8 2.
Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang
direncanakan. 3.
koordinasi kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang
menunjukkan lokasi letak kekuasaan pembuatan keputusan. 5.
Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
I.5.1.2 Karakteristik Organisasi
Untuk membedakan Lembaga Amil Zakat LAZ dengan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM lainnya, secara umum menurut Undang-Undang No.39 Tahun
1999 pasal 8, memiliki karateristik sebagai lembaga yang mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama.
Secara khusus, beberapa karakteristik yang menjadi ciri organisasi tersebut, antara lain:
a. Organisasi yang berasaskan Islam
b. Menyelenggarakan dan mengembangkan dakwah, Pendidikan, pendirian
pusat pelatihan, kajian ilmiah, penelitian dan berbagai kegiatan peningkatan kualitas sumber daya manusia
Universitas Sumatera Utara
9 c.
Menyelenggarakan usaha peningkatan kesehatan masyarakat dengan pendirian klinik kesehatan, rumah sakit, asuransi kesehatan, dan posyandu.
d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan dan pemberdayaan ekonomi
masyarakat berupa dana bergulir bebas riba bunga e.
Menyelenggarakan kegiatan penanggulangan becana berupa tanggap darurat rescue, rehabilitasi dan pembangunan development di dalam
dan luar negeri. f.
Menyelenggarakan usaha penggalangan dan penyaluran dana kemanusiaan, dana corporate, zakat, infak dan shadaqoh, wakaf, hibah,
serta dana halal lainnya.
I.5.1.3 Budaya Organisasi
Budaya Organisasi menurut Mondy Moeljono, 2003 adalah sistem nilai- nilai, keyakinan, dan kebiasaan bersama dalam organisasi yang berinteraksi
dengan struktur formal untuk menghasilkan norma perilaku. Menurut Amar 2003, 113, yang dimkasud dengan budaya organissi adalah seperangkat asumsi
keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengetahui
masalah adaptasi eksternal dan integrasi organisasi. Di samping itu pula, perlu dipahami bahwa budaya masyarakat secara dominan dan signifikan
mempengaruhi sikap, perilaku dan kinerja organisasi. Menurut Hertanto Widodo
Universitas Sumatera Utara
10 www.majalaholine “zakat dan wakaf”.com menybutkan bahwa ada 3 tiga
kunci untuk mengukur budaya LAZ yang baik yaitu; amanah, professional, dan transparan.
Terkait dengan budaya organisasi ini, maka yang harus dipahami, untuk
menjamin internalisasi budaya organisasi tersebut dengan baik, kita haruslah memahami karakteristik budaya organisasi tersebut. Menurut Luthman Amar,
2003 : 122-123, karakteristik budaya organisasi tersebut antara lain : 1.
Perilaku individu yang tampak 2.
Norma-norma yang berlaku dalam organisasi 3.
Nilai yang dominan dalam kehidupan organisasi 4.
Falsafah manajemen 5.
Peraturan-peraturan yang berlaku 6.
Iklim organisasi 7.
Inisiatif individu organisasi 8.
Toleransi terhadap resiko 9.
Pengarahan pimpinan manajemen 10.
Integrasi kerja 11.
Dukungan manajemen 12.
Pengawasan kerja 13.
Identitas individu organisasi 14.
Sistem penghargaan terhadap prestasi kerja 15.
Toleransi terhadap konflik 16.
Pola komunikasi kerja. Secara langsung, hubungan antara budaya kerja adalah saling berhubungan.
Dimana budaya kerja akan mampu memotivasi para anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan dengan efektif dan efisien, dalam rangka pencapaian
prestasi tersebut dibawah kepemimpinan yang baik Amar, 2003
Universitas Sumatera Utara
11
I.5.1.4 Sumber Daya Dalam melaksanakan semua kebijakan tidak bisa terlepas dari faktor sumber