dan mau melaksanakannya. Betapa pun sempitnya waktu yang
dipunyai oleh petugas kesehatan tersebut, diharapkan masih dapat meluangkan waktu. untuk memotivasi dan membantu ibu habis bersalin
untuk melaksanakan IMD. Menurut Yulianty 2010 dukungan tenaga perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
28
kesehatan diwujudkan dengan pemberian informasi, melatih keterampilan, dan tindakan tenaga kesehatan terhadap Inisiasi Menyusu Dini IMD.
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan