31
Questioner yaitu peneliti dengan menyebarkan data pertanyaan kepada
responden dengan cara jawaban yang telah tersedia.
Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan responden yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Data tersebut ditambah dengan data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan dan lampiran untuk melengkapi data primer yang
diperoleh dari arsip–arsip yang berkenaan dengan penelitian.
5. Teknik Pengukuran Skor.
Teknik pengukuran skor yang digunakan dalam penelitian ini mempergunakan skala Likert untuk menilai jawaban dari questioner yang disebarkan
kepada responden. Adapun penentuan skor dari setiap pertanyaan dengan alternatif jawaban yang berbeda yaitu :
- Untuk alternatif jawaban a diberi skor 3 - Untuk alternatif jawaban b diberi skor 2
- Untuk alternatif jawaban c diberi skor 1 Untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing – masing
variabel tergolong tinggi, sedang, dan rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala
Universitas Sumatera Utara
32
intervalnya dengan cara sebagai berikut :
SKOR TERTINGGI – SKOR TERENDAH BANYAKNYA BILANGAN
Maka diperoleh : 3 – 1 = 0,66 3
Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing- masing variabel yaitu :
- Skor untuk kategori tinggi = 2,34 – 3,00
- Skor untuk kategori sedang = 1,67 – 2,33
- Skor untuk kategori rendah = 1,00 – 1,66
6. Teknik Analisa Data
Untuk pengujian hipotesa dalam penelitian ini dipergunakan teknik analisa korelasi dan sesuai dengan data yang diperoleh yaitu data interval maka teknik
korelasi yang dipergunakan adalah teknik korelasi product moment. Adapun rumus korelasi product moment Sugiyono, 2005 : 212 adalah :
r
xy
=
n
∑
xy –
∑
x
∑
y
√{
n
∑
x
2
–
∑
x
2
}{
n
∑
y
2
–
∑
y
2
Universitas Sumatera Utara
33
Keterangan :
r
xy
= Angka indeks korelasi “r” Product moment
n = Populasi
∑xy = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
∑x = Jumlah seluruh skor x
∑y = Jumlah seluruh skor y
Untuk melihat hubungan atau pengaruh kedua variabel maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
Nilai r yang positif + menunjukkan pengaruh atau hubungan kedua variabel
positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti dengan nilai variabel yang lain.
Nilai r yang negatif - menunjukkan hubungan atau pengaruh kedua variabel
negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.
Nilai r yang sama dengan nol 0 menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai
hubungan atau pengaruh, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua
Universitas Sumatera Utara
34
variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi, digunakan penafsiran atau interpretasi angka sesuai dengan yang dikemukakan Sugiyono 2005 : 214, yaitu
sebagai berikut :
Tabel 1. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi. INTERVAL KOEFISIEN
TINGKAT HUBUNGAN 0, 00-0, 199
0, 20-0, 399 0, 40-0, 599
0, 60-0, 799 0, 80-1, 000
Sangat rendah Rendah
Sedang Tinggi
Sangat tinggi Untuk mengetahui berapa pengaruh variabel bebas mempengaruhi
variabel terikat maka digunakan teknik koefisien determinant. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien product moment r
xy
2
dan dikalikan dengan 100 atau dengan rumus : D = r
xy
2
X 100 Keterangan :
D =
Determinan. r
xy =
Nilai koefisien Product Moment antara x dan y.
Universitas Sumatera Utara
35
BAB III DESKRIPSI PENELITIAN