Cara kerja Kontrasepsi IUD Anwar,2007 Kontara Indikasi Maryani,2008 Keuntungan Kontrasepsi Suntik Efferet,2005 Efek sampingkerugian Kontrasepsi Suntik Cara Kerja Kontrasepsi Suntikan Rismalinda,2010

diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia. Perforsi dinding uterus sangat jarang apabila pemasangan nya benar, Tidak mencegah IMS termasuk HIVAIDS, Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan, Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR, PRP dapat memicu infertilitas, Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal, Klien tidak melepas AKDR dengan sendiri, Mungkin AKDR akan keluar dari uterus tanpa diketahui.

C. Cara kerja Kontrasepsi IUD Anwar,2007

Mencegah keluar nya sel telur ovulasi, Menahan masuk nya sperma kedalam saluran kelamin wanita sampai mencapai ovum, Menghalangi nidasi.

D. Kontara Indikasi Maryani,2008

Kehamilan, Gangguan perdarahan yang tidak diketahui sebab nya, Peradangan pada alat kelamin, endometrium dan pangkal panggul, Kecurigaan tumor ganas di alat kelamin, Tumor jinak rahim dan kelainan bawaan rahim.

E. Yang Tidak diperkenankan Menggunakan IUD Affandi,2006

Seseorang yang sedang hamil atau kemungkinan hamil,Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus Universitas Sumatera Utara septik, Kelainan bawaan uterus yang abnormal, Kanker alat genital, Diketahui menderita TBC pelvik, Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.

2. Kontrasepsi Suntik

Kontrasepsi suntik untuk kebutuhan keluarga berencana terus berkembang dari tahun ketahun. Pada awal tahun 1960 an hormon progestin mulai digunakan sebagai kontrasepsi untuk kepentingan keluarga berencana. Tingginya minat pemakai suntikan KB oleh karena kontasepsi ini termasuk metode moderen, selain itu juga aman, sederhana dan efektif juga tdak menimbulkan gangguan serta dapat dapat dipakai pasca persalinan.Rismalinda,2010 Dua Kontrasepsi suntikan berdaya kerja lama yang sekarang banyak dipakai adalah : Hartanto 2010 1. DMPA Depot Medroxyprogesterone asetat=Depo-Provera Dipakai di lebih dari 90 negara, telah digunakan selama kurang lebih dari 20 tahun dan sampai saat ini akseptornya berjumlah kira-kira 5 juta wanita, cara pemberian nya diberikan sekali setiap – 3 bulan dengan dosis 150 mg. 4. NET-EN Norethindrone enanthate=Noristerat Dipakai lebih lebih dari 40 negara, dengan jumlah akseptor kira- kira 1,5 juta wanita, cara pemberian nya diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 8- minggu atau sekali setiap 8- minggu untuk 6 bulan Universitas Sumatera Utara pertama = 3x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali setiap -12 minggu.

A. Keuntungan Kontrasepsi Suntik Efferet,2005

Efektifitas nya tinggi, Bertahan sampai 8-12 minggu, Penurunan disminorea dan menoragi yang menyebabkan anemia berkurang, Penurunan gejala pramenstruasi, Penyakit radang panggul berkurang, Kemungkinan penurunan endometritis karena pengentalan lendir serviks, Efektifitas tidak berkurang karena diare, muntah, atau penggunaan antibiotik.

B. Efek sampingkerugian Kontrasepsi Suntik

Gangguan yang paling sering terjadi dan yang paling menganggu yaitu Pola menstrusasi. Pola menstruasi yang normal dapat berubah menjadi : amenore, perdarahan ireguler, perdarahan-bercak, perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah darah yang hilang. Hartanto,2010 Menurut hasil penelitian Murdiyanti,2011 menjabarkan bahwa pada kontrasepsi suntik terjadi Perubahan pola menstruasi yang biasanya pada tahun pertama pemakaian alat kontrasepsi suntik yaitu Perdarahan bercak spotting yang dapat berlangsung cukup lama akan tetapi jarang terjadi perdarahan dalam jumlah banyak. Selain dari gangguan menstruasi kerugian yang lain nya seperti : Berat badan yang bertambah, Sakit kepala, Pada sistem kardiovaskuler Universitas Sumatera Utara efeknya sangat sedikit, mungkin ada sedikit peninggian dari kadar insulin dan penurunan HDL-Kolesterol.

C. Cara Kerja Kontrasepsi Suntikan Rismalinda,2010

Selain Mencegah Ovulasi cara kerja yang lainnya yaitu seperti Mengentalakn lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma dan menjadikan selaput lendir rahim tipis atrofi.

D. Kontra Indikasi Hartini,2008