Aplikasi RO untuk Pemekatan Jus

10 Penggunaan teknologi membran merupakan alternatif dalam pemekatan jus jeruk. Proses membran tidak menggunakan temperatur tinggi dan energi yang dibutuhkan selama proses relatif rendah.

2.4. Aplikasi RO untuk Pemekatan Jus

Jenis aplikasi membran yang dapat diterapkan untuk proses pemekatan jus buah-buahan adalah Reverse Osmosis RO, Distilasi Membran Membrane Destillation dan Destilasi Osmotik Osmotic Distillation - OD. Perbedaan jenis aplikasi terletak pada daya penggerak yang digunakan, dimana pemisahan dengan RO menggunakan prinsip perbedaan tekanan, MD berdasarkan perbedaan temperatur, sedangkan OD berdasarkan perbedaan konsentrasi larutan antara dua sisi membran Mulder 1996; Cassano et al. 2003. RO adalah membran non-porous dimana hampir hanya air yang dapat melewati membran ini. Garamion dan bahan organik dengan ukuran molekul 50 Da dapat ditahan oleh membran ini. Tekanan yang digunakan dalam operasi RO sebesar 20-60 bar, tetapi dapat juga mencapai 200 bar Cheryan 1998. RO dapat digunakan sebagai alternatif pemekatan jus, dimana proses ini produk tidak mengalami perubahan fase atau menggunakan temperatur tinggi. Kelebihan utama dari pemekatan RO adalah menghasilkan produk berkualitas tinggi dimana nutrisi, aroma dan komponen flavor bahan yang diolah dapat dipertahankan. Proses RO bekerja pada temperatur operasi yang rendah sehingga membutuhkan konsumsi energi yang rendah, instalasi yang kompak dan pengoperasian yang mudah Alvarez et al. 2000; Girard Fukumoto 2000; Koseoglu et al. 1990 diacu dalam Jesus et al. 2007. Kekurangan dari proses ini adalah tingkat pemekatan yang lebih rendah dibandingkan evaporasi thermal, karena tekanan osmosis jus buah yang tinggi membatasi efisiensi proses. Proses RO secara prinsip dapat memisahkan air dari jus tetapi dibatasi oleh tekanan osmotik jus yang tinggi. Komponen aroma dan beberapa unsur kimia lain seperti antosianin, vitamin, gula, asam, Kalsium, Kalium, Magnesium dan Fosfor ditahan selama proses RO. Tingkat pemekatan jus buah pada industri jus konvensional mampu mencapai 42 hingga 65 o Brix, dalam hal ini RO harus dilihat sebagai proses awal yang diikuti proses lain seperti evaporasi osmotik 11 Girard Fukumoto 2000 diacu dalam Jesus et al. 2007. Operasi proses RO memerlukan tekanan tinggi untuk dapat melewati tekanan osmosis jus 10 hingga 200 bar. Sebagai contoh, jus jeruk dengan total padatan 11 memiliki tekanan osmotik 15 bar, ketika dipekatkan hingga 60, tekanan osmotiknya meningkat hingga 190 bar Cassano et al. 2003; Cheryan 1998; Gostoli et al. 1995 diacu dalam Jesus et al. 2007. Beberapa penelitian penerapan RO dalam proses pemekatan jus buah-buahan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Beberapa penelitian penerapan RO pada pemekatan jus buah No. Peneliti, tahun Bahan baku Membran Kondisi operasi Hasil 1. Galaverna et al. 2008 Jus jeruk manis blood orange UF, RO, OD ∆P RO: 60 Bar o Brix RO: 21,4 o Brix OD: 60,6 2. Jesus et al. 2007 jeruk brazil cv. Pera Citrus sinensis L.Osbeck RO ∆P: 20;40;60 Bar Laju alir 650 l.jam -1 FP: 2,3; 3,8; 5,8 o Brix 16; 28; 36 Fluksi: 11; 20; 28 liter.jam -1 .m -2 3. Gomes et al. 2005 jus acerola UF, RO ∆P RO: 20; 40; 60 Bar o Brix: 9,76; 14,56; 17,36 4. Rodrigues et al. 2004 Jus camu- camu Brazil RO, evaporasi osmotik ∆P RO: 20,40,60 Bar, o Brix: 14,8 -25,5 Fluksi rata-rata: 18,2 – 50,6 liter.jam -1 .m -2 5. Cassano et al. 2003 jeruk orange dan lemon dan wortel UF, RO, MD ∆P RO: 25; 35 Bar RO: o Brix Jeruk: 20, FP: 1,79, Fluksi: 10 – 2 liter.jam -1 .m -2 6. Alvarez et al. 2002 Jus apel RO ∆P 15 – 70 Bar o Brix 10 -22,7, Fluksi 25 liter.jam -1 .m -2 7. Alvarez et al. 2000 Jus apel UF, RO, PV, evaporasi ∆P RO: 70 Bar RO: o Brix 25,5-26,6, Fluksi 12,5 – 16 liter.jam -1 .m 2 Evaporasi: 72 o Brix 8. Silva et al. 1998 Jus jeruk UF 50 kDa, RO UF: 1,2 Bar, RO: 20; 40; 60 Bar Faktor pemekatan FP: 2,77; 3,53; 3,59, o Brix: 18,15; 23,44; 29,8 Tekanan osmotik pada jus pada proses RO telah diperkirakan akan meningkat secara cepat dengan peningkatan konsentrasi gula 100 dan 200 bar 12 untuk konsentrasi 42 dan 60 gram TSS100 gram. Nilai konsentrasi juga menunjukkan peningkatan kekentalan. Faktor tekanan osmotik dan kekentalan mempengaruhi proses pemekatan sehingga pemekatan dengan RO tidak dapat lebih dari 20 untuk kondisi operasi tekanan transmembran 35 Bar dan pemekatan hingga 36 pada tekanan transmembran hingga 60 Bar. Keterbatasan ini menyebabkan proses RO hanya dapat dipertimbangkan sebagai proses pemekatan awal Cassano et al. 2003; Jesus et al. 2007.

2.5. Fenomena Osmosis dan Tekanan Osmotik