3.2. Concurrent Engineering
5
Rekayasa serempak concurrent engineering merupakan salah satu upaya yang ditemukan untuk menjawab masalah di atas atau paling tidak sebagai
pendekatan terhadap masalah tersebut. Rekayasa serempak pada dasarnya adalah suatu kesepakatan dalam mengintegrasikan secara penuh fungsi-fungsi
perancangan, analisis dan engineering dari produk dan proses. Pengintegrasian ini diarahkan kepada pengurangan biaya dan waktu serta peningkatan kualitas produk
yang akan dihasilkan. Rekayasa serempak adalah suatu pendekatan sistematis dalam
perancangan secara terintegrasi dan serempak dari produk dan semua proses yang berkaitan termasuk manufaktur dan pendukungnya. Pendekatan ini dimaksudkan
untuk menyadarkan dann meningatkan para tenaga-tenaga yang terlibat agar memperhatikan secara komprehensif dan terintegrasi semua elemen dalam
product life cyclemulai dari konsepsi sampai disposal produk termasuk mutu, biaya, jadwal dan kebutuhan dari pelanggan. Rekayasa serempak semua fungsi
diintegrasikan dengan proses desain. Rekayasa serempak membuat pertimbangan keuntungan dan kerugian dalam hal parameter manufacturing, pengujian, dan
pelayanan terhadapa kinerja, ukuran, berat dan biaya produk yang dibuat. Diagram alir rekayasa serempak dapat dilihat pada Gambar 3.1.
5
Sukaria Sinulingga, Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009 h. 329-333
Kinerja
Pengujian
Manufacturing Desain
Verifikasi Review
Produksi Pengujian
Pelayanan
Biaya
Mutu
Gambar 3.1. Diagram Alir Rekayasa Serempak
Sumber:Sukaria,S. 2009
Diagram di atas memperlihatkan bahwa dalam fase desain, semua informasi yang kritikal mengenai kinerja yang diharapkan dari produk yang
sedang dirancang, pengujian, operasi manufacturing, mutu, batasan pembiayaan dan sistem pelayanan kepada pelanggan dikumpulkan secara lengkap lebih dahulu
sebelum proses desain dilakukan. Semua informasi tersebut kemudian dipertimbangkan secara serempak dlam proses desain bahkan orang-orang yang
berkompoten dengan sumber informasi tersebut ikut dalam tim desain. Dengan demikian, hasil rancangan tersebut telah memperhatikan semua aspek ke depan
yaitu fase-fase setelah desin selesai. Hal ini akan memperkecil terjadinya
pengulangan proses yang berarti pengurangan dalam pemborosan waktuu, biaya, tenaga, dan lebih menjamin tercapainya mutu produk seperti diharapkan.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN