KKUB Kramat Jaya, seperti penggunaan tanda pengenal, Rapat Anggota Tahunan, penambahan anggota baru, pembagian Sisa hasil Usaha yang merupakan pendapatan
KKUB Kramat Jaya yang diperoleh selam satu tahun dikurangi dengan berbagai macam biaya penyusutan, administrasi dan kewajiban, selanjutnya AD-ART
terlampir.
5.4 UKM sebagai Roda Perekonomian KKUB Kramat Jaya
5.4.1 Profil UKM
KKUB Kramat Jaya dalam kegiatan usahanya memiliki unit kerjausaha seperti yang tertuang dalam AD-ART. Unit kerjausaha ini berupa Usaha Kecil dan
Menengah UKM, dimana semua ketua UKM merupakan anggota dari KKUB Kramat jaya. UKM dinilai sangat potensial dan sesuai dengan karakter daerah
pedesaan, dimana modal usaha yang berputar tidak terlalu besar dan mampu menyerap tenaga kerja yang banyak, sehingga dapat meningkatkan perekonomian
tenaga kerja yang bergabung dalam UKM. Sebagian besar UKM bergerak di bidang pengrajin sepatu dan sisanya memproduksi roti. Profil UKM yang disajikan peneliti
berupa banyaknya tenaga yang terserap dan namamerk dagang dari UKM yang tergabung dalam KKUB Kramat Jaya, Profil selengkapnya dapat dilihat dalam Grafik
8.
4
Sumber: Laporan Tahunan KKUB Kramat Jaya, 2008 diolah
Gambar 12. Profil UKM KKUB Kramat Jaya, Tahun 2009
UKM yang menjadi unit usaha dalam KKUB Kramat Jaya berhasil memperkerjakan penduduk lokal sebagai tenaga kerja. Dari 14 UKM yang tergabung
mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 157 orang dimana semua tenaga kerja tersebut adalah warga Desa Pabuaran yang sebagian besar berada dalam usia
produktif 15-64 tahun. Hal ini sejalan dengan tujuan awal KKUB Kramat Jaya yang mendirikan unit usaha ini agar bisa meningkatkan kesejahteraan anggota secara
khusus dan perekonomian rakyat lokaldaerah setempat dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Desa Pabuaran, walaupun banyak pihak yang mengeluhkan
kekurangan lapangan pekerjaan namun hal ini tidak bagi warga Desa Pabuaran yang tergabung dalam UKM-UKM tersebut. Umumnya setiap UKM menggunakan lahan
rumah mereka menjadi bengkel atau tempat produksi produk sepatu dan roti yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang cukup memadai.
; 0 8 4
8
Gambar 13. Kegiatan di Bengkel UKM KKUB Kramat Jaya Berdasarkan Pedoman Penilaian Koperasi yang sesuai dengan Peraturan
Kementrian Negara Koperasi dan UKM rasio peningkatan jumlah anggota mendapat nilai 100 dan mendapat predikat berprestasi. Hal ini menandakan adanya peningkatan
jumlah anggota KKUB Kramat Jaya 10 persen dalam 1 tahun.
5.4.2 Tenaga Kerja
Berdasarkan definisi BPS yang berbicara mengenai kuantitas tenaga kerja, UKM yang tergabung di KKUB Kramat Jaya terbagi dalam dua kelompok yaitu
usaha kecil lima sampai dengan 19 orang dan usaha menengah 20 sampai dengan 99 orang.
Suasana bengkel UKM KKUB Kramat Jaya
Sumber: Laporan Tahunan KKUB Kramat Jaya, 2008 diolah
Gambar 14. Klasifikasi Entitas Usaha UKM KKUB Kramat Jaya Terdapat 85,72 persen UKM di KKUB Kramat Jaya yang termasuk usaha kecil yang
memiliki kuantitas tenaga kerja sebanyak lima sampai dengan 19 orang 12 UKM dari 14 UKM yang tergabung dalam KKUB Kramat Jaya dan 14,28 persen usaha
menengah yang memiliki kuantitas tenaga kerja sebanyak 20 sampai dengan 99 orang dua dari 14 UKM yang tergabung dalam KKUB Kramat Jaya. Terbentuknya UKM
dalam KKUB Kramat Jaya menjadikan ponit penting dimana KKUB Kramat Jaya berperan dalam menciptakan tenaga kerja dengan memberdayakan potensi
masyarakat Desa Pabuaran.
5.4.3 Kapasitas Produksi
UKM yang tergabung dalam KKUB Kramat Jaya per bulan mampu memproduksi ± 1.000 kodi sepatu dan ± 100.000 buah roti dengan kapisitas produksi
yang dimiliki oleh UKM, maka UKM dirasa mampu menghidupi dan mencukupi kebutuhan hidup tenaga kerja yang tergabung di dalamnya. Hal ini merupakan
dampak positif yang dirasakan oleh warga Desa Pabuaran yang mayoritas menggantungkan hidupnya pada usaha mikro ini.
1 4
Gambar 15. Produk UKM Sepatu KKUB Kramat Jaya Produk yang dihasilkan UKM-UKM ini dilepas ke pasaran secara grosir, untuk
sepatu banyak merek terkenal yang menggunakan jasa UKM-UKM di KKUB Kramat Jaya diantaranya Sophie Martin, Yongkie Komaladi, IFA, Fladeo dan merek-merek
lain yang banyak dijumpai di pasaran sedangkan untuk roti banyaknya produk ini dilepas ke warung-warung maupun rumah makan.
Sumber: Laporan Tahunan KKUB Kramat Jaya, 2008
Gambar 16. Kapasitas Produksi UKM KKUB Kramat Jaya 5.4.4
Modal
Modal yang bergulir dalam KKUB Kramat Jaya berasal dari Kementrian Negara, Koperasi dan UKM berupa suntikan modal sebesar Rp. 200.000.000,00 dan
modal yang berasal dari iuran anggota. Suntikan modal yang berasal dari Kementrian Negara, Koperasi dan UKM ini dimanfaatkan untuk mengembangkan produktivitas
dari UKM yang tergabung dalam KKUB Kramat Jaya, yang nantinya bisa mendongkrak perekonomian Desa Pabuaran. Bantuan modal dari Kementerian
Negara tersebut disalurkan kepada anggota koperasi dengan kriteria dan syarat yang telah ditetapkan oleh anggota. Modal yang diberikan kepada anggota diberikan dalam
bentuk alat, mesin dan pinjaman modal guna meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang mereka hasilkan. Setelah adanya peningkatan modal, terjadi
peningkatan kualitas dari produk sepatu dari para pengrajin, sehingga terjadi kerjasama dengan beberapa produsen sepatu besar, antara lain Yongki Komaladi,
IFA, dan Sophie Martin. Keterangan mengenai penyaluran modal dapat dilihat pada lampiran. Rata-rata besarnya kredit yang diperoleh oleh responden berkisar antara Rp
5.000.000 sampai Rp. 15.000.000 data terlampir. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar enam persen pertahun nya. Pembayaran pinjaman dilakukan dengan cara
mencicil kredit dan bunganya setiap bulan ke KKUB Kramat Jaya, pengembalian pinjaman setiap bulannya juga disertai pembayaran simpanan wajib bulanan.
5.5 Peranan KKUB dalam Perekonomian Pedesaan