Perbedaan Pola Menstruasi Antara Ibu yang Menggunakan Alat Kontrasespsi IUD dengan Kontrasespi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa

(1)

PERB

MEN

K

PROGRA

BEDAAN

NGGUNA

KONTRA

AM STUDI

N POLA M

AKAN AL

SEPSI SU

TAN

BA KAR D-IV BIDA UNIVERS

MENSTR

LAT KON

UNTIK D

NJUNG M

AYU WIDY 1251020 RYA TULIS AN PENDI SITAS SUM 2013

RUASI AN

NTRASEP

I DESA B

MORAWA

YA ARINI 078 S ILMIAH IDIK FAKU MATRA UT

NTARA IB

PSI IUD D

BANGUN

A

H ULTAS KE TARA

BU YANG

DENGAN

N REJO

EPERAWA

G

N

ATAN


(2)

(3)

(4)

Perbedaan Pola Menstruasi Antara Ibu yang Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo Tanjung Morawa

Abstrak Bayu widya arini

Latar Belakang : Sejumlah perempuan mengeluhkan pemakaian alat kontrasepsi dengan masalah menstruasi mereka serta lainnya. Masalah tersebut dapat berupa tidak mengalami menstruasi sama sekali sampai menstruasi berat dan berkepanjangan. Memang banyak keluhan ibu-ibu terkait dengan penggunakan alat kontrasepsi, termasuk gangguan tidak teraturnya menstruasi. Namun itu sifatnya hormonal, dan tidak semua orang mengalami keluhan yang sama. Kemungkinan yang terjadi karena hormonnya tidak sesuai dan tidak seimbang. Berdasarkan latar belakang penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Perbedaan Pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasespsi suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui Perbedaan Pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.

Metode Penelitian: Penelitian ini meupakan penelitian deskriptif komparatif dengan rancangan dua kelompok variabel. Sampel dalam penelitian ini di ambil dengan metode total sampling yaitu 40 orang. penelitian ini dilakukan di Desa Bangun Rejo Tanjung Morawa. Analisa data di uji dengan menggunakan Uji T-test Independen. Hasil Penelitian : Hasil uji T-test menunjukkan bahwa ada perbedaan secara signifikan antara Pola Menstruasi Ibu yang menggunakan Alat Kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik dilihat dari Siklus menstruasi dengan (p-value = 0,013), lama menstruasi dengan (p-value = 0,001) dan Jumlah darah dengan (p-value = 0,003).

Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa ada Perbedaan antara Ibu yang menggunakan Alat Kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik. Jadi, dengan adanya Perbedaan Pola Menstruasi ini dapat membantu Ibu Wanita Usia subur untuk mengetahui bahwa dalam penggunaan Kontrasepsi Khusus nya IUD dan Suntik telah adanya Perbedaan pada Pola Menstruasi.

Kata Kunci : Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi dan Jumlah darah Menstruasi.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Perbedaan Pola menstruasi Antara Ibu yang Menggunakan Alat Kontrasespsi IUD dengan Kontrasespi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa” yang di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumtera Utara.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan, masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat membuat karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. dr.Dedi Ardinata,M.kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, Skep., Ns., M.kep selaku Ketua Program DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Evi Karota Bukit M.kep., Ns selaku dosen pembimbing penulisan proposal

4. Kepala Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa yang telah memberikan izin peneliti untuk mengadakan penelitian di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.

5. Seluruh staf dan Dosen Program DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.


(6)

6. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a yang tiada henti-hentinya kepada penulis hingga membuat semangat penulis terus terpacu dalam membuat Karya Tulis Ilmiah.

7. Rekan-rekan mahasiswi Program DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Karya Tulis ilmiah ini masih memerlukan perbaikan untuk kesempurnaan Karya tulis ilmiah, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Karya tulis ilmiah ini .

Akhir kata penulis do’akan segala bentuk bantuan yang telah di berikan mendapat imbalan dari Allah SWT.

Medan...2013 Penulis

(Bayu Widya Arini)


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR SKEMA ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Perumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 4

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 4

1. Bagi Pelayanan Kebidanan ... 4

2. Bagi Tempat Penelitian ... 5

3. Bagi Peneliti lebih lanjut ... 5

BAB II TINJUAUAN PUSTAKA ... 6

A.Menstruasi ... 6

1. Fisiologis Menstruasi ... 6

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi menstruasi ... 7

3. Pola menstruasi ... 8


(8)

2. Lama menstruasi ... 10

3. Jumlah darah menstruasi ... 10

4. Fungsi menstruasi dan kontrasepsi ... 11

B. Kontrasepsi ... 12

1. Kontrasepsi IUD ... 12

A. Keuntungan Kontrasepsi IUD ... 13

B. Kerugian/efek samping Kontrasepsi IUD ... 13

C. Cara kerja kontrasepsi IUD ... 14

D. Kontra indikasi ... 14

E. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi IUD ... 14

2. Kontrasepsi Suntik ... 14

A. Keuntungan Kontrasepsi Suntik ... 15

B. Kerugian/efek samping kontrasepsi suntik ... 16

C. Cara kerja kontrasepsi suntik ... 16

D. Kontra indikasi ... 16

E. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi Suntik ... 17

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 18

A.Kerangka Konsep ... 18

B.Hipotesis ... 18

C.Defenisi Operasional ... 19


(9)

BAB IV METODE PENELITIAN ... 20

A.Desain Penelitian ... 20

B.Populasi dan sampel ... 20

1. Populasi ... 20

2. Sampel ... 20

C.Tempat Penelitian ... 21

D.Waktu Penelitian ... 21

E. Etika Penelitian ... 21

F. Instrumen Penelitian ... 21

G.Validitas dan Reliabilitas ... 22

H.Prosedur Penguimpulan Data ... 22

I. Analisa Data ... 23

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

A. Hasil Penelitian ... 25

1. Karakteristik Responden ... 25

2. Pola menstruasi ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dan kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo Tanjung Morawa ... 26

3. Perbedaan pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik Desa Bangun Rejo Tanjung Morawa ... 27


(10)

B. Pembahasan ... 28

1. Pola menstruasi Ibu yang menggunakan Alat Kontrasepsi IUD Desa Bangun Rejo Tanjung Morawa ... 28

2. Pola menstruasi Ibu yang menggunakan Alat Kontrasepsi Suntik Desa Bangun Rejo Tanjung Morawa ... 29

3. Perbedaan Pola menstruasi ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik Desa Bangun Rejo Tanjung Morawa ... 29

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 30

1. Kesimpulan ... 30

2. Saran ... 30

1. Praktek Kebidanan ... 31

2. Pendidikan Kesehatan ... 31

3. Penelitian selanjutnya ... 31 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel distribusi Frekuensi karakteristik Responden Perbedaan Pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa ... 26

Tabel 2 Tabel Distribusi Frekuensi Pola menstruasi Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dan Kontrasepsi suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa ... 27

Tabel 3 Tabel Distribusi Frekuensi tenteng Perbedaan Pola menstruasi Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa... 28


(12)

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Kerangka Konsep Perbedaan Siklus Menstruasi antara Ibu yang menggunakan alat kontyrasepsi Iud dengan kontrasepsi Suntik di Dusun VII Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa Tahun 2012 ...


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lampiran Pernyataan Sidang Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 : Lembar Prosedur Penjelasan Kepada Calon Responden

Lampiran 4 : Lembar Kuesioner

Lampiran 5 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah


(14)

Perbedaan Pola Menstruasi Antara Ibu yang Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo Tanjung Morawa

Abstrak Bayu widya arini

Latar Belakang : Sejumlah perempuan mengeluhkan pemakaian alat kontrasepsi dengan masalah menstruasi mereka serta lainnya. Masalah tersebut dapat berupa tidak mengalami menstruasi sama sekali sampai menstruasi berat dan berkepanjangan. Memang banyak keluhan ibu-ibu terkait dengan penggunakan alat kontrasepsi, termasuk gangguan tidak teraturnya menstruasi. Namun itu sifatnya hormonal, dan tidak semua orang mengalami keluhan yang sama. Kemungkinan yang terjadi karena hormonnya tidak sesuai dan tidak seimbang. Berdasarkan latar belakang penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Perbedaan Pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasespsi suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui Perbedaan Pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.

