Model yang dibuat dapat berfungsi sebagai :

Apabila pengembang sudah mengetahui cara kerja sistem yang bersangkutan, maka tahap berikutnya adalah memformulasikan model matematika dari sistem. Model matematika bisa dalam bentuk persamaan diferensial, persamaan aljabar linear, permasaan logika diskret, persamaan variabel keadaan, dan lain-lain disesuaikan dengan karakteristik sistem dan tujuandari permodelan. Kadang-kadang model matematika libuh mudah dipahami dengan digabung dengan model diagram seperti diagram alir data data flow diagram. Dalam hal ini data masukan, keluaran, variabel, parameter dan konstanta sudah dalam bentuk symbol-simbol matematika, misalnya: waktu t, ketinggian h, kecepatan v, bunga bank, dan lain-lain. c. Mengembangkan model matematika untuk simulasi. d. Membuat program software komputer. e. Menguji, memverifikasi dan memvalidasi keluaran simulasi. f. Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu.

2.3. Model yang dibuat dapat berfungsi sebagai :

1. Pembantu untuk berfikir. Model menyajikan deskripsi yang sistematis tentang suatu sistem sehingga dapat mempermudah dalam mempelajarari sistem tersebut. 2. Pembantu untuk berkomunikasi Model dibuat untuk mempermudah tentang menjelaskan tentang suatu sistem kepada orang lain. 3. Alat dan latihan Model-model yang berfungsi sebagai alat latihan dibuat untuk melatih keterampilan dari orang-orang yang berhubungan dengan sistem sebenarnya yang dimodelkan. Contoh: Seorang pilot yang dalam tahap belajar, belum boleh menerbangkan pesawat yang sesungguhnya, tetapi belajar mengengemudikan suatu model yang mewakili pesawat dan juga mengoperasikan model tersebut terhadap suatu model lapangan terbang, udara, lingkungan terbang dan sebagainya. Contoh lain adalah permainan game bisnis bagi orang-orang yang bergerak dibidang manajemen. Model-model semacam ini disebut simulator. 4. Alat prediksi Teknik Simulasi dan Pemodelan Ellbert Hutabri, M.Kom Berdasarkan model, dapat ditentukan perilaku sistem pada waktu yang akan dating, yaitu pengaruh-pengaruh yang ingin diketahui jika ada perbahan sistem atau operasinya. Caranya adalah dengan merubah besaran-besaran variable dan parameter terhaadap model dan mempelajari pengaruh-pengaruh masukan dan keluaran nya. 5. Pembantu dalam percobaan Dalam hal ini eksperimen langsung tidak mungkin diadakan karena tidak praktis, sangat mahal atau membahayakan, mepakaian model akan dapat mengatasi keterbatasan tersebut. Untuk menilai apakah suatu model anggap baik cukup sulit, tetapi pada garis besarnya dapat disebutkan criteria suatu model yang baik antara lalin: 1. Mudah dimengerti pemakaiannnya. 2. Harus mempunyai tujuan yang jelas. 3. Dinyatakan secara jelas dan lengkap. 4. Mudah dikontrol dan dimanipulasi oleh pemakai. 5. Mengandung pemecahan masalah. 6. Mudah diubah, mempunyai prosedur modifikasi. 7. Dapat bekembang dari sederhana menuju kompleks.

2.4. Hubungan antara model dan sistem nyata Real