3. Berat badan ideal BMI = 18,50-24,99
4. Memiliki tingkat keparahan yang sama diukur dengan PANSS skor total
60 dan dengan ketentuan sub skala positif skor ≥ 4 pada 1 atau lebih
dari item PANSS berikut ini : waham, kekacauan proses pikir, perilaku halusinasi, kecurigaan kejaran.
1
5. Fase akut
3.6.2. Kriteria Eksklusi 1.
Pasien dengan riwayat tidak respons hipersensitif terhadap quetiapine atau haloperidol.
2. Dalam keadaan hamil dan menyusui.
3. Pasien skizofrenik dengan komorbiditas penyakit medis umum, gangguan
mental organik dan atau gangguan psikiatrik lainnya. 4.
Tekanan darah sistolik 100 mmHg
3.7. Ijin Subjek Penelitian
Semua subjek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua atau pasangan atau keluarga terdekat lainnya setelah terlebih dahulu diberi
penjelasan sebelum diberikan pengobatan dengan quetiapine atau haloperidol.
3.8. Etika Penelitian
Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komite Etika penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
3.9. Cara Kerja Penelitian
Pasien skizofrenik yang memenuhi kriteria inklusi mengisi persetujuan secara tertulis setelah mendapatkan penjelasan yang terperinci dan jelas
dari peneliti. Selanjutnya subjek penelitian dipilih yang memiliki kesamaan rerata dalam hal berat badan, umur dan tingkat keparahan
penyakit diukur skor PANSS total termasuk sub skala positif. Sebelum dilakukan intervensi, dilakukan randomisasi terhadap subjek penelitian
untuk menentukan subjek mana yang mendapatkan quetiapine atau haloperidol dengan menggunakan tabel angka random. Selanjutnya dua
puluh subjek yang akan diteliti diintervensi dengan pemberian quetiapine dua kali sehari dalam dosis terbagi : 50 mg pada hari pertama pengobatan,
100 mg sehari pada hari kedua, 200 mg pada hari ketiga, 300 mg pada hari keempat, 400 mg pada hari kelima, 500 mg pada hari ketujuh, 600 mg
pada hari kesembilan, 800 mg pada hari kedua belas, dengan range dosis 200-800 mghari.
1
Dua puluh subjek yang menjadi kontrol diintervensi dengan pemberian haloperidol dalam dosis terbagi, dimulai dengan dosis 5
mghari pada hari pertama pengobatan, kemudian dosis dinaikkan pada hari ketiga menjadi 7,5 mghari, kemudian dosis dinaikkan pada hari
kelima menjadi 10 mghari, pada hari ketujuh dosis dinaikkan menjadi 15 mghari, pada hari kesepuluh menjadi 20 mghari, dengan range dosis 5 -
20 mghari. Dosis 20 mghari dipertahankan sampai akhir penelitian. Pada setiap follow up bila cut off sudah tercapai maka dosis sebelumnya akan
dipertahankan sampai akhir penelitian. Pada penelitian ini baik peneliti maupun subjek tidak mengetahui obat apa yang diberikan. Penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
akan dibantu oleh seorang asisten yang sudah dilatih sebelumnya bagaimana cara pemberian obat tersebut. Kemudian dilakukan follow up
pada hari ketiga, hari kelima, hari ketujuh dengan pemeriksaan skor PANSS total dan sub skala positif untuk melihat berapa lama waktu yang
diperlukan untuk menurunkan simtom positif pada masing-masing kelompok sampai pada minggu keempat. Setelah minggu keempat data-
data dikumpulkan, baik dari peneliti maupun dari asisten, sehingga diketahui mana yang mendapat quetiapine dan mana yang mendapat
haloperidol. Kemudian data dianalisis, hasil skor sub skala positif pada saat awal sebelum pengobatan dan sesudah pengobatan dibandingkan pada
kedua kelompok tersebut. Apabila selama pengobatan pemberian antipsikotik tersebut pasien
mengalami efek samping seperti simtom-simtom ekstrapiramidal maka diberi terapi trihexyphenidyl dengan kisaran dosis 1-15 mghari.
3.10. Identifikasi Variabel