Metode Penelitian: Penelitian ini meupakan penelitian deskriptif komparatif dengan rancangan dua kelompok variabel. Sampel dalam penelitian ini di ambil dengan metode total sampling yaitu 40 orang. penelitian ini dilakukan di Desa Bangun Rejo Tanjung Morawa. Analisa data di uji dengan menggunakan Uji T-test Independen. Hasil Penelitian : Hasil uji T-test menunjukkan bahwa ada perbedaan secara signifikan antara Pola Menstruasi Ibu yang menggunakan Alat Kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik dilihat dari Siklus menstruasi dengan (p-value = 0,013), lama menstruasi dengan (p-value = 0,001) dan Jumlah darah dengan (p-value = 0,003).

Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa ada Perbedaan antara Ibu yang menggunakan Alat Kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik. Jadi, dengan adanya Perbedaan Pola Menstruasi ini dapat membantu Ibu Wanita Usia subur untuk mengetahui bahwa dalam penggunaan Kontrasepsi Khusus nya IUD dan Suntik telah adanya Perbedaan pada Pola Menstruasi.

Kata Kunci : Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi dan Jumlah darah Menstruasi.


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menstruasi adalah salah satu proses alami seorang perempuan yaitu proses deskuamasi atau meluruhnya dinding rahim bagian dalam (endometrium) yang keluar melalui vagina . Siklus menstruasi berkisar antara 21 - 40 hari, hanya 10 – 15% wanita yang memiliki siklus 28 hari dan lebih dari 35 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarche dan sesaat sebelum menopause, lamanya mengeluarkan darah pun berbeda-beda, biasanya antara 3-5 hari,7-8 hari dan ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit. (Prawirohardjo,2007).

Sejumlah perempuan mengeluhkan pemakaian alat kontrasepsi dengan masalah menstruasi mereka serta lainnya. Masalah tersebut dapat berupa tidak mengalami menstruasi sama sekali sampai menstruasi berat dan berkepanjangan. Memang banyak keluhan ibu-ibu terkait dengan penggunakan alat kontrasepsi, termasuk gangguan tidak teraturnya menstruasi. Namun itu sifatnya hormonal, dan tidak semua orang mengalami keluhan yang sama. Kemungkinan yang terjadi karena hormonnya tidak sesuai dan tidak seimbang.(Fitrilidia,2012)

Setiap metode kontrasepsi mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun tetap saja terdapat kesulitan untuk mengontrol fertilitas secara aman dan efektif dengan metode yang dapat diterima oleh pengguna, baik secara perseorangan maupun budaya pada berbagai tingkat reproduksi. Oleh


(16)

karena itu, banyak wanita merasa bahwa penggunaan kontrasepsi terkadang problematis dan mungkin terpaksa memilih metode yang tidak cocok dengan konsekuensi yang merugikan atau bahkan mereka memilih untuk tidak menggunakan metode KB sama sekali (Maryani, 2010).

Menurut penelitian dari Murdiyanti (2011) Upaya langsung menurunkan tingkat kelahiran dilaksanakan melalui program KB, yaitu mengajak pasangan usia subur yang berusia sekitar 20-45 tahun agar memakai alat kontrasepsi. Jumlah pasangan usia subur yang memakai alat kontrasepsi terus ditingkatkan. Sedangkan jenis alat kontrasepsi yang dipakai pasangan usia subur ditingkatkan kepada yang lebih efektif yaitu yang mempunyai pencegahan kehamilan yang lebih lama.

Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2007, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 224,9 juta jiwa, terbanyak keempat di dunia. (Sirait, 2008). Dari segi pemakaian jumlah kontrasepsi, terdapat 35,2% pengguna kontrasepsi suntikan, 28,1% pengguna kontrasepsi pil, 18,8% pengguna IUD, 14,2% pengguna implan, 5,5% sterilisasi, dan 1,0% pengguna kontrasepsi lain.

Menurut Murdiyanti yang dikutip dari Hartanto (2010) KB IUD dan suntikan mempunyai permasalahan atau efek samping. Efek samping yang paling utama adalah gangguan pola menstruasinya. Pemakai KB IUD, baik “copper T” atau jenis lainnya sering mengalami perubahan pada pola menstruasinya. Lama menstruasi menjadi lebih panjang dan beberapa diantaranya didahului dan diakhiri oleh perdarahan bercak dahulu. Jumlah mensruasi menjadi lebih banyak


(17)

dan datangnya siklus menstruasi menjadi lebih pendek, sehingga seakan-akan haidnya datang 2 kali dalam kurun waktu 1 bulan atau 30 hari. Panjang siklus bervariasi dari 23 hari atau kurang untuk siklus pendek dan lebih dari 35 hari untuk siklus panjang (Hartanto, 2007).

Salah satu Efek samping dari penggunaan IUD yaitu rasa cemas karena takut hamil. Biasanya akseptor kb ini konsultasi langsung kepada dokter kandungan. Hal itu di sebabkan karena biasanya akseptor tersebut mempunyai anak yang berusia 6 bulan dan sedang pada masa laktasi , maka dari itu selama masa laktasi terjadi perubahan hormone yang dipengaruhi oleh hormon prolaktin. kedua hormon tersebut akan berpengaruh terhadap Menstruasi. Hormon prolaktin ini lah yang menekan keluarnya hormon tersebut, akibatnya ibu belum Menstruasi. hormon prolaktin ini muncul pada saat ibu sedang menyusui. terutama asi eksklusif. sampai enam bulan pertama, biasanya hormon prolaktin ini memberikan pengaruh signifikan terhadap masa menstruasi.(Intan,2012)

Pada pemakaian KB suntik juga mengalami gangguan pola menstruasi. Gangguan pola menstruasi yang terjadi tergantung pada lama pemakaian. Memang efek samping suntik KB terhadap siklus menstruasi sering "tidak menyenangkan" Tetapi tidak terlalu berbahaya dan bukan tanda adanya gejala penyakit. Perubahan pola menstruasi biasanya pada tahun pertama pemakaian Kb suntik yaitu Perdarahan bercak (spotting) yang dapat berlangsung cukup lama tetapi jarang terjadi perdarahan yang banyak, sering menjadi penyebab


(18)

bertambahnya Berat Badan. Bisa menyebabkan terjadinya sakit kepala, nyeri pada payudara, timbul jerawat dan berkurangnya libido seksual. (Hartanto,2007).

  Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Perbedaan Pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasespsi suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.

B. Rumusan masalah

Rumusan Masalah dalam Penelitian ini adalah “Adakah Perbedaan Pola Menstruasi Antara Ibu yang Menggunakan Alat Kontrasespsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Perbedaan Pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengeidentifikasi pola menstruasi Ibu dengan menggunakan alat kontrasepsi IUD di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.

2. Utuk mengeidentifikasi pola menstruasi Ibu dengan menggunakan alat kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.


(19)

3. Untuk mengetahui Perbedaan pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pelayanan Kebidanan

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien dan memberikan informasi yang akurat mengenai perbedaan pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik.

2. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini sebagai motivasi atau pedoman sehingga masyarakat khusus nya untuk ibu wanita usia subur mengerti tentang perbedaan pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik.

3. Bagi Peneliti Lebih Lanjut

Sebagai bahan atau masukan dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah penelitian kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian terkait dengan Perbedaan pola menstruasi alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik.

