12
3.1.4 Gambaran Darah
Pengamatan gambaran darah yang dilakukan meliputi jumlah eritrosit, hemoglobin, hematokrit, leukosit, dan diferensial leukosit yang meliputi monosit,
neutofil, limfosit dan trombosit.
3.1.4.1 Eritrosit
Rata-rata jumlah eritrosit selmm
3
ikan mas pada kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan A, perlakuan B dan perlakuan C disajikan pada Gambar 3.
Terjadi peningkatan jumlah eritrosit pada hari ke-25 untuk semua perlakuan. Tingginya jumlah eritrosit pasca infeksi diduga menandakan ikan dalam keadaan
stres akibat penyuntikkan pada hari ke-22. Jumlah eritrosit menurun mulai dari hari ke-27, kembali normal dan stabil pada hari ke-29 sampai hari ke-32. Jumlah
eritrosit pada hari ke-22 sampai hari ke-32 untuk semua perlakuan secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf 95. Jumlah eritrosit
tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol positif hari ke-25 yaitu sebesat 1,47x10
6
selmm
3.
Analisis statistik jumlah eritrosit ikan selama masa pemeliharaan dapat dilihat pada Lampiran 4.
K - : tanpa penambahan ekstrak bawang putih dan disuntik PBS 0,1 ml. K + : tanpa penambahan ekstrak bawang putih dan diinfeksi KHV 0,1 ml.
A : penambahan ekstrak bawang putih 50 gramkg pakan selama 21 hari dan diinfeksi KHV 0,1 ml.
B : penambahan ekstrak bawang putih 50 gramkg pakan selama 14 hari dan diinfeksi KHV 0,1 ml.
C : penambahan ekstrak bawang putih 50 gramkg pakan selama 7 hari dan diinfeksi KHV 0,1 ml.
Gambar 3. Grafik Jumah Eritrosit selmm
3
Ikan Mas Cyprinus carpio
1380000 1390000
1400000 1410000
1420000 1430000
1440000 1450000
1460000 1470000
1480000
22 25
27 29
32
Ju m
lah E
ri tr
o si
t selm
m 3
Hari Ke-
K- K+
A B
C
13
3.1.4.2 Hemoglobin
Rata-rata kadar hemoglobin g ikan mas pada kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan A, perlakuan B dan perlakuan C disajikan pada Gambar 4.
Terjadi penurunan kadar hemoglobin pada semua perlakuan pada hari ke-25 pasca infeksi KHV dan penurunan terus terjadi sampai hari ke-27 untuk perlakuan
kontrol positif dan perlakuan A. Pada hari ke-27 sampai hari ke-32, kadar hemoglobin cenderung meningkat untuk semua perlakuan. Pada perlakuan kontrol
negatif, memiliki kadar hemoglobin yang relatif stabil karena tidak diinfeksi KHV. Pada hari ke-27, kadar hemoglobin perlakuan kontrol negatif berbeda
nyata dengan perlakuan kontrol positif, A, B dan C. Pada hari ke-29 dan 32, kadar hemoglobin perlakuan kontrol positif berbeda nyata dengan perlakuan A yang
juga berbeda nyata dengan perlakuan C. Kadar hemoglobin tertinggi terdapat pada hari ke-32 pada perlakuan perlakuan A yaitu sebesar 9,4. Sedangkan kadar
hemoglobin terendah terdapat pada perlakuan B pada hari ke-27 yaitu sebesar 3,8. Analisis statistik kadar hemoglobin darah ikan selama masa pemeliharaan
dapat dilihat pada Lampiran 4.
K - : tanpa penambahan ekstrak bawang putih dan disuntik PBS 0,1 ml. K + : tanpa penambahan ekstrak bawang putih dan diinfeksi KHV 0,1 ml.
A : penambahan ekstrak bawang putih 50 gramkg pakan selama 21 hari dan diinfeksi KHV 0,1 ml.
B : penambahan ekstrak bawang putih 50 gramkg pakan selama 14 hari dan diinfeksi KHV 0,1 ml.
C : penambahan ekstrak bawang putih 50 gramkg pakan selama 7 hari dan diinfeksi KHV 0,1 ml.
Gambar 4. Grafik Kadar Hemoglobin g Ikan Mas Cyprinus carpio
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
22 25
27 29
32
K ad
ar H
b
Hari Ke-
K- K+
A B
C
14
3.1.4.3 Hematokrit