8 tahun. Pada dasarnya biaya tersebut jumlahnya sama, namun timbul perbedaan karena waktu lokasi yang berbeda.
koreksi beda waktu menurut Setiawan dan Musri 2006 : 422 adalah: a
penyusutan; b
leasing; c
perbedaan metode penentuan harga pokok; d
selisih kurs; e
revaluasi aktiva; f
beban sewa lebih dari satu tahun.
Menurut sifatnya perbedaan waktu ada dua : a. perbedaan waktu positif, yaitu terjadi apabila pengakuan beban untuk
tujuan pajak lebih cepat dari pengakuan beban untuk akuntansi misalnya penyusutan mulai tahun pengeluaran atau pengakuan penghasilan untuk
tujuan pajak lebih lambat dari pengakuan penghasilan untuk tujuan akuntansi.
b. perbedaan waktu negatif, yaitu terjadi jika ketentuan perpajakan mengakui beban lebih lambat dari pengakuan beban menurut praktek
akuntansi misalnya penyisihan piutang atau persediaan dan akuntansi mengakui penghasilan menurut ketentuan perpajakan misalnya
penghasilan kumulatif beberapa tahun seperti tebusan pensiun.
3. Ketentuan Umum Pajak Penghasilan PPh
Pajak menurut Andriani Ilyas, 2007: 2 menyatakan bahwa pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang terhutang oleh
yang wajib membayarnya menurut peraturan – peraturan dengan tidak
mendapatkan prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran – pengeluaran umum
berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Pajak menurut Soemitro Ilyas, 2007: 2 menyatakan bahwa
pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undang – undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal kontraprestasi, yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Terdapat 5 lima unsur dalam pengertian pajak:
a. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang – undang.
b. Sifatnya dapat dipaksakan.
c. Tidak ada kontra prestasi imbalan yang langsung dapat dirasakan oleh
pembayar pajak. d.
Pemungutan pajak dilakukan oleh Negara, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
e. Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran – pengeluaran pemerintah,
baik pembangunan maupun rutin. Penghasilan adalah jumlah uang yang diterima atas usaha yang dilakukan
orang perseorangan, badan, dan bentuk usaha lainnya yang dapat digunakan untuk aktivitas ekonomi seperti mengonsumsi danatau menimbun serta menambah
kekayaan. Menurut pasal 4 ayat 1 UU PPh No. 10 tahun 1994, sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang No. 17 tahun 2000 dan diubah lagi menjadi
Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2008, yang dimaksud dengan penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib
pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun. Pengertian pajak penghasilan adalah suatu pungutan resmi yang ditujukan
kepada masyarakat yang berpenghasilan atau atas penghasilan yang diterima dan
diperolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban yang harus
dilaksanakannya.
a. Subjek Pajak