       


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Menstruasi

Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada perempuan. Menstruasi merupakan perdarahan teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Dimana siklus menstruasi normal biasanya terjadi setiap 22-23 hari, dengan lamanya menstruasi selama 2-7 hari (Kusmiran, 2011).

Menstruasi merupakan siklus yang kompleks meliputi psikologis, pancaindra, korteks serebri, hipofisis (ovarial aksis), dan endorgan. Menstruasi yang disertai ovulasi, terjadi selang beberapa bulan sampai sampai dua atau tiga tahun setelah menarke yaitu sekitar usia 17-18 tahun.

1. Fisiologis Menstruasi a. Stadium Menstruasi

Stadium ini berlangsung selama 3-7 hari. Pada saat itu endometrium dilepaskan sehingga timbul perdarahan. Hormon-hormon ovarium berada pada kadar paling rendah.

b. Stadium Proliferasi

Stadium ini berlangsung pada 7-9 hari. Dimulai sejak berhentinya darah menstruasi sampai ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidia fingsionalis yang mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium


(21)

tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi perlepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi).

c. Stadium Sekresi

Stadium sekresi berlangsung 11 hari. Maka sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan ke rahim).

d. Stadium Premenstruasi

Stadium yang berlangsung selama 3 hari. Ada infiltrasi sel-sel darah putih atau sel bulat. Stroma mengalami disintegrasi dengan hilangnya cairan dan secret sehingga akan terjadi kolaps dari kelenjar dan arteri. Pada saat ini terjadi vasokontriksi. Kemudian pembuluh dari itu berelaksasi dan akhirnya pecah.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menstruasi a. Faktor Hormon

Menurut Prawihardjo (2008), Hormon-hormon yang mempengaruhi terjadi nya menstruasi pada seorang wanita yaitu : yang pertama adalah FSH – RH yang merangsang hifofise untuk mengeluarkan FSH (Follicle Stimulating hormone releasing hormone), yang kedua yaitu LH – RH yang merangsang hipofise untuk mengeluarkan LH (Luteinizing hormone – releasing hormone) dan yang ketiga PIH (Prolacting inhibiting hormone) yang menghambat hipofise untuk


(22)

mengeluarkan prolaktin. Beberapa RH untuk somatotropin, TSH (Thyroid Stimulating Hormone), dan ACTH (Adrenocorticottropic hormone).

b. Faktor Enzim

Enzim Hidrolik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan dalam sintesis protein, yang menganggu metabolisme sehingga mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.

c. Faktor veskuler fase proliferasi

Terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteri-arteri, vena-vena, dan hubungan antara keduanya. Dengan regersi endometrium,timbul statis dalam vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkan dengan arteri, dan akhirnya terjadi ovulasi dan perdarahan dengan pembentukan hermatoma, baik dari arteri maupun vena.

d. Faktor prostagladin

Endometrium mengandung prostagladin E2 dan F3 dengan adanya desintegrasi endometrium, prostagladin terlepas dan menyebabkan kontraksi miometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.


(23)

3. Pola Menstruasi a. Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi yang klasik adalah yaitu 28 hari, siklus ini dapat berbeda-beda disetiap wanita nya. Tiga masa utama siklus menstruasi yaitu : masa menstruasi selama dua sampai delapan hari, masa proliferasi sampai hari ke empat belas, masa sekresi dimana korpus rubrum menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progesteron. Beberapa kelainan siklus menstruasi yaitu : Polimenorea yaitu suatu kondisi dimana siklus menstruasi kurang dari 21 hari. Pada polimenorea terdapat siklus menstruasi yang memendek dan biasa yaitu kurang dan 21 hari, sedangkan jumlah perdarahan relatif tetap. Polimenorea merupakan gangguan hormonal, dengan umur korpus luteum yang memendek, sehingga siklus menstruasi pun menjadi lebih pendek.

Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari menstruasi biasa. Jika darah menstruasi lebih banyak disebut dengan polimenoregia atau epinemoregia. Keadaan ini dapat disebabkan oleh gangguan hormonal, kongesti ovarium pada peradangan endometriosis, dan sebagainya. Terapi yang dilakukan bergantung pada penyebab polimenorea. Kemudian ada Oligomenorea yaitu suatu kondisi dimana siklus menstruasi lebih panjang lebih dari 35 hari. Dan yang terakhir Amenorea yaitu suatu keadaan tidak keluarnya darah menstruasi sedikitnya 3 bulan berturut-turut. Dibedakan menjadi 2 kategori yaitu amenorea primer dan amenorea sekunder. Amenorea primer yaitu


(24)

keadaan seorang wanita usia 18 tahun atau lebih yang belum pernah menstruasi. Amenorea sekunder yaitu kondisi wanita yang sudah menstruasi lalu tidak mendapatkan menstruasi lagi.

Penyebab amenorea yaitu :

1. Keadaan fisiologis yaitu adanya kehamilan, masa sebelum pubertas, saat laktasi dan wanita yang sudah mengalami menopause.

2. Gangguan pada aksis Hipotelamus-hipofisis Ovarium yaitu : dysfungsi ovarium, peniferi yang tidak bereaksi, tidak berfungsinya hipofise, adanya penyakit kronis

3. Kelainan kongenital yaitu : tidak terbentuknya hymen, menggunakan kontrasepsi.

b. Lama Menstruasi

Lama berlangsungnya menstruasi berbeda-beda pada tiap wanita. Ada yang hanya 2 atau 3 hari, atau ada yang sampai 8 hari. Selama masih di bawah 15 hari tanda nya masih normal. Pada lama menstruasi 3 hari siklus nya tetap, tetapi lama menstruasi nya saja yang lebih memendek yaitu 3 hari, tetapi hal ini tidak mengganggu fertilitas. Pada lama menstruasi 8 hari siklus nya juga tetap hanya saja lama menstruasi nya lebih memanjang .


(25)

c. Jumlah darah pada Menstruasi

Darah yang keluar saat menstruasi berbeda dengan darah saat kita luka. Pada saat kita menstruasi, darah yang keluar bercampur dengan selaput rahim. Jumlah darah yang keluar berbeda-beda setiap orangnya dan setiap bulannya tergantung dari kondisi tubuh. Secara general dalam 1 periode darah yang keluar antara 50ml – 100ml. Tetapi ada hari yang bisa keluar sampai 30ml. Ada beberapa macam kelainan dalam banyak nya jumlah darah dalam menstruasi yaitu : Hipomenorea yaitu perdarahan yang lebih pendek di bandingkan dengan biasanya. Hipomenorea dapat disebabkan kesuburan endomtrium kurang karena keadaan gizi penderita yang rendah, penyakit menahun, dan gangguan hormonal karena menggunakan kontrasepsi. Kelainan lain yaitu Hipermenorea yaitu jumlah darah yang lebih banyak dan dapat disertai dengan gumpalan darah dan lamanya perdarahan nya lebih dari 8 hari.

4. Fungsi Menstruasi dan Kontrasepsi

Kontrasepsi hormonal dibuat untuk membatasi fungsi dari ovarium sehingga mencegah proses ovulasi, tidak terjadi kehamilan, dan tidak ada siklus menstruasi. Kontrasepsi oral menurunkan durasi dan jumlah perdarahan, tetapi masih menimbulkan perdarhan intermiten, berhubungan dengan penurunan kejadian kram perut saat menstruasi. Kontrasepsi suntik berisi progestin yang membatasi pola perdarahan,


(26)

berhubungan dengan tidak teraturnya menstruasi, episode perdarahan yang panjang, amenorrhea pada 12 bulan penggunaan.

Kontrasepsi IUD berhubungan dengan periode perdarahan yang panjang dan banyak. Pada wanita yang dilakukan sterilisasi, peningkatan dysmenorhea dirasakan pada wanita tersebut dalam kurun waktu satu tahun setelah sterilisasi. Menstruasi merupakan siklus reproduksi pada wanita. Gangguan-ganggan yang berhubungan dengan menstruasi dapat menyebabkan gangguan dalam proses reproduksinya. Faktor-faktro yang berhubungan dengan gangguan menstruasi dapat memberi pengaruh pada wanita dalam proses reproduksinya sehingga sangat penting bagi wanita untuk memahami proses menstruasi agar dapat menjalankan fungsi reproduksi secara optimal.(Kusmiran,2010)

B. Kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki jumlah penduduk besar mendukung program kontraspesi untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk dan untuk meningkatkan kesejahteraaan keluarga. Dalam hal ini pemerintah Indonesia menyelenggarakan program Keluarga Berencana atau KB melalui pengaturan kelahiran.


(27)

1. Kontrasepsi IUD

Iud adalah salah satu alat kontrasepsi Moderen dan alat yang telah di rancang sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan dan masa aktif fungsi kontrasepsinya) yang di letakkan dalam cavum uteri sebagai usaha kontrasepsi ; menghalangi fertilisasi&menyulitkan telur untuk berimplantasi dalam uterus. (Rismalinda,2010)

Jenis-jenis IUD yang sering beredar atau sering digunakan yaitu : (Maryani,2008)

1. IUD generasi pertama : disebut Lipesslop, berbentuk spiral atau huruf S ganda, terbuat dari plastik (poyethyline).

2. IUD generasi kedua : Cu T 200 B ; Berbentuk T yang batangnya dililit tembaga (Cu) dengan kandungan tembaga, Cu 7 ; Berbentuk t yang batangnya dililit tembaga, ML Cu 250 ; Berbentuk 3/3 lingkaran elips yang bergerigi yang batangnya dililit tembaga.

3. IUD generasi ketiga : Cu T.380 A; Berbentuk huruf T dengan lilitan tembaga yang lebih banyak dan perak, Ml Cu 375 : Batangnya dililit tembaga berlapis perak, Nova T.Cu 200 A; Batangnya dan lengannya dililit tembaga.

4. IUD generasi keempat :

Ginefix, merupakan AKDR tanpa rangka, terdiri dari benang polipropilen monofilamen dengan enam butir tembaga.


(28)

A. Keuntungan Kontrasepsi IUD (Pinem,2009)

Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi, Reversibel, berjangka panjang, Meningkatkan hubungan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil, Tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI, Dapat di pasang segera setelah melahirkan atau setelah abortus bila tidak ada infeksi, Dapat digunakan sampai menopause.

B. Efek samping/Kerugian Kontrasepsi IUD

Efek samping yang umum terjadi yaitu : Perubahan siklus menstruasi, menstruasi lebih lama dan banyak, Perdarahan (spotting), Saat menstruasi lebih sakit.(Affandi,2006)

Menurut hasil penelitian dari (Murdiyanti,2011) menyatakan bahwa pada kontrasepsi IUD lama waktu menstruasi menjadi lebih panjang, jumlah darah pada menstruasi menjadi lebih banyak dan datangnya siklus waktu menstruasi menjadi lebih pendek, sehingga seolah-olah menstruasi datang 2 kali dalam kurun waktu 1 bulan atau 30 hari.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Sumarni,2009) menjabarkan bahwa perubahan pada pola menstruasi pengguna kontrasepsi IUD , siklus menstruasi menjadi lebih pendek, lama mentruasi menjadi lebih panjang, dan Jumlah darah menstruasi menjadi lebih banyak.

Komplikasi lain : Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, Perdarahan berat pada waktu menstruasi atau


(29)

diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia. Perforsi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan nya benar), Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS, Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan, Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR, PRP dapat memicu infertilitas, Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal, Klien tidak melepas AKDR dengan sendiri, Mungkin AKDR akan keluar dari uterus tanpa diketahui.

C. Cara kerja Kontrasepsi IUD (Anwar,2007)

Mencegah keluar nya sel telur (ovulasi), Menahan masuk nya sperma kedalam saluran kelamin wanita sampai mencapai ovum, Menghalangi nidasi.

D. Kontara Indikasi (Maryani,2008)

Kehamilan, Gangguan perdarahan yang tidak diketahui sebab nya, Peradangan pada alat kelamin, endometrium dan pangkal panggul, Kecurigaan tumor ganas di alat kelamin, Tumor jinak rahim dan kelainan bawaan rahim.

E. Yang Tidak diperkenankan Menggunakan IUD (Affandi,2006) Seseorang yang sedang hamil atau kemungkinan hamil,Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus


(30)

septik, Kelainan bawaan uterus yang abnormal, Kanker alat genital, Diketahui menderita TBC pelvik, Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.

2. Kontrasepsi Suntik

Kontrasepsi suntik untuk kebutuhan keluarga berencana terus berkembang dari tahun ketahun. Pada awal tahun 1960 an hormon progestin mulai digunakan sebagai kontrasepsi untuk kepentingan keluarga berencana. Tingginya minat pemakai suntikan KB oleh karena kontasepsi ini termasuk metode moderen, selain itu juga aman, sederhana dan efektif juga tdak menimbulkan gangguan serta dapat dapat dipakai pasca persalinan.(Rismalinda,2010)

Dua Kontrasepsi suntikan berdaya kerja lama yang sekarang banyak dipakai adalah : (Hartanto 2010)

1. DMPA (Depot Medroxyprogesterone asetat)=Depo-Provera

Dipakai di lebih dari 90 negara, telah digunakan selama kurang lebih dari 20 tahun dan sampai saat ini akseptornya berjumlah kira-kira 5 juta wanita, cara pemberian nya diberikan sekali setiap – 3 bulan dengan dosis 150 mg.

4. NET-EN (Norethindrone enanthate)=Noristerat

Dipakai lebih lebih dari 40 negara, dengan jumlah akseptor kira-kira 1,5 juta wanita, cara pemberian nya diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 8- minggu atau sekali setiap 8- minggu untuk 6 bulan


(31)

pertama (= 3x suntikan pertama) kemudian selanjutnya sekali setiap -12 minggu.

A. Keuntungan Kontrasepsi Suntik (Efferet,2005)

Efektifitas nya tinggi, Bertahan sampai 8-12 minggu, Penurunan disminorea dan menoragi yang menyebabkan anemia berkurang, Penurunan gejala pramenstruasi, Penyakit radang panggul berkurang, Kemungkinan penurunan endometritis karena pengentalan lendir serviks, Efektifitas tidak berkurang karena diare, muntah, atau penggunaan antibiotik.

B. Efek samping/kerugian Kontrasepsi Suntik

Gangguan yang paling sering terjadi dan yang paling menganggu yaitu Pola menstrusasi. Pola menstruasi yang normal dapat berubah menjadi : amenore, perdarahan ireguler, perdarahan-bercak, perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah darah yang hilang. (Hartanto,2010)

Menurut hasil penelitian (Murdiyanti,2011) menjabarkan bahwa pada kontrasepsi suntik terjadi Perubahan pola menstruasi yang biasanya pada tahun pertama pemakaian alat kontrasepsi suntik yaitu Perdarahan bercak (spotting) yang dapat berlangsung cukup lama akan tetapi jarang terjadi perdarahan dalam jumlah banyak.

Selain dari gangguan menstruasi kerugian yang lain nya seperti : Berat badan yang bertambah, Sakit kepala, Pada sistem kardiovaskuler


(32)

efeknya sangat sedikit, mungkin ada sedikit peninggian dari kadar insulin dan penurunan HDL-Kolesterol.

C. Cara Kerja Kontrasepsi Suntikan (Rismalinda,2010)

Selain Mencegah Ovulasi cara kerja yang lainnya yaitu seperti Mengentalakn lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma dan menjadikan selaput lendir rahim tipis atrofi.

