Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan

3. Standar organisasi disusun secara legal, guna mengupayakan kepatuhan bagi pelaksana kebijakan dan kelompok sasaran. 4. Para implementator punya komitmen dan ketrampilan dalam menerapkan kebebasan yang dimilikinya, guna mewujudkan tujuan kebijakan. 5. Dukungan dari kelompok-kelompok kepentingan dan kekuasaan dalam legislatif dan eksekutif. 6. Perubahan kondisi sosial ekonomi yang tidak menghilangkan dukungan kelompok keluasaan atau memperlemah teori kausal yang mendukung kebijakan tersebut. Kedua tokoh ini menyadari bahwa bila kondisi-kondisi di atas terpengaruhi bukan berati ada jaminan mutlak bahwa implementasi itu akan benar-benar berjalan efektif. Ada faktor-faktor lain yang harus diperhatikan, faktor-faktor tersebut oleh Sabatier dan Mazmanian disebut sebagai bagian dari kondisi.

2.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan

Pembuatan keputusan bukanlah keputusan kebijaksanaan pekerjaan yang sederhana dan mudah, setiap administrasi dituntut mempunyai keahlian tanggung jawab, kemauan sebagai ia dapat membuat kebijaksanaan dengan segala resikonya baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan. Pendapat Nigro mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan kebijaksanaan serta beberapa kesalahan umum dalam pembuatan keputusan kebijaksanaan. 27 Beberapa faktor yang mempengaruhi pembuatan kebijaksanaan itu menurut Nigro Islamy 1984 : 25 adalah sebaagi berikut : b. Adanya pengaruh tekanan – tekanan dari luar. c. Adanya pengaruh kebiasaan lama. d. Adanya pengaruh sifat pribadi. e. Adanya pengaruh dari kelompok luar. f. Adanya pengaruh keadaan masa lalu. Di samping adanya faktor – faktor tersebut di atas Caiden Islamy 1989 : 2 menyebutkan adanya beberapa faktor yang menyebabkan sulitnya membuat kebijaksanaan yaitu : Sulit memperoleh informasi yang cukup bukti –bukti sulit disimpulkan ; adanya belbagai macam kepentingan yang berbeda pula ; dampak kebijaksanaan sulit dikenali ; umpan balik keputusan bersifat sporadic; proses perumusan kebijaksanaan tidak dimengerti dengan benar dan sebagainya. Anderson, Islamy 1984 : 27 melihat adanya beberapa macam nilai yang melandasi tingkah laku pembuat keputusan dalam pembuatan keputusan yaitu : 1. Nilai – nilai politik keputusan – keputusan dibuat atas dasar kepentingan politik dari partai politik atau kelompok kepentingan tertentu. 2. Nilai – nilai organisasi keputusan – keputusan dibuat atas dasar nilai – nilai yang dianut organisasi, seperti balas jasa. 3. Nilai – nilai pribadi sering kali pula keputusan dibuat atas dasar nilai – nilai pribadi yang dianut oleh pribadi pembuat keputusan untuk mempertahankan status qua, reputasi, kekayaan dan sebagainya. 28 4. Nilai – nilai kebijaksanaan keputusan dibuat atas dasar persepsi pembuat kebijakan tentang kepentingan publik atau pembuatan kebijaksanaan yang secara moral dapat dipertanggung jawabkan. 5. Nilai – nilai ideologi misalnya nasionalisme dapat menjadi landasan pembuatan kebijaksanaan seperti misalnya kebijaksanaan dalam dan luar negeri. Kesalahan – kesalahan umum yang sering terjadi dalam proses pembuatan keputusan, Nigro, Islamy 1984 : 28 menyebutkan adanya 7 tujuh macam kesalahan umum itu, itu : a. Cara berfikir yang sempit. b. Adanya asumsi bahwa masa depan akan mengulangi masa lalu assumpition that future will repeat past. c. Terlampau menyerderhanakan sesuatu over simplification. d. Terlampau menguntungkan pada pengalaman satu orang overeliance on one’s own experience. e. Keputusan – keputusan yang dilandasi oleh para konsepsi pembuat keputusan preconceived nations. f. Tidak adanya keinginan untuk melakukan percobaan unwillangnees to experiment. g. Keengganan untuk membuat keputusan reluctance to decide. 29

2.6. Kebijakan Pendidikan Di Indonesia