4
Ummat Sumatera Utara Studi Kasus Program Prospek di Desa Jaring Halus, Langkat”
I.2 Perumusan Masalah
Menyadari bahwa tujuan akhir dari suatu organisasi adalah masalah kinerjanya, yang kemudian diukur dengan efektifitas dan efisiensi setiap
kebijakan dalam rangka untuk kesinambungan. Adalah hal penting untuk kemudian diulas lebih mendalam tentang manajemen dan organisasi lembaga
yang bersangkutan. Terlebih lagi, dalam hal pelaksanaan program lembaga yang harus memiliki
arah dan tujuan. Hal ini dimaksudkan agar prinsip-prinsip pelayanan publik, seperti; transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, tepat waktu, akurat, murah,
dapat terpenuhi untuk menciptakan good corporate governance. Oleh karena dasar diatas, agar tulisan ini mempunyai arah dalam
penulisannya, peneliti merumuskan masalah : “Bagaimana pelaksanaan
kebijakan pemberdayaan ekonomi masyarakat studi tentang pelaksanaan Program Prospek di Desa Jaring Halus Langkat.”
Universitas Sumatera Utara
5
I.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Memberikan penjelasan Kebijakan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat yang ada di LAZ Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara
2. Memberikan penjelasan tentang pelaksanaan Program Prospek di LAZ Pos
Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara 3.
Memberikan penjelasan tentang efektifitas dan efisiensi pelaksanaan Program Prospek di LAZ Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara
I.4 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, nantinya diharapkan adanya manfaat, antara lain : 1.
Sebagai mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, agar dapat mengaplikasikan apa yang telah di dapat dibangku kuliah dengan praktek
secara langsung di lapangan. 2.
Sebagai bahan rujukan dan atau perbandingan bagi peneliti selanjutnya, yang mengambil penelitian di bidang kajian yang sama.
3. Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi LAZ Pos Keadilan Peduli
Ummat dalam rangka implementasi kebijakan pemberdayaan ekonomi masyarakat selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
6
I.5 Kerangka Teori I.5.1 Manajemen Organisasi Sosial
I.5.1.1 Struktur Organisasi
Ralp Currir Davis Sutarto, 2002 : 212 mendefinisikan struktur organisasi sebagai suatu grafik atau semigrafik yang menunjukkan keterangan-keterangan
yang pasti tentang fungsi-fungsi pengelompokkan-pengelompokkan fungsi dan garis-garis tanggungjawab, wewenang serta akuntabilitas dalam organisasi.
Struktur Organisasi Handoko, 1995 : 169 dapat dijuga didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan- hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun
orang-orang yang menunjukkan kedudukan-kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Dan George Terry Sutarto,
2002 : 214 mendefinisikan organisasi sebagai suatu bentuk diagram yang menunjukkan segi-segi penting dari suatu organisasi yang meliputi fungsi-fungsi
pokok dan hubungan-hubungan mereka masing-masing, saluran-saluran pengawasan, dan wewenang yang berhubungan dengan tiap-tiap anggota yang
dibebani dengan masing-masing fungsi. Sementara itu, faktor-faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasi
Handoko, 1995 : 169 adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
7 1.
Strategi organisasi. Strategi organisasi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para
manajer dan bawahan. 2.
Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan struktur
organisasi. 3.
Anggota karyawan dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka
untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam struktur organisasi. Disamping itu pula, harus diperhatikan orang-orang diluar organisasi.
4. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun
satuan-satuan kerjanya sangat mempengaruhi struktur organisasi. Semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin
kompleks, dan harus dipilih bentuk struktur yang tepat Selanjutnya, yang menjadi unsur-unsur organisasi Handoko, 1995 : 171
terdiri dari : 1.
Spesialisasi kegiataan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi pembagian kerja dan
penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja
Universitas Sumatera Utara
8 2.
Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang
direncanakan. 3.
koordinasi kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang
menunjukkan lokasi letak kekuasaan pembuatan keputusan. 5.
Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
I.5.1.2 Karakteristik Organisasi
Untuk membedakan Lembaga Amil Zakat LAZ dengan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM lainnya, secara umum menurut Undang-Undang No.39 Tahun
1999 pasal 8, memiliki karateristik sebagai lembaga yang mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama.
Secara khusus, beberapa karakteristik yang menjadi ciri organisasi tersebut, antara lain:
a. Organisasi yang berasaskan Islam
b. Menyelenggarakan dan mengembangkan dakwah, Pendidikan, pendirian
pusat pelatihan, kajian ilmiah, penelitian dan berbagai kegiatan peningkatan kualitas sumber daya manusia
Universitas Sumatera Utara
9 c.