D. Kontra Indikasi (Hartini,2008)

Tersangka Hamil, Perdarahan akibat kelainan ginekologi atau (perdarahan dari liang senggama) yang tidak diketahui penyebab nya, Adanya tanda-tanda tumuor/keganasan, Adanya tingkat penyakit jantung, hati, tekanan darah tinggi, kencing manis (penyakit metabolisme), paru berat.

E. Yang tidak boleh menggunakan Kontrasepsi suntikan (Affandi,2006)

Seorang ibu yang sedang hamil atau di duga hamil, Menyusui di bawah 6 minggu pasca persalinan, Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya, Penykit hati akut, Usia >35 tahun yang perokok, Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah tinggi >180/110 mmHg, Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migran, Keganasan pada payudara.


(33)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka Konsep dari penelitian ini adalah mengetahui Perbedaan Pola Menstruasi antara ibu yang menggunakan Alat Kontrasespsi IUD dengan Kontrasepsi suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa. Aspek-aspek yang terdapat dalam penelitian ini berupa : Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi dan Jumlah darah pada Menstruasi.

Skema 1. Kerangka konsep Perbedaan Pola menstruasi antara ibu yang mengguanakan alat kontrasepsi IUD dengan suntik

Ibu Wanita Usia Subur Usia 20-45

Tahun

Pola Menstruasi Ibu yang menggunakan alat

Kontraspsi IUD - Siklus menstruasi - Lama menstruasi

- Jumlah darah menstruasi

Pola Menstruasi Ibu yang menggunakan alat Kontrasepsi Suntik - Siklus menstruasi - Lama menstruasi


(34)

B. Hipotesis

Hipotesa penelitian ini adalah ada Perbedaan Pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan ibu yang menggunakan kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.

C. Defenisi Operasional

Menstruasi adalah waktu dimana terjadinya pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan yang terjadi setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan.

Siklus menstruasi ibu adalah siklus bulanan yang dimulai dari akhir menstruasi sebelumnya sampai akhir menstruasi berikutnya pada pengguna alat kontrasepsi IUD dan kontrasepsi suntik.

Lama Menstruasi ibu adalah terjadi nya menstruasi dengan waktu yang berbeda pada setiap ibu-ibu yang menggunakan alat kontrasepi IUD dengan kontrasepsi suntik.

Jumlah darah Menstruasi ibu adalah darah yang keluar melalui vagina dan jumlah darah pada saat menstruasi pada setiap ibu-ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik berbeda-beda dilihat berdasarkan berapa kali mengganti pembalut dalam sehari selama menstruasi.

Penilaian Perbedaan Pola menstruasi pada ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik di ukur dengan menggunakan kuesioner Pola menstruasi ibu yag menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik.


(35)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan desain deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mendapatkan perbedaan Pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Pada penelitian ini populasinya adalah Wanita usia subur dimana berjumlah 40 orang. 20 orang pada pengguna Kontrasepsi IUD dan 20 orang pada pengguna Kontrasepsi suntik di Desa Bangun Rejo.

2. Sampel

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan semua anggota populasi dijadikan sampel. Pada penelitian ini diperoleh jumlah sampel adalah 40 responden. 20 orang pada pengguna kontrasepsi IUD dan 20 orang pada pengguna kontrasepsi suntuk.

C.Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa. Karena di daerah ini terdapat ibu Wanita usia subur yang menggunakan kontrasepsi IUD dan


(36)

suntik kemudian daerah ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai perbedaan pola menstruasi antara ibu yang menggunakan kontrasepsi iud dengan kontrasepsi suntik.

D. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai Bulan Maret sampai dengan Bulan Juni tahun 2013.

E. Etika Penelitian

Setelah mendapat izin dalam pengumpulan data, selanjutnya dilakukan pendekatan kepada Responden dan menjelaskan tujuan dan prosedur penelitian yang akan dilakukan kepada responden. Peneliti mengakui hak-hak responden dalam menyatakan kesediaan atau ketidaksediaan untuk menjadi subjek penelitian. Responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed concent) penelitian atau responden dapat menyatakan secara verbal.

Peneliti melindungi subjek dari kerugian material,nama baik,bebas dari tekanan fisik dan psikologis yang mungkin timbul akibat penelitian ini. Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar kesioner, tetapi dengan memberi kode pada masing-masing lembar tersebut.


(37)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas 2 kategori yaitu kuesioner data Demografi yang meliputi Usia responden, Pendidikan, Pekerjaan, dan Suku serta kuesioner Pola Menstruasi Ibu yang Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik yang meliputi Siklus menstruasi, Lama menstruasi dan Jumlah darah pada menstruasi.

Selanjutnya instrumen ini berupa kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup yang disusun secara terstruktur. Kuesioner ini digunakan untuk mengidentifikasi Pola Menstruasi Pada Ibu yang Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD dan Ibu yang Menggunakan Kontrasepsi Suntik berjumlah 3 pernyataan berupa Observasi Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi dan Jumlah darah Menstruasi.

Selanjutnya hasil tersebut digunakan dalam analisis data untuk mengidentifikasi Pola Menstruasi ibu yang menggunakan Alat Kontrasespsi IUD dengan Ibu yang Menggunakan Kontrasespsi Suntik dengan komputerisasi dengan menggunakan taraf signifikan (p). Dimana dalam uji T-test angka signifikan (p) dalam analisis dibandingkan dengan taraf signifikan (p) yang sudah ditetapkan yaitu : jika p<0,05 maka Ada Perbedaan Pola Menstruasi Antara Ibu yang Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik dan jika p>0,05 maka tidak Ada Perbedaan Pola Menstruasi Antara Ibu yang Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik.


(38)

G. Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas instrumen menggunakan Content validity yaitu dengan membandingkan isi instrumen dengan rancangan penelitian yang telah disusun yang kemudian dikonsultasikan dengan Dr.Sarma Sp.OG Sedangkan uji Validitas dan Uji reliabilitas tidak di lakukan karena Kuesioner ini berupa instrumen untuk Observasi.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian izin yang diperoleh di ajukan ke kantor Kepala Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa untuk mendapat izin penelitian di Desa Bangun Rejo. Kemudian setelah itu surat izin penelitian diserahkan kepada Kepala Desa Bangun Rejo. Setelah di dapatkan izin dari Kepala Desa Bangun Rejo peneliti menunjuk kan surat yang di peroleh dari program D-IV Bidan Pendidik kepada kepala desa untuk mempermudah jalannya penelitian dan dibantu oleh salah seorang penduduk Desa Bangun Rejo, kemudian peneliti mulai melakukan penelitian, dimana metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengisian kuesioner yang berisi data demografi dan pertanyaan tentang penggunanaan Kontrasepsi IUD dan suntik terhadap pola menstruasi. Peneliti menentukan responden sesuai dengan karakteristik yang telah dibuat sebelumnya, selanjutnya peneliti menjelaskan kepada responden tentang tujuan, manfaat, dari pembagian kuesioner. Bagi responden yang setuju untuk dilakukan penelitian dan masuk dalam kriteria inklusi kemudian responden diminta untuk menandatangani


(39)

informed consent, dan bagi responden yang tidak setuju , maka tidak dilakukan penelitian pada responden tersebut. Setelah itu peneliti mencatat hasil jawaban yang diberikan oleh responden dan selanjutnya dilakukan analisa.

I. Analisa Data

Sebelum data di analisis, terlebih dahulu peneliti melakukan pengolahan data yaitu dengan beberapa langkah sebagai berikut :

1. Editing yaitu meneliti kembali data-data yang sudah terkumpul untuk diketahui apakah data tersebut layak diolah atau tidak yang dilakukan stelah semua data terkumpul melalui pengecekan daftra isian.

2. Coding yaitu memberikan tanda kode pada kuesioner yang telah di isi dengan tujuan untuk mempermudah proses pengolahan data selanjutnya.

3. Scoring yaitu memberikan nilai pada jawaban pertanyaan yang berupa angka. 4. Tabulating yaitu data yang sudah dilakukan scoring kemudian disusun dalam

tabel untuk memudahkan analisa data.

