Dalil Pensyar’iatanya Haji Sebagai Rukun Islam
Yaitu bulan syawal, Dzulqaidah dan beberapa hari dari bulan Dzulhijjah. Ini agaknya dimaksudkan agar calon jamah haji dapat mempersiapkan diri sebaik
mungkin, baik mental, spiritual, dan pengetahuan, maupun jasmani dan material.
8
Karena itulah, maka diterapkan sekian syarat bagi yang hendak melaksanakan ibadah haji. Syarat wajib haji baik laki-laki maupun perempuan yang
sudah memenuhi syarat sebagai berikut: a.
syarat pertama: yang hendak melaksanakan ibadah haji haruslah seorang muslim, bukan saja karena ibadah haji adalah puncak dari rukun Islam,
tetapi juga karena disanalah hendaknya nampak jelas penyerahan diri seorang manusia kepada Allah. Karena itu pula, siapa yang bermaksud berkunjung kesana
hendaknya membersihkan diri dengan taubatan kepada Allah. Saling memaafkan dan berusaha sungguh-sungguh untuk tidak membawa atau menggunakan sesuatu
yang haram dalam konteks perjalanan ini. b.
Syarat kedua dan ketiga: untuk memantapkan maksud diatas, maka dirumuskan syarat kedua dan ketiga, yakni yang bersangkutan haruslah yang
berakal sehat lagi bebas merdeka tanpa satu ikatan perbudakan. Dengan akal yang sehat dia dapat memahami makna dan tujuan ibadahnya dan dengan kebebasan
memilih untuk hanya mengabdi kepada Allah dan berserah diri sepenuhnya kepada Nya.
8
Ibid
c. Syarat keempat: adalah kemampuan. Ini mencakup beberapa aspek,
yaitu: kemampuan material yang diperoleh secara halal, tetapi bukan dengan menjual satu-satunya sumber penghasilan atau menjual sesuatu yang dapat
mengakibatkan kesulitan hidup yang bersangkutan dan keluarganya. Kemampuan material ini bukan saja untuk Ongkos Naik Haji ONH, yakni biaya perjalanan
ibadah haji, serta kebutuhan hidup disana, tetapi juga kebutuhan keluarga yang ditinggal selama calon haji dalam perjalanan.
Selanjutnya kemampuan fisik, karena ibadah haji adalah ibadah yang sangat membutuhkan fisik yang sangat sehat, dalam ritual yang berkaitan dengan
ibadah haji, tidak ada satu bacaan wajib pun yang harus anda baca dalam konteks melaksanakannya. Masa kini, persyaratan fisik ini semakin ditekankan karena
jumlah jamaah haji sudah sedemikian banyak. Karena itulah sehingga organisasi Negara-negara Islam menetapkan kuota bagi setiap Negara berdasarkan jumlah
penduduknya. Tidaklah wajib bagi mereka yang sangat tua atau sakit yang berat untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah. Banyak sisi ibadah lain yang dapat
dilakukannya di kampung halaman sesuai dengan kondisi kesehatannya. “Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai kemampuannya”. QS.
Al-Baqarah:296 Yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan ilmiah dan rohani.
Pelajarilah dengan seksama seluk beluk ibadah haji agar anda tidak melanggar