Model SD – Teori Film

47 Tekanan osmotik pada sisi umpan berdasarkan Tabel 15 berkisar antara 5.77 – 7.72 Bar. Secara teori perpindahan massa pada filtrasi RO tidak akan terjadi jika TMP yang diberikan lebih kecil dari tekanan osmotik pelarut, dalam hal pada kondisi operasi TMP 4 dan 6 Bar. Pada penelitian ini perpindahan massa dengan kondisi operasi TMP 4 dan 6 Bar diperoleh setelah sebelumnya kondisi operasi diatur pada TMP 8 Bar yang telah melewati tekanan osmotik jus, selanjutnya secara perlahan valve pada retentat diatur hingga mencapai kondisi operasi TMP yang diinginkan. Proses perpindahan massa dapat terjadi karena pada sisi permeat telah terdapat larutan jus yang mempercepat proses difusi larutan. Perbedaan tekanan osmosis semakin kecil dengan peningkatan konsentrasi solut pada sisi permeat. Konsentrasi solut pada sisi permeat, dalam hal ini kandungan gula dan asam sitrat sebagai komponen mayor dalam jus dipengaruhi oleh kondisi operasi TMP yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

4.2.2. Model Perpindahan Massa

a. Model SD – Teori Film

Tekanan osmosis yang telah didapat selanjutnya dimasukkan ke dalam persamaan 6 untuk mendapatkan fluksi hasil perhitungan. Fluksi hasil perhitungan dengan model difusi larutan dapat dilhat pada Tabel 15. Perbandingan nilai fluksi hasil percobaaan dengan fluksi hasil perhitungan dapat dilihat pada Gambar 25 dan 26 data dan contoh perhitungan pada Lampiran 21. Tabel 15 Fluksi hasil perhitungan dengan model SD – teori film v m s -1 0.01 0.015 0.02 0.03 TMP Bar 4 2.46 x 10 -6 1.85 x 10 -6 1.51 x 10 -6 1.23 x 10 -6 6 4.26 x 10 -6 3.62 x 10 -6 2.78 x 10 -6 2.07 x 10 -6 8 4.18 x 10 -6 4.01 x 10 -6 3.99 x 10 -6 2.43 x 10 -6 48 Gambar 25 Fluksi hasil percobaan titik dan hasil prediksi garis model SD – teori film pada variasi laju alir data pada Lampiran 21 a v = 0.01 m s -1 b v = 0.015 m s -1 c v = 0.02 m s -1 d v = 0.03 m s -1 1.00E ‐09 1.00E ‐08 1.00E ‐07 1.00E ‐06 1.00E ‐05 3 4 5 6 7 8 9 Fluksi m s ‐1 TMP Bar 1.00E ‐09 1.00E ‐08 1.00E ‐07 1.00E ‐06 1.00E ‐05 3 4 5 6 7 8 9 Fluksi m s ‐1 TMP Bar 1.00E ‐09 1.00E ‐08 1.00E ‐07 1.00E ‐06 1.00E ‐05 3 4 5 6 7 8 9 Fluksi m s ‐1 TMP Bar 1.00E ‐09 1.00E ‐08 1.00E ‐07 1.00E ‐06 1.00E ‐05 3 4 5 6 7 8 9 Fluksi m s ‐1 TMP Bar 49 Gambar 26 Fluksi hasil percobaan titik dan hasil prediksi garis model SD – teori film pada variasi TMP data pada Lampiran 21 Gambar 25 dan 26 menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan antara nilai fluksi percobaan dengan nilai fluksi perhitungan. Fluksi hasil percobaan lebih kecil satu orde dibandingkan dengan fluksi perhitungan, tetapi keduanya menunjukkkan pola yang sama. Nilai fluksi percobaan yang lebih kecil dibandingkan nilai prediksi dapat disebabkan faktor lain seperti jenis membran. Model yang digunakan merupakan model yang telah terbukti sesuai pada RO dengan tekanan tinggi diatas 20 bar, sedangkan membran yang digunakan merupakan jenis membran RO dengan tekanan rendah Low Pressure Reverse Osmosis. a TMP = 4 Bar b TMP = 6 Bar c TMP = 8 Bar 1.00E ‐09 1.00E ‐08 1.00E ‐07 1.00E ‐06 1.00E ‐05 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 Fluksi m s ‐1 Laju alir m s ‐1 1.00E ‐09 1.00E ‐08 1.00E ‐07 1.00E ‐06 1.00E ‐05 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 Fluksi m s ‐1 Laju alir m s ‐1 1.00E ‐09 1.00E ‐08 1.00E ‐07 1.00E ‐06 1.00E ‐05 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 Fluksi m s ‐1 Laju alir m s ‐1 50

b. Model SD – Tahanan Adsorpsi