Analisa statistik yang digunakan dalam mencari perbedaan pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik dengan menggunakan uji T-test pada tingkat kemaknaan (α=0,05)

Selanjutnya keputusan uji statistik menggunakan taraf signifikan (p), yaitu jika: jika p<0,05 artinya Ada Perbedaan Pola Menstruasi Antara Ibu yang Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa. Dan jika p>0,05 artinya tidak Ada Perbedaan Pola Menstruasi antara Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi ID dengan Kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.


(40)

Analisa hasil juga dilakukan dengan cara distribusi frekuensi dan tabel kemudian di interprestasikan untuk menjawab tujuan penelitian sebagai kesimpulan penelitian.


(41)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.

Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai Perbedaan Pola Menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa melalui pengumpulan data terhadap 40 orang responden, yang terdiri dari 20 akseptor kb IUD dan 20 akseptor kb suntik. Penyajian data meliputi karakteristik responden, frekuensi pola menstruasi ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD, pola menstruasi ibu yang menggunakan alat kontarsepsi suntik serta perbedaan pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dan kontrasepsi suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.

1. Karakteristik Responden antara ibu yang menggunakan alat Kontrasepsi IUD dan Kontrasepsi Suntik.

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 1 diketahui bahwa mayoritas responden pada pengguna kontrasepsi IUD berusia antara 30-35 tahun (60%), Pendidikan terakhir pada SMA (55%), pekerjaan wiraswasta (55%), dan suku jawa (50%). Sedangkan pada kontrasepsi suntik mayoritas responden berusia antara 20-25 tahun (55%), Pendidikan terakhir SMA (50%), Pekerjaan Ibu Rumah Tangga dan Wiraswasta (50%), dan suku Jawa (65%).


(42)

Tabel 1

Distribusi Frekuensi berdasarkan karakteristik responden di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.(n=20)

Karakteristik Responden

Pengguna Kontrasepsi

IUD Suntik

Fr % Fr %

Umur >20 20-35 >35 2 12 6 10 60 30 11 8 1 55 40 5 Pendidikan SD SMP SMA 4 5 11 20 25 55 3 7 10 15 35 50 Pekerjaan IRT Wiraswasta 9 11 45 55 10 10 50 50 Suku Jawa Batak Melayu 10 7 3 50 35 15 13 6 1 65 30 5

2. Pola Menstruasi Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dan Kontrasepsi Suntik.

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 2, dapat diketahui bahwa pola menstruasi Ibu dengan menggunakan alat kontrasepsi IUD di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa mengalami siklus mesntruasi rata-rata 27 hari, mengalami lama menstruasi rata-rata 7 hari dan jumlah darah pada saat menstruasi rata-rata 3 kali ganti pembalut.


(43)

Sedangkan yang menggunakan alat kontrasepsi suntik mengalami siklus menstruasi rata-rata 24 hari, mengalami lama menstruasi rata-rata 5 hari dan jumlah darah pada saat menstruasi rata-rata 2 kali ganti pembalut.

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Pola menstruasi ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dan Kontrasepsi suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa. (n=20)

Pola Menstruasi

IUD Suntik

Mean SD Mean SD

Siklus hari Menstruasi

27 3,701 24 3,34

Lama hari menstruasi

7 1,947 5 1,58

Jumlah darah menstruasi (berapa kali ganti pembalut)

3 0,745 2 0,92

3. Perbedaan Pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik.

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 3, dapat diketahui bahwa ada perbedaan pola menstruasi antara Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dan kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa dapat dilihat pada kontrasepsi IUD rata-rata ibu mengalami siklus menstruasi 27 hari sedangkan pada kontrasepsi suntik rata-rata ibu mengalami siklus menstruasi 24 hari. Pada kontrasepsi IUD rata-rata ibu mengalami lama menstruasi 7 hari sedangkan pada


(44)

kontrasepsi suntik rata-rata ibu mengalami lama menstruasi selama 5 hari. Dan pada kontrasepsi IUD rata-rata jumlah darah ibu pada saat menstruasi sebanyak 3 kali ganti pembalut dalam sehari sedangkan pada kontrasepsi suntik jumlah darah ibu pada saat menstruasi sebanyak 2 kali ganti pembalut dalam sehari. Secara statistik ada perbedaan Pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi Iud dengan kontrasepsi suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjumg Morawa.

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Tentang Perbedaan Pola Menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi

suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa. (n=20 kontrasepsi IUD, n=20 kontrasepsi suntik)

Variabel Mean SD p-value

IUD Suntik IUD Suntik Siklus hari

Menstruasi

27 24 4,034 3,345 0,013

Lama hari menstruasi

7 5 1,94 1,51 0,001

Jumlah darah menstruasi (berapa kali ganti pembalut)


(45)

B.

Pembahasan

1. Pola Menstruasi ibu yang menggunakan alat kontrasepsi Iud

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dari 20 responden akseptor Kontrasepsi IUD ibu yang mengalami siklus menstruasi rata-rata 27 hari, mengalami lama menstruasi rata-rata 7 hari dan rata-rata 3 kali ganti pembalut selama menstruasi dalam sehari. Hal ini dikarenakan akibat dari pola makan pengguna kontrasepsi IUD mengalami gangguan seperti anorexia, mengkonsumsi obat-obatan dan ada yang mengalami stress psikologis sehingga pola menstruasi nya tidak teratur.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari (Murdiyanti,2011) yang menyatakan bahwa pada kontrasepsi IUD lama waktu menstruasi menjadi lebih panjang, jumlah darah pada menstruasi menjadi lebih banyak dan datangnya siklus waktu menstruasi menjadi lebih pendek, sehingga seolah-olah menstruasi datang 2 kali dalam kurun waktu 1 bulan atau 30 hari.

Selanjutnya hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sumarni,2009) yang menjabarkan bahwa perubahan pada pola menstruasi pengguna kontrasepsi IUD , siklus menstruasi menjadi lebih pendek, lama mentruasi menjadi lebih panjang, dan Jumlah darah menstruasi menjadi lebih banyak.

Sedangkan berdasarkan referensi ada yang menyatakan bahwa pola menstruasi pada pemakaian kontrasepsi IUD yaitu sering terjadinya Perubahan siklus menstruasi , menstruasi lebih lama dan banyak, terjadi Perdarahan (spotting),dan Saat menstruasi lebih sakit. (Affandi,2006)


(46)

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dari 20 responden akseptor kontrasepsi suntik ibu yang mengalami siklus menstruasi rata-rata 24 hari, mengalami lama menstruasi rata-rata 5 hari dan rata-rata 2 kali ganti pembalut selama menstruasi dalam sehari. Hal ini dikarenakan pengguna kontrasepsi suntik mengalami masalah berat badan, naik atau turun secara signifikan. Dan ada beberapa yang baru selesai melahirkan sehingga menstruasinya tidak teratur.

Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian (Murdiyanti,2011) yang menjabarkan bahwa pada kontrasepsi suntik terjadi Perubahan pola menstruasi yang biasanya pada tahun pertama pemakaian alat kontrasepsi suntik yaitu Perdarahan bercak (spotting) yang dapat berlangsung cukup lama akan tetapi jarang terjadi perdarahan dalam jumlah banyak.

Sedangkan menurut (Hartanto,2010) menjelaskan bahwa Pola menstruasi pada pengguna kontrasepsi suntik pola menstruasi yang normal dapat berubah menjadi : amenore, perdarahan ireguler, perdarahan-bercak, perubahan dalam frekuensi lama dan jumlah darah yang hilang.

3. Perbedaan pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IU dengan kontrasepsi suntik

Dari hasil yang diperoleh, menyatakan adanya perbedaan yang signifikan antara pola menstruasi Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik, yaitu dengan p value 0,05 Di lihat dari siklus menstruasi antara ibu yang menggunakan kontrasepsi IUD dan suntik yaitu terdapat hasil yang signifikan dengan p value = 0,013, Artinya ada perbedaan siklus menstruasi antara


(47)

ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik di Desa Bangun Rejo Tanjung Morawa. Dengan rata-rata siklus menstruasi pada Kontrasepsi IUD = 27 hari dan kontrasepsi suntik = 24 hari. Berdasarkan lama menstruasi antara ibu yang menggunakan kontrasepsi IUD dan suntik yaitu terdapat hasil yang signifikan dengan p value = 0,001, maknanya ada perbedaan lama menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik di Desa Bangun Rejo Tanjung Morawa dengan rata-rata lama menstruasi pada kontrasepsi IUD = 7 hari dan kontrasepsi suntik = 5 hari. Sedangkan bila dilihat dari data jumlah darah pada saat menstruasi terdapat hasil yang signifikan dengan p value = 0,003, maknanya ada perbedaan jumlah darah pada saat menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik di Desa Bangun Rejo Tanjung Morawa dengan rata-rata jumlah darah pada saat menstruasi pada kontrasepsi IUD = 3 kali ganti pembalut selama menstruasi dalam sehari dan kontrasepsi suntik = 2 kali ganti pembalut selama menstruasi dalam sehari.

Dari perbedaaan rata-rata perbedaan pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik di peroleh bahwa pada siklus menstruasi kontrasepsi IUD lebih lama dibandingkan dengan kontrasepsi suntik , sedangkan dilihat dari data lama menstruasi kontrasepsi IUD sama hal nya yaitu lebih lama di bandingkan dengan kontrasepsi suntik. Serta jumlah darah pada saat menstruasi juga berbeda bahwa pada kontrasepsi IUD lebih banyak mengganti pembalut selama menstruasi dalam sehari dibandingkan dengan kontrasepsi suntik.

Hasil penelitian di atas di dukung oleh pernyataan (Hartanto,2007) yang menyatakan bahwa pola menstruasi penggunaan kontrasepsi IUD Lama menstruasi


(48)

menjadi lebih panjang, Jumlah mensruasi menjadi lebih banyak dan datangnya siklus menstruasi menjadi lebih pendek, sehingga seakan-akan menstruasi nya datang 2 kali dalam kurun waktu 1 bulan atau 30 hari. Sedangkan pola menstruasi penggunaan kontrasepsi suntik Perubahan pola menstruasi biasanya pada tahun pertama pemakaian Kb suntik yaitu Perdarahan bercak (spotting) yang dapat berlangsung cukup lama tetapi jarang terjadi perdarahan yang banyak.

                         


(49)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Penelitian dilakukan terhadap 40 responden yang terdiri dari 20 akseptor kontrasepsi IUD dan 20 akseptor kontrasepsi suntik di Desa Bangun Rejo Tanjung Morawa. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2013. Dari hasil penelitian berdasarkan Pola Menstruasi yang di alami, didapatkan akseptor kb IUD mengalami siklus menstruasi 27 hari sedangkan akseptor kb suntik mengalami menstruasi 24 hari, akseptor kb IUD mengalami lama menstruasi 7 hari sedangkan akseptor kb suntik mengalamai lama menstruasi selama 5 hari dan akseptor kb IUD 3 kali ganti pembalut selama menstruasi dalam sehari sedangkan akseptor kb suntik 2 kali ganti pembalut selama menstruasi dalam sehari.

Berdasarkan analisa statistik compare means dengan formula Independent T tes, di dapat p value < α (0,05) maka dapat di ambil kesimpulan bahwa ada Perbedaan Pola Menstruasi antara Ibu yang menggunakan alat Kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa.

B. Saran

1. Praktek Kebidanan

Diharapkan Bidan dapat memberikan informasi yang lengkap mengenai alat kontrasepsi yang di berikan termasuk pada pola menstruasi yang terjadi. Sehingga


(50)

akseptor telah mengetahui bagaimana pola menstruasi dengan alat kontrasepsi yang telah di gunakan.

2. Pendidikan kebidanan

Pada penelitian ini di dapat hasil bahwa ada perbedaan pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi iud dengan kontrasepsi suntik. Untuk itu di harapkan adanya pendidikan konseling sebelum akseptor menggunakan kontrasepsi.

3. Penelitian selanjutnya

Hasil penelitian ini agar dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya terkait dengan perbedaan pola menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik.

                       


(51)

DAFTAR PUSTAKA

Affandi (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. YBC,Jakarta

Anwar (2007). Teknologi Kontrasepsi,Gadjah Mada University,Jogjakarta

Efferet (2005).Kontrasepsi dan Kesehatan Reproduksi.EGC, Jakarta.

Fitrilidya (2012). Kb dan gangguan menstruasi. http://www.jambi-independent.co.id/jio/index.php?option=com_conten&view=article &id=14858:kb-dan-gangguan-menstruasi&catid=11:kesehatan

Hartanto (2007).Perbedaan siklus menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontarasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik di Desa geneng Sentul Sidoagung Godean Sleman Yogyakarta. Jurnal kesehatan. Website: http://www.skirpsistikes.wordpress.com

Hartanto (2010). Keluarga Berencana dan kontrasepsi. Sinar Harapan, Jakarta.

Hartini (2008). Kb dan pelayanan Kontrasepsi. EGC, Jakarta.

Intan (2012). Tentang kb. Website: http://tentangkb.wordpress.com/2011/09/05/pertanyaan-pertanyaan-seputar-iud-1

Kusmiran (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Selemba Medika, Jakarta.

Maryani (2008). Pelyanaan KB dan Kontrasepsi. TIM, Jakarta.

Maryani (2010).http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-waasrianim-

6685-2-babi.pdf. penelitian.

Pinem (2009). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi, TIM, Jakarta.


(52)

Rismalinda (2010). Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi, TIM, Jakarta. Sumarni (2009). Perbedaan siklus menstruasi antara kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi

pil di Dusun Gergunung Klaten utara Klaten Jawa tengah. Website: http://skripsistikes.wordpress.com/2009/07/15/newoooo13111311313kp/

                                       


(53)

KUESIONER PENELITIAN

PERBEDAAN POLA MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD DENGAN KONTRASEPSI SUNTIK

DI DESA BANGUN REJO, TANJUNG MORAWA Tanggal :

Kode :

I. KARAKTERISTK RESPONDEN Umur : Tahun

Pendidikan : 1. SD

2. SMP

3. SMA

4. Perguruan Tinggi

Pekerjaan :

1. Tidak Bekerja 2. PNS

3. Wiraswasta 4. Lain-lain

Suku : 1.Jawa

2. Batak


(54)

Pernyataan Tentang Pola Menstruasi 1. Pengguna Kontrasepsi IUD

Jawablah pernyataan dibawah ini dengan baik dan benar sesuai dengan apa yang ibu alami.

No Pernyataan Jawaban

Siklus menstruasi

1 Dalam pemakaian kontrasepsi ini berapa hari menstruasi yang ibu dimulai dari akhir menstruasi sebelumnya sampai akhir menstruasi berikutnya ? Lama menstruasi

2 Dalam pemakaian kontrasepsi ini berapa lama menstruasi yang ibu alami ?

Jumlah darah menstruasi

3 Dalam pemakaian kontrasepsi ini selama menstruasi berapa kali ibu mengganti pembalut dalam sehari ?


(55)

2. Pengguna Kontrasepsi Suntik

Jawablah pernyataan dibawah ini dengan baik dan benar sesuai dengan apa yang ibu alami.

