Kerangka Operasional Analisis dan Penyajian Data

13. Tingkat keparahan komponen simtom positif : Skor PANSS simtom positif 1 - 7 = tidak ada Skor PANSS simtom positif 8 - 14 = minimal Skor PANSS simtom positif 15 - 21 = ringan Skor PANSS simtom positif 22 - 28 = sedang Skor PANSS simtom positif 29 - 35 = agak berat Skor PANSS simtom positif 36 - 42 = berat Skor PANSS simtom positif 43 - 49 = sangat berat 14. Cut off adalah suatu nilai batas.

3.12. Kerangka Operasional

Inklusi Eksklusi Pasien skizofrenik dengan simtom positif PANSS Quetiapine PANSS sub skala positif minggu I, II, III, IV Randomisasi Haloperidol PANSS sub skala positif minggu I, II, III, IV Universitas Sumatera Utara

3.13. Analisis dan Penyajian Data

Pengolahan dan analisis data dengan menggunakan uji statistik SPSS versi 15,5 dengan uji hipotesis chi-square. Untuk menilai perbandingan skor PANSS pada pemberian quetiapine dan haloperidol digunakan uji t independen apabila distribusinya normal. 42 Bila data tidak berdistribusi normal digunakan uji Mann Whitney. Untuk menguji kenormalan data digunakan Kolmogorov Smirnov. 43 Universitas Sumatera Utara BAB. 4 HASIL PENELITIAN Empat puluh orang pasien skizofrenik yang memenuhi kriteria penelitian dikumpulkan dari instalasi rawat jalan dan rawat inap Psikiatri BLUD Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya dilakukan randomisasi untuk menentukan pasien mana yang akan memperoleh quetiapine dan haloperidol. Pasien yang diikut sertakan pada penelitian ini adalah pasien yang datang berobat dalam periode 1 Juli 2010 – 30 September 2010. Tabel 4.1. Distribusi subjek penelitian berdasarkan umur dan jenis kelamin Karakteristik demografi Quetiapine Haloperidol n n P Umur tahun 15- 1 5 0 0 20- 3 15 7 35 25- 7 35 6 30 30- 3 15 4 20 0,324 35- 3 15 3 15 ≥ 40 3 15 0 0 Jumlah 20 100 20 100 Jenis Kelamin Laki-laki 16 80 15 75 Perempuan 4 20 5 25 0,705 Jumlah 20 100 20 100 Chi-square Tabel 4.1. memperlihatkan karakteristik demografi dari kelompok subjek yang mendapatkan quetiapine dan haloperidol. Dari uji statistik pada kelompok umur terhadap pemberian quetiapine dan haloperidol dengan menggunakan Chi- Square test diperoleh hasil P = 0,324 P 0,05. Tidak dijumpai perbedaan bermakna proporsi kelompok terapi berdasarkan umur. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1.juga memperlihatkan bahwa subjek penelitian yang mendapatkan quetiapine berjenis kelamin laki-laki sebanyak 16 orang 80 sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 4 orang 20. Selanjutnya, pada subjek penelitian yang mendapatkan haloperidol yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 15 orang 75 sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 5 orang 25. Dari uji statistik pada jenis kelamin terhadap pemberian quetiapine dan haloperidol dengan menggunakan Chi-Square test diperoleh hasil P = 0,705 P 0,05. Tidak dijumpai perbedaan bermakna proporsi kelompok terapi berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.2. Karakteristik berat badan dan BMI pada penggunaan quetiapine dan haloperidol Quetiapine Haloperidol P n mean SD n mean SD Berat badan 20 63,4 7,5 20 65,6 4,7 0,277 BMI 20 22,4 1,8 20 22,7 1,3 0,518 t-independent Tabel 4.2. memperlihatkan bahwa diperoleh nilai rerata berat badan pada kelompok subjek yang mendapatkan quetiapine adalah 63,4 SD 7,5 kg dan rerata berat pada kelompok subjek yang mendapatkani haloperidol 65,5 SD 4,7 kg. Dari uji statistik pada berat badan terhadap pemberian quetiapine dan haloperidol dengan menggunakan independent sample test diperoleh hasil P = 0,277 P 0,05 Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan proporsi berat badan yang bermakna pada kelompok yang akan mendapat quetiapine dan haloperidol. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian diperoleh nilai rerata BMI pada kelompok subjek yang mendapatkan quetiapine 22,4 SD 1,8 dan rerata BMI pada kelompok subjek yang mendapatkani haloperidol 22,7 SD 1,3. Dari uji statistik pada BMI terhadap pemberian quetiapine dan haloperidol dengan menggunakan independent sample test diperoleh hasil P = 0,518 P 0,05 Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan BMI yang bermakna pada kelompok yang akan mendapat quetiapine dan haloperidol. Tabel 4.3. Karakteristik skor PANSS saat pertama kali periksa Quetiapine Haloperidol P Hari pertama n mean SD n mean SD PANSS 20 35,4 2,9 20 35,3 3,8 0,963 t-independent Tabel 4.3. memperlihatkan bahwa rerata skor PANSS pada pasien skizofrenik dengan simtom positif yang mendapatkan quetiapine adalah sebesar 35,4 SD 2,9 sedangkan yang mendapatkan haloperidol adalah sebesar 35,3 SD 3,8. Dari uji statistik dengan menggunakan independent samples test terhadap skor PANSS pada pasien skizofrenik dengan simtom positif pada saat pertama sekali diperiksa diperoleh nilai P = 0,963 P 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan yang bermakna terhadap skor PANSS pada saat pertama sekali pasien skizofrenik dengan simtom positif diperiksa pada masing-masing kelompok. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Karakteristik tingkat keparahan sub skala positif pada saat pertama kali periksa Quetiapine Haloperidol Hari pertama P n n Agak Berat 10 50 9 45 0,752 Berat 10 50 11 55 Chi- square Tabel 4.4. memperlihatkan bahwa tingkat keparahan sub skala positif pada subjek penelitian yang akan mendapat quetiapine dengan kategori agak berat adalah sebanyak 10 orang 50, berat sebanyak 10 orang 50. Sementara itu, tingkat keparahan sub skala positif pada subjek penelitian yang mendapatkan haloperidol dengan kategori agak berat adalah sebanyak 9 orang 45, berat sebanyak 11 orang 55. Dengan menggunakan uji statistik Chi-square terhadap tingkat keparahan sub skala positif saat pertama sekali diperiksa didapatkan hasil P= 0,752 P 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan bermakna tingkat keparahan sub skala positif pada pasien skizofrenik yang akan mendapat quetiapine dan haloperidol. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Perubahan skor PANSS sub skala positif pada hari ketiga Quetiapine Haloperidol P Hari ketiga n mean SD n mean SD PANSS sub skala positif 20 30,6 3,3 20 29,9 3,2 0,495 Mann Whitney Dari tabel 4.5. dapat dilihat bahwa rerata skor PANSS sub skala positif pada pasien yang mendapatkan quetiapine adalah sebesar 30,6 SD 3,3 sedangkan yang mendapatkan haloperidol adalah sebesar 29,9 SD 3,2. Dari uji statistik dengan menggunakan uji Mann Whitney terhadap skor PANSS sub skala positif pada pasien skizofrenik dengan simtom positif pada hari ketiga pemberian quetiapine dan haloperidol, diperoleh nilai P = 0,495 P 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perubahan skor PANSS sub skala positif yang bermakna setelah pemberian quetiapine dan haloperidol pada hari ketiga. Tabel 4.6. Perubahan tingkat keparahan sub skala positif pada hari ketiga Quetiapine Haloperidol Hari ketiga P Tingkat keparahan n n Sedang 4 20 8 40 Agak Berat 13 65 9 45 0,357 Berat 3 15 3 15 Chi-square Dari tabel 4.6. memperlihatkan bahwa dalam waktu tiga hari, dari 20 orang pasien yang mendapat quetiapine, jumlah pasien dengan tingkat keparahan sedang menjadi 4 orang 20, tingkat keparahan agak berat menjadi 13 orang Universitas Sumatera Utara 65 dan tingkat keparahan berat menjadi 3 orang 15. Sedangkan dalam waktu tiga hari , dari 20 orang pasien yang mendapat haloperidol, jumlah pasien dengan tingkat keparahan sedang menjadi 8 orang 40, tingkat keparahan agak berat menjadi 9 orang 45, sedangkan jumlah pasien dengan tingkat keparahan berat masih dijumpai sebanyak 3 orang 15. Dengan menggunakan uji statistik Chi-square terhadap perubahan tingkat keparahan sub skala positif dalam tiga hari setelah pemberian