blokadenya sebagai antagonis D
2
dan 5-hydroxytryptamine type 2A 5-HT
2A
. Antagonis reseptor dopamin selanjutnya lagi dapat dibagi dengan yang berpotensi
rendah, sedang dan tinggi terhadap reseptor D
2
dan mempunyai tendensi menimbulkan efek samping ekstrapiramidal yang lebih besar pula. Sedangkan
obat yang potensi rendah akan menimbulkan efek samping ekstrapiramidal yang lebih kecil tetapi lebih sering pula menyebabkan hipotensi postural, sedasi dan
efek antikolinergik.
20
2.3.1. Haloperidol
Haloperidol merupakan butirofenon
23
pertama dari antipsikotik utama.
24
Kerja terapeutik obat-obat antipsikotik konvensional adalah menghambat reseptor D2
khususnya di jalur mesolimbik. Hal ini menimbulkan efek berkurangnya hiperaktivitas dopamin pada jalur ini, yang didalilkan sebagai penyebab simtom
positif pada psikosis.
17
Haloperidol adalah salah satu obat yang umumnya digunakan untuk mengobati pasien agresif dan berbahaya, walaupun mempunyai efek samping
yang berat, termasuk simtom-simtom ekstrapiramidal dan akatisia. Perilaku agresif kelihatan berhubungan dengan simtom positif pada skizofrenia.
25
Semua antagonis reseptor dopamin diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral, sedangkan pada preparat liquid lebih efisien diabsorpsi
dibandingkan dengan tablet atau kapsul. Puncak konsentrasi plasma biasanya mencapai 1 hingga 4 jam setelah pemberian oral
7,21,26
dan 30 hingga 60 menit setelah pemberian parenteral.
7,26
Tingkat steady-state tercapai kira-kira dalam 3 hingga 5 hari. Waktu paruh obat-obat ini adalah kira-kira 24 jam.
7,21
Orang
Universitas Sumatera Utara
dewasa dalam keadaan akut cukup sesuai dengan menggunakan dosis ekivalen haloperidol 5 hingga 20 mg.
7
Haloperidol yang tersedia 0,5; 1; 2; 5; 10; 20 mg tablet.
27
2.3.2. Quetiapine
Quetiapine adalah derivatif dibenzothiazepine,
2,3,6,23
merupakan antipsikotik atipikal
2,3
yang menunjukkan efikasi dalam skizofrenia akut.
3
Di dalam percobaan klinik skizofrenia dimana efikasi memperlihatkan range dosis 150
hingga 750 mg per hari.
12
Quetiapine yang tersedia 25, 100, 200
2,7,22,26,27
dan 300 mg tablet bersalut.
2,7,27
Tidak ada perbedaan yang ditemukan antara pemberian dosis dua atau tiga kali sehari, walaupun steady –state waktu paruh 6,9 jam.
Waktu konsentrasi maksimum T max setelah pemberian oral adalah kurang dari 2 jam, dengan estimasi waktu paruh 3 sampai 5 jam, level steady state dicapai 48
jam.
12
Quetiapine dimetabolisme oleh isoenzim sitokrom P450 3A
4
dan dosis penyesuaian diperlukan jika quetiapine diberikan dengan obat yang
mempengaruhi aktivitas isoenzim ini.
2
Quetiapine memiliki afinitas tinggi untuk 5-HT
2
,
6,12,28,29
H
1
,
6,12,23,29
5- HT
6
, reseptor α1,
6,12,28,29
dan α2 ; afinitas sedang untuk reseptor sigma ; dan
afinitas rendah untuk reseptor D
1
.
12,28
Quetiapine juga memiliki afinitas sangat rendah untuk reseptor M
1 12,29
dan D
4
.
12
Untungnya antagonisme serotonin 2A gagal dalam membalikkan antagonisme D2 di dalam sistem mesolimbik. Jika antagonisme serotonin 2A
membalikkan, setidaknya sebagian pengaruh antagonisme D2 dalam beberapa jalur dopamin, maka kenapa tindakan antipsikotik dari pemblokkan D2 dalam
Universitas Sumatera Utara
jalur dopamin mesolimbik tidak membalik? Terbukti, pengaruh antagonisme serotonin di dalam jalur dopamin ini tidak cukup kuat untuk membalikkan
reseptor D2 oleh antipsikotik atipikal ataupun untuk mengurangi tindakan- tindakan dari antipsikotik atipikal terhadap simtom-simtom positif psikosis.
17,19
Efek samping yang paling umum dari quetiapine adalah mengantuk dan hipotensi postural.
26,30
40 Efek samping yang kurang umum termasuk sakit kepala, konstipasi, mulut kering dan takikardi. Quetiapine kelihatannya tidak
meningkatkan kadar serum prolaktin di atas range normal, apabila kadar serum prolaktin meningkat mungkin dapat mengakibatkan galaktore atau gangguan
menstruasi pada wanita.
30
Quetiapine memperlihatkan keunggulan profil tolerabilitas terhadap antipsikotik atipikal yang lain dan tidak menunjukkan
kejadian simtom ekstrapiramidal atau perubahan konsentrasi prolaktin dibandingkan placebo dengan dosis hingga 750 mg hari.
31
Dosis regimen terapeutik quetiapine untuk pengobatan pasien skizofrenia akut menurut expert consensus guidelines adalah 200-800 mghari.
1
Menurut rekomendasi dosis standar untuk skizofrenia, titrasi sampai 400 mg hari
disarankan mengikuti jadwal, diberikan dua kali sehari dalam dosis terbagi : 50 mg pada hari pertama pengobatan, 100 mg sehari pada hari kedua, 200 mg pada
hari ketiga, 300 mg pada hari keempat dan 400 mg pada hari kelima. Pada pasien yang memberikan respons quetiapine, terapi harus dilanjutkan pada dosis optimal
yang mempertahankan remisi dalam kisaran 150 -750 mg hari.
2
Titrasi yang cepat dalam beberapa hari, menimbulkan perkembangan yang cepat di dalam
toleransi efek samping. Bagi quetiapine ini sangat berguna terutama untuk
Universitas Sumatera Utara
mengurangi durasi sedasi dan hipotensi yang sering diamati pada awal pengobatan.
32
2.3.3. Haloperidol Dibandingkan Quetiapine