No Pernyataan Jawaban

Siklus menstruasi

1 Dalam pemakaian kontrasepsi ini berapa hari menstruasi yang ibu dimulai dari akhir menstruasi sebelumnya sampai akhir menstruasi berikutnya ? Lama menstruasi

2 Dalam pemakaian kontrasepsi ini berapa lama menstruasi yang ibu alami ?

Jumlah darah menstruasi

3 Dalam pemakaian kontrasepsi ini selama menstruasi berapa kali ibu mengganti pembalut dalam sehari ?

         


(56)

Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden

Assalamu’alaikum Wr.Wb/Salam sejahtera

Dengan Hormat,

Nama saya Bayu Widya Arini, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Perbedaan Pola Menstruasi antara Ibu yang Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa”.

Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 dan 30 hari), yaitu pada hari ke 1-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang di rangsang oleh hormon FSH.

Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan.

Tujuan dilakukan nya penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan pola menstruasi ibu yang menggunakan alat kontrasepsi iud dengan kontrasepsi suntik. Saya akan melakukan kegiatan berupa penelitian berupa :’

a. Mengisi kuesioner berupa data demografi yang terdiri dari usia,pendidikan,pekerjaan, alat kontrasepsi yang digunakan dan pengaruh kontrasepsi iud dan kontrasepsi suntik terhadap pola menstruasi.

b. Membantu responden dalam pengisian kuesioner, apabila di dapatklan responden yang tidak bisa menulis atau membaca.

Partisipasi saudari bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan pendidikan. Untuk


(57)

penelitian ini saudari tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila saudari membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya :

Nama : Bayu Widya Arini

Alamat : Jln.Dr.Mansyur/SMTK 08, Medan No.Hp : 082365671937

Terimakasih saya ucapkan kepada saudari yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan saudari dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan saudari bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, 2013

Peneliti

(Bayu Widya Arini)

   


(58)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

(

INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat : Telp.no hp :

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang “Perbedaan Pola Menstruasi Antara Ibu yang menggunakan Alat Kontrasepsi IUD dengan Kontrasepsi Suntik di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikian lah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2013


(59)

TABEL MASTER DATA

“PERBEDAAN POLA MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD DENGAN KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA BANGUN

REJO TANJUNG MORAWA” NO Umur Pendidikan Pekerjaan Kontrasepsi

yang digunakan

IUD dan Suntik Siklus menstruasi Lama menstruasi  Jumlah darah

1 3 2 3 1 1 2 3

2 3 3 3 1 4 1 3

3 3 2 3 1 1 2 2

4 3 1 3 1 2 2 2

5 2 3 1 1 1 2 1

6 3 2 1 1 3 3 1

7 3 3 3 1 3 1 1

8 3 3 1 1 2 3 2

9 3 1 3 1 1 1 1

10 3 3 1 1 4 2 2

11 3 2 1 1 2 1 3

12 3 1 3 1 1 1 1

13 3 3 3 1 3 2 3

14 3 3 1 1 2 3 3

15 2 3 3 1 2 2 2

16 2 3 1 1 1 2 2

17 3 3 1 1 1 1 2

18 3 3 3 1 3 3 2

19 2 2 3 1 4 2 2

20 3 1 1 1 2 3 1

21 1 2 1 2 2 3 3

22 2 2 1 2 2 1 2

23 2 3 3 2 3 2 2

24 2 3 3 2 2 2 2

25 1 3 1 2 3 3 1

26 1 3 1 2 3 2 1

27 2 3 3 2 1 1 1

28 2 2 3 2 2 1 3

29 3 2 1 2 2 2 1

30 2 3 3 2 3 2 2

31 2 3 1 2 2 3 1


(60)

33 1 2 3 2 3 2 1

34 1 1 3 2 2 2 3

35 2 3 1 2 2 3 3

36 2 3 1 2 2 3 1

37 2 2 3 2 4 3 1

38 1 1 3 2 3 2 2

39 1 1 1 2 1 3 1

40 2 2 3 2 1 3 1

                                   

     


(61)

Distribusi Frekuensi kelompok IUD

Statistics

Pendidikan

N Valid 20

Missing 0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 4 20.0 20.0 20.0

SMP 5 25.0 25.0 45.0

SMA 11 55.0 55.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

 

Statistics

Umur

N Valid 20

Missing 0

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid >20 2 10.0 10.0 10.0

20-35 12 60.0 60.0 70.0

>35 6 30.0 30.0 100.0


(62)

   

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid IRT 9 45.0 45.0 45.0

Wiraswasta 11 55.0 55.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Statistics

suku

N Valid 20

Missing 0

Suku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid jawa 10 50.0 50.0 50.0

batak 7 35.0 35.0 85.0

melayu 3 15.0 15.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Statistics

Pekerjaan

N Valid 20


(63)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

siklus menstruasi 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Siklus menstruasi Mean 27.70 .827

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 25.97

Upper Bound 29.43

5% Trimmed Mean 27.78

Median 28.00

Variance 13.695

Std. Deviation 3.701

Minimum 20

Maximum 34

Range 14

Interquartile Range 4

Skewness -.726 .512


(64)

             


(65)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama menstruasi 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

                                  Descriptives

Statistic Std. Error

Lama menstruasi Mean 7.00 .435

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 6.09

Upper Bound 7.91

5% Trimmed Mean 7.11

Median 7.50

Variance 3.789

Std. Deviation 1.947

Minimum 3

Maximum 9

Range 6

Interquartile Range 3

Skewness -.951 .512


(66)

     

   

             


(67)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jumlah darah 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

   

Descriptives

Statistic Std. Error

Jumlah darah Mean 3.15 .167

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 2.80

Upper Bound 3.50

5% Trimmed Mean 3.17

Median 3.00

Variance .555

Std. Deviation .745

Minimum 2

Maximum 4

Range 2

Interquartile Range 1

Skewness -.257 .512

Kurtosis -1.043 .992

       


(68)

 

 

                 


(69)

Distribusi Frekuensi Kelompok Suntik

Statistics

Pendidikan

N Valid 20

Missing 0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 3 15.0 15.0 15.0

SMP 7 35.0 35.0 50.0

SMA 10 50.0 50.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Statistics

Umur

N Valid 20

Missing 0

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid >20 11 55.0 55.0 55.0

20-35 8 40.0 40.0 95.0

>35 1 5.0 5.0 100.0


(70)

Statistics

Pekerjaan

N Valid 20

Missing 0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid IRT 10 50.0 50.0 50.0

Wiraswasta 10 50.0 50.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Statistics

suku

N Valid 20

Missing 0

suku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid jawa 13 65.0 65.0 65.0

batak 6 30.0 30.0 95.0

melayu 1 5.0 5.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

   


(71)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Siklus menstruasi 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

   

Descriptives

Statistic Std. Error

Siklus menstruasi Mean 24.15 .748

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 22.58

Upper Bound 25.72

5% Trimmed Mean 24.06

Median 24.50

Variance 11.187

Std. Deviation 3.345

Minimum 20

Maximum 30

Range 10

Interquartile Range 8

Skewness .155 .512

Kurtosis -1.334 .992

       


(72)

   

   

   

       

   


(73)

 

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama menstruasi 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

                      Descriptives

Statistic Std. Error

Lama menstruasi Mean 4.90 .340

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 4.19

Upper Bound 5.61

5% Trimmed Mean 4.83

Median 5.00

Variance 2.305

Std. Deviation 1.518

Minimum 3

Maximum 8

Range 5

Interquartile Range 3

Skewness .186 .512


(74)

                   


(75)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jumlah darah 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

                                    Descriptives

Statistic Std. Error

Jumlah darah Mean 2.30 .206

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 1.87

Upper Bound 2.73

5% Trimmed Mean 2.28

Median 2.00

Variance .853

Std. Deviation .923

Minimum 1

Maximum 4

Range 3

Interquartile Range 1

Skewness .214 .512


(76)

     


(77)

(78)

(79)

(80)

(81)

(82)

(83)

(1)

 


(2)

(3)

 


(4)

 


(5)

 


(6)