Menyelenggarakan usaha peningkatan kesehatan masyarakat dengan pendirian klinik kesehatan, rumah sakit, asuransi kesehatan, dan posyandu.
d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan dan pemberdayaan ekonomi
masyarakat berupa dana bergulir bebas riba bunga e.
Menyelenggarakan kegiatan penanggulangan becana berupa tanggap darurat rescue, rehabilitasi dan pembangunan development di dalam
dan luar negeri. f.
Menyelenggarakan usaha penggalangan dan penyaluran dana kemanusiaan, dana corporate, zakat, infak dan shadaqoh, wakaf, hibah,
serta dana halal lainnya.
I.5.1.3 Budaya Organisasi
Budaya Organisasi menurut Mondy Moeljono, 2003 adalah sistem nilai- nilai, keyakinan, dan kebiasaan bersama dalam organisasi yang berinteraksi
dengan struktur formal untuk menghasilkan norma perilaku. Menurut Amar 2003, 113, yang dimkasud dengan budaya organissi adalah seperangkat asumsi
keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengetahui
masalah adaptasi eksternal dan integrasi organisasi. Di samping itu pula, perlu dipahami bahwa budaya masyarakat secara dominan dan signifikan
mempengaruhi sikap, perilaku dan kinerja organisasi. Menurut Hertanto Widodo
Universitas Sumatera Utara
10 www.majalaholine “zakat dan wakaf”.com menybutkan bahwa ada 3 tiga
kunci untuk mengukur budaya LAZ yang baik yaitu; amanah, professional, dan transparan.
Terkait dengan budaya organisasi ini, maka yang harus dipahami, untuk
menjamin internalisasi budaya organisasi tersebut dengan baik, kita haruslah memahami karakteristik budaya organisasi tersebut. Menurut Luthman Amar,
2003 : 122-123, karakteristik budaya organisasi tersebut antara lain : 1.
Perilaku individu yang tampak 2.
Norma-norma yang berlaku dalam organisasi 3.
Nilai yang dominan dalam kehidupan organisasi 4.
Falsafah manajemen 5.
Peraturan-peraturan yang berlaku 6.
Iklim organisasi 7.
Inisiatif individu organisasi 8.
Toleransi terhadap resiko 9.
Pengarahan pimpinan manajemen 10.
Integrasi kerja 11.
Dukungan manajemen 12.
Pengawasan kerja 13.
Identitas individu organisasi 14.
Sistem penghargaan terhadap prestasi kerja 15.
Toleransi terhadap konflik 16.
Pola komunikasi kerja. Secara langsung, hubungan antara budaya kerja adalah saling berhubungan.
Dimana budaya kerja akan mampu memotivasi para anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan dengan efektif dan efisien, dalam rangka pencapaian
prestasi tersebut dibawah kepemimpinan yang baik Amar, 2003
Universitas Sumatera Utara
11
I.5.1.4 Sumber Daya Dalam melaksanakan semua kebijakan tidak bisa terlepas dari faktor sumber
daya yang dimiliki. Menurut Tangkilisan 2003 : 12 menyatakan bahwa sumberdaya yang terpenting meliputi staf ukuran yang tepat dengan keahlian yang
diperlukan ; informasi yang relevan dan cukup tentang cara mengimplementasikan kebijakan dan dalam penyesuaian lainnya yang terlibat di dalam implementasi ;
kewenangan untuk meyakinakan bahwa kebijakan ini dilakukan semuanya sebagaimana dimaksud ; dan berbagai fasilitas termasuk bangunan, peralatan,
tanah dan persediaaan di dalamnya atau dengannya harus memberikan pelayanan ; serta sumber daya keuangan.
Dalam hal sumber daya manusia, penyusunan staf organisasi dimulai dengan penentuan tujuan-tujuan dan rencana-rencana organisasi. Kemudian organisasi
menentukan spesifikasi jabatan, jenis jabatan yang dilaksanakan dan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakannya dan
mengestimasi jumlah satf organisasi yang dibutuhkan selama periode program kegiatan. Pemilihan orang-orang untuk masing-masing posisi tersebut pun,
haruslah melalui mekanisme yang dibuat oleh organisasi tersebut. Menurut Handoko 1995 :241, pada umumnya mekanisme pemilihan sumber daya
manusia dalam organisasi itu meliputi : wawancara pendahuluan, pengumpulan data-data pribadi, pengujian testing, wawancara yang lebih mendalam,
Universitas Sumatera Utara
12 pemeriksaan referensi-refrensi prestasi, pemeriksaan kesehatan, keputusan
pribadi, dan orientasi jabatan. Bagi organisasi yang bergerak di bidang penghimpunan dan pendayagunaan
zakat, Widodo www.majalah online “Zakat Wakaf”.com, merincikan kualifikasi sumber daya manusia yang akan direkrut tersebut sebagai berikut:
Pimpinan 1.
