Analisis deskriptif Analisis Data

15 Keterangan: TSI : Indeks status trofik SD : Kedalaman Secchi m Chl : Klorofil-a mgm 3 TP : Fosfat total mgm 3 TSI SD : Indeks status trofik untuk kedalaman Secchi TSI Chl : Indeks status trofik untuk klorofil-a TSI TP : Indeks status trofik untuk fosfat total

3.4. Analisis Data

3.4.1. Analisis deskriptif

Data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Data tersebut juga dibandingkan dengan nilai baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air kelas III Lampiran 6. 3.4.2. Penentuan persen saturasi DO Konsentrasi oksigen jenuh saturasi akan tercapai jika konsentrasi DO di air sama dengan konsentrasi DO saturasi. Tingkat kejenuhan DO di perairan dinyatakan sebagai persen saturasi Boyd 1998, Wetzel Likens 1991. Persamaan untuk memperkirakan persen saturasi adalah: Konsentrasi DO saturasi menurun dengan meningkatnya suhu air dan menurunnya tekanan atmosfer. Konsentrasi DO saturasi pada suhu yang berbeda dan tekanan atmosfer permukaan laut 760 mmHg ditampilkan pada Lampiran 8. Tekanan atmosfer di suatu tempat berbeda dengan tempat lainnya bergantung pada ketinggian tempat tersebut. Perbedaan tekanan atmosfer tersebut akan mempengaruhi data konsentrasi DO saturasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan koreksi tekanan atmosfer pada tempat penelitian agar diperoleh data konsentrasi DO saturasi yang tepat. Koreksi data dan tekanan atmosfer tersebut dapat dilakukan dengan persamaan Boyd 1990: 16 Keterangan: DO c : Koreksi konsentrasi DO saturasi mgl DO t : Konsentrasi DO saturasi pada tekanan atmosfer 760 mmHg Lampiran 8 BP : Tekanan atmosfer suatu tempat h : Ketinggian suatu tempat meter Jika tekanan atmosfer suatu tempat BP tidak diketahui, maka perkiraan tekanan atmosfer pada suatu tempat dengan ketinggian h dapat ditentukan dengan persamaan di atas Boyd 1990. Contoh perhitungan tekanan atmosfer Danau Lido, koreksi konsentrasi DO saturasi, dan persen saturasi DO disajikan pada Lampiran 9. 3.4.3. Analisis laju penurunan oksigen hipolimnion Laju penurunan oksigen hipolimnion AHOD dapat digunakan sebagai indikator produktivitas danau. Model dugaan AHOD ditentukan berdasarkan pada nilai indeks status trofik TSI dan kedalaman hipolimnion Z h . Model dugaan laju penurunan oksigen hipolimnion menurut Borowiak 2010 adalah sebagai berikut. AHOD g O 2 m 2 hari = 0,121TSI + 0,041 h – 5,34 r 2 = 0,98, p 0,001 Keterangan: AHOD : Laju penurunan oksigen hipolimnion g O 2 m 2 hari TSI : Indeks status trofik h : Kedalaman hipolimnion

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Lapisan hipolimnion

Lapisan hipolimnion ditentukan berdasarkan distribusi suhu secara vertikal. Lapisan hipolimnion adalah lapisan yang memiliki suhu lebih dingin dibandingkan lapisan epilimnion dan metalimnion serta memiliki perbedaan suhu yang relatif kecil Goldman dan Horne 1983. Distribusi vertikal suhu di Danau Lido disajikan pada Gambar 4 dan Lampiran 5. Gambar 4. Distribusi vertikal suhu di sekitar KJA Danau Lido Berdasarkan Gambar 4, Lapisan hipolimnion di sekitar KJA Danau Lido dimulai dari kedalaman 4 meter. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa suhu di lapisan tersebut relatif sama dan perbedaan suhu yang sangat kecil. Suhu pada pagi hari berkisar antara 25,3-25,4 o C; pada siang hari berkisar antara 25,5-25,9 o C; dan pada sore hari berkisar antara 25,2-25,4 o C.. 4.1.2. Oksigen terlarut DO 4.1.2.1. Distribusi horizontal DO DO merupakan parameter utama dalam penelitian ini. Pengamatan DO dilakukan di jarak 0; 1,5; 3; dan 4,5 meter dari outlet alat aerasi. Pengamatan