5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Produksi dan Potensi Jeruk Indonesia
Produksi jeruk Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun dengan jumlah signifikan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Produksi, kebutuhan, ekspor dan impor jeruk dan surplus jeruk Indonesia 2002 – 2007
Tahun Produksi
ton Kebutuhan
Jeruk nasional ton
Ekspor ton
Surplus
1
ton
2002 968 132
429 919 1 097
537 116 2003
1 529 824 637 661
954 891 209
2004 2 071 084
639 000
2
1 261 1 430 823
2005 2 214 020
- -
- 2006
2 565 543 -
- -
2007 2 625 884
- -
- Sumber : BPS 2007, Ditjen Tanaman Pangan 2005
1
data diolah
2
angka prediksi Produksi jeruk nasional setiap tahunnya secara umum masih jauh diatas
konsumsi dan ekspor jeruk Indonesia Tabel 1. Nilai surplus produksi setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan, tetapi disisi lain Indonesia
masih mengimpor jeruk dan produk olahannya. Impor produk olahan jus dan konsentrat jeruk mencapai 2 142 ton dengan nilai mencapai 2,1 juta dolar atau
sekitar 19 milyar rupiah BPS 2001. Nilai surplus dan impor produk olahan jus dan konsentrat jeruk merupakan potensi yang sangat besar dalam pengembangan
produk olahan jeruk untuk memberikan nilai tambah yang signifikan.
2.2. Komposisi Kimia Jus Jeruk dan Produk Filtrasi Membran
Komponen kimia penyusun terbesar yang terdapat dalam jeruk adalah karbohidrat. Buah jeruk dalam setiap 100 gram bagian yang dapat dimakan
BDD mengandung, karbohidrat 7,2 gram, protein 0,5 gram dan lemak 0,1 gram dan vitamin C 50 – 100 mg. Kandungan kimia lain yang terkandung dalam jeruk
yaitu asam organik dan asam amino. Jenis asam organik yang terdapat dalam
6 jeruk antara lain asam sitrat, asam malat, asam suksinat, asam oksalat, asam
malonat, dan asam-asam dalam jumlah kecil lainnya Vandercook 1977. Jenis karbohidrat dalam buah jeruk yaitu karbohidrat yang dapat larut yaitu gula dan
karbohidrat yang tidak dapat larut polisakarida Winarno 1992. Komposisi kandungan gula dalam jus dari beberapa varietas jeruk dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Kandungan gula di dalam jeruk
Varietas Gula
Total Pereduksi Non-pereduksi
Grape fruit Marsh 2.3 – 4.8
2.6 - 3.1 5.1 – 7.8
Lemon Eureka 0.78 – 2.6
0.3 - 0.63 0.81 – 3.2
Lime Tahiti
1.29 0.10 1.39 Valencia orange
3.2 – 5.0 2.3 – 5.2
5.4 – 10.3 Navel orange
4.3 – 5.8 -
7.3 – 10.5 Sumber : Cready 1977
Komposisi gula pada jus jeruk segar maupun yang telah diproses secara umum tidak berbeda dari komposisi jeruk Tabel 2. Komponen gula utama dalam
jus jeruk yaitu fruktosa, glukosa dan sukrosa. Komposisi fruktosa, glukosa dan sukrosa dari total gula berdasarkan Tabel 3 masing-masing sebesar 28, 26 dan
46. Tabel 3 Komposisi gula dalam jus jeruk
Kategori Komposisi
Fruktosa Glukosa Sukrosa Total Jus jeruk tanpa gula
2.0 1.9
3.3 7.2
Minuman jus jeruk + gula 1.1
1.1 6.8
9.0 Sumber: ACT 2008
Fruktosa dan glukosa merupakan gula pereduksi dengan rumus molekul yang sama yaitu C
6
H
12
O
6
tetapi dengan struktur molekul yang berbeda. Bobot molekul kedua senyawa juga sama yaitu 180.16 g mol
-1
. Sukrosa merupakan gula non pereduksi termasuk dalam disakarida dengan rumus molekul C
12
H
22
O
11
dan berat molekul sebesar 342.3 g mol
-1
. Asam asetat yang merupakan jenis asam organik yang paling banyak terdapat pada jeruk memiliki rumus molekul C
6
H
8
O
7
dengan berat molekul 192.12 g mol
-1
. Struktur molekul fruktosa, glukosa, sukrosa dan asam sitrat dapat dilihat pada Gambar 1, 2, 3 dan 4
Wikipedia 2008, 2009a, 2009b, 2009c.
7
Gambar 1 Struktur molekul fruktosa
Gambar 2 Struktur molekul glukosa
Gambar 3 Struktur molekul sukrosa
Gambar 4 Struktur molekul asam sitrat CH
2
OH H
OH OH
OH OH
H H
H O
H CH
2
OH
OH OH
OH
H CH
2
OH H
O
H
CH
2
OH H
OH OH
OH H
O H
O H
CH
2
OH
OH OH
OH
H CH
2
OH H
O
O
OH OH
OH OH
O O
8 Komposisi jus yang penting mempengaruhi kualitas jus jeruk antara lain
padatan terlarut, keasaman, rasio Brixasam, warna jus, kadar senyawa penyebab rasa pahit rendah dan kadar flavor yang baik USDA 1983. Standar jus jeruk
pasteurisasi menurut USDA dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Standar kualitas jus jeruk pasteurisasi menurut USDA 1983
Standar Grade A
Grade B
Jus murni Jus + gula
Jus murni Jus + gula
Brix min. 11.0
min. 11.0 min. 10.5
min.10.5 Rasio
brix asam min max min max min max min max
Californiaarizona 11.5:1 18.0:1 12.5:1 20.5:1 10.5:1 23.0:1 10.5:1 23.5:1 Diluar
Californiaarizona 12.5:1 20.5:1 12.5:1 20.5:1 10.5:1 23.0:1 10.5:1 23.5:1
Proses klarifikasi jus jeruk dengan menggunakan membran menyebabkan perubahan komposisi jus jeruk yaitu penurunan kandungan beberapa komponen
utama. Aghitsni 2008 mendapatkan penurunan kandungan jus jeruk hasil mikrofiltrasi membran 0.1 µm sebesar 38 untuk total padatan terlarut, 44
untuk kandungan vitamin C dan penurunan 10 untuk kandungan asam sitrat. Penurunan kandungan jus jeruk yang mempengaruhi kualitas jus jeruk seperti
total padatan terlarut, kadar asam dan vitamin C tidak diharapkan pada proses filtrasi dengan membran. Proses klarifikasi jus jeruk menggunakan filtrasi
membran umumnya dilanjutkan dengan proses pemekatan dengan membran RO. Pemekatan dengan RO selain bertujuan untuk menghilangkan kandungan air juga
dapat bertujuan untuk meningkatkan kualitas jus jeruk. Produk konsentrat yang dihasilkan dengan RO mampu mempertahankan bahkan meningkatkan komposisi
kimia jus jeruk. Tabel 5 memperlihatkan perbandingan komposisi kimia jus jeruk awal dan konsentrat hasil penelitian pemekatan jus jeruk menggunakan RO yang
didapat Jesus et al. 2007. Tabel 5 Komposisi kimia jus jeruk umpan dan produk konsentrat hasil
pemekatan dengan RO penelitian Jesus et al. 2007 Jus awal
Jus konsentrat TMP 20 bar
40 bar 60 bar
pH 4.2
4.1 4.3
4.3 Total asam g asam sitat 100 ml
0.4 1.0
1.4 1.8
Padatan terlarut _Brix 8.2
16.0 28.5
35.7 Viskositas mPa s
1.5 2.3
5.3 10.3
Vit. C mg asam askorbat 100 g 29.3
53.9 82.7
101.1
9
2.3. Proses Pemekatan Jus Jeruk