quetiapine dan haloperidol, didapatkan hasil P = 0,357 P 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dalam waktu tiga hari setelah diberikan quetiapine tidak dijumpai perubahan tingkat keparahan sub skala positif yang bermakna dibandingkan dengan pemberian haloperidol. Tabel 4.7. Perubahan skor PANSS sub skala positif pada hari kelima Quetiapine Haloperidol P Hari kelima n mean SD n mean SD PANSS sub skala positif 20 27,6 4,1 20 28,1 2,9 0,529 Mann Whitney Dari tabel 4.7. memperlihatkan bahwa rerata skor PANSS sub skala positif pada pasien yang mendapatkan quetiapine adalah sebesar 27,6 SD 4,1 sedangkan yang mendapatkan haloperidol adalah sebesar 28,1 SD 2,9.. Dari uji statistik dengan menggunakan Mann Whitney terhadap skor PANSS sub skala positif terhadap pasien skizofrenik dengan simtom positif setelah hari kelima pemberian quetiapine dan haloperidol, diperoleh nilai P = 0,529 P 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perubahan skor Universitas Sumatera Utara PANSS sub skala positif yang bermakna setelah pemberian quetiapine dan haloperidol setelah hari kelima. Tabel 4.8. Perubahan tingkat keparahan sub skala positif pada hari kelima Quetiapine Haloperidol Hari kelima P Tingkat keparahan n n Ringan 2 10 0 0 Sedang 11 55 14 70 0,296 Agak Berat 7 35 6 30 Chi-square Tabel 4.8. memperlihatkan bahwa dalam waktu lima hari, dari 20 orang pasien yang mendapat quetiapine, jumlah pasien dengan tingkat keparahan ringan menjadi 2 orang 10, tingkat keparahan sedang menjadi 11 orang 55, tingkat keparahan agak berat menjadi 7 orang 35. Sedangkan dalam waktu lima hari, dari 20 orang pasien yang mendapat haloperidol, jumlah pasien dengan tingkat keparahan sedang menjadi 14 orang 70 dan dengan tingkat keparahan agak berat menjadi 6 orang 30. Dengan menggunakan uji statistik Chi-square terhadap perubahan tingkat keparahan sub skala positif dalam waktu lima hari setelah pemberian quetiapine dan haloperidol, didapatkan hasil P = 0,296 P 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dalam waktu lima hari setelah diberikan quetiapine tidak dijumpai perubahan tingkat keparahan sub skala positif yang bermakna dibandingkan dengan pemberian haloperidol. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. Perubahan skor PANSS sub skala positif pada hari ketujuh Quetiapine Haloperidol P Hari ketujuh n mean SD n mean SD PANSS sub skala positif 20 23,8 3,9 20 26,4 2,9 0,049 Mann Whitney Tabel 4.9. memperlihatkan bahwa rerata skor PANSS sub skala positif pada pasien skizofrenik dengan simtom positif yang mendapatkan quetiapine adalah sebesar 23,8 SD 3,9 sedangkan yang mendapatkan haloperidol adalah sebesar 26,4 SD 2,9. Dari uji statistik dengan menggunakan Mann Whitney terhadap skor PANSS sub skala positif pada pasien skizofrenik dengan simtom positif setelah hari ketujuh pemberian quetiapine dan haloperidol, diperoleh nilai P = 0,049 P 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dijumpai perubahan skor PANSS sub skala positif yang bermakna setelah pemberian quetiapine dibandingkan dengan pemberian haloperidol setelah hari ketujuh. Tabel 4.10.Perubahan tingkat keparahan sub skala positif pada hari ketujuh Quetiapine Haloperidol Hari ketujuh P Tingkat Keparahan n n Ringan 6 30 0 0 Sedang 11 55 17 85 0,026 Agak Berat 3 15 3 15 Chi-square Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. memperlihatkan bahwa dalam waktu tujuh hari dari 20 orang yang mendapat quetiapine, jumlah pasien dengan tingkat keparahan ringan 6 orang 30, tingkat keparahan sedang 11 orang 55, tingkat keparahan agak berat 3 orang 15. Sedangkan dalam waktu tujuh hari, dari 20 orang pasien yang mendapat haloperidol, pasien dengan tingkat keparahan sedang menjadi 17 orang 85, tingkat keparahan agak berat menjadi 3 orang 15. Dari uji statistik Chi-square terhadap perubahan tingkat keparahan sub skala positif