Ditinjau dari terminologis Strategi

18 R. David mengatakan bahwa dalam strategi ada tahapan-tahapan yang harus ditempuh yaitu: a. Perumusan strategi Hal-hal yang termasuk dalam perumusan strategi adalah pengembangan Praktek tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, penentapan kekuatan dan kelemahan secara internal, melahirkan strategi alternatif, serta memilih strategi untuk dilaksanakan. Pada tahap ini adalah proses merancang, dan menyeleksi berbagai strategi yang akhirnya menuntun pada pencapaian misi dan tujuan organisasi. b. Implementasi strategi Implementasi strategi juga disebut sebagai tindakan dalam strategi, karena implementasi berarrti mobilisasi untuk mengubah strategi yang di rumuskan menjadi suatu tindakan. Kegiatan yang termasuk dalam implementasi strategi adalah pengembangan budaya dalam mendukung strategi, menciptakan struktur yang efektif, mengubah arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan system informasi yang masuk. Agar tercapai kesuksesan dalam implementasi strategi, maka di butuhkan adanya disiplin, motivasi kerja. c. Evaluasi strategi Evaluasi strategi adalah dimana manajer membandingkan hasil- hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan. Tahap akhir 19 dalam strategi adalah mengevaluasi strategi yang telah dirumuskan sebelumnya. 9 B. Dakwah 1. Pengertian dakwah Ditinjau dari segi bahasa “Dakwah” berarti: panggilan, seruan atau ajakan. Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa Arab, adalah bentuk mashdar. Sedangkan bentuk kata kerja fi’il nya adalah berarti: memanggil, menyeru, atau mengajak Da’a, Yad’u, Da’watan. 10 Orang yang berdakwah biasa disebut dengan Da’i dan orang yang menerima dakwah atau orang yang di dakwahi disebut dengan Mad’u. 11 Sedangkan menurut istilah, mengandung beberapa arti, dikarenakan kebanyakan para ahli ilmu dakwah memberikan definisi atau istilah dakwah sesuai dengan sudut pandang mereka dalam memahaminya, sehingga definisi menurut ahli ilmu dakwah yang satu dengan yang lainnya berbeda dan terkadang pula terdapat kesamaan. Berikut ini beberapa definisi yang dinyatakan oleh beberapa para ahli diantaranya sebagai berikut: Menurut Muhammad Natsir dakwah adalah usaha untuk menyerukan kepada perorangan dan seluruh ummat tentang tujuan dan pandangan hidup manusia di dunia meliputi amar ma’ruf nahyi munkar. 12 Sedangkan menurut Sayyid Qutub yang dikutip oleh A. Ilyas Ismail dakwah adalah merupakan suatu kewajiban bagi seluruh umat Islam, 9 Fred David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002,h. 5 10 Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Can Hoeve, 1999, h. 280 11 Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, Cet 1, UIN Jakarta Press, h. 33 12 Muhammad Natsir, Fiqh Al dakwah dalam Majalah Islam Kiblat, Jakarta: T.p, 1971, h. 7 20 dakwah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan kaum muslim baik individu maupun kelompok. 13 Menurut Nasrudin Latief, Dakwah adalah usaha atau aktifitas dengan lisan atau tulisan dan lainnya yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia untuk beriman dan mentaati Allah SWT, sesuai dengan garis – garis aqidah syari‟at serta akhlak islamiyyah. 14 Dari beberapa pengertian dan definisi yang dinyatakan oleh para ahli, maka penulis dapat menyimpulkan, dakwah adalah upaya atau cara yang dilakukan oleh seorang da‟i dalam menyampaikan pesan – pesan atau nilai ajaran islam yang bersumber dari Al – Quran dan Hadist, hal ini dilakukan dengan mengajak, menyeru, membimbing manusia agar kembali kepada ajaran yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi apa yang dilarang Nya, baik itu secara lisan, tulisan atau perbuatan.

2. Unsur – unsur dakwah

Unsur-unsur dakwah adalah komponen yang terdapat dalam setiap kegiatan dakwah. Adapun unsur-unsur tersebut adalah da’i pelaku dakwah, mad’u mitra dakwah, maddah materi dakwah, wasilah media dakwah, thariqoh metode dakwah, dan atsar efek dakwah. 15 13 A. Ilyas Ismail, Pradigma Dakwah Sayyid Qutub Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah, Jakarta: Penerbit Madani, 2006 , h. 20 15 Muhammad Munir Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, Jakarta : Kencana, 2009, Cet ke-2, h. 21 21 a. Da’i pelaku dakwah Da‟i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik melalui lisan, tulisan maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok ataupun melalui organisasi atau lembaga. D a‟i seringkali disamakan dengan muballigh orang yang menyampaikan ajaran islam. Namun sebenarnya sebutan tersebut memiliki konotasi sempit yaitu hanya membatasi da‟i sebagai orang yang menyampaikan ajaran Islam secara lisan saja. Padahal kewajiban dakwah adalah milik siapa saja yang mengaku sebagai ummat Rosulullah saw. Da‟i juga harus mengetahui cara menyampaikan dakwah tentang zat Allah, alam semesta, dan kehidupan, serta apa yang dihadirkan dalam dakwah untuk memberikan solusi terhadap problema yang dihadapi manusia, serta metode yang dihadirkan menjadikan manusia secara perilaku dan pemikiran tidak melenceng. 16 b. Mad’u Penerima Dakwah Adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan. 16 H. Hasanuddin, Hukum Dakwah, Jakarta: Pedoman Ilmu jaya,1996, Cet ke 1, h. 26 22 Dakwah kepada manusia yang belum beragama Islam adalah dengan maksud untuk mengajak mereka kepada tauhid dan beriman kepada Allah, sedangkan dakwah kepada manusia yang telah mendapat cahaya hidayah islam adalah untuk meningkatkan kualitas iman, islam dan ihsan. Muhammad Abduh membagi mad’u menjadi tiga golongan yaitu: 1 Golongan cerdik cendekia yang cinta kepada kebenaran, dapat berfikir secara kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan. 2 Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belum dapat berpikir secara kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian- pengertian yang tinggi. 3 Golongan yang berbeda dengan keduanya, mereka senang membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja, dan tidak mampu membahasnya secara mendalam. 17 c. Maddah Materi dakwah Maddah dakwah adalah pesan-pesan dakwah dalam Islam atau segala sesuatu yang harus disampaikan subjek kepada objek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran Islam yang ada didalam Kitabullah dan Sunnah Rosulullah. Secara umum materi dakwah bisa diklasifikasikan menjadi empat masalah pokok: 1 Akidah Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah aqidah islamiyah. Masalah akidah dan keimanan menjadi materi utama 17 M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2004, h. 27 23 dalam dakwah. Karena aspek iman dan aqidah merupakan komponen utama yang akan membentuk moralitas atau akhlak ummat. Iman merupakan esensi dalam ajaran Islam. Iman juga erat kaitannya antara akal dan wahyu. Bahkan didalam al quran iman disebutkan dengan berbagai variasinya sebanyak 244 kali. 18 2 Syariah Hukum atau syariah sering disebut sebagai cermin peradaban dalam pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban mencerminkan diri dalam hukum- hukumnya. Pelaksanaan syariah merupakan sumber yang melahirkan peradaban islam, yang melestarikan dan melindunginya dalam sejarah. Syariah inilah yang akan selalu menjadi kekuatan peradaban dikalangan kaum muslim. 19 3 Muamalah Islam merupakan agama yang menekankan urusan muamalah lebih besar porsinya daripada urusan ibadah. Ibadah muamalh disini dipahami sebagai ibadah yang mencakup hubungan dengan sesama makhluk dalam rangka mengabdi kepada Allah swt. Karena islam lebih banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial daripada kehidupan ritual. 20 18 Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana 2009, jilid ke-1, cet ke-2, h. 24 19 Ibid., h. 25 20 Ibid., h. 26