Persiapan bahan baku Mikrofiltrasi

26 Tabel 9 Spesifikasi membran RO Spesifikasi Nilai Luas permukaan membran m 2 0.59 Panjang membran m 0.26289 Lebar feed spacer m 0.000508 Maksimum tekanan operasi MPa 0.86 Maksimum debit umpan m 3 s -1 0.000125 Maksimum laju alir m s -1 0.11 Maksimum temperatur operasi o C 45 pH operasi 3.0 -10.0 hasil perhitungan berdasarkan luas feed spacer = 0.0011 m 2 perhitungan pada Lampiran 1

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Persiapan bahan baku

Bahan baku yang digunakan adalah jeruk Pontianak Citrus nobilis L. var microcarpa, spesies Citrus nobilis, genus Citrus, dan famili Rutaceae. Tahapan kerja meliputi persiapan bahan baku meliputi: ƒ Sortasi, pencucian, pengupasan kulit dan ekstraksi jeruk untuk menghasilkan jus jeruk. ƒ Penyaringan jus untuk menghilangkan serat halus menggunakan kain saring. Jus selanjutnya disaring menggunakan saringan stainless stell ukuran 200 mesh.

3.2.2. Mikrofiltrasi

Mikrofiltrasi jus jeruk bertujuan untuk menghilangkan rasa pahit yang disebabkan senyawa limonin dan naringin. Jus jeruk hasil persiapan bahan baku diumpankan ke membran mikrofiltrasi dengan kondisi operasi terbaik yang diperoleh Aghitsni 2008 yaitu tekanan transmembran 1.74 Bar dan laju alir 0.08 m s -1 . 3.2.3. Reverse Osmosis Penelitian diawali dengan penentuan sifat fisik jus jeruk hasil mikrofiltrasi meliputi: pengukuran viskositas, total padatan terlarut o Brix, pH, prosentase asam sitrat anhidrat, rasio brixasam, vitamin C, total gula dan gula pereduksi. Selanjutnya jus jeruk hasil mikrofiltrasi diumpankan untuk proses RO. Penelitian 27 dilakukan dengan dua cara yaitu filtrasi tanpa pemekatan dan filtrasi pemekatan. Filtrasi tanpa pemekatan dilakukan dengan resirkulasi retentat dan permeat untuk mendapatkan kondisi operasi terbaik dan data untuk pemodelan. Filtrasi pemekatan dilakukan dengan resirkulasi retentat dan pemisahan permeat untuk mendapatkan tingkat pemekatan tertinggi. Filtrasi tanpa pemekatan menggunakan kondisi operasi 4 laju alir umpan 0.01, 0.015, 0.02, dan 0.03 m s -1 dan 3 tekanan transmembran 4, 6 dan 8 bar. Parameter yang dilihat pada proses ini adalah pengaruh tekanan transmembran dan laju alir crossflow terhadap fluksi, tingkat rejeksi dan kualitas konsentrat jeruk. Analisis terhadap kualitas permeat dan rententat yang diukur meliputi total gula, gula pereduksi, total padatan terlarut o Brix dan total asam Lampiran 2. Pada tahap awal proses filtrasi, keluaran dari membran didaur-ulang recycling sampai diperoleh waktu tunak saat tercapai fluksi yang konstan. Pengambilan contoh dilakukan setelah waktu tunak diperoleh. Diagram alir untuk mencapai waktu tunak dapat dilihat pada Gambar 9. Penelitian filtrasi pemekatan dilakukan dengan menggunakan kondisi operasi terbaik TMP dan laju alir yang didapat dari tahapan penelitian sebelumnya. Parameter yang diamati yaitu perubahan fluksi dan konsentrasi total padatan terlarut o Brix selama proses pemekatan. Pemekatan dilakukan selama 6 jam untuk mendapatkan perubahan fluksi dan konsentrasi total padatan terlarut terhadap waktu. Selanjutnya tingkat pemekatan yang diperoleh selama pemekatan selama 6 jam dan tingkat pemekatan tertinggi yang dapat diperoleh dihitung berdasarkan data percobaan. 28 Gambar 9 Diagram alir penentuan kondisi tunak

3.2.4. Pemodelan