Amanah jujur 2.
Memiliki kemampuan sebagai pemimpin leadership 3.
Mempunyai kemampuan manajerial 4.
Paham fikih zakat 5.
Mempunyai visi pemberdayaan 6.
Inovatif dan kreatif 7.
Mampu menjalin hubungan dengan berbagai lembaga 8.
Mampu bekerjasama dalam tim Bagian Fundrising:
1. Amanah jujur
2. Berlatar belakang atau memiliki kecenderungan atau mempunyai
pengalaman di bidang marketing 3.
Mempunyai communication skill yang baik 4.
Mampu bekerjasama dalam tim
Universitas Sumatera Utara
13 Bagian Keuangan
1. Amanah jujur
2. Berlatar belakang atau mempunyai pengalaman di bidang akuntansi dan
manajemen keuangan 3.
Cermat dan teliti 4.
Mampu bekerjasama dalam tim Bagian Pendayagunaan
1. Amanah jujur
2. Berlatar belakang community development atau memiliki kecenderungan
atau pengalaman di bidang community development 3.
Mampu bekerjasama dalam tim Dalam hal sumber daya keuangan, yang dimaksud dengan sumber daya
keuangan ini adalah kas, sebagai pendukung program. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, yang dimaksud dengan kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,
berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Sememtara itu sumber pendapatan utama organisasi nirlaba LSM biasanya bersumber dari sumbangan para donator. Dalam hal ini lembaga amil zakat,
pendapatan utama untuk membiayai program yang ada berasal dari penghimpunan zakat, infak, shaqah, dan wakaf baik secara individu maupun corporate. Yang
Universitas Sumatera Utara
14 mana dalam hal pengawasannya, sumber daya keuangan ini melalui mekanisme
anggaran budgeting.
I.5.1.5 Komunikasi Organisasi
Efektifitas dan efisiensi suatu program lembagainstansi ataupun organisasi, terletak pada salah satu faktor yaitu proses komunikasi. Proses komunikasi
memungkinkan para pelaksana program ataupun pimpinan puncak untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada
pimpinan agar mereka mempunyai dasar perencanaan, rencana-rencana harus dikomunikaikan kepada pihak lain agar dilaksanakan.
Komunikasi Handoko, 1995 :272 adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan
pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, dan sebagainya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi organisasi, menurut Raymond Handoko, 1995 :277, yaitu ; pertama saluran komunikasi
formal, kedua struktur wewenang organisasi, ketiga spesialisasi jabatan, dan keempat pemilikan informasi.
Saluran komunikasi organisasi formal ditentukan oleh organisasi itu sendiri. Beberapa tipe saluran komunikasi organisasi secara formal pada dasarnya bersifat
vertikal, lateral ataupun diagonal.
Universitas Sumatera Utara
15 Komunikasi secara vertikal memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah,
dari atas ke bawah atau bawah ke atas downward or upward communication. Dengan kata lain pimpinan dapat memberi pengarahan, informasi, instruksi, saran
dan penilaian kepada bawahan dan serta bawahan dapat pula berkoordinasi dengan atasan mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi di tahap
pelaksanaan. Komunikasi ini dipandang cukup efektif ddibandingkan dengan komunikasi diagonal dan lateral.
I.5.2 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat I.5.2.1 Program Sinergi Pemberdayaan Ekonomi PROSPEK
Untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan dalam distribusi pendapatan khususnya umat muslim, harus dilakukan upaya pendekatan melalui
program yang integral, salah satunya dari sisi ekonomi, dalam masyarakat tersebut.
