pH Fosfat Total Klorofil-a

8 kecepatan metabolisme dan respirasi organisme air yang mengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen Goldman Horne 1983. Menurut Wetzel 2001, Goldman Horne 1983, serta Welch 1952, intensitas cahaya matahari mempunyai korelasi positif dengan suhu di perairan. Intensitas cahaya matahari yang tinggi akan menyebabkan suhu di perairan menjadi tinggi. Suhu akan mengalami penurunan dengan bertambahnya kedalaman perairan karena berkurangnya intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan. Suhu danau di daerah tropis berkisar antara 20-30 o C, dan menunjukkan sedikit penurunan suhu dengan bertambahnya kedalaman. Air mempunyai sifat penyimpan panas yang baik dan memerlukan panas yang tinggi untuk dapat menguap. Hal tersebut menyebabkan variasi suhu air lebih rendah jika dibandingkan dengan variasi suhu udara Cole 1983. Berdasarkan perbedaan suhu secara vertikal, danau dibagi menjadi beberapa lapisan, di antaranya 1 epilimnion, yaitu lapisan yang hangat dengan kerapatan air yang tinggi; 2 hipolimnion, yaitu lapisan yang lebih dingin; dan 3 metalimnion, yaitu lapisan yang berada di antara lapisan epilimnion dan hipolimnion Goldman Horne 1989.

2.6. pH

pH didefinisikan sebagai logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen. pH menggambarkan tingkat keasaman atau kebasaan suatu danau dengan nilai 1-14. Keasaman ditandai dengan pH 1-7, sedangkan kebasaan 7-14. Menurut Goldman Horne 1983, nilai pH normal suatu danau adalah 6-9. pH berhubungan dengan konsentrasi karbondioksida di perairan. Perairan yang memiliki karbondioksida tinggi akan menyebabkan pH perairan menjadi rendah karena akan membentuk asam karbonat Wetzel 2001. Secara umum, perubahan pH harian dipengaruhi oleh suhu, oksigen terlarut, fotosintesis, respirasi organisme, dan keberadaan ion dalam perairan Welch 1952.

2.7. Fosfat Total

Fosfat merupakan unsur yang penting bagi tumbuhan dan fitoplankton. Fosfat merupakan faktor pembatas bagi organisme tersebut dan sangat mempengaruhi tingkat produktivitas perairan Goldman Horne 1983. Sumber fosfat berasal dari aktivitas pertanian dan perikanan. Menurut Henderson-Sellers Markland 1987 9 pupuk yang digunakan dalam pertanian banyak mengandung fosfat. Fosfat di perairan berasal dari sisa pakan yang tidak termakan oleh ikan pada kegiatan budidaya ikan dengan sistem KJA. Penyusun fosfat total yang terbesar adalah organik fosfat sebesar 70 dalam bentuk partikulat Wetzel 2001. Partikulat memiliki massa jenis yang lebih besar daripada air sehingga mudah mengendap. Selain itu, fosfat juga dapat berikatan dengan ion logam FePO 4 yang menyebabkan fosfat mengendap di sedimen. Fosfat total akan terhidrolisis menjadi ortofosfat yang akan dimanfaatkan oleh fitoplankton. Ortofosfat merupakan bagian kecil dari fosfat total, yaitu sekitar 5 Wetzel 2001.

2.8. Klorofil-a

Klorofil-a C 55 H 72 O 5 N 4 Mg merupakan salah satu pigmen fotosintesis yang paling penting bagi fitoplankton. Klorofil-a di suatu perairan dapat digunakan sebagai ukuran produktivitas primer fitoplankton, karena pada umumnya dapat dijumpai pada semua jenis fitoplankton Goldman Horne 1983. Henderson- Sellers Markland 1987 menyatakan bahwa konsentrasi klorofil-a untuk perairan tipe oligotrofik sebesar 0-4 mgm 3 , tipe mesotrofik sebesar 4-10 mgm 3 , dan tipe eutrofik sebesar 10-100 mgm 3 . Menurut Henderson-Sellers Markland 1987 konsentrasi klorofil-a di perairan dapat mewakili biomassa dari alga atau fitoplankton. Konsentrasi klorofil-a dalam fitoplankton sekitar 0,5-2 berat tubuh. Konsentrasi klorofil-a dari tiap jenis fitoplankton berbeda-beda. Konsentrasi klorofil-a berbanding lurus dengan biomassa fitoplankton Wetzel 2001.

2.9. Indeks Status Trofik TSI; Trophic State Index