“Haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi. Barang siapa mengerjakan ibadah haji paa bulan-bulan itu, maka janganlah ia berkata jorok,
berbuat maksiat dan bertengkar dalam haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baiknya bekal
adalah takwa. Dan bertakwalah kepadaku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.
” QS. Al-Baqorah:197
2. Kesesuaian Syariah pada Penerapan Akad Haji Tabarru
Akad-akad yang diterapkan seperti hibah dan wakalah adalah akad yang termasuk dalam akad tabarru. Hibah yang diterapkan perusahaan berupa subsidi
yang diberikan kepada jamaah sudah sesuai dengan ketentuan syariah. Dimana perusahaan murni memberikan hibah berupa subsidi tanpa mengambil keuntungan
dari produk haji tabarru ini. Sedangkan pada akad wakalah yang digunakan pada produk haji tabarru ini juga sudah sesuai dengan dasar-dasar syariah seperti Al-
Qur’an dan As-Sunnah serta fatwa Dewan Syariah Nasional. Penerapan akad wakalah pada produk haji tabarru ini adalah untuk
mewakilkan jamaah memesan kursi pemberangkatan haji. PT Pandan Harum Sakinah akan mewakilkan terlebih dahulu untuk memesan kursi pemberangkan
setelah mekanisme program tabarru jamaah keluar. Namun pada produk ini, akad wakalah
yang digunakan murni hanya mewakilkan jamaah untuk memesan kursi keberangkatan jamaah tanpa meminta imbalan kepada jamaah. Penerapan akad
wakalah pada produk haji tabarru ini sudah sesuai berdasarkan Fatwa Dewan
Syariah Nasional NO: 10DSN-MUIIV2000.
66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Mekanisme yang diterapkan pada produk haji tabarru telah sesuai dengan apa yang telah dimaksudkan Al-Quran pada surat Al-Imran:197 serta fatwa-
fatwa dari Dewan Syariah Nasional mengenai haji. Dimana pada mekanisme produk ini mengutamakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang muslim yang hendak
berangkat menunaikan ibadah haji. Sedangkan hasil penelitian dalam penerapan akad pada produk haji
tabarru yang diterapkan PT. Pandan Harum Sakinah ini diketahui bahwa akad yang
digunakan PT. Pandan Harum Sakinah terkait produk haji tabarru menggunakan prinsip tolong menolong yang menggunakan akad hibah dan wakalah. Dimana pada
akad hibah yang digunakan, PT Pandan Harum Sakinah memeberikan subsidi dari kepada jamaah yang diambil dari keuntungan atau ujarahijarah yang diterima dari
setiap jamaah yang menggunakan jasa atau produk yang ada pada PT. Pandan Harum Sakinah. Serta akad wakalah yang memposisikan PT. Pandan Harum
Sakinah sebagai wakil dari jamaah untuk memesan porsi haji serta keperluan lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan ibadah haji setelah dana tabarru keluar.
Namun pada produk ini, akad wakalah yang digunakan murni hanya mewakilkan
jamaah untuk memesan kursi keberangkatan jamaah tanpa meminta imbalan kepada jamaah.
Sementara itu, kesesuaian syariah pada pelaksanaan produk haji tabarru, baik kesesuaian syariah pada mekanisme operasional maupun kesesuaian pada
penerapan akad haji tabaru telah sesuai menurut prinsip syariah. Dimana pada mekanisme produk haji tabarru telas sesuai berdasarkan Al-Quran pada surat Al-
Imran:197 serta fatwa-fatwa dari Dewan Syariah Nasional mengenai haji, sedangkan pada penerapan akad haji tabarru telah sesuai dengan Fatwa Dewan
Syariah Nasional NO: 10DSN-MUIIV2000.
B. Saran
Dalam kesempurnaan selalu tidak terlepas dari pada kekurangan, meskipun diupayakan semaksimal mungkin untuk mencapai kesempurnaan dengan
menghindari dan mengurangi hal-hal yang kurang baik. Berkenaan dengan hal tersebut, maka berdasarkan dari data yang telah didapat kemudian dianalisis
selanjutnya disimpulkan maka penulis memiliki pandangan atau saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk perkembangan selanjutnya
yang lebih baik bagi diri penulis pribadi, bagi pihak PT Pandan Harum Sakinah, bagi pembaca, serta bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini. Adapun
saran tersebut diantaranya: