Istita’ah dalam Haji
b. Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menangani pembayaran
BPIH nasabah dengan menggunakan prinsip al-Qardh sesuai Fatwa DSN-MUI 19DSN-MUIIV2001
c. Pembiayaan haji menggunakan fatwa dewan syariah nasional
DSN No.29DSN-MUIVI2002 tentang pembiayaan pengurusan haji lembaga keuangan syariah.
d. Jasa pengurusan haji yang dilakukan LKS tidak boleh disyaratkan
dengan pemberian talangan haji. e.
Besar imbalan jasa al-ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan al-Qardh yang diberikan LKS kepada nasabah.
Pertimbangan Fatwa a.
salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah pengurusan haji dan talangan BPIH
b. Lembaga keuangan syariah perlu merespon kebutuhan masyarakat
tersebut dalam berbagai produk c.
Bahwa agar pelaksanaan transaksi tersebut sesuai dengan prinsip syariah, dewan syariah nasional memandang perlu menetapkan
fatwa tentang pengurusan dan pembiayaan haji oleh LKS untuk menjadikan pedoman.
Kedua: ketentuan a.
jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajiban atau jika terjadi perselisihan diantara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya
dilakukan melalui arbitrase syariah setelah tidak tercapai kesepakatan musyawarah.
b. Fatwa ini belaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagai mestinya.