Dampak buruk penyalahgunaan narkoba

36 satunya hal yang ada didalam pikirannya. Ia akan menggunakan semua daya pikirannya untuk memikirkan cara yang tercepat untuk mendapatkan uang untuk membeli narkoba. Tetapi ia tidak pernah memikirkan dampak dari tindakan yang dilakukannya, seperti mencuri, berbohong, atau sharing needle karena perilakunya selalu impulsive, tanpa pernah dipikirkan terlebih dahulu. 42 c. Dampak emosional Narkoba adalah zat-zat yang mengubah mood seseorang mood altering substance. Saat menggunakan narkoba, mood, perasaan, serta emosi seseorang ikut terpengaruh. Salah satu efek yang diciptakan oleh narkoba adalah perubahan mood. Narkoba dapat mengakibatkan ekstrimnya perasaan, mood atau emosi penggunanya. Jenis-jenis narkoba tertentu, terutama alkohol dan jenis-jenis narkoba yang termasuk dalam kelompok uppers seperti Shabu-shabu, dapat memunculkan perilaku agresif yang berlebihan dari si pengguna, dan seringkali mengakibatkannya melakukan perilaku atau tindakan kekerasan. Terutama bila orang tersebut pada dasarnya memang orang yang emosional dan bertemperamen panas. 43 Emosi seorang pecandu narkoba sangat labil dan bisa berubah kapan saja. Satu saat tampaknya ia baik-baik saja, tetapi di bawah pengaruh narkoba semenit kemudian ia bisa berubah menjadi orang yang seperti kesetanan, mengamuk, melempar barang-barang, dan bahkan memukuli 42 Zaenal Muttaqien, Apa Itu Narkoba ?, Bandung: Al- Basyariah Press, 2009, h. 37 43 Syaban Fauji, Perkembangan Mental Pengguna Narkoba, Bandung: Al- Basyariah Press, 2013, h. 42 37 siapapun yang ada di dekatnya. Hal ini sangat umum terjadi di keluarga seorang alkoholik atau pengguna Shabu-shabu. Mereka tidak segan-segan memukul istri atau anak-anak bahkan orangtua mereka sendiri. Karena melakukan semua tindakan kekerasan itu di bawah pengaruh narkoba, maka terkadang ia tidak ingat apa yang telah dilakukannya. 44 Saat seseorang menjadi pecandu, ada suatu kepribadian baru yang muncul dalam dirinya, yaitu kepribadian pecandu atau kepribadian si junkie. Kepribadian yang baru ini tidak peduli terhadap orang lain, satu-satunya hal yang penting baginya adalah bagaimana cara agar ia tetap bisa terus menggunakan narkoba. Ini sebabnya mengapa ada perubahan emosional yang tampak jelas dalam diri seorang pecandu. Seorang anak yang tadinya selalu bersikap manis, sopan, riang, dan jujur berubah total mejadi seorang pecandu yang brengsek, pemurung, penyendiri, dan jago berbohong dan mencuri. 45 Adiksi terhadap narkoba membuat seseorang kehilangan kendali terhadap emosinya. Seorang pecandu acapkali bertindak secara impuls, mengikuti dorongan emosi apapun yang muncul dalam dirinya. Dan perubahan yang muncul ini bukan perubahan ringan, karena pecandu adalah orang-orang yang memiliki perasaan dan emosi yang sangat mendalam. Para pecandu seringkali diselimuti oleh perasaan bersalah, perasaan tidak berguna, dan depresi mendalam yang seringkali membuatnya berpikir untuk melakukan tindakan bunuh diri. 44 Ibid., h. 47 45 Ibid., h. 54 38 Perasaan-perasaan ini pulalah yang membuatnya ingin terus menggunakan, karena salah satu efek narkoba adalah mematikan perasaan dan emosi kita. Di bawah pengaruh narkoba, ia dapat merasa senang dan nyaman, tanpa harus merasakan perasaan-perasaan yang tidak mengenakkan. Tetapi perasaan-perasaan ini tidak hilang begitu saja, melainkan „terkubur hidup-hidup‟ di dalam diri kita. Dan saat si pecandu berhenti menggunakan narkoba, perasaan- perasaan yang selama ini „mati‟ atau „terkubur‟ dalam dirinya kembali bangkit, dan di saat-saat seperti inilah pecandu membutuhkan suatu program pemulihan, untuk membantunya menghadapi dan mengatasi perasaan-perasaan sulit itu. Satu hal juga yang perlu diketahui adalah bahwa salah satu dampak buruk narkoba adalah mengakibatkan pecandu memiliki suatu retardasi mental dan emosional. Contoh seorang pecandu berusia 16 tahun saat ia pertama kali menggunakan narkoba, dan saat ia berusia 26 tahun ia berhenti menggunakan narkoba. Memang secara fisik ia berusia 26 tahun, tetapi sebenarnya usia mental dan emosionalnya adalah 16 tahun. Ada 10 tahun yang „hilang‟ saat ia menggunakan narkoba. Ini juga sebabnya mengapa ia tidak memiliki pola pikir dan kestabilan emosi seperti layaknya orang-orang lain seusianya. 46 d. Dampak spiritual Adiksi terhadap narkoba membuat seorang pecandu menjadikan narkoba sebagai prioritas utama didalam kehidupannya. Narkoba adalah 46 Ilham Zamakshary, Perkembangan Psikologi Pengguna Narkoba, Bandung: Graha Bandung Kencana, 2009, h. 44 39 pusat kehidupannya, dan semua halaspek lain dalam hidupnya berputar di sekitarnya. Tidak ada hal lain yang lebih penting daripada narkoba, dan ia menaruh kepentingannya untuk menggunakan narkoba di atas segala- galanya. Narkoba menjadi jauh lebih penting daripada istri, suami, pacar, anak, orangtua, sekolah, pekerjaan, dll. 47 Ia berhenti melakukan aktivitas-aktivitas yang biasa ia lakukan sebelum ia tenggelam dalam penggunaan narkobanya. Ia tidak lagi melakukan hobi-hobinya, menjalani aktivitas normal seperti sekolah, kuliah, atau bekerja seperti biasa, bila sebelumnya ia termasuk rajin beribadah bisa dipastikan ia akan menjauhi kegiatan yang satu ini, apalagi dengan khotbah agama yang selalu didengar bahwa orang-orang yang menggunakan narkoba adalah orang-orang yang berdosa. Narkoba dianggap sebagai sahabat yang selalu setia menemaninya. Orangtua bisa memarahinya, teman-teman mungkin menjauhinya, pacar mungkin memutuskannya, bahkan Tuhan mungkin dianggap tidak ada, tetapi narkoba selalu setia dan selalu dapat memberikan efek yang diinginkannya. Secara spiritual, Narkoba adalah pusat hidupnya, dan bisa dikatakan menggantikan posisi Tuhan. Adiksi terhadap narkoba membuat penggunaan narkoba menjadi jauh lebih penting daripada keselamatan 47 Aji Sucipto, Pengaruh Narkoba, Semarang: Tunas Karya, 2011, h. 27 40 dirinya sendiri. Ia tidak lagi memikirkan soal makan, tertular penyakit bila sharing needle, tertangkap polisi, dll. 48 Adiksi adalah penyakit yang mempengaruhi semua aspek hidup seorang manusia, dan karenanya harus disadari bahwa pemulihan bagi seorang pecandu tidak hanya bersifat fisik saja, tetapi juga harus mencakup ketiga aspek lainnya sebelum pemulihan itu dapat dianggap sebagai suatu pemulihan yang sebenarnya. 49 48 Darwin Dkk, jurnal Data Pencegahan dan Pemberantasan dan Peredaran gelap Narkoba P4GN tahun 2011,BNN: 2012 h. 5 49 Ibid., h. 8 41

BAB III PROFIL UMUM FORUM REMAJA MUSLIM PASIRBUAH

FORMUSPA A. Sejarah berdirinya Forum Remaja Muslim FORMUSPA Di zaman yang begitu rumit, masyarakat diperkotaan maupun dipedesaan dan khususnya para remaja bangsa kita pada saat ini kerapkali dihadapkan pada berbagai hal yang dapat menurun kan nilai-nilai moralitas generasi bangsa kita. Betapa tidak, di zaman yang penuh dengan kemajuan iptek ini begitu banyak generasi kita yang terlena dengan budaya-budaya dunia Barat yang justru memporak-porandakan moralitas bangsa kita yang berakibat pada kerusakan moral serta akhlak remaja sehingga mereka jauh dari identitas nya sebagai muslim Kerusakan mental dan spriritual masyarakat, khususnya pemuda generasi penerus bangsa, sangat memprihatinkan. Hal tersebut dapat dilihat dari maraknya kasus penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja, miras, seks bebas yang berujung pada aborsi, serta penyebaran HIV AIDS yang sangat marak di usia remaja pemuda. Belum lagi sikap mental malas, rendahnya etika, tidak mau bekerja keras, ingin serba instan dan hal - hal lain yang menyebabkan bangsa ini akan menjadi bangsa yang punah di muka bumi ini. Selain itu, kemajuan teknologi juga seringkali disalahgunakan oleh masyarakat terutama generasi bangsa ini dengan 42 mengakses file-file yang tidak mendidik yang juga menyebabkan rusaknya mental dan moralitas bangsa ini dan jauh dari budaya keislaman. Kita selaku umat yang berhati nurani tentunya sangat tidak menginginkan hal tersebut. Namun keprihatinan kita harus di buktikan dalam bentuk tindakan real supaya apa yang diharapkan dapat terwujud. Berangkat dari kondisi di atas, maka pada tanggal 12 februari 2012 di Dusun. Pasirbuah, Desa, Pasirmulya, Kecamatan. Majalaya, Kabupaten karawang berdirilah sebuah organisasi remaja muslim yang bernama Forum Remaja Muslim Pasirbuah yang di singkat dengan FORMUSPA. nama FORMUSPA itu sendiri diambil atas kesepakatan dari para remaja yang ada di desa tersebut awalnya bernama FRM forum remaja muslim tapi dengan terus berjalannya waktu dan banyak usulan-usulan yang menginginkan agar nama dusun di masukan dalam nama organisasi ini maka berubahlah menjadi Forum Remaja Muslim Pasirbuah FORMUSPA dengan alasan agar khalayak banyak mengetahui bahwa di pasirbuah ada suatu forum remaja muslim. FORMUSPA didirikan atas dasar kepedulian terhadap nasib anak bangsa khususnya pemuda yang ada di desa tersebut yang pada saat itu sebagian pemudanya adalah merupakan pecandu narkoba dan sering mengkonsumsi minuman keras sehingga seringkali terjadi tawuran antar pemuda karena di sebabkan oleh pengaruh dari narkoba dan minuman keras tersebut. Atas dasar itu ada sebagian pemuda lagi yang berinisiatif untuk untuk membuat suatu organisasi keremajaan yang islami agar 43 menjadi sentral kegiatan keruhanian yang mampu memberikan asas kemanfaatan khususnya bagi para remaja umumnya masyarakat setempat, dengan tujuan memberikan sebuah harapan bagi siapapun khususnya para pemuda yang ingin kembali ke jalan allah SWT dan ingin mendapatkan pencerahan dalam hidupnya serta menjalin hubungan silaturahmi yang lebih erat. Pada mulanya forum remaja muslim ini hanya mengadakan pengajian-pengajian rutin ceramah islami yang di adakan pada malam jumat setelah sholat berjamaah isya, yang ceramah islami itu di isi ustadz- ustadz yang ada di desa tersebut, tak banyak pemuda yang hadir pada saat itu hanya beberapa orang yang beminat mengikuti pengajian tersebut tetapi setelah beberapa bulan berjalan mulai banyak pemuda yang ikut hadir pada pengajian rutin yang di adakan forum remaja muslim ini. Setelah pengajian itu berjalan dengan lancar dan pemuda yang hadirpun semakin banyak, organisi ini mulai melebarkan sayap dakwahnya. Diawali dengan membuat struktur kepengurusan organisasi remaja muslim ini di lanjutkan dengan menyusun program-program serta rencana kegiatan yang di buat untuk memberdayakan para pemuda yang menjadi anggota organisasi ini. Maka pada saat itulah FORMUSPA mulai berdiri dan di akui oleh masyarakat tak hanya di desa tetapi pada tingkat kecamatan bahkan diakui di kabupaten dan seringkali FORMUSPA ini di libatkan untuk mensukseskan program-program pemerintahan. Tentunya 44 hal ini tak lepas dari bimbingan dan dukungan dari para orangtua, guru- guru serta tokoh masyarakat yang ada di lingkungan tersebut. FORMUSPA mampu menjadi wadah bagi para pemuda untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya serta terus mengasah kreativitasnya, sehingga sedikit demi sedikit pemuda di desa tersebut sudah mulai meninggalkan kebisaan yang buruk dan berubah menjadi pemuda yang menjadikan islam sebagai landasan sehingga apa yang menjadi kebiasaan dulu di tinggalkan dan mulai berpijak di jalan yang di ridhoi Allah SWT dengan tingkah serta prilaku yang bernafaskan islam dan mampu menerapkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Melihat perkembangan dan dinamika waktu yang telah berjalan, organisasi ini terus meningkatkan kualitasnya dengan membuat pelatihan - pelatihan, pembinaaan dan penyuluhan dalam menghadapi problematika hidup khususnya dalam menanggulangi penyalahgunan narkoba, serta kursus keterampilan anggota organisasi ini. Sehingga ekistensi formuspa ini lebih mendapatkan respon dari masyarakat sehingga dalam menjalankan kegiatan atau program-programnya selalu mendapatkan dukungan dari masyrakat dan pemerintahan baik itu dukungan moril ataupu materil. FORMUSPA ini sangat memberikan manfaat yang positif terhadap pemuda khususnya dan umumnya masyarakat desa. Banyak perubahan yang terjadi setelah adanya forum remaja muslim pasirbuah ini. Tak hanya