Sejarah Umum Perusahaan Ruang Lingkup Bidang Usaha Lokasi Perusahaan Daerah Pemasaran Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Proses Produksi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Umum Perusahaan

PT. Garuda Mas Perkasa berdiri pada tahun 1984. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang karet, yaitu dalam pembuatan sandal bermerek swallow. Perusahaan yang memiliki status swasta nasional ini, terletak di daerah yang berlokasi di Jl. Kol. Yos Sudarso km 6,5, Medan, Sumatera Utara. Perusahaan ini memiliki beberapa cabang yaitu di Jakarta, Semarang dan Surabaya. Tenaga kerja perusahaan ini berjumlah 600 orang dengan kapasitas 3000 lusin per jam.

2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Garuda Mas Perkasa memproduksi sandal dalam ukuran yang berbeda-beda dan dalam tipe yang berbeda pula. Terdapat 13 tipe produk sandal yang diproduksi oleh perusahaan.

2.3 Lokasi Perusahaan

PT. Garuda Mas Perkasa berlokasi di Jl. Kol. Yos Sudarso km 6,5.

2.4 Daerah Pemasaran

Target Lokasi pemasaran PT. Garuda Mas Perkasa adalah Sumatera Utara. Sebagian produk juga dikirimkan ke cabang-cabang yang ada di pulau Jawa sepertidi Surabaya, Semarang, dan Jakarta.

2.5 Organisasi dan Manajemen

2.5.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bentuk pengaturan formal dari bagian-bagaian yang ada dalam sebuah organisasi. Struktur dari sebuah organisasi yang dirancang dengan baik akan bisa menggambarkan secara jelas pembagian kegiatan dalam unit-unit yang dibentuk sesuai dengan pengelompokan fungsi dan spesialisasi serta koordinasi antar unit tersebut. Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan ini adalah lini dan fungsional, karena organisasi fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang memiliki keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada para pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian dengan demikian pegawai atau karyawan dalam satu perusahaan terhubung dalam satu kesatuan struktur yang menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan dengan lebih baik dibandingkan tanpa adanya pembagian tugas kerja. Untuk pengumpulan orang-orang dalam satu unit, divisi, bagian ataupun departemen dengan tugas pekerjaan yang berkaitan diadakan kegiatan departementalisasi. Tugas dan wewenang masing-masing diuraikan pada struktur organisasi PT Garuda Mas Perkasa yang ditunjukkan pada Gambar 2.1. DIREKTUR UTAMA Manajer Pabrik Manajer Pemasaran Manajer Keuangan dan Administrasi Kabag Gudang Kabag Produksi Kabag Bengkel Bahan Baku Spare part Bahan Pembungkus Bahan Pembantu Laboratorium Petugas Mandor Mesin Kendaraan Listrik Diesel Bangunan Kabag Promosi Kabag Penjualan Kabag Distribusi Iklan HadiahBonus Adm. Penjualan Salesman luar Kota Salesman dalam Kota Pengiriman Gudang barang jadi Kasir Kabag Akuntansi Kabag Pembelian Bank Kas Kecil Akuntansi Umum Perpajakan Akuntansi Biaya Operasional Pembelian Kabag Umum Personalia Absensi Keamanan HumasIzin Rumah Tangga Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Garuda Mas Perkasa Sumber : PT. Garuda Mas Perkasa

2.5.2 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan keuntungan yang sebesar- besarnya. Untuk menghasilkan keuntungan tersebut maka seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan harus digunakan secara maksimal. Pembagian tugas dan tanggung jawab dilakukan agar keuntungan yang diperoleh pabrik bisa maksimal, antara lain adalah sebagai berikut : 1. Direktur Utama Direktur uatama sebagai pemegang tanggung jawab tertinggi di dalam perusahaan dan mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk menentukan kebijakan usaha, mengkoordinir kegiatan perusahaan. 2. Wakil Direktur Utama Wakil direktur utama mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk menggantikan peran Direktur Utama jika berhalangan hadir. 3. Manajer Pemasaran Manajer pemasaran mempunyai wewenang dan tanggung jawab melporkan kegiatan pemasaran kepada Direktur Utama. 4. Kepala Bagian Pembelian Kepala bagian pembelian mempunyai wewenang dan tanggung jawab menyediakan bahan mentah untuk kegiatan produksi. 5. Kepala Bagian Umum Kepala bagian umum mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk mengatur tenaga-tenaga teknik atau produksi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan. 6. Kepala Bagian Personalia Kepala bagian personalia mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk mengatur urusan kepegawaian. 7. Manajer Keuangan dan Administrasi Manajer keuangan dan administrasi mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk mempertanggungjawabkan keuangan perusahaan antara lain pemasukan dan pengeluarannya.

2.6 Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Jumlah tenaga kerja pada PT Garuda Mas Perkasa diperkirakan sekitar 120 pekerja yang terdiri dari pekerja tetap dan pekerja tidak tetap. PT. Garuda Mas Perkasa memiliki 6 hari kerja dan untuk per harinya 8 jam per hari. Tabel 2.1. Jam Kerja Non Shift Hari Waktu Kerja Istrirahat Senin-Sabtu 07.00-16.00 WIB 12.00-13.00 WIB Minggu Libur Sumber : PT Garuda Mas Perkasa

2.7 Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu proses pengolahan dari bahan baku, bahan setengah jadi hingga bahan jadi. Proses produksi merupakan suatu cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan mengggunakan sumber-sumber tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana yang ada, dan menghasilkan nilai tambah dari suatu barang.

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Proses Perancangan Produk

3 Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep menjadi informasi nyata. Hal ini berbeda dari membuat atau membangun. Menciptakan suatu konsep sebelum proses konversi menjadi bentuk fisik atau dapat diwujudkan, konsep tersebut dapat disebut sebagai proses perancangan. Menurut Caldecote 1989, desain adalah proses mengubah ide menjadi informasi bagaimana produk dapat dibuat. Dari perspektif perekayasa, perancangan merupakan penerapan konsep keilmuan, matematika, dan kreativitas yang diimaginasikan kedalam strukutur, mesin dan sistem yang menampilkan fungsi perspektif rekayasa. Dalam sebuah proses perancangan produk konsumen selain bentuk dan fungsi produk, ilmu rekayasa dan perancangan industri sangat penting dalam pengembangan produk tersebut. Produk konsumen bergantung pada engineer dan industrial designer, dimana engineer berfungsi sebagai penentu fungsi produk dan industrial designer berfungsi untuk menambahkan nilai estetika dalam perancangan tersebut. 4 Perancangan adalah penerapan prinsip-prinsip teknis dan ilmiah untuk mengatur komponen sebuah perangkat. Bila perangkat disesuaikan dan diwujudkan untuk mencapai hasil tertentu, harus memenuhi enam persyaratan sebagaimana digariskan oleh Pye 1989. Persyaratan ini adalah sebagai berikut. 3 Anil Mital, et all. Product Development A structured Approach to Consumer Product Development, Design and Manufacture. Cet. USA : Elsevier, 2008. h. 37 4 Ibid., h. 49-51