non-produktif. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa tingkat ketergantungan penduduk Desa Pabuaran tergolong rendah 1 yaitu sebesar 0,41.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia kerja lebih banyak daripada jumlah penduduk yang bukan usia kerja. Berdasarkan komposisi penduduk menurut
jenis kelamin didasarkan atas pria dan wanita, terlihat bahwa komposisi jenis kelamin wanita pada usia subur 15-44 tahun lebih dominan, maka tingkat kelahiran akan
tinggi, selain itu terjadi penurunan jumlah angka kelahiran pada usia 0-4 tahun bila dibandingkan dengan usia diatasnya, hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar
warga Desa Paburan sudah sadar akan program KB.
4.4. Transportasi
Jalan merupakan prasarana perhubungan yang penting untuk memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian. Makin meningkatnya usaha pembangunan
menuntut pula peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas produk dari Desa Pabuaran menuju daerah
perkotaan yang membuka akses pertukaran hasil olahan sumber daya alam perdesaan dengan kebutuhan pokok yang disediakan oleh daerah perkotaan. Jaringan jalan di
Desa Pabuaran merupakan jalan lingkar yang menghubungkan tiga Kecamatan, yaitu Kecamatan Kemang, Kecamatan Rancabungur dan Kecamatan Ciampea dengan
panjang jalan sepanjang 15 kilometer. Selain jaringan jalan lingkar, terdapat pula jalan-jalan setapak pada daerah pemukiman dan juga disertai dengan saluran irigasi
yang digunakan juga sebagai sumber mata air untuk kegiatan sehari-hari di Desa Pabuaran. Sarana transportasi darat di Desa Pabuaran dalam hal ini angkutan umum
yang menghubungkan tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Kemang, Kecamatan Rancabungur dan Kecamatan Ciampea dengan nomor trayek 12. Adanya jalan
transportasi yang menghubungkan tiga kecamatan ini, berdamapak pada ekonomi warga dan gaya hidup warga Desa Pabuaran. Pada sektor ekonomi, membuat warga
desa sekarang lebih memiliki akses untuk dapat berdagang ataupun wiraswasta dan mempermudah arus pendistribusian barang. Terbukanya akses transportasi turut pula
mempengaruhi gaya hidup warga Desa Pabuaran yang sekarang agak “kekotaan”. Selain itu, hal ini juga merupakan full factor terjadinya urbanisasi di Desa Pabuaran
karena letaknya yang tidak terlalu jauh dengan 2 kota yaitu Depok dan Bogor. Terbukanya jalan ini juga membuka mobilitas sosial masyarakat Desa Pabuaran
dalam hal pendidikan, tidak sedikit warga yang lebih memilih bersekolah di luar Desa Pabuaran karena fasilitas dan kualitas gurunya juga jauh lebih baik disbanding
dengan yang ada di Desa Pabuaran, umumnya warga yang mengenyam pendidikan di luar desa setelah mereka lulus Sekolah Dasarsederajat.
4.5 Kondisi Sosial 4.5.1. Pendidikan