dalam waktu tujuh hari setelah pemberian quetiapine dan haloperidol, didapatkan hasil P = 0,026 P 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dalam waktu tujuh hari setelah diberikan quetiapine dijumpai perubahan tingkat keparahan sub skala positif yang bermakna dibandingkan dengan pemberian haloperidol. Tabel 4.11. Perubahan skor PANSS sub skala positif pada minggu kedua Quetiapine Haloperidol P Minggu kedua n mean SD n mean SD PANSS sub skala positif 20 19,6 3,6 20 23,9 2,1 0,001 Mann Whitney Tabel 4.11. memperlihatkan bahwa rerata skor PANSS sub skala positif pada pasien skizofrenik dengan simtom positif yang mendapatkan quetiapine adalah sebesar 19,6 SD 3,6 sedangkan yang mendapatkan haloperidol adalah sebesar 23,9 SD 2,1. Dari uji statistik dengan menggunakan Mann Whitney terhadap skor PANSS sub skala positif pada pasien skizofrenik dengan simtom positif setelah minggu kedua pemberian quetiapine dan haloperidol, diperoleh nilai P = 0,001 P 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dijumpai perubahan skor PANSS sub Universitas Sumatera Utara skala positif yang bermakna setelah pemberian quetiapine dibandingkan dengan pemberian haloperidol setelah minggu kedua. Tabel 4.12. Perubahan tingkat keparahan sub skala positif pada minggu kedua Minggu kedua Quetiapine Haloperidol P Tingkat keparahan n n Minimal 2 10 0 0 Ringan 12 60 0 0 0,0001 Sedang 6 30 20 100 Chi-square Tabel 4.12. memperlihatkan bahwa dalam waktu dua minggu, dari 20 orang pasien yang mendapat quetiapine, jumlah pasien dengan tingkat keparahan minimal menjadi 2 orang 10, tingkat keparahan ringan menjadi 12 orang 60, tingkat keparahan sedang menjadi 6 orang 30. Sedangkan dalam waktu dua minggu, dari 20 orang pasien yang mendapat haloperidol, jumlah pasien dengan tingkat keparahan sedang menjadi 20 orang 100. Dengan menggunakan uji statistik Chi-square terhadap perubahan tingkat keparahan sub skala positif dalam waktu dua minggu setelah pemberian quetiapine dan haloperidol, didapatkan hasil P = 0,0001 P0,05 . Hal ini menunjukkan bahwa dalam waktu dua minggu setelah diberikan quetiapine dijumpai perubahan tingkat keparahan sub skala positif yang bermakna dibandingkan dengan pemberian haloperidol. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13. Perubahan skor PANSS sub skala positif pada minggu ketiga Quetiapine Haloperidol P Minggu ketiga n mean SD n mean SD PANSS sub skala positif 20 16,5 3,0 20 20,5 2,1 0,0001 Mann Whitney Tabel 4.13. memperlihatkan bahwa rerata skor PANSS sub skala positif pada pasien skizofrenik dengan simtom positif yang mendapatkan quetiapine adalah sebesar 16,5 SD 3,0 sedangkan yang mendapatkan haloperidol adalah sebesar 20,5 SD 2,1. Dari uji statistik dengan menggunakan Mann Whitney terhadap skor PANSS sub skala positif pada pasien skizofrenik dengan simtom positif setelah minggu ketiga pemberian quetiapine dan haloperidol, diperoleh nilai P = 0,0001 P0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dijumpai perubahan skor PANSS sub skala positif yang bermakna pada pemberian quetiapine dibandingkan dengan pemberian haloperidol setelah minggu ketiga. Tabel 4.14. Perubahan tingkat keparahan sub skala positif pada minggu ketiga Minggu ketiga Quetiapine Haloperidol P Tingkat Keparahan n n Minimal 5 25 0 0 Ringan 15 75 14 70 0,004 Sedang 0 0 6 30 Chi-square Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 memperlihatkan bahwa dalam waktu tiga minggu, dari 20 orang pasien yang mendapat quetiapine, jumlah pasien dengan tingkat keparahan minimal menjadi 5 orang 25, tingkat keparahan ringan menjadi 15 orang 75. Sedangkan dalam waktu tiga minggu, dari 20 orang pasien yang mendapat haloperidol, jumlah pasien dengan tingkat keparahan ringan menjadi 14 orang 70 dan jumlah pasien dengan tingkat keparahan sedang menjadi 6 orang 30. Dengan menggunakan uji statistik Chi-square