9 pupuk yang digunakan dalam pertanian banyak mengandung fosfat. Fosfat di
perairan berasal dari sisa pakan yang tidak termakan oleh ikan pada kegiatan budidaya ikan dengan sistem KJA.
Penyusun fosfat total yang terbesar adalah organik fosfat sebesar 70 dalam bentuk partikulat Wetzel 2001. Partikulat memiliki massa jenis yang lebih besar
daripada air sehingga mudah mengendap. Selain itu, fosfat juga dapat berikatan dengan ion logam FePO
4
yang menyebabkan fosfat mengendap di sedimen. Fosfat total akan terhidrolisis menjadi ortofosfat yang akan dimanfaatkan oleh fitoplankton.
Ortofosfat merupakan bagian kecil dari fosfat total, yaitu sekitar 5 Wetzel 2001.
2.8. Klorofil-a
Klorofil-a C
55
H
72
O
5
N
4
Mg merupakan salah satu pigmen fotosintesis yang paling penting bagi fitoplankton. Klorofil-a di suatu perairan dapat digunakan
sebagai ukuran produktivitas primer fitoplankton, karena pada umumnya dapat dijumpai pada semua jenis fitoplankton Goldman Horne 1983. Henderson-
Sellers Markland 1987 menyatakan bahwa konsentrasi klorofil-a untuk perairan tipe oligotrofik sebesar 0-4 mgm
3
, tipe mesotrofik sebesar 4-10 mgm
3
, dan tipe eutrofik sebesar 10-100 mgm
3
. Menurut Henderson-Sellers Markland 1987 konsentrasi klorofil-a di
perairan dapat mewakili biomassa dari alga atau fitoplankton. Konsentrasi klorofil-a dalam fitoplankton sekitar 0,5-2 berat tubuh. Konsentrasi klorofil-a dari tiap jenis
fitoplankton berbeda-beda. Konsentrasi klorofil-a berbanding lurus dengan biomassa fitoplankton Wetzel 2001.
2.9. Indeks Status Trofik TSI; Trophic State Index
Status trofik didefinisikan sebagai berat total bahan organik yang hidup biomassa dalam suatu perairan di lokasi dan waktu tertentu. Status trofik dipahami
sebagai respon biologis terhadap penambahan nutrien. TSI merupakan dasar
penentuan status trofikkesuburan perairan dengan menggunakan biomassa alga Carlson 1977. TSI adalah indeks yang sederhana karena membutuhkan data yang
sedikit dan umumnya mudah dipahami. Pendugaan biomassa alga dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap tiga parameter, yaitu klorofil-a, kedalaman Secchi,
dan fosfat total. Nilai TSI berkisar dari 0-100 Carlson 1977.
10 Penggandaan biomassa alga ditunjukkan dengan pengurangan nilai kedalaman
Secchi. Fosfat total juga akan mengurangi nilai kedalaman Secchi. Peningkatan fosfat total akan mempengaruhi pertumbuhan biomassa alga. Pendugaan biomassa
alga dapat dilihat dari kandungan klorofil-a Carlson 1977. Tabel 1. Kategori status kesuburan berdasarkan TSI Carlson 1977
Kategori status kesuburan TSI
Oligotrofik 0-40
Mesotrofik 40-50
Eutrofik 50-70
Hipereutrofik 70-100
2.10. Laju Penurunan Oksigen Hipolimnion AHOD; Areal Hypolimnetic
Oxygen Depletion Rate
Laju penurunan oksigen hipolimnion areal hypolimnetic oxygen depletion rate AHOD dapat digunakan sebagai indikator produktivitas primer di danau.
Nilai AHOD untuk danau oligotrofik adalah kurang dari 0,25 g O
2
m
2
hari; sedangkan untuk danau eutrofik umumnya lebih besar dari 0,55 g O
2
m
2
hari Mortimer 1941 in Walker 1979. Cornett Rigler 1979, 1980 in Heiskary
Wilson 2005 menemukan bahwa AHOD berhubungan dengan jumlah fosfor epilimnetik dan produksi primer tahunan serta berhubungan terbalik dengan
kedalaman Secchi rata-rata. Heiskary Wilson 2005 menyatakan AHOD berhubungan dengan
konsentrasi klorofil-a epilimnetik, fosfat total, dan kecerahan perairan. AHOD bervariasi secara langsung dengan konsentrasi fosfat total Walker 1979. Pada
danau yang tertentu, konsentrasi fosfat total di atas 10-15 µgl biasanya akan mengakibatkan penurunan konsentrasi oksigen hipolimnion. Borowiak 2010
menyatakan indeks status trofik TSI merupakan penduga terbaik dalam menduga AHOD. Perbedaan indeks status trofik menunjukkan tingkat korelasi yang berbeda
dengan laju deplesi oksigen di lapisan hipolimnion.
3. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2011 di kawasan KJA Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar di Danau Lido, Bogor, Jawa Barat
Lampiran 1. Lokasi penelitian berada pada koordinat 6
o
44’30,3” LS dan 106
o
48’42,4” BT Gambar 2. Kegiatan pengamatan dan pengambilan contoh air dilakukan di lapang, sedangkan analisis contoh air dilakukan di Laboratorium Fisika
Kimia Perairan, Bagian Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor.
Gambar 2. Peta lokasi penelitian aerasi hipolimnion di Danau Lido 3.2.
Pelaksanaan Penelitian 3.2.1.
Penelitian pendahuluan
Penelitian pendahuluan bertujuan untuk menentukan titik-titik kedalaman pengambilan contoh air secara vertikal dan horizontal serta keterwakilan lokasi
pengamatan dalam penelitian utama Gambar 3. Pada penelitian pendahuluan dilakukan pengukuran kecerahan dan suhu. Pengukuran kecerahan dilakukan untuk
mendapatkan kedalaman Secchi. Pengukuran suhu dilakukan secara vertikal dengan