Prospektor Analyzer Reaktor TINJAUAN PUSTAKA

Miles dan Snow 1978 dalam Jabnoun, et.al 2003 menyarankan bahwa organisasi membangun pola perilaku yang sistematis dan dapat diidentifkasi terhadap adaptasi lingkungan. Elemen utama adaptasi dan hubungan diantara adalah terkonseptualisasi oleh apa yang disebut sebuah “adaptive cycle” sepanjang waktu. Siklus mewujudkan strategi bisnis yang berbeda, merepresentasikan respon organisasi pada lingkungan persaingan. Mengklasifikasikan perusahaan dengan pola-pola keputusan adaptif pada defender, prospektor, analyzer dan reaktor. Adapun keempat tipe strategi ini dapat dilihat pada Tabel 5 dan dijelaskan sebagai berikut :

a. Defender

Strategi defender meneliti pada stabilitas pasar dan menawarkan serta mencoba untuk melindungi lini produk yang terbatas untuk segmen yang sempit dari pasar yang potensial. Defender mencoba membagi-bagi dan memperbaiki ceruk pasar ke dalam industri dimana pesaing menemukanya sulit untuk penetrasi. Persaingan utamanya pada basis harga, kualitas, distribusi, dan jasa serta konsentrasi pada efisiensi operasi dan kontrol biaya yang ketat untuk memelihara persaingan. Struktur dan proses mereka terformalisasi dan terdesentralisasi Stathakopoulos, 1998 dalam Jabnoun, et.al, 2003. Organisasi melakukan hal ini melalui tindakan ekonomis yang standar, seperti misalnya bersaing dengan harga atau menghasilkan atau menghasilkan produk berkualitas tinggi.

b. Prospektor

Prospektor adalah hampir kebalikan dari defender. Kekuatan perusahaan adalah menemukan dan mengeksploitasi produk baru dan peluang pasar. Inovasi lebih penting dari pada keuntungan besar. Strategi prospektor berfokus pada inovasi produk dan peluang pasar. Perusahaan- perusahaan yang mengadopsi strategi ini cenderung untuk menekankan pada kreatifitas dan fleksibilitas di atas efisiensi dalam perintah untuk merespon secara cepat pada perubahan kondisi pasar dan mengambil keuntungan dari peluang pasar baru. Struktur organisasi dari perusahaan prospektor adalah informal dan terdesentralisasi untuk lebih fleksibilitas dan respon lebih cepat pada perubahan lingkungan Stathakopolous, 1998 dalam Jabnoun, et.al, 2003. Prospektor cenderung untuk memiliki sistem kontrol terdesentralisasi dan untuk menggunakan ukuran ad hoc Miles dan Snow, 1978 dalam Jabnoun, et.al, 2003

c. Analyzer

Analyzer mencoba mengambil yang terbaik dari kedua strategi tersebut di atas, dengan meminimalkan resiko dan memaksimalkan peluang untuk memperoleh laba. Strategi yang digunakan adalah hanya akan bergerak ke produk baru atau pasar baru, setelah keberhasilannya dibuktikan oleh prospektor. Analyzer hidup dari imitasi, mengambil alih ide-ide yang sukses dari prospektor dan kemudian menirunya. Analyzer cenderung untuk beroperasi dalam paling sedikit dua wilayah pasar produk yang berbeda, yaitu satu stabil, ditekankan pada efisiensi dan satu variabel, yang lain ditekankan pada inovasi. Struktur organisasinya adalah komplek, merefleksikan pasar yang sangat luas operasinya dengan mengkombinasikan karakteritik dari organisasi mekanistik dan organik.

