Distribusi Frekuensi Siswa-Siswi yang Kelainan Refraksi dan Tidak Kelainan Refraksi Jumlah Data Analisis Bivariat dengan Uji Pearson Chi Square

1.3. Distribusi Frekuensi Siswa-Siswi yang Kelainan Refraksi dan Tidak Kelainan Refraksi

Dari tabel 7 dapat dilihat hasil penelitian dimana jumlah seluruh sampel didapat sebanyak 73 siswa 76.8 dari 95 siswa yang mengalami penurunan visus yang diakibatkan oleh kelainan refraksi. Kemudian dapat dilihat siswa yang mengalami penurunan visus akibat kelainan refraksi paling banyak terdapat pada jenis kelamin perempuan 45.3, n = 43, sedangkan siswa yang menderita penurunan visus yang tidak diakibatkan oleh kelainan refraksi paling banyak juga terdapat pada jenis kelamin perempuan 13.7, n = 13. Tabel 7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kelainan Refraksi dan Tidak Kelainan Refraksi siswa SD dan SMP RK Budi Mulia Pematangsiantar Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Kelainan Refraksi Tidak Kelainan Refraksi Jumlah Laki-laki SD 14 14.7 5 5.3 39 41 SMP Total 16 30 16.8 31.5 4 9 4.2 9.5 Perempuan SD 20 21.1 5 5.3 56 59 SMP Total 23 43 24.2 45.3 8 13 8.4

13.7 Jumlah

73 76.8 22 22.2 95

1.4. Data Analisis Bivariat dengan Uji Pearson Chi Square

Untuk melihat perbedaan kelainan refraksi pada jenis kelamin digunakan uji Pearson Chi Square dikarenakan data dalam penelitian bersifat data nominal yang sudah dikelompokkan yakni berdasarkan jenis kelamin, serta dengan uji ini bisa dapat menentukan kesamaan proporsi atau perbedaan proporsi dari karakteristik jenis kelamin yang dibandingkan. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian menunjukkan perbedaan jenis kelamin antara laki- laki dan perempuan dalam hal frekuensi berbeda dimana paling mendominasi yang mengalami kelainan refraksi adalah perempuan 58,9, n = 43, namun setelah dianalisa dengan uji Pearson Chi Square didapat perbedaan tersebut tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dalam penelitian bahwa nilai P = 0,115 , yang berarti p 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan karakteristik jenis kelamin yang bermakna terhadap prevalensi kelainan refraksi pada siswa-siswi SD dan SMP RK Budi Mulia Pematangsiantar Ho gagal ditolak.

2. PEMBAHASAN