Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

27

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Pemberian ekstrak bawang putih 50 gramkg pakan selama 21 hari menghasilkan tingkat kelangsungan hidup sebesar 91,7. Pemberian ekstrak bawang putih selama 21 hari merupakan lama pemberian yang paling optimum untuk mencegah penyakit Koi Herpes Virus KHV.

4.2 Saran

Perlu pengkajian mengenai berapa lama ketahanan kandungan bawang putih di dalam tubuh ikan mas sesudah terserang Koi Herpes Virus KHV. 28 DAFTAR PUSTAKA Anderson, D.P., Siwicki, A.K., 1993. Basic hematology and serology for fish health programs. Paper presented in second symposium on disease in Asian Aquaculture “Aquatic Animal Health and Environment”. Phukat, Thailand. 25-29 th . October 1993, hlm. 17. Angka, Sl., 2004. The Pathology of the Walking Catfish Clarias batrachus Infected Intraperitoncally with Aeromonas hydrophila. Asian Fisheris Science, 3. Philippines, p343. Arvin, A., 1996. Varicella zoster virus 3. Clinical Microbiology Reviews 9, 361- 381. Amlacher, E. 1970. Textbook of Fish Disease. DA Conroy, RL Herman Penerjemah. TFH Publ. Neptune. New York. 302 hal. Bastiawan, D., Taukhid, M., Alifudin., Dermawati., 1995. Perubahan hematologi dan jaringan ikan lele dumbo Clarias gariepinus yang diinfeksi cendawan Aphanomyces sp. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 106-115. Block, E., 1992. The Organosulfur Chemistry of Genus Allium. Implication for Organic Sulfur Chemistry. Angewandteh Chemie International Edition In English 31, 1135-1178. Bond, C.E., 1979. Biology of Fishes. Saunders College Publishing, Philadelphia. Chinabut, S., Limsuwan, C., Kitsawat, P., 1991. Histology of The Walking Catfish Clarias batrachus. Departement of Fisheries Thailand. Thailand, 96p. Davenport, K., 2001. Koi Herpesvirus KHV. Ornamental Aquatic Trade Association. United Kingdom. Fujaya, Y., 2002. Fisiologi Ikan : Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. Penerbit Bineka Cipta, Jakarta, hlm. 95-110. Giri, P., 2008. Efektivitas ekstrak bawang putih Allium sativum terhadap ketahanan tubuh ikan mas Cyprinus carpio yang diinfeksi koi herpes virus KHV. [Skripsi]. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Guyton, A.C., Hall, J.E., 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9 Terjemah Penerbit Buku Kedokteran EGC. 29 Lagler, K.F., Bardach, J.E., Miller, R.R., Passiono, D.R., 1977. Ichtyology. John Wiley and Sons Inc, New York-London.Lentera. 2002. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Air Deras. PT. Argomedia Pustaka, Depok. Nabib, R., Pasaribu, F.H., 1989. Patologi dan Penyakit Ikan. Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor, Bogor. [OATA] Ornamental Aquatic Trade Assosiation. 2001. Koi Herpes Virus KHV. United Kingdom. Puspitaningtyas, D., 2006. Potensi ekstrak bawang putih Allium sativum untuk menginaktifkan koi herpes virus KHV pada ikan mas Cyprinus carpio. [Skripsi]. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Randall, D.J., 1970. The Circulatory System In Fish Physiology Vol 4. Academic Press, London, pp. 133-172. Sjafei, D.S., Raharjo, M.F., Affandi, R., Sulistiono., 1989. Ikhtiology. Perikanan. IPB. Bogor. Sunarto, A., 2004. Epidemiology. Diagnostic and Preventive Practises for Koi erpesvirus KHV in Indonesia. Tokyo University of Marine Science and Technology. Fisheries Research Agency. Svobodova, Z., Vykusova, B., 1991. Diagnostic Prevention and Therapy of Fish Diseases and Intoxication. Reseacrh Intitute of Fish Culture and Hydrobiology Vodnany, Czechoslovakia. Available at http:www.fao.org. [18 September 2010] Syamsiah, I.S., Tajudin., 2006. Khasiat dan Manfaat Bawang Putih Raja Antibiotik Alami. PT. Agromedia Pustaka, Depok. Taukhid, A., Sunarto., Isti K., Hambali, S., Gardenia., 2004. Strategi Pengendalian Penyakit Koi Herpes Virus KHV Pada kan Mas dan Koi. Dalam; Makalah Workshop Pengendalian Penyakit Koi Herpes Virus pada Budidaya Ikan Air Tawar. Bogor 28 September 2004. Tizard, I.R., 1982. Pengantar Imunologi Veteriner. Universitas Airlangga, Surabaya. Wakita, K., Key, Y., Novita, P., Meliya, B., Safira., Indri, A., Edy, B.K., 2005. Collected Canes of Fish Siseases in Sumatra, Indonesia during 2002-2004. Direktorat Jendral. Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan. 30 Yuasa, K., Novita P, Meliya B and Edy BK. 2003. Panduan Diagnosa Penyakit Ikan. Direktorat Jendral. Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan. Wang, Y., 2007. Effect of probiotics on growth performance and digestive enzyme activity of the shrimp Panaeus vannamei. Aquaculture 269, 259- 264. Wedemeyer, G., Yasutake, W.T., 1977. Clinical methods for the assesment of the effectsn of environmental stress on fish health. Technical paper 89, USA. Departement of the Interior Fish and Wildlife Service, Wshington, D.C. 31 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Bahan-Bahan Larutan Hayem, Turk, PBS Phospat Buffrer Saline dan Anti koagulan. Larutan Hayem = HgCl 25 gram NaCl 5 gram Na 2 SO 4 2,5 gram Akuades 1000 ml Larutan Turk = Acetil Acid Glacial 2 ml Gentian Violet 1 ml Akuades 100 ml PBS = NaCl 8 gram KH 2 PO 4 0,2 gram NaH 2 PO 4 1,5 gram KCl 0,2 gram Akuades 1000 ml Anti Koagulan = Tri-Natriumcitrat 2-hydrat 3.8 gram Akuades 100 ml 32 Lampiran 2. Perhitungan Jumlah Sel Darah Keterangan : K = sel darah merah M = sel darah putih Contoh perhitungan leukosit ∑leukosit 64 kotak besar = 8600 sel Pengenceran leukosit 1 : 20 Volume 1 kotak besar 0,25 x 0,25 x 0,1 mm 3 = 4,3 x 10 5 selmm 3 M M M M K K K K K 33 Lampiran 3 . Perhitungan kadar hematokrit Chinabut et al. 1991 Ujung tabung mikrohematokrit dicelupkan ke dalam tabung yang berisi darah. Darah diambil sebanyak ¾ bagian tabung. Ujung tabung yang telah berisi darah ditutup dengan crytoceal dengan cara menancapkan ujung tabung ke dalam crytoceal kira-kira sedalam 1 mm sehingga terbentuk sumbat crytoceal. Tabung mikrohematokrit tersebut disentrifuge selama 5 menit pada 5000 rpm dengan posisi tabung yang bervolume sama berhadapan agar putaran sentrifuse seimbang. Panjang bagian darah yang mengendap dan panjang total volume darah yang terdapat di dalam tabung diukur dengan menggunakan penggaris. Kadar hematokrit merupakan banyaknya sel darah digambarkan dengan padatan atau endapan dalam cairan darah. Kadar hematokrit darah dapat dihitung dengan rumus : Contoh perhitungan : Panjang Plasma darah = 3,2 cm Panjang Padatan darah = 1,7 cm Kadar hematokrit Plasma Darah Padatan Darah Crytoceal Volume Darah 34 Lampiran 4. Analisis Statistik Kelangsungan Hidup, Jumlah Eritrosit, Kadar