Lembaga Amil Zakat dan Pebangunan Ummat harus berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk mengatasi permasalahan-permasalahan kemiskinan
tersebut. Yang mana dalam hal pendanaan program pemberdayaan ekonomi masyarakat tersebut berasal dari sebagaian dana zakat, infak shadaqah ZIS atau
bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar perusahaan tersebut atau dengan menggunakan dana
Universitas Sumatera Utara
16 CSR Corporate Social Responsibility yang ikut terlibat untuk membantu
masyarakat miskin dalam rangka meningkatkan taraf hidup mereka. Program Sinergi Pemberdayaan Ekonomi PROSPEK adalah salah satu
implementasi kebijakan yang diamil oleh Lembaga Amil Zakat dan Pembangunan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat untuk membantu pemerintah dalam program
pengentasan kemiskinan. Program yang dilakukan berkelompok, yang dikenal dengan Kelompok Swadaya Masyarakat KSM, diharapkan bisa mendidik dan
memberikan pelajaran kepada para anggotanya bagaimana mereka harus bekerjasama, mengelola modal yang diberikan dan merencanakan masa depan
keluarganya dengan aktivitas menabung. Adapun sasaran dari program PROSPEK adalah para pedagang kecil, warung, home industry, petani, peternak, nelayan,
tukang ojek, tukang sapu serta buruh.
I.5.2.2 Karakteristik Program PROSPEK
Untuk membedakan program ini dengan program sejenis lainnya, dan atau dari lembaga swadaya masyarakat lain, program ini memiliki karakteristik
tersendiri, antara lain : 1.
Untuk mempertahankan Program Prospek, diperlukan break even dalam setiap pengelolaan. Yang mana bagi hasil keuntungan yang diperoleh
dari program ini harus dapat diditribusikan kembali kepada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
17 2.
Melibatkan partispasi masyarakat baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan program dilakukan.
3. Terdapat kegiatan pelatihan dan pembangunan fisik termasuk di
dalamnya pengembangan usaha, yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
4. Memaksimalkan sumber daya, khususnya hal dana, baik yang berasal dari
pemerintah, swasta, maupun sumber-sumber lainnya. 5.
Lebih memfungsikan sebagai “catalyst” yang menghubungkan antara kepentingan pemerintah yang bersifat makro, dan kepentingan masyarakat
yang bersifat mikro. 6.
Terdapat pengembangan mental dan ruhani yang dilakukan melalui program pengajian pekanan oleh fasilitator yang ditunjuk.
I.5.2.3 Standar Operasional dan Prosedur Program
Dalam pengelolaannya program PROSPEK dilakukan berdasarkan petunjuk pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan tujuan untuk
mempermudah mengontrol perkembangan dari Kelompok Swadaya Masyarakat KSM dan mengevaluasinya secara berkesinambungan. Petunjuk pelaksanaan
tersebut dapat digambarkan dalam skema berikut :
Universitas Sumatera Utara
18 Badan Keswadayaan Masyarakat
Fasilitator Kelompok Swadaya Masyarakat KSM
Pendamping Koperasi Bersama Kube
Masyarakat Lokasi Penerima Bantuan
Sumber : Petunjuk Pelaksanaan PROSPEK PKPU Keterangan :
: Alur Koordinasi, Pengawsan dan Pembinaan : Alur Usulan
: Sub Satuan Wilayah Kerja : Satuan Wilayah Kerja
Project Management Unit
Konsultan Manajemen Pusat
Konsultan Manajemen Pusat
Konsultan Manajemen Pusat
Universitas Sumatera Utara
19
Selanjutnya Petunjuk Pelaksanaan tersebut dijabarkan lebih mendetail
kembali dalam satuan Petunjuk Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi PROSPEK yang digambarkan dalam flowchart berikut ini:
Sumber : Petunjuk Teknis PROSPEK PKPU Keterangan :
: Garis Koord. Dan Tanggung Jawab : Garis Kemitraan
: Mekanisme Pengguliran Dana MitraDonatur
PKPU
Forum Silahturahim
KSMFasilitator
KSM KSM
KSM
ANGGOTA
Universitas Sumatera Utara
20
I.5.2.3 Standar Evaluasi Program
Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program, LAZ-PU Pos Keadilan Peduli Ummat memiliki standar Operasional Pelaksanaan yang mana nanti akan
meningkatkan status anggota KSM dari mustahik menjadi muzzaki. Satndar tersebut meliputi beberapa bidang usaha pokok BPH, antara lain :
1 Bidang Organisasi
a. Memiliki Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga
b. Pertemuan rutin sepekan dengan agenda BALAM Berbagi
Pengalaman pengajian, penyetoran tabungan, angsuran pinjaman dan infak
c. Mempunyai papan nama, stempel, dan sekretariatan
d. Memiliki struktur organisasi KSM yang terdiri dari ketua,
sekretaris, bendahara, unit pengelola simpan pinjam dan diawasi Badan Pemeriksa dari salah satu anggota
2 Bidang Administrasi
a. Sudah memiliki perangkat administrasi organisasi terdiri dari Buku
Daftar Anggota, Buku Pengurus, Buku Daftar Hadir, Buku Kegiatan, Buku Notulen rapat, Buku Tamu dan Kartu Anggota
b. Sudah memiliki perangkat administrasi keuangan, berupa Buku
Kas Harian, Buku Rekapitulsi Kas, Buku Tabungan Anggota, Laporan Rugi Laba dan Neraca.
Universitas Sumatera Utara
21 3
Bidang Usaha Permodalan a.
Penambahan dana bergulir melalui kegiatan menabung para anggota
4 Bidang Usaha Produktif
a. Mengelola usaha kelompok berupa simpan pinjam
b. Membantu pemodalan dan pengembangan usaha anggota
5 Bidang Usaha Akseptasi dan Jejaring
a. Penambahan anggota dari 10 orang menjadi 12 orang
b. Pembagian Bingkisan Hari Raya
c. Pemberian Beasiswa Anak Sekolah
d. Pengajian Keluarga KSM
e. Terbentuknya anggota FKKSM Forum Komunikasi KSM
I.5.3 Perencanaan Strategis LSM
Organisasi yang baik adalah yang memiliki tujuan jelas berdasarkan visi dan misi yang disepakati oleh para pendirinya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut
dibutuhkan cara untuk mencapainya, yang lazim disebut sebagai strategi. Selanjutnya disusun rencana, seperangkat kebijakan, tahap-tahap
pencapaian,organisasi dan personalia yang mengisinya, anggaran, dan program aksi.
Universitas Sumatera Utara
22 Yang mana, strategi pada dsarnya adalah penentuan cara yang harus
ditempuh agar memungkinkan memperoleh hasil yang maksimal, efektif dan dalam jangka waktu yang relatif singkat serta tepat menuju tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam rangka menjaga keberlanjutan Lembaga Swadaya Masyarakat,
pemahaman eksplisit tentang maksud nilai-nilai organisasi, bahan evaluasi untuk menilai hasil dan serta sebagai informasi yang dapat digunakan untuk
memasarkan organisasi tersebut, maka adalah sangat diperlukan untuk membuat suatu perencanaan strategis. Yang mana, perencanaan strategis ini tidaklah
meramalkan masa depan atau membuat keputusan yang tak dapat diubah, bukan sebagai pengganti pertimbangan, serta tidak selalu sebuah proses linier.
Oleh karena hal tersebut diataslah, maka proses perencanaan startegis harus dilakukan, melalui beberapa tahapan menurut Allison 2005 : 14 :
1. Bersiap-siap
Adalah proses menrinci syarat-syarat kerja awal ataupun ancaman- ancaman yang mungkin terjadi, juga merupakan proses keterlibatan
langsung perencanaan dari pengambil keputusan puncak. 2.
Mempertegas Visi dan misi Adalah proses untuk menilai kembali tentang tujuan dan kegiatan-kegiatan
yang harus dicapai oleh organisasi bersangkutan 3.
Menilai Lingkungan
Universitas Sumatera Utara
23 Adalah proses untuk menilai kesiapan dari lingkungan internal maupun
eksternal organisasi terhadap kebijakanprogram yang dilakukan. 4.
Menyepakati prioritas-prioritas Adalah proses mengumpulkan informasi-informasi baru untuk
menghasilkan keputusan dan menentukan kriteria dan pilihan-pilihan prioritas dan cadangan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi. 5.
Penulisan Rencana Strategis Adalah proses memproyeksikan kekuatan, kelemahan, ancaman, dan
peluang yang akan terjadi jika suatu program dilaksanakan bagi organisasi bersangkutan.
6. Melaksanakan Rencana Strategis
Adalah proses pelaksanaan dari susunan rencana-rencana organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
7. Memantau dan mengevaluasi
Adalah proses pemantauan dan penilian atas kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
I.6 Definisi Konsep
Menurut Sofyan efendi, konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian,
Universitas Sumatera Utara
24 kelompok, atau individu tertentu Singarimbun, 1989 :34. Oleh karena itu untuk
mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang akan diteliti, maka penulis mengemukakan definisi konsep yaitu :
Implementasi Kebijakan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masyarakat di Lembaga Amil Zakat dan Pengembangan Ummat LAZ-PU Pos Keadilan Peduli
Ummat dalam rangka membantu pemerintah pada program pengentasan kemiskinan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan distribusi pendapatan yang
adil dan sejahtera.
I.7 Definisi Operasional