d. Reaktor

Reaktor mewakili strategi sisa. Nama tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan pola-pola yang tidak konsisten dan tidak stabil yang timbul jika salah satu dari ketiga strategi lainnya dikejar secara tidak benar. Pada umumnya, reaktor memberikan tanggapan secara tidak benar. Pada umumnya, berprestasi buruk, dan akibatnya segan mengikat diri secara agresif pada strategi tertentu untuk masa datang. Reaktor secara sederhana bereaksi pada perubahan lingkungan dan membuat strategik menyesuaikan hanya kapan tekanan datang. Karakteristik kurang strategi koheren dan tidak dapat untuk merespon secara cepat pada perubahan lingkungan. Tabel 5. Tipologi Strategik Miles dan Snow STRATEGI TUJUAN LINGKUNGAN KARAKTERISTIK STRUKTURAL Defender Stabilitas dan efisiensi Stabil Kontrol ketat, pembagian kerja yang ekstansif; formalisasi tinggi; terpusat Analyzer Stabilitas dan efisiensi Perubahan Kontrol cukup terpusat; kontrol ketat atas aktivitas yang ada; kontrol agak lepas untuk usaha baru Prospektor Fleksibilitas Dinamis Struktur lepas; pembagian kerja rendah; formalisasi rendah; desentralisasi. Sumber : Robbins, 1990 2.5 Tinjauan Penelitian yang Relevan Rasjiddin 2008 dalam penelitiannya yang berjudul Formulasi Strategi Bersaing PT Yanagi Histalaraya dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk : 1 Mengkaji kinerja PT. Yanagi Histalaraya 2 Menganalisa faktor - faktor lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja PT. Yanagi Histalaraya 3 Merumuskan berbagai alternatif strategi bisnis bagi PT. Yanagi Histalaraya dalam meningkatkan kinerjanya 4 Merekomendasikan alternatif strategi bisnis prioritas terpilih bagi PT. Yanagi Histalaraya. Adapun alat analisis yang digunakan adalah 1 Analisis deskriptif dan fungsional yang bertujuan untuk mendeskripsikan visi dan misi perusahaan, dan gambaran kondisi internal perusahaan seperti manajemen, pemasaran, produksi, sumber daya manusia, dan sistem informasi manajemen. Analisis deskriptif dan fungsional dilakukan untuk memperoleh gambaran umum keadaan perusahaan sebagai langkah awal untuk melakukan analisis yang lebih dalam 2 Analisis Internal - Eksternal IE untuk mendapatkan peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan organisasi sehingga dapat diketahui posisi perusahaan dalam matriks IE 3 Matriks SWOT untuk memperoleh berbagai rekomendasi strategi yang sesuai dengan keadaan internal dan eksternal perusahaan 4 Analisis QSPM untuk memperoleh prioritas alternatif strategi bisnis perusahaan untuk diimplementasikan. Hasil evaluasi faktor eksternal perusahaan menunjukkan bahwa PT. Yanagi Histalaraya memiliki sejumlah peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk tetap eksis di industri perikanan, yaitu armada perikanan nelayan yang semakin meningkat dan berkembang, semakin terbukanya pasar di era globalisasi, konsistensi pemerintah dalam mendorong masuknya investor, perkembangan teknologi yang semakin pesat, usaha perikanan terbukti tahan terhadap krisis ekonomi, kebutuhan akan ikan terus meningkat, produk ikan mampu bersaing di pasar internasional, peluang diversifikasi untuk produk olahan ikan serta pasarnya masih sangat besar, kebijakan pemerintah mendukung produksi dan pemasaran hasil perikanan, mulai stabilnya nilai rupiah terhadap mata uang asing, fasilitas pelabuhan perikanan semakin meningkat, persyaratan mutu yang semakin tinggi. Selain memiliki peluang, perusahaan juga dihadapkan pada ancaman yang dapat menghancurkan bisnisnya. Ancaman tersebut antara lain kondisi politik, hukum dan keamanan yang kurang kondusif, kebijakan pajak dan tarif yang merugikan perusahaan, isu lingkungan yang tidak adil, masuknya perusahaan perikanan baru, illegal fishing masih banyak terjadi, potensi konflik nelayan, penggunaan pengawet pada produk perikanan, meningkatnya tarif dasar listrik, air, dan BBM, tingginya tingkat suku bunga, sistem ijon di kalangan nelayan, serta kondisi alam yang sulit dikendalikan. Dari matriks IE, diperoleh posisi PT. Yanagi Histalaraya berada pada kuadran IV dengan koordinat 3,773 ; 2,988. Posisi tersebut dikendalikan oleh strategi grow and build dengan strategi yang umum dilakukan adalah strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan analisis SWOT, diperoleh berbagai alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan, yaitu strategi penetrasi dan pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, strategi CSR, strategi unggul mutu, strategi unggul biaya, strategi integrasi kebelakang, strategi peningkatan kompetensi SDM, serta strategi pengembangan kelembagaan nelayan. Berdasarkan analisis QSPM diperoleh bahwa strategi penetrasi dan pengembangan pasar merupakan strategi prioritas yang sebaiknya dilaksanakan perusahaan saat ini. Beberapa faktor strategi internal yang dianggap menarik oleh perusahaan dalam memilih strategi ini adalah kualitas produk yang sudah sesuai dengan standar mutu, jaringan pemasaran dan distribusi yang baik, citra perusahaan, pengalaman perusahaan, kebutuhan akan ikan yang terus meningkat, serta masih besarnya peluang diversifikasi untuk produk olahan ikan. Wahyudin 2002 dalam penelitiannya yang berjudul Formulasi Strategi PT Indofood Sukses Makmur, TBK Divisi Noodles Unit Bisnis Padalarang, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi posisi bersaing Perusahaan dalam industri makanan khususnya mi instan saat ini, serta memformulasikan strategi yang dapat diterapkan oteh perusahaan dalam persaingan industri mi instan yang semakin kompetitif, Adapun tahapan yang dilakukan dalam analisis data adalah: l Analisis deskriprif untuk memperoleh gambaran umum perusahaan, 2 Analisis matriks IFE-EFE, untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal, 3 Analisis matriks IE yang digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan, 4 Analisis dengan menggunakan matriks SWOT yang digunakan untuk mendapatkan alternative strategi bagi perusahaan. Dari hasil perhitungan matriks IFE 3,32 dan EFE 2,70 dipasangkan pada matriks IE, maka didapat posisi perusahaan pada posisi stabilitas, yaitu pada kuadran IV, yang artinya perusahaan memiliki kemampuan internal kuat dan kemampuan eksternal sedang dan perusahaan paling baik dikendalikan strategi Grow and Build. Strategi Grow and Build untuk mencapai pertumbuhan baik dalam penjualan, aset, profit atau kombinasi dari ketiganya, hal ini dapat dicapai dengan strategi intensif atau strategi terintegrasi. Maruhum 2008 dalam penelitian mengenai Analisis Perilaku Konsumen terhadap Atribut Produk Mi Instan dan Kaitan Strategi Pemasarannya. Perkembangan industri mi instan yang semakin pesat juga menyebabkan timbulnya persaingan yang semakin ketat antar produk mie instan di pasar yang cukup luas. Hal ini membutuhkan suatu kajian terhadap strategi pemasaran yang jelas dan terencana agar produk mi instan tersebut dapat menjadi suatu bagian yang memberi keuntungan bagi produsennya. Tujuan penelitian diarahkan untuk a mengidentifikasi karakteristik konsumen dan perilaku konsumsi dari konsumen mi instan merek NISSINMI dan merek lainnya serta alasan mengkonsumsi mi instan b mengidentifikasi hubungan karakteristik konsumen mi instan merek NISSINMI dengan pola konsumsi dari konsumen mi instan c melakukan analisis sikap konsumen terhadap berbagai atribut produk mi instan dan identifikasi brand awareness berbagai produk mi instan dan d Perumusan strategi pemasaran produk mi instan merek NISSINMI. Strategi pemasaran produk mie instan dapat dilakukan melalui 1 strategi produk dalam bentuk penyebarluasan informasi mengenai keunggulan produk, memperluas variasi rasa serta mempertimbangan penambahan zat gizi, 2 strategi harga dalam bentuk trade promo atau diskon harga bagi penjual pada jumlah pembelian tertentu, 3 strategi distribusi dalam bentuk pelaksanaan program distibusi mandiri dan 4 strategi promosi dalam bentuk pelaksanaan floor display, trade sampling, free sampling dan demo masak. Dalam aktualisasi pelaksanaan strategi pemasaran, keempat hal tersebut tidak dilaksanakan secara terpisah tetapi merupakan bauran atau gabungan strategi yang diarahkan bagi peningkatan penjualan atau penerimaan produk oleh konsumen.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian

