Makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta a. Pengertian makanan tradisional
19 Syarat lokalitas ternyata juga melekat kepada kelompok masyarakat
yang menikmati makanan tradisional tersebut. Hal ini meliputi tata cara makan, bagaimana makanan tersebut diperlakukan dan menempati
posisi tertentu dalam kehidupan masyarakat. Pada bagian ini, makanan tradisional menjadi unsur tak terpisahkan dari kebudayaan dan adat
istiadat setempat, bukan lagi semata-mata sebagai alat pemenuhan kebutuhan biologis untuk bertahan hidup. Maka makanan tradisional
disebut tradisional jika pemiliknya jelas, yaitu masyarakat yang tidak bisa lepas darinya ketika menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial
ditengah-tengah mereka dimensi kedua yang membatasi kriteria makanan tradisional adalah dimensi waktu. Bukan berarti setiap
makanan tradisional harus berusia tua, tetapi yang dimaksudkan adalah makanan tersebut telah mengakar di tengah-tengah masyarakat dan
dikenal luas, baik cita rasa maupun bentuknya. Boleh jadi suatu makanan telah berusia tua, diturunkan dari generasi ke generasi, tetapi
hanya dikenal secara eksklusif oleh suatu keluarga misalnya, maka ia tidak memenuhi syarat yang dimaksud. Atau boleh jadi suatu makanan
sangat populer di masyarakat, dimana semua kalangan bisa membuat dan menikmatinya, tetapi tidak dikenal rasa dan bentuknya oleh
generasi-generasi sebelumnya, maka makanan tersebut tidak juga dapat digolongkan sebagai makanan tradisional. Maka suatu makanan
tradisional selain memenuhi syarat lokalitas yang diterangkan sebelumnya, mestilah juga telah dikenal secara luas dan diturunkan
dari generasi sebelumnya dan diwariskan pula ke generasi selanjutnya Salfarino Rian, 2015.
20 b. Pengertian Daerah Istimewa Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai satu-satunya daerah di Indonesia yang dipimpin oleh raja, memiliki latar belakang budaya yang
beragam yang dapat di lihat daripada makanan di daerah tersebut. Daerah Istimewa Yogyakarta berlokasi tepat di tengah daerah Jawa
Tengah, di Pulau Jawa, sebuah pulau dengan kepadatan penduduk yang tinggi di Indonesia, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah
satu tujuan wisata terbaik di Indonesia, dan memiliki hak Istimewa untuk disebut Daerah Istimewa Yogyakarta.
Daerah Istimewa Yogyakarta sangat terkenal dengan budaya kultural sejak Daerah Istimewa Yogyakarta memegang peran penting
dalam era kemerdekaan Indonesia. Selain itu, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi satu-satunya daerah yang di pimpin oleh raja jauh
sebelum masa kemerdekaan Indonesia. Timothy 1999 selalu berargumen bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta sudah diketahui
sebagai pusat dari kesenian klasik jawa dan kebudayaannya. Selain menjadi kota yang lekat dengan sebutan kota budaya,
Daerah Istimewa Yogyakarta juga sangat akrab disebut sebagai kota pendidikan Ramdhani, Istiqomah dan Aridyanti, 2012. Hal tersebut
menjadi daya tarik pelajar baik di dalam negeri maupun di luar negeri untuk belajar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Karena selain Daerah
Istimewa Yogyakarta memiliki salah satu universitas negeri terbaik dan tertua di Indonesia, tapi juga memiliki beberapa sejarah pergerakan
pendidikan sejak era kolonial belanda.
21 c. Makanan tradisional di Daerah Istimewa Yogykarta
Selain sebagai symbol budaya dan pendidikan, di Daerah Istimewa Yogyakarta juga memiliki symbol lain yang juga sangat
berpengaruh yaitu makanan. Dipimpin oleh raja sampai sekarang, Daerah Istimewa Yogyakarta kaya akan jenis makanan yang diwariskan
oleh raja-raja. Setiap raja memiliki cita rasa masing-masing terhadap makanan, tergantung pada rasa yang disukai masing-masing raja dan
perubahan keadaan pada era kolonial Belanda hingga sekarang. Raja ke 7, Hamengku Buwono VII contohnya, Beliau berjuang untuk
melawan kolonial belanda, karena itu Beliau memiliki kriteria cita rasa makanan yang sangat otentik dari Yogyakarta, melanjutkan tradisi dari
raja sebelumnya. Namun, Raja ke 8, Hamengku Buwono VIII, akan senang untuk bekerja sama dengan kolonial Belanda karena itu
mayoritas kriteria cita rasa makanan kesukaanya ada makanan western, yang menggunakan susu dan keju Rukmini, 2010. Moertjipto
1993 berpendapat bahwa Kerajaan Kasultanan Daerah Istimewa Yogyakarta memegang peran penting dalam kebudayaan makanan
tradisional pada seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta, Beberapa jenis makanan kesukaan Sultan adalah Gudeg, Paru Goreng, Ayam Goreng,
Bakpia, dan Abon. Makanan tersebut kini menjadi menu utama di restoran lokal seluruh kota Dinas Pariwasata, 2010.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, terkenal akan cita rasa makanan yang manis untuk sebagian besar jenis makanan seperti lauk,
minuman, dan snack Riza Nur Arfani, 196:2013. Lauk merupakan daging, ikan, maupun yang lainnya selain lalap yang dimakan sebagai
22 teman nasi karbohidrat. Biasanya lauk wajib ada di saat makan nasi.
Sebagian masyarakat Indonesia merasakan bahwa sebagian besar makanan di daerah Jawa Tengah, khususnya Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki dominan rasa yang manis dan kurang pedas dibandingkan dengan makanan daerah lain di Indonesia karena di
Daerah Istimewa Yogyakarta, kebanyakan makanan menggunakan gula merah dan juga kecap manis. Keunikan makanan tradisional dari
Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dinyatakan secara resmi pada konstitusi yang baru oleh kewenangan pemerintah daerah istimewa
Perda Istimewa, 2013.