28
c. Manfaat PTK yang dilakukan di sekolah dapat disimpulkan sebagai berikut: menumbuhkan kebiasaan menulis, berpikir analitis dan ilmiah,
menambah khasanah ilmu pendidikan, menumbuhkan semangat guru lain, mengembangkan pembelajaran, meningkatkan mutu sekolah secara
keseluruhan.
33
3. Keunggulan PTK, yaitu:
Keunggulan PTK yang dilaksanakan di sekolah, menurut Wijaya kusumah dan Dedi Dwitagama diantaranya:
a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang aktual. b. Kerangka kerjanya teratur.
c. Berdasarkan pada observasi nyata dan objektif. d. Fleksibel dan adabtif.
e. Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran. f.
Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas. g. Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme
guru.
4. Prinsip PTK
Selain memiliki keunggulan, PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru disekolah. Prinsip tersebut antara lain:
a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar. b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan
sehingga mengganggu proses pembelajaran. c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliabel sehingga hipotesis yang
dirumuskan cukup menyakinkan. d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang cukup
merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari solusinya.
33
ibid h. 14-16
29
e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh
pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi. f.
Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan perlu kerja sama antara guru
dan dosen.
34
I. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan
Sebagai penguat penelitian tentang peningkatan hasil belajar PAI siswa dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achiecement Division,
penulis mengutip penelitian yang relevan, yaitu: 1. Asep Awaludin, dengan judul penelitian
: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Student teams achievement division dengan peta konsep
terhadap hasil belajar biologi siswa” kuasi eksperimen di SMA Al-Mukhlisin Ciseeng bogor, penelitian ini dilakukan pada tahun 2013. Dengan hasil
penelitian, berdasarkan data yang diperoleh melalui pretest kedua kelas memiliki rata-rata yang berbeda. Kelas eksperimen dengan rata-rata 44,65
dengan nilai tertinggi 55, dan nilai terendah 15. Sedangkan kelas kontrol dengan rata-rata 34,57, nilai tertinggi 50, dan nilai terendah 15. Pada hasil
posttest, untuk kelas eksperimen rata-rata 75,5 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 55. Sedangkan kelas kontrol dengan rata-rata 66,73 dengan
nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Setelah mengetahui hasil nilai posttest, selanjutnya dilakukan uji normalitas dan homogenesis pada hasil
kedua kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen. Dengan hasil uji-t didapatkan t
hitung
t
tabel
2,682,01. Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran STAD ini memiliki pengaruh pada
hasil belajar siswa dalam masing-masing kelompok.
35
34
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas....... h. 17
35
Asep Awaludin, dengan judul penelitian: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Student teams achievement division dengan peta konsep terhadap hasil belajar biologi siswa” kuasi eksperimen di SMA Al-Mukhblisin Ciseeng bogor, Jakarta: Skripsi UIN Syarif
Hidayatullah, 2013, h. 54