Kajian dilakukan di PT X yang berlokasi di kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive, yaitu didasarkan pada pertimbangan : 1 perusahaan merupakan salah satu produsen mi instan yang memiliki pangsa pasar domestik, 2 adanya ketersediaan data yang diperlukan dan kesediaan manajemen perusahaan menjadikan perusahaan tersebut sebagai lokasi kajian. Penelitian dilaksanakan selama 3 tiga bulan, yang dimulai pada bulan Juni - Agustus 2010.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari manajemen perusahaan yang terdiri dari Direktur Utama, Direktur Operasional dan Direktur Keuangan. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan, makalah-makalah seminar dan data-data statistik dari instansi-instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik BPS. Jenis dan sumber data yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang diambil seperti disajikan dalam Tabel 6 dan 7 berikut : Tabel 6. Jenis dan Sumber Data Kuantitatif Jenis Data Satuan Sumber data Kuantitatif 1. Jumlah jenis produk 2. Jumlah produksi 3. Jumlah pesaing 4. Jumlah karyawan 5. Kapasitas produksi Macam Ton Perusahaan Orang Ton Bagian Produksi Bagian Produksi General Manager HRD Bagian Produksi

3.3 Metode Penentuan Responden

Penentuan responden untuk pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling dan expert judgement. Menurut