terhadap perubahan tingkat keparahan sub skala positif dalam waktu tiga minggu setelah pemberian quetiapine dan haloperidol, didapatkan hasil P= 0,004 P0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dalam waktu tiga minggu setelah diberikan quetiapine dijumpai perubahan tingkat keparahan sub skala positif yang bermakna dibandingkan dengan pemberian haloperidol. Tabel 4.15. Perubahan skor PANSS sub skala positif pada minggu keempat Quetiapine Haloperidol P Hari keempat n mean SD n mean SD PANSS simtom positif 20 12,4 2,4 20 16,8 2,3 0,0001 Mann Whitney Tabel 4.15 memperlihatkan bahwa rerata skor PANSS sub skala positif pada pasien skizofrenik dengan simtom positif yang mendapatkan quetiapine adalah sebesar 12,4 SD 2,4 sedangkan yang mendapatkan haloperidol adalah sebesar 16,8 SD 2,3. Dari uji statistik dengan menggunakan Mann Whitney terhadap skor PANSS sub skala positif pada pasien skizofrenik dengan simtom positif setelah Universitas Sumatera Utara minggu keempat pemberian quetiapine dan haloperidol, diperoleh nilai P = 0,0001P0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dijumpai perubahan skor PANSS sub skala positif yang bermakna pada pemberian quetiapine dibandingkan dengan pemberian haloperidol setelah minggu keempat. Tabel 4.16. Perubahan tingkat keparahan sub skala positif pada minggu keempat Minggu keempat Quetiapine Haloperidol P Tingkat keparahan n n Minimal 12 60 6 30 0,057 Ringan 8 40 14 70 Chi-square Tabel 4.16 memperlihatkan bahwa dalam waktu empat minggu, dari 20 orang pasien yang mendapat quetiapine, jumlah pasien dengan tingkat keparahan minimal menjadi 12 orang 60, tingkat keparahan ringan menjadi 8 orang 40. Sedangkan dalam waktu empat minggu, dari 20 orang pasien yang mendapat haloperidol, jumlah pasien dengan tingkat keparahan minimal menjadi 6 orang 30 dan jumlah pasien dengan tingkat keparahan ringan menjadi 14 orang 70. Dengan menggunakan uji statistik Chi-square terhadap perubahan tingkat keparahan sub skala positif dalam waktu empat minggu setelah pemberian quetiapine dan haloperidol, didapatkan hasil P = 0,057 P0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dalam waktu empat minggu setelah diberikan quetiapine dan Universitas Sumatera Utara haloperidol tidak dijumpai perubahan tingkat keparahan sub skala positif yang bermakna. Tabel 4.17. Efek samping yang dijumpai setelah pemberian obat Quetiapine Haloperidol Efek samping n n Ada 10 50 15 75 Tidak ada 10 50 5 25 Tabel 4.17 memperlihatkan bahwa dari 20 orang yang mendapatkan quetiapine mempunyai efek samping sebanyak 10 orang sedangkan dari 20 orang yang mendapatkan haloperidol mempunyai efek samping sebanyak 15 orang . Adapun efek samping yang dijumpai pada pemberian quetiapine pada penelitian ini adalah mengantuk, hipotensi ortostatik, sedasi, sakit kepala, mulut kering. Sedangkan efek samping yang dijumpai pada pemberian haloperidol adalah tremor, akatisia, distonia, pusing, sakit kepala. Tabel 4.18. Dosis rerata Quetiapine Haloperidol Follow up n mean SD n mean SD Hari pertama 20 50 0 20 5 Hari ketiga 20 200 0 20 7,5 Hari kelima 20 400 0 20 10 Hari ketujuh 20 480 41,0 20 14,0 2,1 Minggu kedua 20 490 55,3 20 14,0 2,1 Minggu ketiga 20 490 55,3 20 14,0 2,1 Minggu keempat 20 490 55,3 20 14,0 2,1 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18. memperlihatkan bahwa rerata dosis pada pasien yang mendapat quetiapine pada hari pertama adalah sebesar 50 SD 0, hari ketiga 200 SD 0, hari kelima 400 SD 0, hari ketujuh 480 SD 41,0, minggu kedua 490 SD 55,3, minggu ketiga 490 SD 55,3 dan minggu keempat 490 SD 55,3. Sedangkan yang mendapat haloperidol pada hari pertama adalah sebesar 5 SD 0, hari ketiga 7,5 SD 0, hari kelima 10 SD 0, hari ketujuh 14,0 SD 2,1, minggu kedua 14,0 SD 2,1, minggu ketiga 14,0 SD 2,1, minggu keempat 14,0 SD 2,1. Universitas Sumatera Utara

BAB 5. PEMBAHASAN